Kaisar Dewa

Membunuh Semuanya Sekaligus



Membunuh Semuanya Sekaligus

0Semua Immortal Vampir dari Ras Qingtian mulai tertawa kegirangan. Mereka mengira bahwa pertempuran itu sudah usai. Sang Keturunan Ruang dan Waktu telah meregang nyawa.     

Alhasil, sebentar lagi mereka bisa menghisap darahnya dan meningkatkan fisik masing-masing.     

"Sosok legendaris dari ras manusia itu telah mati. Aku sudah tidak sabar lagi untuk mencicipi darahnya yang lezat."     

Putri Yanxin mulai menjilat bibir merahnya. Kedua mata cantiknya bersinar terang.     

Biksu Darah Zuotian sedang melipat tangannya di belakang pinggul dan terlihat santai. Kemudian, ia berkata sambil tersenyum, "Seperti yang sudah diperhitungkan sebelumnya, Yang Mulia pasti mampu membunuh Zhang Ruochen tanpa kerugian apapun."     

Chang Wan mengangkat tangannya. Setiap inci kulitnya memancarkan cahaya darah. "Kalau aku diberi cukup waktu, maka aku juga bisa membunuh Zhang Ruochen," gumamnya.     

Puti Yanxin melirik Chang Wan dengan jijik. "Apa kau tak tahu malu dengan bicara seperti itu? Kau sudah melewati tiga tahapan menjelang Alam Biksu, tapi kau tidak mampu mengalahkan seorang pertapa di level ketujuh. Bahkan, kau pernah dinobatkan menjadi Raja Darah di masa depan oleh Kaisar Darah Qingtian, tapi kau masih tidak mampu melakukannya?"     

Jika orang lain berani memperlakukannya seperti ini, maka Chang Wan pasti akan langsung menghajarnya. Akan tetapi, ini adalah Putri Yanxin. Sehingga, ia tidak bisa menyerangnya. Sebab, Putri Yanxin bukan hanya memiliki latar belakang kuat, tapi kultivasinya juga telah mampu membuatnya ketakutan.     

Chang Wan pun langsung terdiam. Lagipula, ketika ia masih berada di Alam Setengah-Biksu di level ketujuh, saat itu ia pernah membunuh pertapa manusia di level kesembilan. Tapi sekarang, ia sudah berada di tahapan ketiga menjelang Alam Biksu, tapi dia masih belum mampu mengalahkan seorang pertapa di level ketujuh.     

Apa masih ada yang lebih memalukan daripada ini?     

"Kenapa masih ada energi kehidupan dari bawah tanah? Apa dia masih belum mati?" Biksu Darah Zuotian merasakan sesuatu yang salah. Keningnya pun tampak mengernyit semakin dalam.     

Chang Wan sangat percaya diri terhadap kemampuan Pangeran Mahkota Qingtian. "Berdasarkan pada kemampuan Pangeran Mahkota, maka membunuh Zhang Ruochen sama mudahnya seperti memotong babi. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan---"     

Kaboom!     

Tiba-tiba, ledakan keras muncul dari bawah tanah. Seluruh ruang di sekitarnya bergetar hebat. Kemudian, seseorang keluar dari dalam tanah dengan punggung melengkung. Ia membumbung ratusan kaki ke udara, sebelum akhirnya berhenti sepenuhnya.     

Semua orang segera memandangnya. Ketika mereka melihat sosok tersebut, maka mereka semua langsung merasa terkejut. Rupanya, itu adalah Pangeran Mahkota Qingtian.     

Terdapat darah di sudut bibirnya. Pada bagian perutnya, di sana terdapat jejak kaki berdarah. Yang jelas, vampir itu baru saja ditendang ke udara.     

Memangnya siapa yang mampu melukai Pangeran Mahkota dan menendangnya ke udara?     

Zhang Ruochen?     

Pangeran Mahkota Qingtian melayang di udara dengan tatapan mata serius. Ia sedang mengamati lubang gelap di bawahnya.     

Ketika itu, cahaya lima warna berangsur-angsur keluar dari dalam lubang tersebut. Cahaya itu melesat dengan cepat, sampai-sampai seluruh oasis segera dipenuhi oleh cahaya chaotic.     

Terdengar suara langkah kaki.     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari dalam lubang. Sekujur tubuhnya sudah bersimbah darah, namun semua noda darahnya masih tertutupi oleh cahaya warna-warni.     

Tanpa membuang-buang waktu lagi, 122 lubang di tubuh Pangeran Mahkota Qingtian kembali menyala terang. Kini, tubuhnya mirip seperti langit berbintang. Vampir itu melepaskan segenap kekuatannya dan langsung melesat dengan merentangkan kedua tangannya sekaligus.     

Bukannya menghindar, Zhang Ruochen malah menerjang ke atas, sambil mengucapkan sesuatu di pikirannya, "Naga Berenang Di Langit!"     

Roar!     

Raungan naga yang memekakkan telinga mulai menyebar hingga ribuan mil. Bayangan naga yang sangat panjang tiba-tiba muncul di sekitar Zhang Ruochen. Bayangan itu tumpang tindih dengan bayangan pukulannya, sebelum akhirnya menghantam pukulan Pangeran Mahkota Qingtian.     

Boom!     

Naga hitam berhasil menghancurkan jejak pukulan Pangeran Qingtian, sedangkan pukulan Zhang Ruochen berhasil mendarat ke dirinya. Alhasil, ia kembali terhempas ke udara, dan terlempar lebih tinggi.     

Pangeran Mahkota Qingtian memuntahkan darah segar. Vampir itu sedang terluka parah.     

Area di sekitarnya langsung berubah menjadi hening, dengan atmosfir yang mencekam. Semua orang ternganga setelah menyaksikan peristiwa tersebut. Ini sangat mengejutkan!     

Pangeran Mahkota Qingtian – sosok peringkat 7 Di Luar Ranking Setengah-Biksu – rupanya baru saja memuntahkan darah akibat serangan tersebut. Kenapa Zhang Ruochen tiba-tiba menjadi sangat kuat?     

Zhang Ruochen masih berdiri tenang, namun semua Vampir perlahan mundur ketakutan. Lelaki ini benar-benar tak tertandingi. Bahkan, senyuman di wajah para Vampir mulai menghilang, dan diganti dengan ekspresi ketakutan.     

Blood Ant Beast King dan Shizu Bird Beast King sama-sama menghirup udara dalam-dalam. Kulit kepala mereka seakan mati rasa. Seketika itu juga, mereka langsung memimpin pasukan masing-masing untuk mundur sampai 300 mil jauhnya.     

Zhang Ruochen benar-benar telah membuat Sky-swallowing Demonic Dragon tertekan. Jika mereka tidak mundur di jarak yang begitu jauh, mungkin mereka tidak akan bisa melarikan diri ketika Zhang Ruochen mulai melakukan pembantaian.     

Ketika itu, Wan Huayu juga merasa terkejut, namun tidak lama kemudian, ia segera menyadari sesuatu. Kemudian, sambil tersenyum penuh semangat, maka ia berkata, "Aku mengerti sekarang! Kenapa Zhang Ruochen menyerang Ras Qingtian seorang diri? Karena dia ingin memanfaatkan kekuatan Pangeran Mahkota Qingtian untuk menembus ke alam baru. Kini, tampaknya dia telah berhasil menembus alam baru, dan memutar balikkan keadaan."     

Setelah mengetahui bahwa Zhang Ruochen telah berada di level baru, maka semua pertapa manusia pun kembali merasa bersemangat. Artinya, selain beberapa ahli waris, maka pihak manusia memiliki sosok pertapa tangguh lain, yang mampu meneror para binatang buas.     

Tidak lama kemudian, Pangeran Mahkota Qingtian mulai menenangkan diri dan mendarat di tanah. Setengah jubah kuningnya telah robek dan rambutnya terlihat berantakan. Vampir itu tidak lagi terlihat elegan dan santai seperti sebelumnya. Kemudian, dengan matanya yang memerah, maka ia berkata, "Zhang Ruochen, kau menggunakanku sebagai batu loncatan, agar kau mampu menembus ke alam baru. Sekarang, apa kau sudah bangga?"     

Zhang Ruochen berdiri di hadapan Pangeran Mahkota Qingtian, dengan ekspresinya yang datar seperti air. "Aku belum berhasil mencapai Alam Biksu. Jadi, tidak ada satupun yang bisa dibanggakan. Aku hanya bisa bilang bahwa sekarang ini, aku sudah mampu menandingimu. Jadi, sebaiknya kau mulai mengerahkan seluruh kemampuanmu. Sebab, aku tidak percaya bila sosok di peringkat 7 Di Luar Ranking Setengah-Biksu akan selemah ini."     

"Baiklah! Aku akan mengabulkan permintaanmu."     

Sebelum Pangeran Mahkota Qingtian bergerak, saat itu Formasi Darah yang terdiri dari para vampir di level kesembilan mulai mengendalikan Senjata Saint Seribu Inskripsi masing-masing. Kemudian, senjata itu melesat ke depan dan melepaskan Thousand Lines of Destruction, hingga memberikan tekanan tersendiri kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melirik ke sisi samping. Perlahan-lahan, ia mulai mengendalikan semua Chi Suci-nya dan melancarkan serangan ke arah depan. Kedua tangannya berbenturan dengan Senjata Saint Seribu Inskripsi.     

Boom.     

Senjata Saint Seribu Inskripsi itu terbang ke sisi samping. Senjata itu membentur kolam darah di jarak terdekat, dan menghancurkan kolam tersebut. Ketika itu, terdapat sekitar 100 vampir yang sedang berkultivasi di dalamnya. Jadi, ketika gelombang energi itu menyerang mereka, maka seketika itu pula mereka langsung memekik kesakitan.     

Pada akhirnya, puluhan di antara mereka tewas di tempat.     

Yang jelas, bertahan dari Senjata Saint Seribu Inskripsi dengan menggunakan tangan kosong dan berhadapan dengan Thousand Lines of Destruction-nya adalah kemampuan yang dimiliki oleh Sky-swallowing Demoninc Dragon.     

Jadi, semua orang langsung merasa ketakutan setelah menyaksikan hal tersebut.     

"Ayo menggalang kekuatan dan membantu Pangeran Mahkota untuk menekan Zhang Ruochen."     

Chang Wan memancarkan cahaya suci. Ia melepaskan bayangan biksu setinggi 300 kaki. Kemudian, sambil mengangkat kedua tombak hitamnya, maka ia segera melancarkan serangan ke arah Zhang Ruochen.     

Lalu, serangan itu diikuti oleh Biksu Darah Zuotian, Putri Yanxin, dan Gui Wu.     

Biksu Darah Zuotian melengkungkan tangannya. Ia mengambil Senjata Saint Seribu Inskripsi dari dalam kolam dalam. Setelah itu, ia melepaskan Thousand Lines of Destruction dan menyerang Zhang Ruochen.     

Sebuah tungku merah panas sedang melayang di atas kepala Putri Yanxin. Tungku itu juga melepaskan Thousand Lines of Destruction. Seketika itu juga, pohon-pohon kuning emas di sekitar oasis segera hancur. Sehingga, tempat itu menjadi hutan belantara yang penuh dengan kobaran api.     

Tubuh Gui Wu berubah menjadi awan kabut hitam. Ia bergegas masuk ke dalam tanah dan menghilang. Tidak ada yang tahu kapan ia akan muncul kembali dan melancarkan serangan dadakan ke arah Zhang Ruochen.     

Keempat figur tangguh dari Ras Qingtian itu masing-masing mampu menandingi sosok di Alam Biksu level rendah. Jadi, kalau mereka bertarung bersama, maka itu akan sangat luar biasa. Bahkan, Pangeran Mahkota Qingtian masih harus mundur dan mencari jarak aman.     

Serangan Chang Wan tiba terlebih dahulu.     

Kedua tombaknya menjadi setebal pilar bangunan. Keduanya memancarkan sambaran petir dan cahaya darah. Kedua tombak itu mirip seperti pilar langit yang sedang menghujam Zhang Ruochen.     

"Kau sedang cari mati," kata Zhang Ruochen.     

Pedang Kuno Abyss tiba-tiba muncul di tangan Zhang Ruochen. Kemudian, lelaki itu langsung menebas ke arah depan – menciptakan jejak cahaya pedang panjang – sambil membelah tombak tersebut dengan suara "boom". Pedang Chi yang tajam terus berhamburan keluar. Pedang-pedang Chi mulai merobek bayangan biksu Chang Wan dan mendarat dari atas. Serangan itu meninggalkan luka yang dalam pada bagian dadanya, dan hampir memotong tubuhnya menjadi dua.     

Kala itu, Chang Wan merasa sangat terkejut. Di waktu yang bersamaan, ia menahan luka-lukanya dan langsung melarikan diri.     

"Kau ingin pergi kemana?"     

Zhang Ruochen menendang tanah. Lelaki itu menghancurkan ruang dengan kakinya, dan berhasil meretakkan ruang dalam radius ratusan kaki.     

Seketika itu juga, serangan Putri Yanxin dan Biksu Darah Zuotian sama-sama lenyap ketika masuk ke dalam ruang yang hancur tersebut. Sehingga, mereka sama sekali tidak mampu melukai Zhang Ruochen.     

Gui Wu – yang sedang bersembunyi di bawah tanah – segera berlari keluar dan melarikan diri.     

Putri Yanxin dan Biksu Darah Zuotian menarik kembali Senjata Saint Seribu Inskripsi masing-masing. Di waktu yang bersamaan, mereka menggunakan teknik bergerak dan menjaga jarak dari Zhang Ruochen. Mereka takut terhisap ke dalam ruang yang hancur tersebut.     

Akan tetapi, Chang Wan tidak berhasil melarikan diri. Ruang Runtuh itu telah menghalangi rute pelariannya.     

"Sial, kenapa Zhang Ruochen tiba-tiba menjadi begitu kuat?"     

Chang Wan merasa panik. Ia ingin melarikan diri, karena ia menyadari bahwa Zhang Ruochen mampu membunuh siapapun, bahkan dewa maupun Buddha. Sehingga, Chang Wan sama sekali bukan tandingannya.     

"Lima Pedang!" suara Zhang Ruochen datang dari punggung Chang Wan. Lelaki itu sudah semakin dekat.     

Setelah merasakan bahaya yang datang, maka Chang Wan kembali melepaskan bayangan biksunya. Namun, sebelum ia sempat menyerang, maka seberkas cahaya telah lebih dulu melesat cepat, lalu menusuk tubuh dan bayangan biksunya sekaligus.     

Poof, poof.     

Guratan-guratan pedang muncul di sekujur tubuh Chang Wan. Kemudian, ia meledak seperti porselen yang hancur, dan berubah menjadi kabut darah. Alhasil, darahnya membasahi tanah.     

Sambil menggenggam pedang berdarah, maka Zhang Ruochen melangkah keluar dari kabut tersebut. Lelaki itu terlihat sangat dingin. Sehingga, bagi para Immortal Vampir, maka lelaki itu terlihat seperti Dewa Kematian.     

Chang Wan – yang telah menembus tiga tahapan menjelang Alam Biksu dan akan segera menjadi raja darah – baru saja tewas. Jadi, siapa lagi yang berani melawan Zhang Ruochen?     

Semua Vampir menatap Pangeran Mahkota Qingtian. Mungkin hanya sang pangeran yang mampu menghadapi Dewa Kematian ini.     

Tapi, apa pangeran itu memang benar-benar mampu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.