Adventure World

[Not Done Yet] [Do Not Open]



[Not Done Yet] [Do Not Open]

0[masih proses]     

[harap bersabar]     

[proses mengejar ketinggalan]     

[jadi tunggu aja sebentar oke!]     

"Itsuki-sama, apa anda sudah mendapatkan kabar dari Rika-sama?"     

"Belum, dia tidak menjawab satu pun pesan dariku, begitu juga dengan panggilan yang kulakukan.     

Saat ini Itsuki, bersama dengan Kyoichi sedang menaiki shinkansen bersama-sama, menuju ke Osaka. Normalnya mereka akan sampai dalam waktu sekitr lima belas menit. Namun bagi Itsuki itu terlalu lama, ia masih belum bisa memastikan keadaan Rika, dan itu membuatnua gila akan kegelisahan.     

Mungkin beberapa orang akan bertanya-tanya, kenapa Itsuki sepanik itu hanya karena Rika tidak menjawab pesan atau panggilan darinya. Yah, sebenarnya ini ada jawabannya tersendiri.     

Kebenarannya, Itsuki telah memasang sebuah pelacal di smartphone Rika yang akan menunjukkan keberadaan Rika di smartphone miliknya. Hal ini Itsuki lakukan diam-diam, sebab Rika tidak akan mengijinkannya jika melakukan hal tersebutm     

Dan ada sebuah program di pelacak tersebut, yang di mana jika smartphone Rika tidak aktif digunakan dalam sepuluh menit, atau Rika yang tidak berganti lokasi selama dua puluh menit. Itsuki akan mendapatkan sebuah notifikasi.     

Awalnya Itsuki mendapatkan notifikasi di mana smartphone Rika tidak aktif selama sepuluh menit sama sekali, namun Itsuki memakluminya melihat lokasi Rika yang berada di sebuah toko tertentu.     

Namun, perasaannya semakin buruk ketika Rika tidak merespon pesan dan anggilannya. Lalu Itsuki pun nekat memutuskan untuk oergi ke Osaka. Dalam perjalanannya menuju stasiun shinkansen, sepuluh menit yang lain sudah berlalu, dan sebuah notifikasi muncul kembali. Tentunya Itsuki semakin buru-buru untuk menemui gadis yang sulit ia hubungi saat ini.     

"Sial, kumohon jawab saja pesan dariku sekali. Sekali saja, dan kekhawatiranku akan hilang seketika," batin Itsuki dengan genggaman tangannya yang semakin erat.     

"Itsuki-sama, saya mohon tenanglah untuk saat ini. Saya yakin Rika-sama pasti akan baik-baik saja."     

"Guh, kau benar. Lebih baik aku tenang dan memikirkan solusi untuk apapun yang kemungkinan terjadi padanya."     

Kyoichi sendiri sedikit lega melihat Itsuki yang semakin mahir mengendalikan emosinya. Setidaknya ia tahu kalau tuannya sudah semakin dewasa.     

Perlu di ketahui, Kureha Kyoichi sendiri berasal dari keluarga yang sudah melayani keluarga Amano dari generasi-generasi sebelumnya. Dan Kyoichi sudah bersama Itsuki sejak dia berada di bangku sekolah menengah, atau ketika Itsuki masih menempuh sekolah dasar. Jadi selain sebagai tuan, Itsuki tidak jauh beda sebagai sosok adik baginya.     

....     

Itsuki dan Kyoichi berhasil sampai di Osaka, di sana sudah ada mobil san beberapa orang panggilan yang sudah Kyoichi hubungi sebelumnya.     

Mengikuti petunjuk Rika berada menurut smartphone Itsuki, mereka berhasil sampai di sebuah lokasi berupa toko pakaian dalam wanita. Di sana Itsuki juga secara tidak sengaja bertemu dengan dua bodyguard milik Rika.     

"Kalian berdua, di mana Rika sekarang?"     

Kedua bodyguard itu pun sedikit terkejut, sebab seorang pria tiba-tiba bertanya oada mereka, dan yang lebih anehnya oria itu membawa banyak sekali orang di belakangnya.     

"Maaf, tapi siapa anda?" tanya salah satu bodyguard itu.     

Si bodyguard yang lain pun menyadari sosok sebenarnya dari Itsuki, reflek ia membungkukkan badannya, sambil mendorong si bodygyard yang lain untuk melakukan hal yang sama dengannya.     

"Maaf atas ketidaksopanan kami, senang bertenu dengan anda, Tuan Muda Amano."     

"Lupakan formalitas, di mana Rika sekarang?!"     

"Nona muda saat ini sedang berad di dalam toko ini. Tetapi kami sendiri sedikit merasa aneh dan khawatir, karena Nona belum keluar sama sekali semenjak setengah jam yang lalu."     

Tidak menjawab, Itsuki langsung masuk begitu saja. Ketika ia bertanya pada penjaga tokoh tentang pelanggan yang mirip dengan foto yang Itsuki tunjukkan.     

Sayangnya mereka semua membantah dan berkata tidak tahu apapun. Namun dirinya dengan keadaan kesabaran yang sudah habis pun memaksa untuk menggeledah semua yang ada di sana.     

"Kyoichi-san lakukan."     

Dengan satu kalimat tersebut, semua orang bawahan Itsuki mulai menggeledah seluruh toko tersebut, mereka bahkan sampai mengusir paksa beberapa pelanggan.     

"Itsuki-sama, mereka menemukan ini di bagian ujung toko."     

Yabg ditemukan tersebut merupakan smartphone milik Rika.     

"Ini ... Kyoichi-san, panggil manager toko ini!" perintah Itsuki.     

Namun, sebelum perintah tersebut terjalankan, sang manajer sudah memunculkan batang hidungnya terlebih dahulu.     

Itsuki seketika mencengkram kerah pakaian orang tersebut dengan ekspresi yang sangat marah.     

"Di mana gadis pemilik smartphone ini?" tanya Itsuki dengan geram.     

Manajer itu seketika ketakutan, belum lagi ia juga melihat gerombolan pria berotot debgan pakaian hitam di belakang Itsuki.     

"M-Maaf tuan, saya sendiri juga tidak tahu," balas sang Manajer dengan gemetar ketakutan.     

"Tuan Muda Amano, di ruangan CCTV kami tidak menemukan apapun, sepertinya CCTV pada bagian smartphone Nona Rika ditemukan memang sengaja dimatikan."     

Itsuki saat ini ingin sekali mengamuk dan menghancurkan apapun yang ada di depannya. Kyoichi pun dengan cepat mencegahnya dengan memegang bahu Itsuki dan berkata, "Tenanglah Itsuki-sama, anda pasti punya solusinya bukan?"     

"Yah," jawab Itsuki ya g kemudian melepaskan cenglraman tangannua dari kerah baju manajer toko. "Kyoichi-san, cari semua tentang toko ini, dan beri mereka kompensasi."     

"Akan saya laksanakan."     

Lalu keadaan pun menjadi sedikit lebih tenang. Itsuki mencoba menyantaikan dirinya, namun tetap saja tidak bisa, ia terlalu khawatr. Ia benar-benar tertelan emosinya kali ini.     

"Rika ... Rika ... kumohon, jangan sampai aku terlambat."     

"Itsuki-sama," panggil Kyoichi.     

"Kyoichi-san? Bagaimana?" sahut Itsuki.     

"Karena waktu yang terbatas, hanya beberapa hal yang bisa kami dapatkan."     

"Tidak masalah, jelaskan!"     

"Toko ini berada dalam naungan salah satu perusahaan busana di Osaka. Mereka tidak terlalu besar, namun masih masuk dalam kategori perusahaan yang berada di tingkat menengah–"     

"Potong saja bagian yang tidak penting dan katakan hal yang ingin kudengarkan!!" ucap Itsuki dengan nada dinginnya.     

"Putra dari pemilik perusahaan ini katanya terkenal karena suka melecehkan wanita, dan itu terjadi beberapa kali di toko ini. Ia juga diketahui merupakan fans dari Rika-sama ketika masih menjadi idol. Dan, baru-baru ini ia juga diketahui membeli sebuah pabrik kosong di tempat terpencil kota ini."     

"Tunjukkan jalannya, sekarang juga."     

"Baik, Itsuki-sama."     

....     

Setelah beberaoa saat, Itsuki dengan semua bawahannya telah sampai di pabrik kosong yang dibicarakan Kyoichi sebelumnya. Dari kejauhan mereka dapat melihat kalau ada beberapa orang yang menjaga bagian luar pabrik tersebut.     

"Tidak perlu banyak berpikir, aku tahu kalau kalian pasti bisa mengatasi mereka semua bukan?" ucap Itsuki dengan tatapan tajam menatap semua bawahannya.     

Dan mereka juga memberikan tanggapan sebuah anggukan kepada Itsuki ditambah sengiran mereka yang bersemangat.     

"Kalau begitu, serang."     

Pertarungan berdarah pun tak terelakkan, Itsuki juga terlibat secara langsung, bersama dengan Kyoichi di sampingnya.     

Dengan bekal sebuah pipa besi di genggamannya, Itsuki memukul satu persatu kepala yang mendekatinya.     

Terus maju dan meninggalkan urusan yang mefepotkan ke bawahannya, ia naik ke lantai berikutnya. Perlahan ia berjalan mencoba memreriksa satu persatu ruangan yang ada.     

Lalu, terlihat sebuah ruangan yang tertutup rapat, ia pun mendobraknya secara langsung dengan tubuhnya.     

Di dalam, ia melihat Rika yang sedang terikat di sebuah kursi dengan air mata yang mengalir dan salah satu pipinya yang membiru. Ia juga melihat beberapa tetes darah dari ujung bibir dan hidungnya.     

Lalu ia juga melihat seorang pria gendut yang berada di samping Rika, si tangannya terdapat sebuah baton stick yang terlihat siap digunakan untuk memukul Rika.     

"Kau! Berani-beraninya kau mengganggu waktu bersamaku dengan Erika-ch–"     

Itsuki tanpa pikir panjng menghantam wajah pria itu dengan pipa besi yang ia bawa. Kemudian ia mendekat ke arah Rika.     

Air mata Rika sudah tidak bisa terbendung lagi, dari ujung matanya mengalir deras air mata. Itsuki hanya memeluknya sambil berbisik dengan lembut, "Sudah, jangan khawatir, ini sudah berakhir. Kuharap kamu mau menunggu sebentar, sebentar saja dan ini akan segera berakhir."     

"Um," jawab Rika dengan anggukan.     

Dan kita kembali ke Itsuki yang memasuki mode kejamnya. Pria gendut itu saat ini sedang tersungkur sambil memegangi wajahnya yang membiru, beberapa giginya juga berjatuhan.     

"Hei, apa kau tidak tahu siapa aku HAH?! Awas saja kau, akan kuadukan ke ayahku, dan keluargmu pasti akan musn–"     

Bugh!!     

Plak!!     

Bugh!     

Itsuki tidak hentinya memukul wajah pria gendut itu. Baik itu pukulan ataupun tamparan, semuanya Itsuki berikan. Lalu sebagai hadiah terakhir, menggunaan pipa besinya itu, Itsuki memukul salah satu lutut pria gendut itu dengan kekuatan maksimalnya.     

"Setidaknya kau tidak akan bisa pergi jauh untuk beberapa saat, jika hanya punya satu kaki," bisik Itsuki ke pria gendut itu.     

....     

Semuanya telah berakhir, setidaknya berhasil menyelamatkan Rika dan membawanya ke Rumah Sakit sebelum hal serius terjadi padanya.     

"Maaf, aku tidak bisa sampai dengan tepat waktu," ucap Itsuki.     

"Tidak apa-apa, lagi pula aku sudah baikan bukan? Lihat! Tidak ada luka serius juga di tubuhku," balas Rika dengan mengusap perlahan rambut Itsuki.     

"Tapi dirimu yang sekarang bahkan masih bergetar," batin Itsuki melihat keseluruhan kondisi Rika.     

"Itsuki, sebelumnya kamu mendapatkan panggilan dari Papa bukan?"     

"Yah, aku menceritakan semuanya. Dan aku bisa tahu hanya dari suara kalau beliau benar-benar menggila."     

"Benarkah?"     

"Ya, dan beliau juga bilang kalau kamu harus kembali ke rumah dan mulai menetap bersama mereka."     

"Eh? T-Tapi, jika begitu kita akan jarang bertemu bukan?" ucap Rika dengan nada kecewa.     

Itsuki sedikit senang karena Rika lebih khawatir pada bagian mereka yang tidak bisa bertemu. Ia kemudian msnyentuh pipi Rika di sisi yabg tidak terluka dan berkata, "Jangan khawatir, walaupun aku sedikit berdebat dengan Papamu, setidaknya aku berhasil meyakinkan beliau untuk mengijinkanmu tetap di Kyoto."     

"Benarkah? Bagaimana caramu melakukannya?"     

"Yup, tapi aku tidak akan memberitahumu, sebab kamu sensiri juga akan segera tahu."     

"Eh? Curang!"     

Itsuki hanya tersenyum, kemudian ia bangkit dari duduknya dan mengusap lembut kepala Rika, lalu berkata, "Lebih baik kamu istirahat, sekarang sudah larut malam, lalu Dokter juga bilang kalau besok kamu sudah bisa pergi."     

Ketika Itsuki mulai menjauh, Rika menahannya. "Jangan pergi dan temani aku."     

Merasakan tangan Rika yang gemetar, Itsuki seketika tanpa berbicara hal lain kembali ke posisinya sebelumnya. "Baiklah, akan kutemani sampai kamu tertidur."     

"Terima kasih, Itsuki."     

.....     

[ Season Five - END ]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.