Cinta seorang gadis psycopath(21+)

MENJALIN PERSAUDARAAN



MENJALIN PERSAUDARAAN

0Dicky segera tancap gas setelah menerima kabar dari Arabella kalau istrinya sudah sadar.     

Tiba di rumah sakit, ternyata Chaliya tertidur karena efek obat penenang yang diberikan oleh dokter. Kebetulan orang-orang juga masih berada di rumah sakit termasuk juga Axel Dicky pun berkata pada pria itu bahwa ada suatu hal yang ingin dibicarakan.     

"Axel, bisakah kita bicara berdua saja? Sebentar saja," ucap Dicky penuh isyarat.     

Tidak tahu apa yang kira-kira pria itu katakan padanya tapi Axel pun mengiyakan saja dan mereka mencari tempat sepi agar tidak seorangpun bisa mendengar apa yang mereka obrolkan.     

"Kamu bicara apa Dicky katakan saja," ucap Axel sembari memperhatikan wajah pria berkulit kuning langsat tersebut.     

"Aku tidak akan berbelit-belit dan langsung to the point aja kau adalah anggota intelijen kan aku mau minta tolong sama kamu supaya kamu menyelidiki seseorang tenang saja untuk bayaran Aku akan memberimu lebih dari biasanya asal kau bisa memberikan informasi yang tepat," ucap pria itu. Menatap serius pada Dicky.     

Asal tertawa miring lalu mengalihkan pandangannya ke samping dan berkata kau mengatakan bayaran Seperti apa aja Kau anggap Apa Aku ini teman atau saudara jika memang kau menganggap aku saudara janganlah seperti itu aku akan membantumu semaksimal mungkin memang Apa yang kau pikirkan Aku berjanji akan selalu membantumu selama aku bisa," jawab pria berparas bule tersebut, sambil tertawa dan menepuk pundak Dicky.     

"Aku tahu kok adalah seorang anggota intelijen. Jadi aku ke sini ingin meminta bantuanmu supaya menyelidiki seseorang," ucap Dicky.     

Axel diam. Bukan karena keberatan atau tidak mau. Tapi, dia pun juga penasaran kira-kira orang seperti apa yang akan diselidiki oleh Diki dan yang paling penting Kenapa harus meminta bantuan dirinya?     

"Baik. Memang orang itu siapa tanda tanya dan kau minta aku untuk menyelidikinya terkait apa?" tanya Axel.     

"Aku bingung harus mengatakan seperti apa. Intinya aku telah melaporkan seseorang dan orang itu sudah di penjara tapi pihak polisi kecolongan Bagaimana narapidana itu bisa kabur padahal penjara itu terkenal akan keketatannya dan aku mencurigai orang dalam. Karena ketika aku tadi melapor kepada komandan yang bertugas di sana mengatakan bahwa narapidana nya kabur dan sekarang melukai istriku orang itu terlihat sangat gugup dan ketakutan tolong kamu periksa dia ini foto dan data dirinya," ucap Dicky sambil menunjukkan sebuah foto lengkap dengan data dirinya.     

Akan menerima parcel Dicky lalu melihat dan membaca siapa nama profesi dan alamatnya kemudian pria itu tertawa dan berkata, "ini sangat mudah bagiku karena dia adalah seorang anggota pergerakannya sangat gampang untuk dilacak bagi orang intelijen seperti kami apalagi sekarang aku sudah menangani kantor pusat intelijen swasta. Lalu orang yang menusuk istrimu itu siapa ada masalah apa sebenarnya?"     

"Apakah aku harus menceritakan detailnya?" tanya Dicky. Walaupun sudah lama mereka saling tahu tapi baru kali ini keduanya bertegur sapa. Dan entah di obrolan yang ke berapa menit keduanya Jadi terlihat sangat akrab.     

"Iya, harus kamu katakan nanti kalau masuk ke dalam cerita mana ada orang menusuk tanpa alasan kecuali jika orang itu gila. Kau juga tahu seperti apa hukum di negeri ini orang yang memiliki gangguan jiwa kemungkinan besar dia tidak akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Jadi, ceritakan saja secara detail apa sebenarnya yang terjadi jika memang butuh bantuan ku," ucap Axel.     

"Aku tidak tahu ini sebuah syarat untuk meminta bantuan pada tim intelijen atau kamunya yang kepo. Tapi, ya sudahlah karena kamu bertanya dan ingin tahu maka aku katakan.     

"Nah, begitu baru betul!" Axel tertawa, puas karena akan mendapatkan informasi terkait apa yang ingin dia ketahui.     

"jadi begini, Dwi aku temukan ketika dia masih berusia sekitar lima belas tahun. jika dikejar-kejar orang karena Ayah kandungnya telah menjual dirinya pada seorang pria hidung belang. dia yang masih gadis jelas saja menolak dan berlari tanpa sengaja aku bertemu dan pembantunya aku kembalikan uang yang diberikan pria hidung belang itu kepada Ayah kandungnya Dwi dan Dwi pun ikut denganku bersamaku aku mengajarinya berbagai ilmu keterampilan bela diri supaya itu bisa bermanfaat untuk dirinya di masa mendatang aku pun juga menyekolahkan dirinya dan sering menjenguk dia di asrama karena kejadian itu membuat dirinya jadi banyak diam."     

"Oh jadi kau adalah dewa penolong nya? tapi aneh dimana rasa terima kasih dia kenapa dia malah menusuk Chaliya? Apakah dia tidak tahu, kalau dia adalah istrimu?" tanya Axel sambil berkerut kening memperhatikan wajah Dicky.     

"Dia tahu itu titik sebelumnya istriku pernah menerima teroran dari seseorang karena takut aku meminta dia dan sahabatnya untuk menjadi bodyguard pribadi istriku. Jadi, siapa Chaliya, jelas dia tahu. Chaliya adalah nyonya dia, dan sebenarnya yang ingin dibunuh itu bukanlah Chaliya. Melainkan aku. Tapi, Chaliya tiba di waktu yang tepat untuk menyelamatkanku dan mengorbankan dirinya."     

"Tunggu dulu, Dick! kalau memang aku boleh menebak biar aku tebak aku rasa gadis itu diam-diam telah menyukaimu dia cemburu makanya mau membunuhmu karena merasa hidup ini tidak adil apabila kau dimiliki oleh orang lain dan yang kau cintai bukan dirinya. dia tidak bisa menerima itu."     

"Ya seperti itulah kenyataannya. dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa orang yang dicintai mencintai wanita lain."     

"Oke,, fix masalah ini aku anggap beres lalu Apa alasan dia membunuh sahabatnya sendiri?"     

"Karena sahabatnya mengetahui rahasia terbesar nya. Tidak ingin perbuatan buruknya sampai keluar dan menyebar maka dia berpikir dengan membunuh Christie rahasianya hanya cukup diketahui oleh gadis itu saja tapi, dia salah. Karena ketika aku hendak menemui Christie dia yang menemuiku dan memberikan kepala sahabatnya yang sudah berhasil dia penggal."     

"Lalu Bagaimana kamu bisa melaporkan itu pada polisi jika tidak memiliki bukti?"     

"Seperti saat ini aku selalu memasang ini pada bajuku," ucap Dicky dengan bangga, sambil menunjuk kan sebuah piring kecil yang ternyata itu adalah sebuah kamera.     

Axel tertawa. "Aku heran Apakah kau ini adalah seorang wartawan dulunya?"     

"Bukan aku hanya orang biasa saja kok bukan wartawan yang terinspirasi dengan video video di aplikasi video singkat banyak yang kebetulan merekam kejadian tak terduga seperti sebuah kejahatan kecelakaan dan apapun lah sejenisnya jadi untuk antisipasi aku selalu memasangkan ini, dan juga pada mobil."     

"Baiklah aku sudah tahu permasalahannya sekarang boleh aku bertanya lagi sama kamu?" ucap Axel dengan tatapan penuh isyarat.     

"Apalagi Apakah kau bertanya rahasia apa yang disimpan oleh duit dan diketahui oleh Christy sampai sampai dia tega menghabisi sahabatnya sejak dia ikut bersamaku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.