Kaisar Dewa

Aku Tidak Berani Mengklaim Seperti Itu



Aku Tidak Berani Mengklaim Seperti Itu

0Gu Linfeng bersikap terlampau berlebihan. Discipline King Diyuan bahkan tidak sempat menyelamatkan muridnya. Sebelum ia meregang nyawa, mungkin Biksu Hong Yuan juga tidak pernah menyangka bahwa Gu Linfeng akan berani membunuhnya.     

Tubuh Discipline King Diyuan gemetar hebat karena sedang menahan geram. Hembusan udara dingin keluar dari kedua lubang hidungnya, hingga membuat semua pertapa yang hadir di sana bergidik ngeri.     

"Putra Dewa, apa kau tahu hukuman apa yang akan menimpamu setelah membunuh Biksu sekte?" suaranya terdengar penuh dengan intensitas membunuh, seakan ia sudah kesulitan meredam amarahnya.     

Zhang Ruochen terbang ke bawah dan mendarat di depan Istana Dewa Guiyuan. Sambil berdiri di samping mayat Biksu Hong Yuan, maka ia berkata tanpa kenal takut, "Memangnya hukuman apa?"     

"Mati," kata Discipline King Diyuan.     

"Oh!" Zhang Ruochen mengangguk datar dan bertanya, "Lalu bagaimana?"     

Kebanyakan pertapa yang hadir merasa tidak senang dengan sikap Zhang Ruochen. Bahkan, para Setengah-Biksu dan Biksu yang tidak punya masalah dengannya juga sama-sama berpikir bahwa sikapnya memang terlampau berlebihan. Sebab, Biksu Hong Yuan hanya ingin menangkap dan memenjarakan dirinya, namun sang Putra Dewa malah membunuhnya.     

Dia adalah seorang Biksu. Memangnya ada berapa banyak Biksu di seantero Sekte Dewa Darah? Berapa banyak sumber daya yang telah dihabiskan demi menghasilkan seorang Biksu? Bagaimana mungkin dia membunuhnya begitu saja?     

Setiap Biksu adalah orang-orang yang berdiri di puncak piramida kultivasi, dan mereka selalu mampu mengintimidasi kelompok-kelompok lain. Bahkan, sang Leluhur masih harus memberikan penjelasan khusus ketika dirinya terpaksa membunuh seorang Biksu.     

"Sikapnya sudah terlampau liar," kata salah satu Biksu. "Kalau dia menjadi Leluhur kita, maka Sekte Dewa Darah tidak akan pernah damai."     

Elder Yuangui – salah satu di antara enam Elder – mulai menyuarakan kemarahannya. "Tidak bisa dipungkiri, membunuh seorang Biksu adalah perbuatan dosa. Kini, kami para elder harus memberikan pendapat kami. Bagaimana kalau kita mencabut status Gu Linfeng sebagai Putra Dewa dan menghapuskan kultivasinya?"     

Pria itu menatap Elder Yuan Xing dan menunggu pendapatnya. Kalau keenam elder itu bersepakat, maka Gu Linfeng akan segera dicopot dari jabatannya. Jadi, semua itu tergantung pada Elder Yuan Xing. Apalagi, Elder Yuan Xing adalah elder yang paling tangguh di Paviliun Elder.     

Elder Yuan Xing mendesah. Kedua matanya terlihat khawatir dan gelisah. Sebenarnya, ia masih punya harapan tinggi kepada Gu Linfeng, karena ia bisa melihat secercah harapan di sana. Sehingga, ia percaya bahwa Gu Linfeng akan bertumbuh dewasa, sehingga lelaki itu dapat membawa Sekte Dewa Darah keluar dari masa-masa keterpurukan dan menyongsong masa depan cerah.     

Tapi sekarang, tampaknya Gu Linfeng baru saja memperlihatkan kelemahannya. Lelaki itu terlalu keji dan sama sekali tidak cocok menduduki posisi penting.     

Jadi, bukankah harapan terakhir itu akhirnya juga pupus?     

Ketika Elder Yuan Xing masih ragu-ragu, saat itu Gu Linfeng sudah lebih dulu tertawa kencang. "Elder Yuangui, kau menilai terlalu cepat, bahkan sampai ingin mencopot jabatanku. Apa semua itu dikarenakan posisimu yang lebih tinggi?"     

"Sekte Dewa Darah sama sekali tidak membutuhkan Putra Dewa yang tega membunuh orang-orangnya sendiri," kata Elder Yuangui. "Kalau sosok sepertimu dibiarkan berkembang sempurna, maka sekte kita akan mengalami bencana."     

"Membunuh orang-orang kita sendiri? Bahkan aku tidak berani mengklaim identitasnya seperti itu." Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan terkekeh.     

"Semua yang kukatakan benar adanya, tapi kau masih berniat untuk menyangkalnya?" Discipline King Diyuan berteriak. Ia tidak ingin membuang-buang waktu lagi dengan Zhang Ruochen. Sehingga, ia sendiri yang akan mengalahkannya.     

Kebanyakan Setengah-Biksu yang hadir merasa kasihan. Gu Linfeng baru saja membuat seorang Discipline King dan Elder Biksu sama-sama merasa geram. Kalau begitu, bagaimana lelaki itu dapat bertahan hidup?     

"Kurasa dugaanmu memang tidak benar," kata Zhang Ruochen dengan tenang. "Kalian semua sama sekali tidak mampu menyadari kebenarannya."     

Setelah itu, Zhang Ruochen menunduk dan membuka jubah Biksu Hong Yuan. Kemudian, ia mulai mencari-cari sesuatu di bagian punggungnya.     

"Apa yang sedang dia lakukan? Apa dia ingin menghancurkan mayat tersebut?"     

"Apa dia sudah bodoh? Apa gunanya menghancurkan mayat? Apa Putra Dewa baru saja menemukan rahasia?"     

…     

Semua orang pun menjadi penasaran. Sehingga, mereka mulai mengamati mayat Biksu Hong Yuan, dan menanti apa yang sedang dilakukan oleh Gu Linfeng.     

"Aku menemukannya!"     

Zhang Ruochen tersenyum. Kemudian, ia memencet tengkuk mayat itu dengan jarinya, sedangkan mayat tersebut langsung bergetar hebat. Dengan suara "whoosh", maka sepasang sayap merah raksasa sontak keluar dari punggungnya.     

Zhang Ruochen mendongak dan menatap para kultivator di atas Istana Dewa Guiyuan. "Apa sekarang kalian sudah bisa melihat kebenarannya?" tanyanya, sambil tersenyum.     

Boom!     

Para pejabat sekte merasa seperti baru saja disambar oleh petir. Seketika itu juga, di sana mulai terdengar keributan. Tidak ada seorangpun yang dapat bersikap tenang, termasuk para Elder Biksu, Discipline King, dan para pemimpin istana.     

"Vampir... ternyata Biksu Hong Yuan adalah mata-mata Vampir."     

"Astaga! Kenapa bisa seperti ini? Biksu Hong Yuan adalah Biksu Criminal Law. Kenapa dia adalah Vampir?"     

"Dia mengendalikan hukum di dalam sekte, tapi sebenarnya dia adalah Vampir. Berapa banyak murid yang telah mati dengan tidak adil di tangannya setiap tahun? Dia pasti sudah menghisap darah mereka semua sampai kering?"     

Semua murid langsung merasa ketakutan setelah menyadari kebenarannya. Mereka juga merasa geram. Setelah memikirkannya matang-matang, mereka pun mulai berpikir bahwa terdapat banyak murid yang telah mati – dengan tidak adil – di tangan Biksu Criminal Law setiap tahunnya. Yang jelas, sebagian besar di antara mereka telah dijadikan sebagai makanan oleh Biksu Hong Yuan.     

"Untungnya, Putra Dewa berhasil menemukan rahasianya. Jika tidak, Sekte Dewa Darah pasti akan menderita kerugian yang lebih besar."     

Ketika itu, seluruh situasinya langsung berbanding terbalik. Semua pertapa yang bersikap netral mulai memandang Zhang Ruochen dengan kesan baru. Tidak ada satupun di dalam Sekte yang menyadari bahwa Biksu Hong Yuan merupakan seorang mata-mata, namun Gu Linfeng berhasil menemukan, hingga bahkan membunuhnya. Bukankah semua itu sudah membuktikan kemampuannya?     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat tajam seperti pedang. "Discipline King Diyuan, bukankah kau harus memberi penjelasan kepada kami semua?"     

Discipline King Diyuan benar-benar merasa geram karena diancam oleh sosok di tahapan pertama menjelang Alam Biksu. Akan tetapi, ia juga menyadari bahwa Gu Linfeng memang sulit ditangani. Jadi, ia harus ekstra waspada, sehingga tidak terjebak ke dalam perangkapnya.     

Setelah berhasil menenangkan diri, ia pun berkata, "Biksu Hong Yuan adalah muridku, tapi aku tidak tahu permasalahan ini. Aku pun telah dikelabui. Memangnya kenapa, apa kau juga curiga bahwa aku seorang mata-mata?"     

"Bisa jadi," kata Zhang Ruochen dengan tenang.     

Discipline King Haiming akhirnya mulai membuka matanya dan terkekeh. "Linfeng memang sedikit kurang sopan, tapi kata-katanya masih masuk akal. Menurut sepengetahuanku, Biksu Hong Yuan dapat menjadi Biksu Criminal Law karena telah didukung penuh oleh Discipline King Diyuan. Kalau begitu, bagaimana mungkin orang-orang tidak curiga kepadamu?"     

Discipline King Haiming benar-benar paham mengenai cara memilih waktu yang tepat. Kini, ia pun mulai beraksi. Discipline King Diyuan menyipitkan matanya. Ketika itu, ia menyadari bahwa situasinya tidak cukup baik untuknya.     

Secara natural, Zhang Ruochen tahu bahwa Discipline King Haiming juga ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengalahkan Discipline King Diyuan. Walaupun ia tidak mampu membunuh Diyuan, namun ia masih bisa membuatnya kehilangan kesempatan dalam memperebutkan posisi Leluhur Sekte.     

Oleh karena itu, Zhang Ruochen harus membantunya.     

"Tingkat kultivasi Discipline King Diyuan sangat tinggi dan sering berbincang dengan Biksu Hong Yuan setiap hari," katanya. "Jadi, tidak mungkin kalau dirimu gagal mengidentifikasinya sebagai Immortal Vampir. Bukan begitu?"     

Diyuan meraung. "Memangnya siapa di seluruh sekte yang mampu membongkar kedoknya sebagai Immortal Vampir selain dirimu? Omong-omong, aku penasaran bagaimana kau bisa membongkar identitasnya, padahal tingkat kultivasimu masih seperti itu."     

Zhang Ruochen telah mempelajari beberapa hal dari Buku Rahasia Vampir, namun ia masih belum mampu mengidentifikasi penyamaran para Biksu Vampir dengan begitu mudah. Yang jelas, Zhang Ruochen dapat mengidentifikasinya setelah bertempur barusan.     

Zhang Ruochen paham bahwa mata-mata lain yang hadir di tempat ini juga ingin mendengar jawaban atas pertanyaan Discipline King Diyuan. Oleh karena itu, ia segera melepaskan Kekuatan Batin untuk memeriksa ekspresi semua orang. Setelah itu, ia mulai mengingat orang-orang yang memasang ekspresi ganjil.     

Di waktu yang bersamaan, lelaki itu berkata pelan, "Aku pernah belajar tentang teknik rahasia untuk membongkar kedok Immortal Vampir."     

"Benarkah?" kata Discipline King Diyuan dengan dingin. "Apa sang Putra Dewa dapat mengatakan kepada kami mengenai teknik tersebut? Dengan demikian, maka kita dapat menjaga diri dari mata-mata vampir di masa depan."     

"Rahasianya adalah..." Zhang Ruochen sengaja menghentikan kalimatnya guna memeriksa ekspresi semua orang. Sedetik kemudian, akhirnya ia berkata, "Menginvestigasinya dengan sangat teliti."     

"Menginvestigasi dengan sangat teliti?"     

Rahasia macam apa itu? Para kultivator yang hadir pun merasa bahwa Gu Linfeng sedang mengelabui dan berbohong di depan mereka.     

Kelompok Immortal Vampir sudah sangat kuat di Sekte Dewa Darah. Seandainya Zhang Ruochen benar-benar membongkar eksistensi Buku Rahasia Vampir, maka hal itu mungkin akan langsung memicu peperangan. Kalau hal itu terjadi, walaupun Sekte Dewa Darah mampu membunuh semua Immortal Vampir, namun mereka masih akan menderita kerugian besar.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga masih belum benar-benar paham sebesar apa kekuatan Immortal Vampir di dalam sana. Sebab, bagaimana jika para vampir yang malah menghancurkan sekte tersebut?     

Lelaki itu tidak bisa mengambil resiko. Ia hanya bisa berjalan dengan perlahan dan stabil, seraya menyingkirkan para mata-mata itu satu persatu.     

"Apapun itu," kata Elder Yuan Xing. "Ini pasti berkaitan dengan Discipline King Diyuan. Jadi, sampai beberapa hari ke depan, kuharap Discipline King Diyuan berkenan tinggal di Paviliun Elder selama beberapa hari. Kau tidak keberatan, kan?"     

Yang jelas, Diyuan paham dengan apa yang disebut sebagai "tinggal selama beberapa hari", karena itu berarti dipenjara. Sehingga, ia tidak akan diperbolehkan berinteraksi dengan dunia luar.     

Ketika berada di situasi semacam ini, maka ia sama sekali tidak punya pilihan. Sehingga, ia mulai menyetujuinya.     

"Dasar Gu Linfeng brengsek. Suatu hari aku akan merobek tubuhmu." Pria itu mengepalkan tangannya erat-erat, sambil menahan gejolak emosi di dalam dirinya.     

Setelah ia dipenjara di Paviliun Elder, maka ia sudah kehilangan kesempatan untuk memperebutkan posisi Leluhur.     

Selanjutnya, Elder Yuan Xing mengeluarkan perintah kepada 10 kultivator kelas atas. Elder itu meminta mereka menangkap para pertapa yang pernah berinteraksi dengan Biksu Hong Yuan. Tidak ada seorangpun yang boleh terlewat.     

Identitas Biksu Hong Yuan telah menimbulkan reaksi berantai di dalam sekte. Bagi Sekte Dewa Darah, maka itu adalah berita yang menggemparkan. Dari peristiwa ini, seseorang bisa melihat betapa kuatnya seorang Biksu.     

Zhang Ruochen mencungkil keluar Holy Source Biksu Hong Yuan. Selain itu, ia juga mengambil Fire Bone Chain, dam melingkarkannya di tangan kanan. Sambil mengamati mayat biksu yang tergeletak di tanah, saat itu kedua matanya langsung bercahaya.     

"Ini akan menjadi bahan yang baik untuk memproduksi rune darah," gumamnya pada diri sendiri.     

Sambil membawa mayat tanpa kepala itu, maka ia berjalan menuju Istana Dewa Guiyuan. "Jangan hanya berdiam diri di sini. Kalau kalian ingin mengadakan pertemuan elder, maka silahkan dilanjut. Tapi, kalau kalian masih ingin menilai perbuatanku, maka kalian bisa mengatakannya sekarang juga."     

Ketika melihat Gu Linfeng berjalan dengan membawa mayat biksu tanpa kepala, maka keringat sebesar jagung segera muncul di dahi putih Shangguan Xianyan. Rasa-rasanya, Gu Linfeng sedang memberinya peringatan atau telah bersiap untuk membunuhnya.     

Ketika Gu Linfeng berjalan semakin mendekat, maka jantung Shangguan Xianyan nyaris melompat sampai ke tenggorokannya. Wanita itu merasa bahwa dirinya akan segera dihancurkan.     

Bahkan ia tidak tahu kenapa sampai sangat ketakutan seperti itu di hadapan Gu Linfeng.     

Mungkin Gu Linfeng telah berhasil membunuh Wei Longxing dan Biksu Hong Yuan, hingga sampai meninggalkan kesan yang dalam kepada dirinya, dan membuatnya terbayang-bayang sosok yang menyeramkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.