Kaisar Dewa

Bertarung Melawan sang Nona Besi



Bertarung Melawan sang Nona Besi

0Orange Star Emissary terbang mendekat dan mengamati bangkai ikan merah dengan menggunakan kedua mata cantiknya. "Apa yang Anda katakan? Apa ini merupakan humanoid fish yang diceritakan oleh legenda? Menurut ilustrasi ras Binatang Buas, seharusnya mereka tinggal di bawah tanah, dan berada di dekat magma. Jadi, mereka tidak mungkin hidup di lautan."     

Wanita itu merupakan seorang Emissary dari Pasar Gelap, bukan hanya karena talentanya yang tinggi dalam tingkat pengolahan. Akan tetapi, wanita itu juga banyak membaca buku, hingga pengetahuannya terus berkembang sejak berusia belia. Jadi, secara natural, maka ia juga pernah mendengar tentang humanoid fish.     

Seekor binatang buas level lima, sang humanoid fish selalu hidup di bawah magma dan bertumbuh kembang dengan menyerap Kristal Suci – dengan sifat alami api – yang terdapat di dalam magma.     

Maka dari itu, kekuatan bertahannya sangat kuat, hingga sisik-sisiknya bisa digunakan untuk menempa Senjata Suci Bela Diri kelas tinggi.     

Ada yang mengatakan jika ikan itu mampu berevolusi sampai menjadi seekor binatang buas level tujuh.     

Setelah mencapai level enam, maka ia tidak lagi disebut sebagai humanoid fish, melainkan "Ember Kylin".     

Sementara itu, api yang dilepaskan seekor Ember Kylin nyatanya mampu membakar seorang Setengah-Biksu sampai mati.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan. Sebab, ia juga tidak mengerti mengapa binatang itu sampai muncul di lautan.     

Humanoid fish yang berhasil dibunuh olehnya termasuk ke dalam jenis yang relatif lebih lemah, meski demikian, binatang buas itu masih setara dengan seorang pertapa di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon.     

Jadi, Zhang Ruochen berhasil mendapatkan 100.000 poin merit militer setelah membunuhnya. Bagaimanapun juga, itu merupakan suatu pendapatan yang besar.     

Zhang Ruochen berkata, "Sisik-sisik humanoid fish merupakan harta karun yang bisa digunakan untuk menempa armor, meski demikian, bulu-bulunya merupakan sesuatu yang jauh lebih berharga. Sebab, bulu-bulu di sayapnya bisa digunakan sebagai bahan pembuatan 'Baju Flowing Light and Fire Plume', yang bukan hanya mempunyai kekuatan bertahan yang tinggi, melainkan juga kekuatan menyerang yang sama tingginya."     

Zhang Ruochen menarik satu bulu yang terdapat di sayapnya. Setelah itu, ia menjepit ujung bulu tersebut dengan jarinya, dan mulai mengalirkan Tenaga Chi ke dalamnya.     

"Swoosh - "     

Nyala api mulai muncul dari bulu tersebut, yang mana semakin lama menjadi semakin besar, hingga akhirnya berubah menjadi bola api berwarna ungu.     

Para prajurit Dunia Primitif mengerti betapa menakjubkannya api tersebut, terutama setelah mereka menyaksikan sendiri kerusakan apa yang bisa diciptakan olehnya.     

Bahkan, sentuhan biasa telah cukup mampu membakar seorang ksatria dari Alam Surga untuk berubah menjadi abu.     

Jika seseorang mengenakan Baju Flowing Light dan Fire Plume – yang berasal dari bulu humanoid fish – lalu siapa yang bisa menandinginya ketika berada di medan pertempuran?     

Siapa yang berani mendekatinya?     

Tanpa sebuah Senjata Suci, maka siapa yang sanggup menembus pertahanannya?     

"Ini benar-benar merupakan sebuah harta karun yang menakjubkan..."     

Ada begitu banyak prajurit Dunia Primitif yang menatapnya dengan tatapan iri. Jika mereka tidak takut terhadap kekuatan Zhang Ruochen, maka seseorang mungkin akan melangkah ke depan dan mengambil bulu tersebut.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen mulai mengumpulkan sisik-sisik, bulu-bulu, serta urat-urat dari bangkai ikan tersebut. Setelah itu, ia membelah kepalanya dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss, dan mencungkil keluar sebuah manik-manik berwarna ungu - yang berukuran sebesar kacang.     

Manik-manik itu secerah kristal, berhawa panas, dan terdapat sebuah awan esensi vital – yang terbakar – sedang memancar dari dalamnya.     

"Manik-manik Fire Spirit!"     

"Itu merupakan suatu harta karun yang sesungguhnya. Jika seorang pertapa – dengan sifat alami api – menelannya, maka dia bisa meningkatkan pengolahannya sampai pada level besar tertentu. Di masa depan, jika aku bisa menguasai Harta Karun Fisik Fire Spirit, maka menelan manik-manik spirit seperti ini juga merupakan sesuatu yang bermanfaat." Zhang Ruochen mengangguk dan langsung menyimpan manik-manik tersebut.     

Darah, tulang, dan gigi dari humanoid fish juga merupakan harta karun yang berharga. Namun, Zhang Ruochen telah memikirkannya matang-matang, hingga akhirnya ia tidak mengambilnya.     

Sesaat setelah ia pergi, bangkai humanoid fish itu segera dikerumuni oleh satu kelompok prajurit Dunia Primitif.     

Bagi mereka, setiap bagian tubuh dari seekor binatang buas level lima merupakan sebuah harta karun.     

"Amitabha!"     

Biksu Lidi berdiri di atas permukaan air, dan terlihat sangat serius ketika ia berbicara, "Semuanya, tolong dengarkan perkataan biksu lemah ini. Humanoid fish merupakan binatang buas tipe sosial, jadi ia tidak mungkin sendirian di wilayah lautan ini. Jika prediksi saya benar, maka masih terdapat beberapa humanoid fish lagi yang sedang berenang ke arah kita."     

Seekor humanoid fish telah menjadi ancaman yang begitu mengerikan.     

Lalu, jika sampai terdapat satu kelompok besar humanoid fish yang mulai menampakkan diri, bahkan seorang top master di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon akan segera melarikan diri.     

Ketika mendengar perkataan biksu Lidi, maka para prajurit Dunia Primitif kembali menjadi marah.     

"Biksu wabah itu lagi. Karena omong kosong yang dilontarkan sebelumnya, kita akhirnya harus menderita luka-luka yang parah dan menelan korban jiwa."     

"Biksu ini pasti sedang mengutuk kita. Dia berkata bahwa akan ada mayat seorang Setengah-Biksu, dan tidak lama kemudian mayat itu benar-benar muncul. Dia berkata bahwa kita akan menelan korban jiwa, dan tidak lama kemudian setengah dari kita mati dengan cara yang sangat tragis. Dia berkata bahwa kapal perang Setengah-Biksu akan tenggelam di dalam laut, dan itu benar-benar terjadi. Jika dia terus bicara seperti itu, maka kita semua akan mati di sini."     

"Pukuli dia. Pukuli pembawa sial ini sampai mati."     

...     

Biksu Lidi telah memprovokasi mereka sampai membuat mereka marah, hingga terdapat puluhan prajurit Dunia Primitif yang sedang mengerumuninya.     

Di waktu yang bersamaan, biksu Lidi mundur ke belakang, sambil berteriak, "Lihatlah, tuan-tuan yang baik. Lautannya kembali menjadi panas. Bahkan airnya seperti akan segera mendidih."     

Tidak diragukan lagi, semua orang bisa melihat gelembung-gelembung yang mulai bermuncul di lautan.     

Gelembung-gelembung itu bahkan jauh lebih besar daripada sebelumnya. Akibatnya, permukaan air yang berada pada radius ratusan mil benar-benar menjadi mendidih.     

"Ini buruk! Satu kelompok humanoid fish sedang berenang ke arah kita. Semuanya, cepat tinggalkan tempat ini dan berpencar." Teriak Situ Fenglan.     

Pria itu melompat dari punggung seekor python guna menghadapi kelompok humanoid fish tersebut dengan menggunakan tombak hitam panjangnya.     

Pria itu sungguh memahami bahwa dirinya tidak akan mampu bertahan dari satu kelompok humanoid fish dengan kekuatannya sendiri.     

Namun, ia merupakan seorang Prajurit Level Tujuh Dunia Primitif dan ketua kelompok dari brigade ini. Maka dari itu, ia harus bertanggung jawab atas segala sesuatunya.     

Dengan menghadapi kelompok humanoid fish dan menahan mereka untuk tetap berada di teluk, maka ia hanya bisa berharap agar para prajurit Dunia Primitif memiliki sebuah kesempatan untuk bertahan hidup.     

Zhang Ruochen mengamati Situ Fenglan dari kejauahn dan melihat semangatnya yang tak tergoyahkan; pria itu seperti seorang prajurit berdarah besi. Kala itu, Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Pria ini penuh dengan semangat dan pemberani. Setidaknya, masih ada beberapa orang yang patut dikagumi di antara para prajurit dari Menteri Peperangan."     

Ao Xinyan bertanya, "Ketua Kelompok, apa kita akan membantunya?"     

"Situ Fenglan merupakan sosok superior di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon, dan jauh lebih tangguh daripada kita. Lalu, jika dia tidak sanggup menangani mereka, maka kita hanya akan menjemput ajal sendiri jikalau sampai ikut bergerak maju."     

Zhang Ruochen merespon. "Kekuatan humanoid fish teramat besar. Sementara itu, satu jenis yang berhasil kubunuh ternyata merupakan humanoid fish yang paling lemah... cepat! Situ Fenglan tidak akan sanggup bertahan melawan satu kelompok mereka, dan beberapa dari mereka sepertinya juga sedang berenang ke arah kita."     

Humanoid fish tidak hanya bisa berenang, tetapi juga terbang.     

Ketika berhadapan langsung dengan ratusan humanoid fish, bahkan sosok tangguh seperti Situ Fenglan masih terlihat kewalahan. Pria itu tampak seperti bisa dikalahkan kapan saja.     

Sementara itu, para prajurit Dunia Primitif yang lain mulai melarikan diri ke segala penjuru.     

Zhang Ruochen, Ao Xinyan, Huang Yanchen, dan Orange Star Emissary sama-sama menggunakan Tenaga Chi mereka untuk menggerakkan papan kapal perangnya.     

Dengan laju yang seperti sebuah kapal, maka papan kayu kapal perang tersebut bergerak cepat menuju ke satu arah.     

Permukaan laut di area tersebut ditutupi oleh kabut. Sehingga, mereka semua kehilangan jarak pandangnya, namun mereka tidak lagi punya energi untuk memikirkan kemana arah tujuannya. Mereka semua hanya ingin melarikan diri.     

Zhang Ruochen berdiri di tepi papan kapal perang dan menatap ke arah belakang. Kemudian, ia menemukan jika terdapat dua ekor humanoid fish – yang diselimuti oleh api – sedang mengikuti mereka, dan pergerakannya semakin lama semakin dekat.     

"Abyss!" kata Zhang Ruochen.     

"Whoosh!"     

Pedang Kuno Abyss terlepas dari sarungnya dan meninggalkan jejak pedang Chi yang panjang. Setelah itu, pedang tersebut menyerang humanoid fish yang sedang terbang dengan ketinggian rendah.     

Humanoid fish jenis ini relatif cukup kuat. Sebab, kekuatannya setara dengan seorang pertapa di Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon.     

Zhang Ruochen mengendalikan Pedang Kuno Abyss-nya, dan melayangkan 200 kali serangan berturut-turut, sebelum akhirnya berhasil membunuh humanoid fish tersebut.     

Sementara itu, humanoid fish yang lain – yang sedang berenang di dalam air – telah berhasil menyusul mereka.     

Dengan suara "swoosh", maka ikan itu keluar dari dalam air. Kala itu, ia membuka mulutnya – selebar dua meter – dan memperlihatkan dua barisan giginya yang tajam. Ikan itu ingin menggigit Zhang Ruochen.     

"Masukkan dia."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Auspicious Vase, lalu membuka penutupnya, dan memasukkan humanoid fish tersebut ke dalam botolnya.     

Seketika itu juga, Auspicious Vase berubah menjadi sangat panas, seperti halnya besi yang baru saja keluar dari tungku.     

Di dalam botol, humanoid fish itu berusaha untuk keluar, dengan membenturkan dirinya ke arah penutup botol.     

"Boom!"     

Auspicious Vase itu bergetar hebat dan terlepas dari tangannya. Akibatnya, botol itu terlempar beberapa meter ke udara.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen segera merentangkan tangannya, sambil melepaskan Tenaga Chi. Kemudian, tangannya berubah menjadi tangan raksasa, yang digunakan untuk mencengkram Auspicious Vase tersebut.     

Pada saat botol itu hampir berada di genggaman tangannya, maka seketika itu pula terdapat sosok ramping berwarna hitam yang keluar dari dalam air – dengan suara swoosh – maka ia telah berhasil mengambilnya terlebih dahulu.     

Dia adalah Nona Besi, salah satu ksatria jahat dari Pasar Gelap.     

"Zhang Ruochen, kau mempunyai sebuah Senjata Suci yang cukup menakjubkan. Bisakah kau memberinya padaku?" tanya Nona Besi.     

"Sebaiknya kau segera mengembalikannya padaku."     

Zhang Ruochen memanggil Pedang Kuno Abyss-nya dan menggunakan Teknik Pedang Bertahan, sambil menyerang si Nona Besi.     

"Swoosh!"     

Pedang pertempuran itu melayang dan langsung berubah menjadi puluhan pedang-pedang Chi – yang terbang di atas permukaan laut.     

"Form Shifting and Shadow Changing."     

Sang Nona Besi merupakan sosok yang gesit. Lalu, dengan ujung kakinya yang menyentuh permukaan air, maka seketika itu pula wanita tersebut menggunakan teknik bergerak yang aneh.     

Di atas permukaan air, di sana terdapat 36 bayangan yang muncul dan menghindari semua pedang Chi yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen. Kemudian, begitu bayangan-bayangan itu menyatu kembali, maka si Nona Besi telah muncul di atas papan kayu kapal perang. Di waktu yang bersamaan, wanita itu merentangkan jarinya untuk menyerang dahi Zhang Ruochen.     

Bagaimanapun juga, tangan wanita itu seperti terbuat dari besi. Sehingga, jemari wanita tersebut menjadi sama tajamnya dengan sebuah tombak, yang memancarkan cahaya dingin.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah Pedang Suci berwarna emas, dan menggenggamnya di tangan. Setelah itu, ia menebas ke arah depan.     

Ujung pedangnya akhirnya bertemu di satu titik dengan jari wanita tersebut, seperti halnya sebuah pin yang bertemu dengan jarumnya.     

"Bang!"     

Pertemuan Tenaga Chi itu akhirnya menciptakan riak-riak energi, yang menyebar kemana-mana.     

"Ch-ch!"     

Sang Nona Besi mengambil satu langkah dan tiba-tiba saja tubuhnya mulai menghilang. Setelah itu, ia kembali muncul di samping Zhang Ruochen, hingga langsung mencengkram lehernya menggunakan lima jari besinya yang tajam.     

Sementara itu, Zhang Ruochen sedang menusukkan pedangnya ke arah jantung sang Nona Besi.     

"Bang!"     

Tubuh wanita tersebut seperti telah disepuh dengan menggunakan besi.     

Pedang Kuno Abyss mengeluarkan desing suara logam.     

Ujung pedang itu menancap di tubuhnya, namun wanita tersebut sama sekali tidak merasakan sakit. Sehingga, wanita itu kembali melanjutkan serangannya.     

"Bagaimana mungkin?"     

Zhang Ruochen merasakan sesuatu yang dingin sedang mencengkram lehernya. Seketika itu juga, ia segera menarik kembali pedangnya dan menggunakan Ruang Pergerakan. Lalu, ia bergerak secara horizontal ke sisi kiri guna menghindari serangan yang dilancarkan oleh wanita tersebut.     

Kala itu, sang Nona Besi menatap ke arah Zhang Ruochen dengan ekspresi terkejut.     

Wanita itu bisa merasakan fluktuasi ruang yang berada di sekitarnya.     

"Apa Zhang Ruochen baru saja menggunakan kekuatan ruang?"     

Lelaki itu bisa merasakan sesuatu yang sakit pada bagian lehernya, sebelum akhirnya terdapat sesuatu yang mengalir dan terasa hangat. Darahnya mulai membasahi pakaian, hingga mengubahnya menjadi berwarna merah.     

Zhang Ruochen telah bergerak dengan cepat, namun ia tidak benar-benar berhasil menghindar. Alhasil, serangan sang Nona Besi akhirnya meninggalkan empat luka berdarah di lehernya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.