Adventure World

Lv. 47 - Lelang [2]



Lv. 47 - Lelang [2]

0Abaikan suasana menegangkan yang terjadi, lelang berjalan dengan cukup lancar. Semua barang Luck telah terjual habis.     

Yang paling memdominasi adalah guild High Order, di akhir mereka berhasil memenangkan dua set aksesoris dengan penawaran tertinggi untuk satu aksesorisnya 300 gold Zist.     

Dengan ini tujuan Luck telah terpenuhi. Mengetahui sebuah guild besar dengan minat tinggi pada item buatannya adalah rencananya, tentunya itu akan berguna di masa mendatang.     

"Zen, kali ini barangmu yang akan turun."     

Bangun dari tidurnya, Zen menanggapi ucapaj Luck dengan nada antusias, "Benarkah?"     

"Yah, dan sebaiknya kau melihatnya kali ini."     

....     

"Baiklah para hadirin sekalian. Lelang kali ini masih belum selesai, karena masih ada sesuatu yang belum kami keluarkan."     

"Mereka masih punya yang lain?"     

"Apa akam ada item serupa seperti yang sebelumnya?"     

"Kuharap kali ini aku dapat kesempatan."     

Banyak player yang menebak-nebak tentang item yang akan dikeluarkan selanjutnya. Dan banyak dari mereka juga berharao mendapatkan kesempatan kali ini.     

Seorang NPC pegawai wanita memasuki panggung utama dengan sebuah nampan yang tertutup oleh kain, dan dari luar terlihat kalau kain tersebut menutupi sesuatu.     

Bersamaan dengan membuka kain penutup pada nampan Jheras berkata, "Saya persembahkan tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Mahakarya yang hebat ini."     

Terlihat lima botol potion. Kilauan keemasan yang menusuk mata, potion iyu memiliki warna keemasan yang membuatnya terlihat mewah.     

"Potion ini adalah potion buatan seorang Alchemy misterius yang dikenal karena mata merahnya yang tajam."     

Mendengar kalimat mata merah, beberapa player terbesitkan sosok di pikiran mereka, dan mereka adalah orang yang sama.     

"Tanpa basa-basi saya akan menunjukkan kegunaannya."     

Layar status raksasa yang berisi oenjelasan tentang potion itu muncul. Semuanya terkejut di saat itu juga, sama seoerti reaksi pertama Luck, mereka tidak percaya kalau potion tersebut bebar-benar ada.     

•Training Potion•     

Efek : Memaksimalkan potensi avatar dan membantu efisiensi penambahan Exp. Setiap Exp yang didapatkan player akan meningkat sebanyak dua kali. Player juga akan mendapatkan keringanan pada kompensasi kehilangan Exp ketika mati sebesar 50%. Namun monster yang dilawan player dengan efek potion ini aka diperkuat sebanyak 10%. Efek potion akan bertahan selama 24 jam. Ketika log out, waktu mundur akan berhenti, dan efek potion ini hanya bekerja pada player dibawah level 100.     

"Uwoohh, apa-apaan potion itu?!!"     

"Apa di game ini memang ada yang seperti itu?!!"     

"Bagaimanapun, dapatkan potion ini!!"     

Jheras tersenyum lebar karena reaksi peserta sesuai ekspetasinya.     

"Baiklah semuanya, harga awal akan dimulai dari 500 gold untuk botol pertama."     

"Lima ratus sepuluh!"     

"Lima ratus lima belas!"     

"Lima ratus lima puluh!"     

.     

.     

.     

"Enam Ratus!"     

"TUJUH RATUS!"     

.     

.     

.     

"Ohh ... tuan Sigurd sekali lagi muncul ke permukaan mengungguli semua orang. Apa tidak ada yang menawar lagi? Saya akan mulai menghitung mundur, 3 ... 2 ... Sa–"     

"Seribu."     

Dengan santai seseorang di tengah-tengah kerumunan mengangkat tangan dengan menyebutkan nominal 1000 gold.     

Lantas semua menoleh player menoleh ke arahnya, seorang player dengan penampilan misterius berjubah menutupi seluruh tubuhnya.     

Jheras semakin susah menahan wajah senangnya, ia seperti tidak bisa mengendalikan kesenangannya.     

"Baiklah, apa tidak ada yang mau mengungguli tuan misterius ini?"     

Tempat itu menjadi sangat sepi, tapi suasana menegangkannya masih terasa.     

"Tiga ... dua ... satu .... Selamat untuk tuan misterius ini karena memenangkan botol pertama Training Potion. Selanjutanya ke botol yang kedua."     

....     

"Ken-san, sedang mencari apa? Dari tadi pendanganmu mengarah kemana-mana."     

"Ah, bukan apa-apa."     

Dengan cuek Ken menanggapi pertanyaan Yuki. Yang sedang ia lihat adalah seseorang yang memenangkan botol Training Potion yang pertama.     

Dalam hati ia berpikir, "Sialan, kau menyuruhku mewakili guild ke tempat ini dan kau sendiri dengan seenaknya datang untuk dirimu sendiri."     

....     

"Luck! Luck! Seribu Luck! Seribu gold, itu bukan jumlah yang biasa," ucap Zen yang semngat sampai-sampai mengguncang-guncang tubuh Luck.     

"Hentikan! Hentikan! Aku juga mendengarnya. Lihat! Botol kedua akan mulai dilelang."     

"Baik-baik. Ah, ngomong-ngomong kenapa Jheras tadi sempat menyinggung penampilanku untuk mengenalkan produk. Sedangkan ia tidak melakukannya saat menjual produkmu?"     

"Ah~ itu hanha sekedar promosi. Mereka yang telah mengetahui penampilanmu pasti akan menyadarinya. Dan dengan itu posisimu bisa lebih tinggi dalam game ini."     

"Hm ... aku sebenarnya tidak terlalu peduli sih."     

....     

Waktu pun berlalu dengan cepat, pelelangan berakhir setelah perebutan sengit untuk dua botol terakhir.     

"Sial, sayang sekali aku gagal mendapatkan potion itu."     

"Yah, mau bagaimana lagi. Ada seorang konglomerat diantara kita."     

"Hah, kau benar. Kau penasaran sekaya apa dia sampai bisa mengeluarkan 3000 gold hanya untuk tiga botol potion."     

"Pemikiran orang kaya itu memang sulit ditebak terkadang."     

Di sisi lain para player yang mulai meninggalkan bangunan Trade House, ada beberapa dari mereka yang berdiri secara misterius dan terpencar di beberapa titik. Zen yang mengintip dari tingkat kedua bangunan menyadari keberadaan mereka semua.     

"Haha, ternyata memang benar. Ada beberapa dari mereka yang menunggu kita di depan. Dan bisa kubilang kalau mereka semua berasal dari Silver Dragon, melihat dari lambang yang mereka kenakan."     

"Apa rencanamu? Zen."     

"Tenang saja, aku sudah siap."     

....     

Pyar!!     

Sesuatu dilempar dari dalam Trade House menuju ke halaman depan bangunan. Terdengar dari suaranya yang seperti benda pecah, hal itu adalah sebuah botol potion.     

Tidak menunggu lama asap yang sangat tebal muncul menutupi hampir seluruh jalanan di depan Trade House. Karena itu player-player yang dari awal menunggu menjadi waspada.     

"Huh, untung saja jalanan sudah sepi. Jika tidak, aku bisa saja berurusan dengan Guardian kota," batin Zen. "Oi, apa kalian mencariku?" terial Zen dari atap bangunan.     

"Kejar dia!!" terial salah satu player yang dibawah.     

Zen tentunya berlari di saat itu juga dengan mengaktifkam skill [Ghost Step]. Bertepatan yang mengejar dia adalah olayer-player Assassin, Zen tidak bisa lengah begitu saja. Jika ia lengah sebentar, dia akan tersusul.     

Sekitar setengah jam Zen memutar-mutarkan para player itu dari atap ke atap bangunan yang lain, beberapa dari mereka mulai kelelahan. Sedangkan Zen masih biasa saja.     

"Eh?"     

Sialnya Zen salah langkah, ia terjatuh dia sebuah gang buntu.     

"Nah, sekarang kau tidak bisa lari," ucap salah satu Assassin yang mengejar Zen.     

[ "Zen, disini sudah sepi." ]     

[Line Slash]     

Slash!     

Tebasan lurus membuat Zen melewati semua player di depannya. Sekali lagi ia memulai kejar-kejaran dengan mereka.     

"Untung saja mereka semua bodoh," gumam Zen.     

....     

Dari pintu depan Trade House Luck berdiri sedang menunggu sesuatu. Dan dari atas muncul seorang player, yang siapa lagi kalau bukam Zen. Ia mendarat tepat di depan Luck kemudian.     

"Kau lama sekali."     

"Ahahaha, tadi aku sedikit tersandung."     

"Tunggu, jika kupikir-pikir bukankah kita bisa berpindah langsung saat di dalam bangunan?"     

"Ah~ untuk itu karena aku ingin sedikit bermain-main dengan mereka."     

"Astaga, lupakan itu. Cepat pegang bahuku!"     

"Siap Kapten!"     

Luck kemudian memilih salah satu koordinat yang telah ia siapkan.     

"Cepat tangkap mereka!!"     

"Jangan biarkan mereka lari."     

"Ohohoho, Luck tunggu sebentar."     

"Hah? memangnya apa lagi?"     

"Tunggu saja, gunakan skillmu saat kuberi tanda."     

"Heh, kena kau."     

Saat salah satu tangan Assassin hampir meraih Zen dan Luck. Zen memberi tanda, dan saat itu juga Luck mengaktifkan skillnya.     

[Teleportation Orb]     

"Sampai jumpa tuan Assassin, sampaikan salamku pada pemimpinmu. Lain kali kejar aku langsung."     

Saat tangan Assaasin itu meraih tubuh Zen, yang ada tangannya melewati tubuh Xen begitu saja. Hal itu dikarenakan proses dari skill milik Luck.     

"Bye-bye," salam perpisahan Zen dengan melambaikan tangannya.     

"SIALAAAAN!!"     

....     

"Jadi itu yang dia katakan? Keluarlah sekarang! Lain kali aku tidak ingin mendengar kata gagal dari kalian."     

"Siap Ketua!!"     

"Apa kau yakin menggunakan cara ini, Sigurd?"     

"Tentu, sejak awal dia yang telah memprovokasiku. Menggunakan cara baik-baik hanya akan membuatnya semakin sombong. Aku harus memberinya pelajaran."     

"Tapi, dia adalah player yang terkenal. Sekarang, setelah beberapa player lain mengetahui kalau ia bisa membuat potion untuk mempercepat level up, keveradaannya sendiri sudah berada di tingkat puncak. Membuatnya sebagai lawan kita tidak akan memberi keuntungan."     

"DIAM KEVIN!! Ini adalah keputusanku sebagai ketua, dan tidak ada yang bisa membantahnya."     

Sigurd pun meninggalkan wakilnya dari ruangan guild mereka. Kevin, wakil dari Silver Dragon adalah pria yang rasional dan peka dengan keadaan. Berbeda dengan sang ketua yang memiliki temperamen buruk.     

Memiliki ketua yang seperti itu membuat bakay Kevin tersia-siakan. Seperti posisi wakil yang dipegang Kevin hanya berlaku di saat Sifurd benar-benar tidak ada, dan disaat itu omongan Kevin baru akan diterima. Dengan kata lain, Sigurd adalah tipe Boss yang tidak suka dibantah.     

....     

»Trade House: Octa Gold«     

"Apa-apaan itu tadi? Aku tahu kalau tuan Luck adalah seorang dengan kekuatan sihir yang kuat. Tapi siapa yang menyangka kalau temannya bukan hanya sekedar Alchemist hebat, tetapi juga seorang petarung handal. Aku harus mempererat hubunganku dengan mereka."     

Di lantai kedua, Jheras berkidik ketakutan karena tiba-tiba ada pertarungan yang terjadi di halaman depan rumahnya. Ia sempat ingin menghubungi Guardian, tetapi terhenti katena pandangannya sempat bertemu dengan Zen, dan itu membuatnya semakin ketakutan.     

"Rello, cepat sampaikan pada semua pegawai. Lain kali kalau tuan Luck atau tuan Zen datang, sambut mereka sebaik mungkin. Pastikan mereka nyaman dan puas."     

"Baik tuan, sesuai perintah anda."     

....     

"AHAHAHAHAHAHA!! AKU KAYA, AKU KAYA ...."     

Dengan tatapan penuh ketetkejutan dan kekecewaan Luck memandang Zen. Ia tahu kalau temannya mata duitan, tapi ia tidak menyangka kalau separah ini.     

"Zen, kau ... sepertinya harus istirahat untuk beberapa hari."     

"Huh? Oh ... sepertinya itu bukan saran yang buruk. Tapi itu bukan hal yang harus kulakukan sekarang, aku masih tidak terlalu membutuhkannya."     

"Yah, terserah."     

Sekali lagi mereka terdiam satu sama lain. Tempat mereka berada saat ini adalah salah satu penginapan termewah yang ada di Mesaia Island. Di sini mereka bisa bersantai sambil menghitung hasil pendapatan mereka hari ini, dan membuat rencan untuk kedepannya.     

"Zen, ada yang ingin kutanyakan."     

"Yah, silahkan."     

"Kenapa kau hanya menjual 5 botol. Kau telah membuat 20 botol kan? Kenapa tidak setengahnya?"     

"Kurasa itu akan berlebihan. Lagipula, potion ini akan segera berguna bagi kita."     

"Kau sudah membuat rencana untuk kita selanjutnya?"     

"Ya, untuk hari ini kita akhiri sampai sekarang saja. Besok kita akan memulai lagi, aku juga sudah membuat janji dengan seseorang."     

"Baiklah, akan kutunggu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.