Cinta seorang gadis psycopath(21+)

MASIH ADA ORANG BAIK



MASIH ADA ORANG BAIK

0"Oh, oke," ucap Dicky kemudian ia beranjak ke meja makan, dan mulai menikmati hidangan di depannya, walaupun, sebenarnya dia sedikit pun merasa sangat tidak menikmati karena pikirannya yang tidak fokus dan kemana-mana.     

'aku harus makan dengan cepat sebelum istriku kembali aku harus sudah selesai dan merapikan semuanya. Supaya aku bisa segera memberikan dia pertolongan. Setidaknya, tiba di sini, dia tidak usah menungguku. Jika dia datang terlalu cepat mungkin aku bisa menunda mencuci semuanya, menungtu nanti saja, setelah mengoles dan menggosok seluruh tubuhnya dengan minyak agar kondisinya segera membaik,' batin Dikcy penuh tekat.     

Apa itu sangat percaya diri bahwa dia bisa lebih cepat menghabiskan makanan di hadapannya daripada istrinya yang mengambil minyak gosok di kamar. Dia seperti itu karena sangat hafal seperti Apa kebiasaan sang istri yang saling teledor dan pelupa apalagi dengan benda yang ukurannya kecil. Pasti, untuk mencari saja dia memerlukan banyak waktu. Berputar-putar kesana kemari, sampai dia yang datang ke kamar dan membantunya menemukan benda tersebut.     

Namun, sepertinya dia harus kecewa. Dugaannya salah. Bahkan tidak sampai memakan waktu lima menit saya sudah kembali dengan minyak angin roll on warna merah di tangannya.     

"Aku sudah mendapatkannya. Sekarang kamu makan saja setelah makan kamu bantu aku mengoleskan ini pada punggungku, oke?" ucapan Ita itu dengan riang.     

"Kamu, tumben sekali bisa sangat cepat menemukan benda kecil itu, Sayang? biasanya sangat lama dan penuh dengan drama. apakah mulai dari sekarang kau sudah bisa menyimpan sesuatu dengan baik dan rapi, indah kamu bisa dengan mudah menemukannya jika satu waktu kamu membutuhkan itu?" tanya bikin yang lebih ke arah menggoda.     

"Aku tidak tahu, yang jelas selama ini aku selalu meletakkan semua barang milikku dengan rapi. hanya saja salahnya itu apabila Aku sedang membutuhkannya, aku tidak mengembalikannya dengan benar dan menaruhnya asal. misal aku mengambil dari kamar menggunakannya di ruang tamu aku meletakkan di ruang tamu setelah itu Ya sudah aku lupa atau mungkin jika kurasa melihat benda yang tempatnya bukan di situ Aku pindah di satu tempat yang aman yang kiranya tidak bisa dilihat orang atau membuat pemandangan tempat tersebut jadi tidak pantas aku lupa. ya itu, masalahku," jawab Chaliya sambil tertawa.     

"lalu dimana kamu menyimpannya barusan? Apakah setelah kau merapikan barang di rumah kamu tidak menggunakannya?"     

"tidak kamu salah tidak berpikir demikian aku meletakkannya di dalam tas tadi sebelum pergi dengan Santa Elisabeth aku mengambilnya dari kamar dan membawanya pergi. kebetulan sekali sekarang aku malah jadi aku bisa dengan mudah menemukan benda ini. ya sudah, Kamu makanlah dengan cepat lalu segera beri aku pertolongan," jawab Chaliya. Iya menggeser kursi belakang lalu duduk. masih di tempat yang sama dia memakan mie instan tadi.     

baru saja dia duduk dan menghirup aroma mie instan itu tiba-tiba kepalanya menjadi pusing dan perutnya kembali mual ia berlari sambil menutup hidungnya ke arah wastafel takut apabila dia muntah setidaknya Dia muntah di tempat yang tepat.     

"sayang sepertinya aku mual bukan karena masuk angin percuma juga di gosok minyak angin sampai 1 pabrik pun. aku tidak bisa mencium aroma mie instan itu. saat menghirup aromanya tiba-tiba kepalaku terasa pusing perutku juga mual," ucap Chaliya sambil berdiri di dekat wastafel sambil menutup hidung dan mulut dengan kedua tangannya.     

"Apakah Mie yang ku masak mengeluarkan aroma yang berbeda? ini Mimi dengan merek yang biasa kamu masak, lo sayang. Aku tidak pernah ngetokne lain selain yang kamu sukai," jawab Dikcy. memang ada kalanya dia dan istrinya berbelanja sendiri kebutuhan rumah. namun apabila mereka meminta bibi pengurus rumah yang membelanjakan semua kebutuhan rumah yang diperlukan, bibi juga akan membeli sesuatu sesuai catatan. kalaupun ada yang lebih, sesuatu yang diinginkan oleh bibi sendiri juga dia membayar dengan uang pribadi nya, dan menggunakan nota sendiri.     

"Iya aku tahu aromanya memang tidak berubah. tetap sama seperti sebelumnya bahkan juga rasanya. namun entah mengapa tiba-tiba aku tidak bisa menerima aroma ini seperti mual pusing dan ingin muntah. mungkin tubuhku sudah menolak makan makanan yang tidak sehat kali, ya?" tebak Chaliya.     

"Bisa jadi Ya sudah kamu mau makan apa?" tanya Dicky sambil membereskan meja makan dari sisa makanan yang sebelumnya.     

"Eemmm apa, ya? Aku pesan makanan online saja nanti kamu yang bayar ya? karena arah mie instan itu tubuhku jadi merasa lemas dan kurang mood deh. Jika kamu mau membereskan dapur kamu berisik sendiri ya aku menunggu kamu di kamar, daaa!" ucap Chaliya, kemudian ia berbalik arah dan segera menaiki anak tangga.     

"baiklah kamu tidak perlu sungkan untuk itu semua aku lakukan demi kamu," jawab pria itu masih sempatnya berkata manis.     

***     

Lina turun dari taxi online yang dia pesan tadi tepat di depan gerbang rumah kakek Hardi Wijaya. dia membayar dengan selembar uang lim puluh ribuan. karena, dia memang tidak membayarnya melalui aplikasi. namun dia selalu lebih suka membayar apapun menggunakan uang tunai. selagi tidak dalam jumlah banyak dan kebetulan isi tunai di dalam dompetnya mencukupi.     

"kembalian tiga puluh ribu ya, Nyonya," ucap driver taksi online tersebut kemudian merogoh sakunya mengeluarkan dompet untuk menaruh uang lima puluh ribuan tersebut dan mengambil kembalian sebesar tiga puluh ribu rupiah.     

"Sudah Pak tidak perlu uang kembalian. anggap saja itu tips dari saya," jawab Lina sambil tersenyum ramah.     

"Anda serius Nyonya?" tanya supir taksi online tersebut dengan tatapan wajah yang mengambang. mungkin saat ini dia senang namun tidak langsung mengekspresikan kesenangan nya. di jaman seperti ini, dia takut apa yang dikatakan oleh penumpangnya barusan hanyalah prank. bukankah prank seolah menjadi trend di jaman sekarang ini? anak-anak muda bahkan tua suka melakukan itu. tanpa mau berpikir seberapa kecewanya orang yang menjadi korban.     

"Kenapa tidak serius Apakah anda berpikir Saya hanya bercanda? Saya suka dengan pelayanan anda dan cara menyetir nya. jadi, saya beri tips, bisa kan, jika untuk beli minuman?" ucap Lina lagi.     

"Ya ampun... ternyata di dunia ini masih ada orang baik. dan saya sangat beruntung dan bersyukur sekali telah dipertemukan dengan orang baik seperti anda. sebelumnya saya ucapkan terima kasih banyak nyonya-nyonya. Apakah anda benar-benar ikhlas memberikan kembalian ini? jumlahnya, lebih besar dari ongkos, lo Nyonya?" laki-laki driver online tersebut bertanya. Iya lebih meyakinkan dirinya sekecil atau sebesar apapun benda yang dia terima dari orang lain yang bukan menjadi haknya apabila si pemberi tidak ikhlas, mungkin dia takut rezeki itu tidak akan memberi berkah kepada keluarganya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.