Kaisar Dewa

Leluhur



Leluhur

0"Leluhur Sekte Dewa Darah pernah meminta Istana Nether Heavenly untuk menjaga Bottomless Abyss agar para binatang buas darah tidak masuk ke Gunung Salju Kuno dan berada di wilayah Sekte Dewa Darah. Jadi, kenapa Leluhur Sekte Dewa Darah malah menunggangi seekor binatang buas darah?"     

Zhang Ruochen merasa kebingungan.     

Selain itu, ia juga penasaran mengenai asal muasal para binatang buas darah itu sejak lama.     

Para Banner King dari Istana Nether Heavenly pernah berkata bahwa setelah Permaisuri Darah dibunuh oleh Kaisar Ming di dalam suatu pertempuran, saat itu darahnya menyebar di lapisan pertama Bottomless Abyss. Setelah itu, beberapa binatang buas menyerap Chi darahnya dengan beringas, hingga membuat mereka berubah menjadi binatang buas mengerikan dan haus darah.     

Zhang Ruochen menduga bahwa semua itu berkaitan dengan sang Leluhur Sekte Dewa Darah.     

Apa yang sebenarnya terjadi?     

Leluhur dari Sekte Dewa Darah sedang mengenakan jubah hitam dan berdiri di punggung seekor naga darah. Meski hukum langit dan buminya berhasil menekan kultivasi sang Leluhur, namun aura yang dipancarkan olehnya masih mengagumkan.     

Apalagi, sang Leluhur adalah salah satu di antara para pemimpin di Daratan Kunlun. Jadi, semua orang menghormatinya.     

"Ao!"     

Naga Darah itu kembali mengaum.     

Suara auman itu sampai berhasil menggetarkan udara di sekitarnya, hingga membuat kepala Zhang Ruochen dan Huang Yanchen terasa pening. Gendang telinga mereka berdua seakan nyaris pecah.     

Leluhur Sekte Dewa Darah sedang mengamati formasi yang tergeletak di tanah, hingga membuatnya terlihat penasaran. Sang Leluhur tidak menyangka bahwa terdapat formasi ruang semacam itu di lapisan pertama.     

"Space Transfer Formation?"     

Walaupun Leluhur Sekte Dewa Darah tidak mempelajari kekuatan ruang dan waktu, namun ia masih seorang leluhur sekte. Jadi, baik pengalaman dan pengetahuannya sama-sama mendalam, sehingga membuatnya dapat mengenali Space Transfer Formation.     

Entah bagaimana, ia merasa seperti menyadari apa yang baru saja terjadi. Kemudian, ia menatap Zhang Ruochen dan Huang Yanchen, "Siapa kau? Dari mana kau berasal?"     

Kedua pertanyaan itu menimbulkan tekanan tersendiri bagi Zhang Ruochen dan Huang Yanchen. Mereka merasa seperti sedang ditekan oleh gunung. Mereka tidak bisa bernafas, hingga kepala mereka langsung berubah menjadi gelap, dengan jiwa suci yang terintimidasi.     

Para Setengah-Biksu lainnya mungkin sudah hancur.     

Semua orang pasti akan merasa ketakutan ketika sedang berhadapan dengan Leluhur Sekte Dewa Darah. Bahkan, Zhang Ruochen masih harus mengendalikan ketakutan di dalam dirinya, agar ia tidak panik.     

Lelaki itu sedang memikirkan cara agar bisa selamat dari situasi ini.     

Leluhur sekte Dewa Darah adalah salah satu di antara para Biksu level tinggi, mungkin juga telah berada di level Saint King.     

Bahkan Ghost King Bloodmoon bukan tandingannya. Kalau lelaki itu meminta bantuan Ghost King Bloodmoon, maka ia akan memperlihatkan Grafik Kayu Yin Yang, dan mungkin akan menjadi awal kehancurannya.     

Jadi, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen bangkit berdiri dan mulai menatap mata Leluhur Sekte Dewa Darah. Kemudian, ia berkata, "Siapa kau?"     

Leluhur Sekte Dewa Darah merasa sedikit terkejut setelah menemukan bahwa sosok Setengah-Biksu di level sembilan rupanya masih mampu bertahan dari tekanannya.     

Meski begitu, tidak peduli seberapa tangguhnya pertapa di level kesembilan tersebut, namun sosok itu bukan tandingannya. Jadi, sang Leluhur dapat membunuhnya hanya dengan menggunakan satu jari.     

Satu-satunya hal yang membuat Zhang Ruochen masih hidup adalah pertanyaan yang dilontarkan oleh sang Leluhur.     

"Kau sama sekali tidak memenuhi syarat untuk bertanya apapun kepadaku. Kalau kau menjawab pertanyaanku dengan jujur, maka aku akan membunuhmu dengan cepat." kata sang Leluhur Dewa Darah.     

Zhang Ruochen berkata, "Bagaimana kalau aku tidak mau menjawabnya?"     

Leluhur Sekte Dewa Darah langsung terkekeh, karena menurutnya Zhang Ruochen sangat naif. Kemudian, ia berkata, "Kalau kau menolak menjawab pertanyaanku, maka aku akan mencuri ingatanmu sekarang juga."     

Leluhur dari Sekte Dewa Darah pun berhenti bicara. Kemudian, ia merentangkan tangannya dan mulai mengayunkan cambuk hitamnya.     

"Hua."     

Pusaran Chi Darah mulai terkondensasi di tangannya, dan membentuk Chi destruktif yang berputar cepat, sebelum akhirnya mengarah menuju Zhang Ruochen.     

Ada sesuatu yang salah.     

Rupanya, sang Leluhur Sekte Dewa Darah tidak sekuat yang Zhang Ruochen perkirakan sebelumnya.     

Apa yang sedang terjadi?     

Zhang Ruochen tidak punya waktu untuk memikirkannya lebih jauh. Seketika itu juga, ia langsung memobilisasi segenap kekuatannya dan mengalirkannya menuju kedua tangan.     

132 lubang di tubuhnya mulai terbuka, hingga mengeluarkan suara naga dan gajah, dengan pancaran cahaya menyilaukan. Lelaki itu mendorong kedua tangannya ke arah depan dan berbenturan melawan pusaran Chi Darah tersebut.     

"Hong Long."     

Zhang Ruochen terhempas sejauh 10 kaki, dan setelah menciptakan tiga lubang kaki di permukaan tanah, maka lelaki itu mulai menyeimbangkan diri.     

Zhang Ruochen sedang merasa terkejut, karena ia menemukan bahwa dirinya masih mampu bertahan dari serangan sang Leluhur Sekte Dewa Darah, bahkan ia sama sekali tidak terluka.     

Sang Leluhur juga sama terkejutnya. Ketika itu, ia berkata, "Sosok pemuda yang luar biasa. Mungkin sebentar lagi kau akan menjadi Biksu."     

Zhang Ruochen pun menjadi lebih percaya diri karena ia berhasil bertahan dari serangan lawannya. Sehingga, ia mulai berkata, "Rupanya itu bukan tubuh aslimu. Kau hanya sedang menggunakan duplikat jiwa sucimu."     

Meski cuma duplikat jiwa suci, namun ia masih dapat menghancurkan Zhang Ruochen dengan mudah.     

Akan tetapi, hukum langit dan bumi di Bottomless Abyss sangat jauh berbeda dengan Daratan Kunlun, sehingga hukum itu dapat menekan kultivasi para pertapa.     

Meski demikian, selama para pertapa memiliki pondasi yang kuat, maka ia akan mampu mengalahkan lawan di level yang lebih tinggi.     

Maka dari itu, duplikat jiwa suci milik sang Leluhur masih gagal melukai Zhang Ruochen.     

"Menakjubkan. Bahkan kau bisa menilai bahwa aku sedang menggunakan duplikat jiwa suci." sang Leluhur Sekte Dewa Darah tersenyum.     

"Aku bukan hanya tahu kalau kau sedang menggunakan duplikat jiwa suci, tapi juga bisa menemukan bahwa tubuh aslimu sudah berada di Alam Saint King. Rupanya kau memang sosok tangguh di Daratan Kunlun." kata Zhang Ruochen.     

"Kau sudah tahu siapa aku?"     

Leluhur Sekte Dewa Darah tiba-tiba berubah menjadi sangat agresif.     

Zhang Ruochen berkata, "Kenapa kau sangat tegang. Sebenarnya, kita masih bisa berbincang-bincang. Kau punya pertanyaan untukku dan aku juga punya pertanyaan untukmu. Kenapa kita tidak bisa saling berbincang dan menjawab pertanyaan satu sama lain?"     

"Apa kau pikir dirimu memenuhi syarat untuk bertanya kepadaku?"     

Menurut sang Leluhur, maka semua yang dikatakan pemuda itu cukup lucu. Ia adalah seorang leluhur di sebuah sekte kuno. Bahkan, para Biksu masih harus membungkuk di hadapannya, namun sosok Setengah-Biksu level sembilan berani tawar-menawar di hadapannya.     

"Jangan terlalu percaya diri, nak. Meski aku sedang menggunakan duplikasi jiwa suci, tapi aku dapat dengan mudah menghancurkanmu. Aku tidak perlu melakukannya dengan tubuh asliku."     

Leluhur Sekte Dewa Darah tidak ingin lagi bicara dengan Zhang Ruochen. Kemudian, ia berkata pada binatang buas darah di sebelahnya. "Tangkap dia. Ingat, biarkan dia tetap hidup." Kedua mata sang naga darah memperlihatkan tatapan kejam, dingin dan agresif. Naga itu merentangkan cakar tajamnya - sepanjang 50 kaki - ke arah Zhang Ruochen.     

Naga itu haus darah. Yang jelas, naga itu telah menelan banyak makhluk lain.     

Naga itu adalah binatang buas level tujuh di tingkat menengah, yang sama seperti para Biksu tingkat atas.     

Sekarang ini, ia telah berubah menjadi binatang buas darah dan telah menelan banyak Chi Darah, hingga benar-benar meningkatkan kekuatannya.     

Selain itu, naga itu punya pondasi yang kuat, yang memberinya banyak keuntungan di tempat itu. Bahkan, para Biksu level atas tidak akan mampu bertahan dari serangannya.     

Zhang Ruochen merasa tercengang. Kemudian, ia mengaktifkan Pergerakan Ruang untuk menghindari serangan naga darah. Lelaki itu berdiri di atas dinding batu dengan waspada.     

"Kekuatan ruang."     

Leluhur Sekte Dewa Darah menyadari riak-riak tipis kekuatan ruang. Seketika itu juga, ia langsung bertanya, "Apa kau adalah sang Keturunan Ruang dan Waktu? Aku sudah mencarimu sejak lama, tapi aku tak menyangka bahwa kau berada di sini."     

Leluhur Sekte Dewa Darah benar-benar yakin bahwa dirinya mampu menangkap Zhang Ruochen, sehingga ia berhenti menyembunyikan identitasnya.     

Zhang Ruochen menyadari bahwa sang Leluhur tidak seberingas sebelumnya, sehingga ia memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari tahu rahasianya.     

Zhang Ruochen berpura-pura tidak tahu mengenai identitasnya, sehingga ia berkata, "Leluhur? Kau berasal dari Sekte mana? Memangnya kita sedang berada di mana?"     

Leluhur Sekte Dewa Darah masih tampak waspada. Bukannya menjawab pertanyaan Zhang Ruochen secara langsung, saat itu ia berkata, "Kenapa kau bertanya terlalu banyak? Kau adalah Zhang Ruochen, kan? Berikan Pedang Taotianmu kepadaku!"     

Leluhur Sekte Dewa Darah punya derajat yang tinggi. Meski para Biksu pasti akan membungkuk di depannya. Meski ia terlihat keji dan dingin, namun ia tidak menganggap seorang Setengah-Biksu sebagai sebuah ancaman. Jadi, ia langsung mengutarakan maksudnya.     

"Dia ingin mendapatkan Pedang Taotian-ku. Menarik." pikir Zhang Ruochen.     

Semua orang tahu bahwa Zhang Ruochen telah mendapatkan banyak harta karun, termasuk Saintly Source Spring, World Spirit, Heir Stamp, Sarira Kaisar Buddha. Semua itu jauh lebih berharga daripada Pedang Taotian.     

Akan tetapi, kenapa Leluhur Sekte Dewa Darah malah menginginkan Pedang Taotian?     

Hanya ada satu penjelasan, yakni Pedang Taotian jauh lebih penting daripada segala sesuatunya bagi Leluhur Sekte Dewa Darah.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa kau adalah immortal Vampir?"     

Leluhur Sekte Dewa Darah menyadari bahwa ia sudah salah bicara, sehingga ia langsung berhenti bicara kepada Zhang Ruochen. Setelah itu, ia mengeluarkan perintah kepada binatang buas darahnya.     

Zhang Ruochen paham bahwa ia bukan tandingan binatang buas darah tersebut, sehingga ia segera mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan membiarkan Ghost King Bloodmoon keluar dari sana.     

Ghost King Bloodmoon tidak meminta apa-apa dari Zhang Ruochen. Wanita itu langsung melancarkan serangan ke arah binatang buas darah.     

Tangan lembutnya membentuk jejak tangan raksasa, dan membentur perut naga darah tersebut, hingga menghempaskan tubuh raksasanya di udara.     

Naga darah itu mengaum dan kembali terbang, sambil mengepakkan sayap besarnya dan menerjang Ghost King Bloodmoon.     

"Seekor naga rupanya mampu bertahan dari seranganku dan malah melancarkan serangan balik."     

Ghost King Bloodmoon merasa terkejut. Kedua matanya bercahaya, dengan tanda di dahinya yang mengeluarkan cahaya merah. Setelah itu, sebuah pilar cahaya dilepaskan dari sana.     

"Pu Chi."     

Pilar merah darah itu mengenai sayap kiri sang naga darah, dan meninggalkan sebuah lubang darah.     

Setelah itu, Ghost King Bloodmoon berubah menjadi bayangan hantu dan terbang di atas kepala naga darah. Wanita itu kembali melancarkan pukulan, dengan gelombang dingin yang terlepas dari tangannya.     

"Pa!"     

Kepala naga darah itu langsung retak. Luka berdarah sepanjang lebih dari 20 kaki tampak memanjang dari mulai atas kepala sampai kedua mata sang naga.     

Naga darah itu berteriak memilukan, sambil menggeliatkan tubuh dan berusaha untuk menghempaskan Ghost King Bloodmoon.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.