Adventure World

[Do Not Open] [Not Done Yet]



[Do Not Open] [Not Done Yet]

0[masih proses]     

[harap bersabar]     

[proses mengejar ketinggalan]     

[jadi tunggu aja sebentar oke!]     

"Luck, apa kau yakin aku bisa membawa setengah dari ini semua?"     

"Yup, lagi pula tujuan utamaku adalah jantung itu. Jadi tidak masalah jika kita membagi yabg lainnya menjadi dua."     

"Baiklah, jika itu maumu."     

Butuh beberapa saat bagi mereka berdua untuk mengosngkan barang-barang yang bisa diambil dari tempat itu. Dan menjelang selesai, Luck pun mengambil incarannya sebagai yang terakhir.     

[ Jejak energi sihir Asmodeus telah dihilangkan. ]     

Dan setelah jantung itu berhasil ia ambil, seperti biasa tempat jantung itu sebelumnya berada akan mengalami perubahan. Untuk kastil ini, tiba-tiba sebuah getaran layaknya gempa muncul.     

Dio pun sedikit panik, karena mereka belum mencari tahu jalan untuk keluar. Tetapi berbeda dengan Luck, ia seakan-akan telah memprediksinya serta telah menyiapkan penanganannya juga.     

"Luck, kau terlalu tenang," ucap Dio yang terheran-heran.     

"Justru kau yang terlalu tegang," balaa Luck.     

"Kalau begitu, bagaimana kita keluar dari sini?"     

"Mudah."     

Luck kemudian memegang bahu Dio dan mengaktifkan sebuah skill.     

[Teleportation Orb]     

.....     

»Boreal Beach«     

Dio memasang wajah yang terkejut, sebab ia tiba-tiba merasakan sensasi ketika melakukan teleport, dan benar saja kalau sekarang dia sudah berada di Pantai Boreal.     

"Bagimana bisa?" ucap Luck bertanya-tanya.     

"Simpel saja, ingat bola yang kusuruh kau untuk lempar ketika di awal? Karena kita tiba-tiba tidak sadarkan diri, kau pun secara tidak sengaja menjatuhkannya di sini. Bola itu sebenarnya bagian dari skill teleportasiku, dan akan bertahan selama satu hari penuh. Kan sudah kubilang ketika di kastil, kalau aku itu bisa saja keluar kapanpun kumau."     

"Kau tidak menjelaskannya padaku dengan detail." Dio memasang wajah kesal, sebab ia rasa khawatir dan ketakutannya sebenarnya sia-sia.     

"Ya, itu salahmu karena tidak bertanya," balas Luck dengan senyum ejeknya.     

"Baiklah, aku tidak peduli itu lagi. Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan, untuk apa jantung itu sebenarnya? Bahkan ketika temanmu, Raven bersama kami di Ptoma Island, dia juga mengincar jantung yang sama."     

"Hmm~ anggap saja jantung ini itu, salah satu bahakn yang kubutuhkan untuk membuat sesuatu."     

"Sesuatu? Memangnya apa yang akan kaunbut dengan jantung yang bahkan masih berdetak walaupun tanpa tubuh?"     

"Sesuatu yang sangat luar biasa intinya."     

"Huh, baiklah aku tidak akan bertanya lebih jauh lagi. Lebih baik kita kembali sekarang juga."     

"Aku setuju denganmu."     

....     

Masih di hari yang sama, namun kita akn mundur beberapa saat.     

»Nameless Party Headquarters«     

Zen berhasil menyelesaikan Class Quest terakhirnya untuk menaklukan Revenant. Lalu ketika ia selesai memeriksa semua skill barunya, ia menemukan hal lain kalau bukan hanya dirinya yang berubah.     

Ternyata Tyrant Soul Bringer, senjata milik Zen juga mengalami beberapa perubahan pada bagian stats dan skill-skill yang dimilikinya. Bahkan ada kemungkinan kalau Weapon Willnya juga sudah muncul.     

[ Tyrant Soul Bringer yang berhasil menyerap beberapa energi Revenant telah mengalami evolusi. ]     

[ Tyrant Soul Bringer » The Doom One. ]     

•The Doom One•     

Sword | Soul     

_____     

P. Attack: 20.000     

Atk. Speed: 5/sec     

Rarity Stats :     

» +20% All Stats     

» +55% Critical Rate     

» +55% Critical Damage     

» +20% Skill Damage     

» +30% Defense Penetration     

_____     

Skill:     

- Disaster [Passive]     

Pedang akan diperkuat dengan aura kehancuran yang bersumber dari sisa energi Revenant yang diserap. Membuat setiap serangan yang menggunakan pedang ini akan dilapisi oleh aura dan memberikan efek AOE. Efek tersebut akan memberikan tambahan damage sebesar 50% Physical Damage yang diberikan dalam bentuk Magic Damage. (Efek pasif ini tidak bekerja untuk serangan skill.)     

- Doom Aura [Active]     

Melepaskan aura kehancuran yang tersimpan dalam pedang. Dalam 10 menit, aura akan muncul dari bilah pedang dan dapat mengubah ukurannya sebesar atau sepanjang apapun, tergantung dari kemampuan player itu sendiri. Damage serangan ketika skill ini aktif sama dengan damage serangan biasa, namun dalam bentuk True Damage (bekerja untuk damage skill, namun hanya akan menyisakan 50% damage aslinya untuk diubah ke True Damage. Jika benda mati terkena skill ini, benda tersebut akan hancur seketika menjadi debu. Namun jika itu makhluk hidup, dalam sekali sentuh daya hidup mereka akan terus berkurang (5HP/detik) dalam 1 menit. (Skill ini memiliki cooldown selama 1 jam.)     

- Twins [Weapon Will]     

Jiwa senjata yang selalu berusaha meniru si pengguna. Ketika skill di aktifkan, sesosok dengan wujud Revenant akan muncul dan meniru semua yang dimiliki player, baik itu skill, gaya bertarung, stats dasar, dan penampilan. Untuk kekuatan skill dan statas, bayangan hanya akan mendapatkan 80% dari yang aslinya. Bayangan bisa mati, dan untuk memulihkannya player harus menunggu selama 24 jam penuh. Jika bayangan di panggil kembali ketika HP-nya masih tersisa, maka dia dapat dipanggil lagi kapan saja. Dan selama di dalam pedang, HP bayangan dapat beregenerasi sebesar 10% dalam 5 menit. Bayangan juga memiliki skill mereka sendiri, mereka dapat tidak terlihat, melayang dalam ketinggian tertentu, dan menyatu dengan bayangan. (Beberapa skill tidak akan bisa ditiru oleh bayangan.)     

"Senjata ini benar-benar berubah. Yah, setidaknya skill aktif dan pasifnya tidak jauh berbeda dengan yang awal. Lalu ... weapon will yanh dimilikinya, bukankah terlalu biasa? Aku mengharapkan sesuatu yang lebih kuat sebelumnya."     

[Twins]     

Ketika Zen mengaktifkan skillnya, sebuah partikel-partikel hitam muncul dari pedangnya dan mulai membentuk sebuah bola berwarna hitam. Lalu dalam 10 detik bola itu menyerap sesuatu yang ada di sekitarnya, dan wujud sebenarnya pun selesai terbentuk.     

Zen seperti melihat di hadapan cermin saat ini. Bayangan itu memiliki penampilan yang 100% mirip dengan penampilan Zen saat ini. Hanya saja, dia seperti sudah dalam kondisi Anathema telah aktif.     

"Penjelasannya sendiri bilang kalau dia akan mengambil wujud Revenant, jadi iti wujud Revenantku maksudnya. Menarik, waktunya mencoba sesuatu. Apa kau punya pedang?"     

Lalu si bayangan pun mengumpulkan partikel-partikel hitam di salah satu tangannya dan membentuk sebuah pedang.     

"Benar-benar paraktis huh," gumam Zen ketika melihatnya.     

Lalu, mereka pun keluar dari rumah itu menuju ke halaman depan.     

"Baiklah, kau seharusnya bisa menggunakan skill dan gaya bertarungku. Karena itu aku ingin kau menirukan semua yang kulakukan saat ini."     

Si bayangan pun hanya mengangguk.     

"Bagus."     

Lalu Zen pun mulai mempraktekan beberapa gerakan pedangnya. Di mulai dari tebasan paling dasar, tebasan vertikal dan horizontal.     

Lalu ia mulai menambahkan gerakan lompatan dan kombinasi tebasan yang lebih banyak. Zen juga beberapa kali berlari sebagai ancang-ancang untuk melakukan gerakan pedang yang memang hanya bisa dilakukan ketika dalam kondisi tersebut.     

Lalu, inilah yang ditunggu-tunggu. Waktunya menggunakan skill yang sungguhan. Sejauh ini si bayangan dapat menirukan gerakan Zen dengan sangat akurat, bahkan itu seperti Zen telah melakukan gerakan di depan sebuah cetmin.     

[Infinite Line]     

Slash!     

Zen hanya melakukan satu kali dash, dan mengejutkannya ketika dash pertama itu selesai, ia bisa melihat kalau si bayangan itu juga sudah ada di sampingnya.     

"Kali begitu ...."     

[Eclipse Wave]     

Seketika muncul dua buah gelombang melingkar dengan pusat yang berbeda. Zen masih tidak percaya, ia pun mulai mengeluarkan skill magic miliknya.     

[Cursed Thorn]     

Ketika sulut-sulur berjumlah enam buah muncul di punggung Zen, si bayangan juga memunculkan hal yang sama pula.     

"Baiklah, aku akui itu hebat. Jadi mulai sekarang kau akan bertarung bersamaku, kuberi nama kau ... yup, Ghost. Bagaimana?"     

Si bayangan itu pun hanya menjawab dengan mengangguk, walaupun ekspresinya tidak berubah sama sekali, setidaknya Zen masih bisa melihat semangatnya dalam perilakunya.     

"Baiklah Ghost, aku mohon kerja samanya," ucap Zen yang mengulurkan tangan.     

Dan si Ghost pun dengan lancar menjabat balik tangan Zen.     

"Hoo~ jadi benar kalau kau memang memiliki ego tersendiri huh ...," batin Zen.     

....     

Di sebuah Area Field Boss.     

Area Field Boss merupakan sebuah kawasan, atau teritori yang biasanya ditmpati sesosok monster yang memang menjadi sang penguasa dari tempat itu.     

Dan saat ini, Raven beserta pasukannya tengah mengepung sesosok monster dengan perawakan manusia setinggi 3 meter, dan ia memiliki kepala dan kulit dari seekot Harimau. Bisa dibilang monster ini adalah Hybrid antara Manusia dan Harimau.     

Tetapi bukan hanya itu saja, ada sedikit yang berbeda. Yaitu tangan kirinya bukanlah tangan aslinya, melainkan tangan pengganti yang terbuat dari sesuatu yang tetlihat seperti besi. Dan selain terbuat dari besi, tangan kirinya juga mengeluarkan hawa panas sampai dengan terciptanya sebuah kobaran api.     

•Hell Claw•     

Field Boss | ☆☆☆     

Lv. 65     

HP : 75.000     

[Rise]     

"Dracula, Megicula, kalian berdua urus calon anggota kalian itu," perintah Raven.     

Megicula pun melaju dengan ganas, menggunakan kedua kaki dan tangannya untuk berlari, kesepuluh ekornya juga siap menggigit kapan saja. Dan Dracula, ia terlihat sedang berpose sambil menaiki Megicula.     

"Huh, aku membuat Megicula sebagai bawahannya, dan dia langsung memperlakukannya seperti itu dasar vampire yang seenaknya," gumam Raven yang terheran-heran.     

Dengan kombinasi antara kemampuan mengekang Megicula yang sangat kuat dan serangan-serangan Dracula yang mematikan, mereka dapat menghadapi Hell Claw dengan mudah. Seharusnya Dracula sendiri sudah cukup, tetapi Raven juga ingin meningkatkan level Megicula, karena itu ia mengeluarkannya juga.     

"Baiklah Hell Claw, fisik yang bagus, kecepatam dan kekuatan yang sesuai, lalu atribut merah yang ia miliki. Seharusnya dia akan menjadi pasukan yang fleksibel seperti Dracula dan Megicula."     

Sejauh ini Raven telah menyelesaikan satu buah Dungeon dan satu Field Boss yang lain. Dan Hell Claw adalah Field Boss keduanya.     

Rencana sementara yang dibuat Raven adalah mengumpulkan pasukan tambahan untuk dimasukkan ke divisi Vanguard yabg dipimpin oleh Veragna.     

Lalu ia juga ingin menambahkan dua monster berbintabg tiga di divisi Range yang dipimpin oleh Nox. Nox sendiri sudah bisa mensummon makhluk undead. Jadi ia bisa menutupi kekurangan jumlahnya dengan mengeluarkan sekitar 30 Skeleton Mage.     

Terakhir, divisi Executionef. Ini adalah divisi yang sengaja dibuat oleh Raven sebagi peyerang dalam segala kondisi. Pemimpinnya adalah Dracula, dan bawahannya sejauh ini hanyalah Megicula, dan Hell Claw akan menjadi selanjutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.