Kaisar Dewa

Aku Akan Bertempur Melawanmu



Aku Akan Bertempur Melawanmu

0Pasir kuning sedang menari-nari di padang pasir, sambil membentuk tornado yang melesat di udara.     

Kali ini, Zhang Ruochen masih terdiam untuk waktu yang lama. Sambil menatap Han Qiu, maka ia berkata, "Aku tidak pernah menganggapmu sebagai pelayan. Aku bisa memberikan apapun yang kau inginkan. Aku tidak akan pernah pelit dalam memberikan semua sumber dayaku kepadamu. Tapi, memang ada beberapa hal yang benar-benar tidak bisa kuberikan padamu."     

Jika hari ini Zhang Ruochen menyerah pada persyaratan Han Qiu, maka wanita itu akan meminta lebih banyak hal di kemudian hari. Sehingga, hal itu malah akan menimbulkan krisis yang tak terduga.     

Pada saat ini, Han Qiu telah menjadi semacam jarum beracun. Jadi, mestinya lelaki itu tidak menyentuhnya bila ia tidak bisa memberikan perasaannya. Sebab, begitu ia menyentuhnya, maka ia tidak akan pernah bisa kembali.     

Han Qiu menggigit bibirnya sendiri, dengan air mata kristal muncul di matanya. Kemudian, ia segera membentuk keterampilan pedang di jari-jarinya yang ramping.     

Whoosh!     

Pedang saint tiba-tiba terbang dan melayang di hadapannya. Pedang itu memancarkan cahaya berwarna hitam.     

"Lawan aku. Jika kau menang, maka aku tidak akan memaksamu apa-apa. Tapi, jika aku yang menang, maka kau harus menikahiku dan menjadikanku sebagai Putri Mahkota." Han Qiu benar-benar membulatkan tekadnya.     

Zhang Ruochen masih melipat tangannya di belakang pinggul, sambil menggelengkan kepalanya pelan. "Kenapa kita harus bertarung? Bukankah kita seharusnya berteman dan tidak menjadi musuh?"     

"Jadi, apa kau akan melawanku atau tidak?" tanya Han Qiu.     

"Tidak."     

Zhang Ruochen tidak membayangkan bila hubungannya dengan Han Qiu akan berkembang sampai seperti ini. Kalau hari ini ia benar-benar bertempur melawannya, maka mereka akan menjadi musuh, tidak peduli siapa yang menang.     

Bahkan jika Zhang Ruochen menang, maka Han Qiu tidak akan mau berada di sisinya dan mendengarkan perintahnya. Sebaliknya, jika Han Qiu menang, maka Zhang Ruochen juga tidak akan menikah dengannya.     

Terkadang, pertempuran tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah. Sebaliknya, itu malah memperkeruh masalah.     

Han Qiu menggigit bibirnya sendiri keras-keras. Darah mengalir dari mulutnya dengan rasa tembaga.     

Whoosh!     

Cahaya dingin tiba-tiba keluar dari pedang suci dan mengarah ke jantung Zhang Ruochen. Yang jelas, Han Qiu sedang memaksanya untuk bertarung.     

Tiba-tiba, cahaya putih tiba-tiba keluar dari arah lain. Cahaya itu segera berbenturan dengan pedang Han Qiu.     

Thud.     

Pedang putih dan pedang hitam itu sama-sama terbang. Salah satu di antaranya terjatuh ke tangan Han Qiu, sedangkan satu yang lain terbang ke belakang, dan mendarat ke tangan seorang wanita cantik.     

Huang Yanchen membawa pedang saint putih dan menyeret ujung bilahnya ke atas tanah. Wanita itu sedang berjalan mendekat, langkah demi langkah. Rambut biru kerajaannya tampak menari-nari ditiup angin. Huang Yanchen sedang memancarkan aura sedingin es. "Jika kau benar-benar suka dengannya, apapun itu, mestinya kau tidak melemparkan pedangmu ke arahnya. Tidak ada gunanya kau memaksanya. Tapi jika kau benar-benar ingin bertarung, maka kau bisa bertarung melawanku."     

Zhang Ruochen melirik Huang Yanchen, sambil mengernyikan dahinya, "Kakak Senior, sebaiknya kau tidak terlibat ke dalam urusan ini. Aku masih bisa mengurusnya."     

Huang Yanchen menggelengkan kepalanya. "Ini juga urusanku. Lagipula, konflik di antara wanita sebaiknya memang diselesaikan di antara para wanita itu sendiri."     

Setelah melihat kehadiran Huang Yanchen, maka seketika itu pula aura Han Qiu menjadi semakin intens. Di waktu yang bersamaan, auranya berkembang 10 kali lipat lebih kuat daripada sebelumnya.     

Sambil mencibir dingin, wanita itu berkata, "Huang Yanchen, apa kau pikir dirimu sanggup menandingiku? Jika Zhang Ruochen tidak membantumu menjadi seorang Ahli Waris, kurasa kau tidak akan pernah berada di level ini. Berdasarkan pada kemampuan fisik dan bakatmu, kurasa kau tidak layak untuk membersihkan sepatuku."     

"Oh?" Huang Yanchen masih bersikap sangat dingin, namun wanita itu terlihat tenang. "Kalau begitu, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu. Apa kau pikir dirimu bisa selamat dari Fisik Gelap tanpa bantuan Zhang Ruochen?"     

"Jika dia tidak memberimu kesempatan, apa kau bisa masuk ke Sekte Yin Yang dan mempelajari Teknik Taiji, hingga berhasil menyeimbangkan dua kekuatan yang kontradiktif di dalam tubuhmu? Jika dia tidak mengirimmu ke dalam Dunia Lukisan dan menyediakan banyak sumber daya langka, apa kau akan berada di level seperti ini?"     

Han Qiu tidak bisa menyangkal pernyataan Huang Yanchen. "Baiklah! Semenjak kau berani menerima tantanganku, maka aku tidak akan mempersulitmu. Walau kau seorang Ahli Waris dan punya pencapaian yang luar biasa, tapi aku masih berada jauh di atasmu. Jadi, seandainya kau mati di hadapan pedangku, artinya kau tidak cukup tangguh. Itu bukan salahku."     

"Jika kau kalah dariku, mulai sekarang, maka kau harus mendengarkan kata-kataku."     

Huang Yanchen memancarkan aura tajam. Pilar pedang Chi melesat keluar. Di waktu yang bersamaan, pedang-pedang Chi itu segera melingkupi area selebar 100 mil, dan mengubahnya menjadi zona kematian.     

Yang jelas, siapapun yang berada di Alam Setengah-Biksu dan berani masuk ke dalam zona itu, maka ia akan mati.     

"Kakak Senior, kau sudah berada di level kesembilan?"     

Pada mulanya, Zhang Ruochen mengkhawatirkan keselamatan Huang Yanchen. Bagaimanapun juga, Han Qiu menguasai Fisik Gelap dan Prinsip Kegelapan. Wanita ini benar-benar tidak bisa diremehkan.     

Meski Fisik Gelap-nya masih belum sempurna, namun Han Qiu tidak lebih lemah daripada seorang Ahli Waris, apalagi ketika berada di tingkatan alam yang sama.     

Di sisi lain, Huang Yanchen hanyalah seorang wanita dengan fisik mortal. Walaupun di kemudian hari wanita itu masih bisa menebus perbedaan fisiknya, namun sekarang ini ia masih tertinggal jauh.     

Jadi, ketika berada di tingkatan alam yang sama, Huang Yanchen mungkin akan dikalahkan oleh Han Qiu. Akan tetapi, sekarang ini, ia berada satu tingkat lebih tinggi daripada Han Qiu. Sehingga, sulit untuk memprediksi siapa yang akan keluar sebagai pemenang.     

Whoosh.     

Segaris cahaya hitam mulai terkondensasi dan melingkupi tubuh Han Qiu. Sebuah bola hitam – dengan panjang puluhan kaki – muncul di atas kepalanya. Rasa-rasanya, bola itu tampak seperti lubang hitam di antara bintang-bintang. Lubang hitam itu seakan mampu menelan apa saja – baik berupa materi maupun energi. Bahkan, cahaya pun juga masih diserap ke dalamnya.     

Seketika itu juga, lingkaran pedang Chi – seluas 100 mil – langsung ditelan oleh lubang hitam tersebut.     

Setelah itu, Han Qiu menghentakkan kakinya di atas tanah, hingga membuat tanahnya membentuk lingkaran raksasa. Kemudian, daya hisap dari lingkaran itu berusaha menyeret Huang Yanchen ke dalamnya.     

Ketika itu, kaki Huang Yanchen seakan seperti sedang dipaku ke tanah. Sehingga, wanita itu tidak mampu bergerak. Oleh karena itu, Han Qiu tidak akan kesulitan untuk menghisapnya.     

"Break," teriak Huang Yanchen. Ia mengayunkan pedangnya dan menebas bagian terlemah dari lingkaran tersebut.     

"Tidak mudah untuk menembus prinsip kegelapanku."     

Chi iblis hitam segera melingkupi telapak tangan Han Qiu. Kemudian, wanita itu mendorongnya menuju ke pusaran bawah tanah dan menciptakan banyak tentakel hitam. Semua tentakel hitam itu segera menyegel pedang saint Huang Yanchen.     

Huang Yanchen mengalirkan Chi Suci ke lengannya dan kembali menarik pedang saint tersebut. Akan tetapi, Chi Suci-nya langsung ditelan oleh kekuatan kegelapan, sesaat setelah terlepas dari tangannya.     

"Apa cuma itu yang bisa kau lakukan? Sebagai seorang Ahli Waris, kurasa kau benar-benar telah menyia-nyiakan sumber daya di Daratan Kunlun." Han Qiu mencibirnya sambil tertawa. Setelah itu, ia memukul bola hitam di atas kepalanya ke arah Huang Yanchen dan berniat untuk menelannya."     

"To One Sword Technique," pikir Huang Yanchen. Tiba-tiba, pedang saint di tangannya langsung meledak dan mulai memancarkan gelombang energi yang kuat, sebelum akhirnya diselimuti oleh cahaya menyilaukan.     

Bahkan Zhang Ruochen harus segera menutup matanya supaya lelaki itu tidak dibutakan oleh cahaya tersebut. Ketika lelaki itu kembali membuka matanya, maka ia melihat bahwa pedang Huang Yanchen telah menghancurkan pusaran bawah tanah dan melayang-layang mengitari bola hitam.     

Chi Yao pernah mengajarkan To One Sword Technique kepadanya.     

Pupil mata Zhang Ruochen mulai berkontraksi. Rasa syok terlihat di kedua matanya.     

To One Sword Technique adalah puncak dari pencapaian seumur hidup Kaisar Darah Qingtian. Teknik ini digabungkan dari ribuan pengetahuan mengenai seni bela diri. Walau hanya satu gerakan, namun itu menyimpan banyak misteri Tao Pedang.     

Bahkan Xue Hongchen, sang Kaisar Pedang di masa itu, telah mengklaim bahwa tidak ada cara untuk menghancurkan To One Sword Technique milik Kaisar Darah Qingtian. Lalu, bila teknik itu telah mencapai puncaknya, maka teknik tersebut dapat mengalahkan semua mantra suci di dunia ini.     

Tentu saja, bahkan Kaisar Darah Qingtian masih belum mampu menguasai tekniknya sendiri sampai tingkatan tertinggi.     

Pada saat ini, To One Sword Technique milik Huang Yanchen sudah cukup mengerikan. Setidaknya, kekuatan yang dilepaskan telah berhasil mengungguli mantra suci.     

Han Qiu juga merasa terkejut. Wanita itu tidak pernah menyangka bahwa teknik pedang Huang Yanchen bisa begitu mengerikan. Oleh karena itu, ia mulai berubah menjadi bayangan dan mundur.     

"Xuanwu Saint Trigram."     

Huang Yanchen melambaikan pedangnya. Beberapa saat kemudian, gumpalan awan biru mulai menyebar hingga menutupi langit seluas puluhan mil. Selanjutnya, seekor Cyan Fire Xuanwu sebesar gunung tiba-tiba keluar dari tanah. Terdapat Delapan Trigram kuno yang tercetak jelas di punggungnya.     

Pada saat ini, Huang Yanchen sedang berdiri di jantung Delapan Trigram kuno tersebut. Wanita itu berdiri tegak dan telah menyatu dengan Cyan Fire Xuanwu.     

Boom!     

Chi yang dahsyat mulai tersebar luas, hingga berhasil menghempaskan Han Qiu ke belakang.     

"Kakak Senior benar-benar menggunakan teknik kuno dari Ras Xuanwu. Dia telah menjadi sosok tangguh atas usahanya sendiri." Zhang Ruochen mengangguk pelan.     

Huang Yanchen telah memurnikan Holy Source Cyan Fire Xuanwu dan memperoleh beberapa pengetahuan Xuanwu. Jadi, tidak aneh kalau wanita itu mampu melepaskan teknik kuno dari Ras Xuanwu.     

Dalam cerita legenda, Xuanwu adalah salah satu makhluk hidup yang pertama lahir setelah dunia ini diciptakan. Bahkan, binatang itu menggunakan tubuhnya untuk mendorong langit.     

Han Qiu segera menenangkan dirinya. Kemudian, ia melompat ke udara dan membuka tangannya lebar-lebar, berusaha melepaskan kekuatan kegelapan sepenuhnya.     

"Jiwa-jiwa mati dan pasukan ghost, dengarkan suaraku. Buka gerbang Netherworld."     

Wanita itu menggigit lidahnya dan mengucurkan darah segar. Darah melayang di udara dan perlahan mulai menyebar, sebelum akhirnya membentuk gerbang darah berhantu.     

Darah yang mengandung kekuatan kegelapan sedang melayang bersama prinsip kegelapan. Itu membentuk belenggu yang tak terhitung jumlahnya dan menembus ruang, hingga akhirnya terhubung dengan Netherworld.     

Berbagai macam jenis jiwa-jiwa mati dan pasukan ghost mulai keluar dari Netherworld tersebut. Seketika itu juga, mereka membentuk susunan formasi hantu. Selain itu, beberapa mayat pertempuran juga keluar dari gerbang itu dan mulai memasuki Dunia Primitif Blue Dragon.     

Roar!     

Seekor naga tulang – yang entah seberapa panjangnya – tiba-tiba keluar dari gerbang tersebut. Bisa dibilang bahwa aura iblisnya setara dengan seekor Beast King, dan naga itu sedang terbang di udara.     

Han Qiu hanya bisa pergi ke Netherworld untuk memanggil para jiwa mati dan pasukan ghost setelah ia benar-benar menguasai Fisik Kegelapan. Akan tetapi, Huang Yanchen telah memberinya banyak tekanan. Sehingga, wanita itu terpaksa harus membuka gerbangnya dan memanggil pasukannya.     

Pada saat itu, wajah Han Qiu kian lama kian memucat. Wanita itu kehilangan banyak darah dan tidak mampu lagi mengendalikan gerbang tersebut. Alhasil, ia buru-buru menarik tangannya dan terbang ke atas kepala seekor naga tulang. Kemudian, dengan hembusan angin sedingin es, maka ia menatap Huang Yanchen seperti sosok iblis tangguh.     

Tanpa dorongan kekuatan kegelapan, maka pintu itu pun segera tertutup.     

Yang pasti, pertempuran sebenarnya baru saja dimulai.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.