Adventure World

Lv. 38 - Verdant Titanoboa [2]



Lv. 38 - Verdant Titanoboa [2]

"Tuan Zen ... apa anda tidak keberatan menyingkir?" pinta Noah dengan lembut.     

"O-o-ohh, maaf aku tidak sadar," ucap Zen yang sadar kalau dia menindihi Noah dan Schwartz.     

"Kukira kau itu petarung yang tenang dan pandai menilai keadaan. Tapi ternyata kau tipe yang cukup nekat," ucap Schwartz.     

"Ck, ck, ck, kau salah. Tentunya aku sudah memperhitungkan itu semua. Lagipula aku bukanlah tipe orang yang akan bertarung kalau tidak yakin akan menang," ucap Zen yang dengan bangganya.     

"Aku tidak yakin, jika kami berdua tidak menahanmu apa kau sempat menembakkan sihirmu itu?" tanya Schwartz.     

"Tentu saja, lagipula kalian melihatnya bukan? Kalau lingkaran sihirku tidak memiliki jeda hehe," ucap Zen dengan nada sombongnya.     

Seketika Schwartz dan Noah tersentak, mereka mengingat-ingat kembali kalau yang dikatakan Zen memang benar. Mereka benar-benar tidak paham dengan player di depan mereka ini.     

"Baiklah-baiklah, kita sudahi saja perbincangan ini. Sepertinya Boss ini akan mengeluarkan skillnya yang lain," ucap Noah mengakhiri perbincangan.     

....     

"Kau benar-benar melampaui ekspetasiku," gumam Guts.     

"Sihir? Yah, itu pasti sihir," batin Ein.     

Keduanya lagi-lagi dibuat takjub oleh Zen, petarung yang hebat dan bisa menggunakan sihir. Melihat kemampuan Zen yang sekarang telah memicu semangat kompetitif mereka.     

Boss lantai yang mata kirinya telah terluka bergeliat kesakitan. Ia mulai menyerang menggunakam hempasan ekornya secara liar ke segala arah.     

Suara hantam keras terdengar beberapa kali. Dari 5 Tanker, 2 player mati dan sisanya sekarat. Lalu 7 DPS melee dan 3 Assassin juga telah mati.     

Untungnya para Ranger, Mage, dan Supporter berada di jarak yang aman. Sehingga mereka masih bertahan dan selamat. Setelah itu para Yellow Mage menggunakan sihir tanah mereka untuk menahan tubuh Boss tepat setelah serangan gilanya berhenti     

"Earth Bind siap!!" teriak salah satu Yellow Mage.     

"Ikat sekarang!!" perintah Ein.     

[Earth Bind]     

Beberapa tanah berbentuk tangan raksasa muncul dan menahan tubuh Boss. Tidak berhenti pada Yellow Mage saja para Blue Mage dan Green Mage juga mengeluarkan skill bersamaan.     

[Hydro Twist]     

[Gale Whisper]     

Beberapa pusaran air raksasa dan panjang melayang, saling menghantam tubuh Boss. Di susul pula hempasan angin samar-samar yang tajam dan terus mengikis sisik pada tubuh Boss.     

Mengambil kesempatan saat Boss berusaha menghadapi serangan yang datang padanya, beberapa Blue Mage dan Healer berusaha menggunakam skill penyembuh kepada playet barisan depan.     

[Healing Flood]     

[Recovery Field]     

Genangan air yang luas dan beberapa kubah transparan yang cukup besar muncul memenuhi seluruh area. Perlahan HP para player juga mulai pulih, di saat itu pula tumpukan serangan yang memenuhi Boss mulai menghilang.     

18.789     

Sekarang keadaan tubuh Boss mulai memburuk, pertahanan sisiknya semakin banyak yang terbuka. Para Ranger pun mulai menggunakan kesempatan ini untuk menggunakan skill mereka dan membidiknya tepat di bagian terbuka.     

Sekali lagi hujan anak panah dan peluru terjadi. Layaknya puluhan bintang jatuh yang muncul di malam hari, anak panah yang bersinar, dan peluru yang menyimpan ledakan bertebaran di udara.     

16.677     

15.888     

14.345     

13.097     

Boss menunjukkan perilaku aneh, sejauh ini tidak berpindah tempat sama sekali sejak awal Raid. Tapi, tiba-tiba ia meluncur begitu saja dengan cepat. Mengelilingi sarangnya, dengan kecepatannya yang sekarang banyak player yang tergores sisiknya mendapatkan damage yang cukup besar.     

Lalu hal yang paling menghawatirkan adalah Boss bergerak mengarah ke tempat para player barisan belakang. Ein yang melihat itu kebingungan harus melakukan hal apa. Para Player barisan depan dilewati begitu saja oleh Boss, bahkan jika para Assassin berhasil menyusul ke barisan belakang, apa yang bisa mereka lakukan?     

"Sial, jika saja para Tanker yang mati sebelumnya secara ajaib muncul dari belakang, itu pasti bagus. Tapi ini masih belum waktunya mereka bangkit. Para Mage yang bisa menggunakan skill defensif juga kehabisan MP," batin Ein yang memikirkan jalan keluar.     

"Hei-hei apa kalian butuh bantuan?" ucap seorang player yang muncul dengan cara yang sedikit narsis. Ia melompat dan beputar di udara lalu mendarat dengan gaya tepat di depan Ein.     

"Kau ... bagaimana kau bisa sampai di siani lebih dulu? Bukankah kau berada di barisan paling depan sebelumnya?" tanya Ein.     

"Hohoho, jangan samakan aku dengan para Assassin lambat itu. Tunggu, itu tidak penting sekarang. Kalian gunakan ini terlebih dahulu," ucap Zen yang setelah itu mengeluarkan sebuah box dari inventory-nya. Box itu berisi penuh MP potion. "Aku akan menahan makhluk itu. Setelah kalian pulih, gunakan skill magic terkuat kalian," lanjut Zen yang kemudian melesat pergi.     

"O-oi tunggu!! Huh ... bisa-bisanya dia muncul dan pergi seenaknya," ucap Ein, lalu ia melihat box berisi penuh MP potion. "Kalian! Cepat ambil masing-masing untuk diri sendiri. Dan setelah itu siapkan skill terkuat kalian," lanjut perintah Ein.     

"Bertahanlah Zen," gumam Ein.     

....     

"Sial, aku benar-benar tidak berpikir panjang saat mengatakan akan menahan monster ini. Bagaimana juga caranya?" Zen mencoba berpikir tapi keadaannya tidak memungkinkan.     

"Tunggu, mungkin ini akan bekerja," ucap Zen yang setelah itu mengambil beberapa MP potion dan menggunakannya. "Baik, MP-ku telah penuh. Sekarang waktunya."     

[Negative Blast]     

Zen mengulurkan tangannya ke depan, sebuah lingkarang sihir sempurna tercipta di saat itu juga. "Oke, kali ini dia sangat dekat. Jadi tidak perlu melakukan charge terlalu lama," gumamnya yang dilanjut lepasnya skill Negative Blast.     

[ HP lawan berada di bawah 40%, damage ditingkatkan dua kali lipat ]     

[ Efek stunt selama 2 detik diberikan ]     

[ Daya tahan terlalu tinggi, efek stunt diperlemah menjadi 1 detik ]     

13.097     

11.389     

"Hah?!! Satu detik?! Astaga, aku benar-benar tidak bisa tenang sebentar saja," keluh Zen dalam hati.     

Dengan cepat tangan Zen kembali merogoh inventorynya, beberapa botol dengan warna berbeda terselip di sela jarinya. Satu-persatu tutup dilepaskan dan ia menuang semuanya sekaligus ke dalam mulutnya.     

[ Max HP +10% (01:00) ]     

[ Max MP +10% (01:00) ]     

[ Strength +15% (00:40) ]     

[ Defense +15% (00:40) ]     

[ Speed + 15% (00:40) ]     

"Ini akan semakin menegangkan," gumam Zen yang seketika melesat melancarkan serangan.     

[Line Slash]     

Tebasan menyilang ke arah kanan menuju tepat bagian mata Boss. Zen bertujuan untuk menghancurkan keseluruhan pengelihatan Boss, dan itu akan membuat Raid lebih mudah.     

"Cih, A.I. game ini terkadang sangat menyebalkan jika terlalu pintar," gumam Zen kesal karena serangannya berhasil dihindari.     

Zen berhasil mendarat di bagian sisi kanan Boss, lalu melompat ke bagian sisi kiri dengan memberikan beberapa tebasan dan tembakan sihir ke tubuh Boss saat melompat.     

[Cursed Tho–     

Saat Zen ingin mengaktifkan skill, tepat di depannya mulut Boss telah terbuka lebar. Mau tidak mau ia harus membatalkan skillnya dan mulai menahan serangan yang datang.     

Dua taring raksasa tengah beradu dengan katana milik Zen. Dengan STR-nya yang sekarang, Zen bisa menahan serangan Boss dengan baik, walaupun sedikit kewalahan.     

Lalu tepat di saat itu juga muncul para Ranger dan Assassin yang berhasil menyusul dan mulai membantu Zen menahan Boss.     

"Zen, kami akan bantu!!" teriak Schattein.     

Sayangnya kemunculan mereka tidak bertahan lama. Boss yang merasa terganggu menghempaskan Zen dengan ekornya.     

Lalu para Ranger mendapatkan semburan api dari Boss. Akibatnya pepohonan yang digunakan para Ranger bersembunyi terbakar dan membuat mereka harus fokus meyelamatkan diri mereka sendiri.     

Para Assassin juga dengan mudah tersingkirkan dengan sundulan kepala dan sebatan ekor Boss. Sebab mereka memang berfokus dengan kecepatan, jadi pertahanannya pun lemah serta kekuatannya tidak terlalu tinggi.     

"Zen! Bertahanlah, mereka akan segera sampai," teriak Schattein yang terlempar.     

"Sialan, datang tiba-tiba dan pergi begitu saja," batin Zen melihat kalau player lain juga telah pergi lagi.     

[ Anda menerima efek Stunt (00:10) ]     

"Sial pandanganku!! Aku tidak bisa melihat apapun. Tubuhku tidak bisa bergerak!! Suaraku juga!!" Dalam hati Zen berteriak panik karena hal yang terjadi padanya.     

Di sisi lain dari Zen yang menunggu waktu Stunt berakhir, Boss mulai mendekat ke arah Zen.     

00:06     

00:05     

Tidak hanya sekedar mendekat, Boss juga mulai mengibaskan ekornya secara perlahan.     

00:03     

00:02     

Dengan ini terlihat jelas kalau Boss akan memberikan serangan telak ke Zen yang sedang tidak berdaya.     

00:01     

00:00     

[ Efek Stunt telah berakhir ]     

Ketika Zen membuka matanya, sebuah ekor raksasa telah siap menimpanya dari atas. Ia sendiri yakin, dengan jaraknya dengan ekor itu, menghindar adalah hal yang mustahil sekarang.     

"ZEN!!" teriak seseorang dari kejauhan.     

Saat Zen menolehkan pandangannya, ia melihat Guts yang melempar perisai tepat ke arahnya.     

"Waktu yang sempurna," gumam Zen.     

Dan dalam jeda beberapa detik itu Zen berhasil menangkap perisai yang dilemparkan ke dirinya. Lalu ia juga menggunakan Armament untuk memperkuat perisai.     

Lalu terdengar suara hantaman yang sangat hebat di sana. Sepuluh ... tidak, lebih dari sepuluh hantaman ekor dari Boss didapatkan oleh Zen.     

[ Recovery Talisman aktif ]     

HP dan MP Zen mulai pulih dengan perlahan. Dan di saat itu pula seluruh player telah berkumpul untuk menghadapi Boss bersama-sama.     

"Tuan Zen, apa anda tidak apa-apa?" ucap Noah mengangkat shield yang menutupi tubuh Zen.     

"Aku tidak apa-apa. Tapi itu tadi sangat luar biasa," ucap Zen dengan ekspresi wajah terkejutnya.     

Noah melihatnya dengan sedikit menahan tawa. "Yah jika anda tidak apa-apa, bisakah anda bangun? Orang-orang akan melanjutkan pertarungannya," ucap Noah.     

Zen pun bangun, tanpa mengatakan apapun ia mendekat ke tempat Guts. "Hei, perisaimu rusak. Aku akan menggantinya," ucap Zen malu-malu sambil menutupi wajahnya dengan perisai yang penuh kerusakan.     

"Kau tidak perlu mempermasalahkan hal itu, dam berhentilah bersikap sok imut. Lagipula bagaimana caramu membuat HP monster ini turun dengan sangat drastis?" ucap Guts dengan pandangan fokus ke status Boss.     

•Verdant Titanoboa•     

BOSS | ☆     

Lv. 30     

HP: 7.560     

"Entahlah, sebelumnya aku hanya menahannya saja. Yang memberikan serangan adalah para Ranger dan Assassin yang menyusul sebelum kalian," ucap Zen dangan mengalihkan pandangannya.     

"Dan dimana mereka sekarang?" tanya Guts.     

"Para Ranger tadi terbakar, dan para Assassin mendapatkan serangan yang telak. Mungkin sekarang mereka berusaha memulihkan diri," jawab Zen.     

"Begitukah ...."     

Setelah itu Guts memberikan perintah untuk melanjutkan pertarungan. Dengan hanya adanya Tanker dan DPS, melawan Boss memang susah, tapi melihat keadaan Boss yang juga sekarat bisa dianggap situasi yang imbang.     

Tapi hal itu tidak bertahan lama, dari belakang para player Mage muncul. Begitu juga dengan para Ranger dan Assassin. Terlihat kalau mereka yang sekarat sebelumnya pergi ke tempat para Healer. Dengan begini sisi player pun menjadi lebih unggul.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.