Adventure World

Lv. 180 - Invasi Undead



Lv. 180 - Invasi Undead

0»Central of Kingdom, Diamond Kingdom«     

Ibukota Kerajaan Diamond, merupakan kota dengan pegunungan yang mengelilinginya layaknya sebuah kawah super raksasa.     

Tidsk heran untuk tata letak geografis sebuah kerajaan yang dijuluki surganya bahan tambang. Pegunungan tersebut juga dikatakan menjadi benteng alami Ibukota kerajaan tersebut.     

Dan untuk keluar dari area Ibukota, hanya ada empat jalur yang bisa dilewati. Setiap jalur itu merupakan terowongan yang dibuat menembus dasar pegunubgan, dan berada di setiap empat arah mata angin utama.     

Hari ini, di hari yang sama dengan dilaksanakannya pertemuan antara Ketua Guild High Class, di Ibukota Kerajaan Dioamond juga sedang dilaksanakannya sebuah acara yang berupa festival.     

Festival yang katanya hanya terjadi 4 tahun sekali ini, memiliki nama Festival Rex Mineralium. Sesuai dengan namanya, festival ini merupakan ajang beradunya seluruh penambang di seluruh benua.     

Acara utama dari festival ini kurang lebihnya merupakan sebuah kontes adu permata atau sesuatu sejenis bijih tambang. Jika kalian mengira yang dinilai dari kontes ini hanyalah keindahan saja, maka kalian salah. Justru keindahan hanya mencakup 20% dari nilai keseluruhannua saja.     

Penilaian lainnya adalah kemurnian dari mineral itu sendiri. Dan dua hal yang paling penting, dan paling berpengaruh penilaiannya adalah, kemurnian energi sihir dan jumlah energi sihir yang ditampung oleh mineral itu.     

Karena itu kontes ini bukanlah kontes sembarangan, karena hadiahnya sendiri tidak pernah diungkapkan, dan hanya pemenang dan sang pemberi hadiah yang mengetahui.     

Lalu bagaimana kalau kita sedikit masuk ke bagian kota ketika festival terjadi. Suasana ramai dan aroma sedap dari deretan tenda tiap kios makanan memenuhi seluruh area.     

Bukan hanya mekanan saja yang dijual di pinggiran jalanana. Aksesoris, mainan, barang khas lokal, dan hal-hal lainnya juga banyak tersebar di setiap sisi.     

"Ai, sejak awal kita hanya berkeliling saja, apa ada sesuatu yang kamu inginkan?"     

"Mmm ... kurasa tidak ada, Senpai tidak perlu membelikanku apapun, berjalan denganmy saja sudah lebih dari cukup bagi Ai," jawab Ai dengan senyuman mengakhiri kalimatnya.     

"Ugh ... jawaban dan senyuman itu merupakan kombinasi yang mematikan," batin Dio dengan wajah yang dipalingkan.     

Ai sedikit terkejut, namun melihat telinga avatr Dio yang merespon dengan berubah kemerahan membuatnya paham, dan membuat dirinya mempertahankan senyuman manis di wajahnya.     

Dio dan Ai, sudah tidak aneh jika mereka bersama. Mereka sudah berada di Ibukota sejak awal acara berlangsung. Dio sendiri bahkan rela melepaskan kehadirannya pada pertemuan Ketua Guild dn memutuskan menemani Ai.     

Berjalan bersama sambil berpegangan tangan di tengah keramaian layaknya kekasih, tunggu, bukankah mereka memang sepasang kekasih? Yah, intinya saat ini mereka sedang menikmati waktu bersama mereka.     

Bukan sebagai Dio dan Ai, melainkan sebagai Shinji dan Airi. Bahkan demi menghindari tatapan publik, mereka sampai mengganti penampilan pakaian, dan menyembunyikan logo guild mereka.     

Sebab ketika mereka memasuki kota, beberapa player nampak terpikat dengan logo guild mereka, dan bersorak aneh sekaligus membuntuti mereka.     

Karena itu mereka sampai memutuskan untuk mengganti pakaian mereka dengan pakaian yang lebih sederhana dan biasa. Dan keduanya pun melanjutkan jalan-jalan mereka seperti biasa.     

....     

Lalu menuju ke kontes utama Festival, setelah menunggu beberapa hal, akhirnya semua orang dapat menyaksikan pembukaan acara dengan sang Raja yang memberikan semacam pidato singkatnya.     

Diawali dengan sang Raja yang berdiri di sebuah balkoni menyambut seluruh rakyat dan pengunjung festival, awalnya semua terlihat normal-normal saja di mata semua orang. Sampai sesuatu terjadi tiba-tiba.     

Seluruh penjaga di sekeliling Raja tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Lalu, dari belakang Raja sebuah tusukan pedang menembus tubuhnya.     

"S-Siapa kau?!" tanya sang Raja dengan erangan kesakitan.     

"Hehe ... kau tidak perlu tahu, karena calon mayat sepertimu tidak akan ada gunanya juga mengetahui siapa aku."     

Dan tepat ketika perkataan orang asing itu berakhir, sang Raja pun benar-benar mengalami kematian oleh sebuah pedang yang melubangi tubuhnya.     

"Baiklah, waktunya memulai pesta yang sebenarnya."     

•Alucard•     

{The Vampire King}     

Dan di saat itu muncullah sosok yang menusuk sang Raja dari belakang. Dengan ekspresi bangganya berjalan menuju ke ujung balkoni sambil membawa tubuh Raja yang telah tidak bernyawa.     

"Salam untuk penduduk Kerajaan Dioamond. Sebuah pemberitahuan mendadak untuk kalian semua, dalam beberapa detik dari sekarang, kalian akan menjadi bahan bagiaj dari pemanggilan kawanan kami. Berbanggalah! Dan lihat, Raja kalian akan menjadi korban pertama di hadapan kalian semua."     

Tepat di akhir kalimat Alucard, ia melempar mayat sang Raja menuju ke bawah. Di sana kepanikan semakin menjadi-jadi. Belum lagi semuanya semakin kacau karena tidak ada satu pun penjaga yang datang untuk mengatasi para orang asing ini.     

Dan kenyataannya, Akucard dan seluruh bawahan vampirnya, telah membunuh semua tentara kerajaan. Dan sekarang hanya menyisahkan rakyat Kerajaan Diamond yang akan menjadi bahan utama di ritual mereka dalam waktu dekat.     

"Yang Mulia Alucard, ritual telah siap dimulai," ucap salah satu vampir yang ada di dekatnya.     

"Kalau begitu ... laksanakan sekarang juga!" ucap Alucard sengan nada memerintah, saat ini ia tengah duduk di takhta Raja Diamond dengan bawahan yang berderet di kedua sisinya.     

....     

Sesuai perintah Alucard, ketika seluruh penduduk Ibukota dalam keadaan panik, keempat jalan keluar tiba-tiba tertutup oleh sebuah barier tak kasat mata yang juga tak terhancurkan.     

Dan bukan hanya itu saja, selaij sluruh jalan keluar, area langit-langit Ibukita jyga tertutup dengan jenis barier yang sama. Karena itu, player dengan tunggangan terbang juga ikut terjebak.     

Lalu, tiba-tiba di seluruh area Ibukota, tepat di bagian tanahnya muncul sebuah lingkaran sihir bercahaya hitam dengan ukuran yang sangat luar biasa besar, saking besarnya lingkaran sihir itu memang menutupi seluruh kota.     

Dan ketika lingkaran sihir tersebut mencapai tingkat akhir dan telah aktif secara sempurna, muncul sebuah kabut asap hitam yang menyelimuti seluruh kota.     

Lalu, tidak berhenti di situ saja. Beberapa orang, baik itu NPC atau player tiba-tiba mati di tempat dengan keadaan tubuh mengering, seperti daya hidupnya sedang dihisap. Walaupun tidak semua orang mengalami efeknya, namuj tetap saja asap hitam inu sangat berbahaya.     

....     

"Huh, kamu tidak apa-apa?" batin Dio terkejut.     

Ketika ia melihat sebuah kabut hitam mulai muncuk dari permukaan tanah, ia tahu kalau akan mustahil menghindarinya. Karena itu ia memilih untuk segera membuat Ai masuk dalam dekapannya.     

"Tidak apa-apa Senpai, sepertinya barierku berhasil menahan asap hitam itu."     

"Kau benar ...."     

Dan ternyata, mereka berhasil bertahan karena Ai yang masih sempat mengaktifkan skill barier miliknya yang melindungi mereka berdua.     

"Sial, apa-apaan ini? Bukankah seharusnya ini hanya berupa festival biasa?!" benak Dio yang berusaha memahami situasi di sekitarnya.     

....     

[Perfect Barier]     

Ketika asap hitam mulai meledak di seluruh daratan kota, Raven reflek mengaktifkan skill pertahanan miliknha demi melindungi dirinya dan Aria.     

"Raven, apa yang terjadi?" tanya Aria dengan ekspresi kebingungan.     

"Aku sendiri juga tidak terlalu paham. Tetapi, aku yakin kalau asap hitam ini cukup berbahaya."     

Yup, Raven dan Aria memang menghadiri festival ini. Kapan mereka datang? Tentu saja tepat ketika peryemuan Ketua guild selesai. Raven diam-diam pergi meninggalkan kedua temannya di belakang bersama dengan Aria. Tetapi dirinya tidak menyangka kalau keadaan akan berakhir seperti ini tiba-tiba.     

....     

Ketika seluruh orang sibuk melindungi diri mereka masing-masing dengan berbagai skill. Sekali lagi keadaan kota mengalami sebuah perubahan. Asap hitam yang menutupi kota perlahan menipis sampai dengan menghilang, dan orang-orang pun mulai bebas melangkah lagi.     

Namun, bukan berarti kalau ini akn sekedar berakhir seperti itu saja. Di pusat kota, tanahnya tiba-tiba berubah menjadi layaknya sebuah danai, tetapi bukan danau yang berisikan air. Melainkan danau yang berisikan sebuah partikel-partikel hitam yang mengalir layaknya air.     

Dan dari dalamnya, muncuk semacam makhluk yang biasa disebut dengan ... Undead. Yah Undead, berawal dari skeleton, zombie, ghoul, ghost, dan lain-lain. Intinya satu demi satu monster terus bermunculan dari area tersebut.     

Dan tidak lama kemudian, seluruh Ibukota terbanjiri dengan mereka. Langit area Ibukota Kerajaan Diamond mulai menggelap bahkan ketika matahari masih di puncaknya. Kabut tipis berwarna hitam juga mulai bermunculan.     

Psmbantaian sisa-sisa penduduk oleh Undead juga muli merajalela. Dan di saat-saat seperti ini hanya ada satu harapan ... yaitu Player.     

[ Invasi Undead telah terjadi pada Ibukota Kerajaan Diamond. ]     

[ Quest darurat telah dikerahkan untuk setiap player pada Area. ]     

»Emergency Quest: Undead Invasion«     

Undead telah menginvasi Kerajaan Diamond dan Raja telah menemui kematiannya. Selamatkan penduduk yang tersisa seebanyak mungkin, dengan membuat area pengungsian. Dan cegah para Undead untuk keluar dari area untuk menuju Kota lain.     

- Tingkat kesulitan: S     

- Batas waktu: 5 jam     

- Syarat: -     

- Hadiah: ???     

- Konsekuensi: Kehancuran penuh Diamond Kingdom.     

Sesuai perkiraan para player jika invasi tiba-tiba terjadi, sudah pasti kalau akan ada semacam quest darurat yang muncul.     

Para player pun mulai melakukan quest tersebut dengan cara mereka masing-masing. Ada yang memang langsung menolong NPC penduduk secara langsung. Tetapi ada juga yang memilih untuk hanya membunuh tiap Undead yang ia temui.     

"Dio?!"     

"Raven?!"     

Pertemuan yang sedikit tidak terduga, Dio dan Ai yang memutuskan untuk mencari tempat pengungsian yang bagus tiba-tiba bertemu dengan Raven dan Aria yang sepertinya juga memiliki rencana yang sama.     

"Raven, kita perlu kerja sama."     

"Kebetulan, aku juga memikirkan hal yang sama."     

Dan setelah itu, Dio dan Raven mengalami sedikit perbincangan. Begitu juga dengn Ai dan Aria, setelah beberapa saat melakukan pembahasan rencana mereka, akhirnya keputusan telah dibuat.     

[Rise]     

Raven melakukan summon untuk beberapa pasukannya.     

[Nightmare Sparrow » Avarrow]     

Dengan memanggil Corvus, Raven menyuruh Ai dan Dio menungganginya untuk mencari lokasi pengungsian yang tepat. Sedangkan dirinya dan Aria, akan mencari penduduk yang tersisa sebanyak mungkin.     

Dan dengan ini, operasi penyelamatan Kerajaan Diamond dari Invasi Undead dimulai.     

....     

[ Season Six - END ]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.