Kaisar Dewa

Kakak Saudara dan Saudari Senior Seperguruan



Kakak Saudara dan Saudari Senior Seperguruan

0Zhang Ruochen melompat ke arah punggung Ember Kylin dan menatap laut yang berada di depannya, namun ia sama sekali tidak bisa menemukan jejak biksu Lidi.     

Biksu itu pasti telah pergi dari sana.     

"Swoosh!"     

Sang Ember Kylin mulai merentangkan sayapnya, sementara Zhang Ruochen sedang menunggang di atas punggungnya. Setelah itu, mereka terbang melewati badai angin, dengan Ember Kylin yang membawa Zhang Ruochen dan Setengah-Biksu Lingshu melintasi awan, hingga mengarah ke Pulau Huangyu.     

Terdapat kobaran api yang memancar dari sayap sang Ember Kylin, dan itu benar-benar terasa sangat panas. Namun, setelah Setengah-Biksu Lingshu berhasil menjinakkan binatang tersebut, maka kobaran api itu pun akhirnya menjadi terkendali, yang sama sekali tidak membuat mereka terbakar.     

Kala itu, Ember Kylin sedang terbang di atas area laut – tempat dimana Pilar Vicious Sea sebelumnya berlokasi – namun ketika mereka melewati area itu, maka suasananya sudah menjadi hening.     

Setengah-Biksu Lingshu seperti memahami apa yang sedang dipikirkan oleh Zhang Ruochen. Sehingga, ia pun berkata, "Ketika aku sedang mencarimu, maka aku menemukan tiga orang Biksu Perang, yang sedang bertugas di Menteri Peperangan Gunung Chaotic Millionverse. Mereka semua tiba pada waktu yang bersamaan. Jadi, merekalah yang membawa Pilar Vicious Sea tersebut."     

Zhang Ruochen seperti sedang mengalami sedikit trauma, ketika ia menegaskan, "Saudari senior seperguruan, pilar itu merupakan sebuah senjata iblis yang sangat kuat. Metode penempaan senjatanya bahkan sangat berbeda dari yang biasa diproduksi oleh Daratan Kunlun."     

Setengah-Biksu Lingshu melirik ke arah Zhang Ruochen dan sedikit mengangkat kepalanya, sambil menatap langit di kejauhan. Setelah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Semesta kaleidoskop ini mengandung begitu banyak rahasia. Daratan Kunlun pun seperti tidak memiliki batas, hingga bahkan Wilayah Timur membentang sampai di area yang sangat luas.. Ada begitu banyak tempat yang belum diketahui, bahkan untuk para Biksu sekalipun."     

"Saudara junior seperguruan, kau baru-baru saja bepergian dan hanya mengunjungi beberapa tempat. Lalu, bagaimana kau tahu bahwa keterampilan unik dalam penempaan senjata di Daratan Kunlun berbeda dengan yang digunakan di tempat lain?"     

"Hanya dengan membaca ribuan buku, bepergian hingga bermil-mil jauhnya, lalu mengamati dan bepergian menuju ke dunia-dunia primitif untuk mencari pengalaman, maka dengan begitu kau akan sanggup mencapai Alam Setengah-Biksu. Jadi, biarkan aku memberimu sebuah saran. Nanti, ketika kau sudah kembali ke Akademi Saint, maka kau jangan hanya terus tinggal di dalam sana. Pergilah keluar dan mengenal dunia. Dengan demikian, maka bekal-bekal seperti itulah yang akan membuatmu mudah memahami isi dunia."     

Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya, sambil mencamkan baik-baik perkataan Setengah-Biksu Lingshu di dalam hatinya.     

Di kehidupan sebelumnya, Zhang Ruochen telah menghabiskan begitu banyak waktu untuk berlatih; namun ia hampir tidak pernah bepergian seorang diri untuk mencari pengalaman.     

Di kehidupan yang sekarang, Zhang Ruochen hanya berkutat pada mengumpulkan poin merit militer di Medan Pertempuran Dunia Primitif. Jadi, bagi dirinya, maka tindakan itu masih merupakan sebuah pembunuhan berantai – dari korban satu menuju ke korban yang lainnya. Lelaki itu hanya pernah membaca terkait beberapa tempat-tempat spesial dan juga letak-letak situs sejarah, namun ia sama sekali tidak punya kesempatan untuk benar-benar mengunjunginya. Bahkan ketika ia ingin belajar mengenai bagaimana fungsinya di kehidupan sosial, maka ia hanya mendapatkannya dari membaca buku. Yang jelas, ia jarang mendapatkan kesempatan untuk mempelajarinya secara langsung.     

Membaca ribuan buku, bepergian sejauh ribuan mil.     

Mungkin ia benar-benar perlu keluar dan bepergian. Di waktu yang bersamaan, maka ia bisa mendapatkan pengalaman terkait dengan ragam keajaiban yang tersembunyi di semesta yang maha luas ini. Di luar sana, mungkin saja ia akan bertemu dengan skema-skema dan tipuan-tipuan manusia, atau bahkan bisa saja terjerumus ke dalam nikmatnya dunia.     

Bagaimanapun juga, manusia sangat membutuhkan pengalaman – dimana hal itu menjadi bukti bahwa mereka pernah hidup di dunia.     

Setelah itu, Setengah-Biksu Lingshu seakan sedang membongkar sedikit sesuatu kepada Zhang Ruochen, "Faktanya, ada beberapa hal yang tidak bisa kukatakan kepadamu sekarang ini, karena aku khawatir bila hal tersebut akan mempengaruhi proses latihanmu."     

Zhang Ruochen melirik ke arah Setengah-Biksu Lingshu, namun wanita itu sudah menutup kedua matanya. Sehingga, ia pun tidak ingin lagi bertanya lebih lanjut.     

Kemudian, setelah menenggak satu teguk Darah Wood Spirit, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mulai menyembuhkan dirinya sendiri.     

Di bawah kawalan Setengah-Biksu Lingshu, maka perjalanan itu menjadi sangat mulus, tanpa sama sekali hambatan atau bahaya yang menghadang. Alhasil, Zhang Ruochen pun sampai di Gunung Chaotic Millionverse dengan selamat.     

Ada ribuan mil kamp-kamp militer yang bisa dilihat dari Gunung Chaotic Millionverse, dan juga terdapat puluhan istana yang sedang melayang di udara.     

Setiap istana itu terlihat seperti tempat tinggal milik para peri. Akibatnya, seorang prajurit Dunia Primitif biasa hanya mampu mengagumi tempat-tempat tersebut dari kejauhan. Sebab, mereka sama sekali tidak pernah punya kesempatan untuk masuk ke dalam istana-istana tersebut, dan mereka juga tidak tahu jenis sosok besar seperti apa yang berada di dalamnya.     

Istana Qinghe memiliki ketinggian sampai 300 meter, yang mana istana tersebut telah disepuh oleh baja gelap, hingga membuatnya terlihat hitam pekat. Di sisi lain, pada bagian atap, pilar, dan jendela, maka semua bagian tersebut saling terhubung satu sama lain, dimana hal itu seolah-olah mampu memancarkan atmosfir yang serius.     

Pemilik dari Istana Qinghe, yakni Biksu Qing Xiao, merupakan seorang Biksu Perang dari Menteri Peperangan. Pria itu adalah murid tertua Elder Xuanji.     

Zhang Ruochen dan Setengah-Biksu Lingshu sama-sama sedang masuk ke dalam Istana Qinghe. Saat itu, keduanya membungkuk dan berkata pada waktu yang bersamaan, "Murid Anda memberi penghormatan kepada sang Master."     

Dengan mengenakan pakaian berwarna putih, saat itu Elder Xuanji berdiri di tengah-tengah aula. Kemudian, ia membalikkan tubuhnya dan mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat. Setelah itu, ia pun mulai tertawa. "Sepuluh tahun adalah sama dengan satu dekade, dan seratus tahun adalah sama dengan satu abad. 70 tahun yang lalu, Little Holy King Wan Zhaoyi telah berhasil menembus tiga tingkatan alam di Dunia Primitif Lingchuan. Dia membantai semua makhluk pribumi yang berada di atas tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Apa yang dilakukan olehnya telah berhasil membuat lelaki tersebut mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Saat itu, semua orang percaya bahwa dia akan menjadi sosok pemenang di abad ini. Mereka percaya bahwa tidak ada seorangpun yang mampu mengunggulinya. Namun, sebagai seorang mastermu, maka aku merasa bahwa potensi yang kau miliki telah berhasil mengunggulinya."     

Kala itu, Zhang Ruochen membalasnya dengan ramah, "Dalam seratus tahun terakhir, tidak ada seorangpun yang bisa memastikan berapa banyak jenius yang dilahirkan di Daratan Kunlun. Maka dari itu, pencapaian kecil saya ini masih belum layak disejajarkan dengan milik orang lain."     

"Dalam 50 tahun terakhir, selain Little Holy King, maka terdapat lebih dari 100 Perangai Biksu yang dilahirkan di Daratan Kunlun. Setiap mereka bahkan selalu mendongakkan kepala ketika berhadapan dengan para ksatria lain. Yang jelas, saya masih perlu berlatih lebih keras lagi agar dapat mengejar ketertinggalan."     

Terdengar suara tawa yang keras dan menggema dari sisi sebelah kiri aula. "Adik Saudara Termuda, kau terlalu rendah hati! Bagaimanapun juga, tidak ada seorangpun yang bisa menjadi seorang pemenang atau pecundang sejati dalam satu abad belakangan ini, tapi aku sangat yakin jika dekade ini pasti akan menjadi milikmu. Sebagai kakak seperguruan keduamu, maka aku merasa bahwa kau adalah sosok yang tak terkalahkan."     

Selain Elder Xuanji, maka di dalam Istana Qinghe juga terdapat dua orang lainnya.     

Sosok yang sedang duduk di sebelah kiri adalah Zhu Hongtao, yakni Kakak Saudara Kedua Zhang Ruochen.     

Zhu Hongtao merupakan sosok pria bertubuh besar. Pria itu terlihat tangguh dan kuat dengan tubuh setinggi 4,30 meter. Pria itu memiliki telinga yang lebar dengan wajah yang gemuk. Pergelangan tangan pria itu sama besarnya dengan sebuah batu gerinda, dan ia tampak sedang mengenakan celana berwarna ungu. Saat itu, tubuh bagian atasnya ditutupi oleh kain jubah berwarna hijau. Di waktu yang bersamaan, pria tersebut juga bertelanjang dada, sebagaimana ia sedang duduk di atas meja kayu, sambil mengunyah daging dan menenggak wine dalam tegukan yang besar.     

Zhang Ruochen bisa merasakan aura tangguh - yang biasanya dipancarkan oleh seekor binatang buas. Jadi, lelaki itu paham bila Zhuo Hongtao bukanlah manusia.     

Bagaimanapun juga, itu bukan hal yang aneh ketika seseorang ingin menjadikan seekor binatang buas sebagai muridnya. Jadi, Zhang Ruochen juga tidak terlampau terkejut.     

Sementara itu, sosok yang berada di sisi kanan merupakan kakak saudara ketiga Zhang Ruochen, yakni Wan Ke.     

Pria itu tampak bertumbuh dengan baik dan rapi. Saat ini, ia sedang mengenakan sebuah gaun berwarna putih, dengan kancing-kancing yang dimasukkan secara rapi, bahkan setiap helai rambutnya juga disisir sampai klimis, yang mana tidak membiarkan sehelai rambut pun tampak berantakan.     

Pria itu terlihat seperti berusia 30 tahun, dengan wajah yang tampan dan ramah. Lalu, karena tidak ada sehelai rambut pun di wajahnya, maka pria itu terlihat halus dan ramah. Bahkan, ia selalu menunjukkan senyuman ramah di ujung bibirnya.     

Setengah-Biksu Lingshu sudah bercerita pada Zhang Ruochen tentang penampilan-penampilan aneh dari kakak-kakak saudaranya, jadi tidak sulit baginya untuk membedakan mana-mana. Maka dari itu, ia cepat-cepat membungkuk dan memberikan penghormatan kepada kakak saudara kedua dan ketiganya.     

Saat itu, kakak saudara kedua melambaikan tangannya, sambil kembali tertawa, "Tidak perlu terlalu formal. Lagipula, ini hanya terjadi di antara para saudara seperguruan. Hey Adik Saudara Termuda, aku dengar bahwa kau berhasil menangkap Orange Star Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap, dan kau sudah menjadikannya sebagai istrimu. Baiklah, aku harus mengakui kekalahanku terhadap itu. Tapi, bukankah kita masih perlu bertukar pengalaman mengenai itu?"     

"Ahem!"     

Kakak saudara ketiga – Wan Ke – terbatuk-batuk sebanyak dua kali, sambil menatap tajam ke arah Zhu Hongtao. Kemudian, ia berkata, "Kakak saudara kedua, adik saudara termuda kita tidak memiliki selera yang rendah sepertimu. Bahkan, berdasarkan pada investigasi yang kulakukan, maka tunangannya merupakan sosok putri kesayangan East Region Saint Mansion. Apa kau ingin membuat istrinya marah, jika kau nantinya terlalu sering mengajak adik saudara ke tempat-tempat yang seperti itu?"     

Entah mengapa, saat itu kedua mata Zhu Hongtao tampak bercahaya, hingga ia langsung memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen. "Apa benar? Adik saudara kita akan segera menikah dalam waktu dekat? Sejauh yang kumengerti, gudang-gudang di East Region Saint Mansion selama ini digunakan untuk menyimpan wine-wine langka yang diramu langsung oleh Feng Zhuisheng, dan itu merupakan jenis wine-wine immortal. Bukankah itu artinya bila aku akan segera mendapatkan perlakuan spesial?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Berdasarkan pada janji pernikahan, maka benar, sebentar lagi kami akan segera menikah. Namun, tampaknya kami baru akan mempersiapkan pernikahan tersebut setelah aku kembali pulang."     

Pada mulanya, Zhu Hongtao merasa senang, namun kemudian ia menyadari sesuatu dan cepat-cepat mengernyitkan dahinya. Kemudian, ia pun menghela nafasnya. "Ah! Menikah... baiklah, jika kau telah memutuskannya, Adik Saudara Termuda, maka aku tidak akan membujukmu untuk memikirkannya dua kali. Meski demikian, jangan ragu-ragu ketika kau membutuhkan meminta bantuanku. Sebab, ada begitu banyak pihak yang bersedia untuk membantuku di Wilayah Timur, dan aku sangat yakin akan hal tersebut."     

Di sisi lain, Wan Ke tampak sedang merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Pada mulanya, aku berpikir untuk memberi satu atau dua buah hadiah ketika kita bertemu untuk pertama kalinya. Namun, kali ini, aku datang dengan tergesa-gesa, jadi aku lupa mempersiapkannya baik-baik. Oleh karena itulah, di hari pernikahanmu nanti, Adik Saudara Termuda, maka aku pasti akan memberikan hadiah yang sangat menarik."     

Ketika mendengar hal tersebut, maka seketika itu pula Setengah-Biksu Langshu langsung tertawa dan berkata, "Kakak saudara ketiga, bukankah kau sedang bersikap sedikit pelit? Sebuah hadiah pertemuan seharusnya tetap menjadi hadiah pertemuan. Kau tidak boleh mencampur-adukkan antara hadiah pertemuan dengan hadiah pernikahan."     

"Aku ingat bahwa kau punya Shooting Star Invisible Cloak; benda itu bisa digunakan untuk membuat seseorang menjadi tak terlihat, dan menyamarkan bau tubuhnya hingga radius 30 meter. Bahkan kelima indera milik seorang Biksu masih akan gagal untuk menemukannya."     

Ketika mendengar perkataan Setengah-Biksu Lingshu, maka seketika itu pula Wan Ke langsung merasa tersentak. Bagaimanapun juga, Shooting Star Invisible Cloak adalah termasuk ke dalam benda yang mendapatkan ranking ketiga di gudang persenjataannya.     

Sebab, Shooting Star Invisible Cloak memiliki begitu banyak fungsi. Itu bukan hanya sebuah jubah yang bisa menghilangkan seseorang, melainkan juga merupakan sebuah Senjata Suci tipe bertahan – yang mampu membuat seorang pertapa dapat menahan 90% dari serangan yang dilancarkan oleh lawannya.     

Jadi, setelah menggunakan jubah itu, maka seorang pertapa bisa terbang dengan kecepatan seperti meteor.     

Oleh karena itulah, jubah tersebut dapat digunakan untuk menghindari serangan, bahkan sebuah serangan yang sedang dilancarkan oleh seorang Biksu.     

Wan Ke sudah berada di Tingkatan Kesembilan dari Alam Setengah-Biksu. Yang jelas, pria itu sudah tinggal satu langkah lagi, sebelum akhirnya menembus ke Alam Biksu. Maka dari itu, untuk sekarang ini, sepertinya Shooting Star Invisible Cloak tidak terlalu berguna untuknya.     

Meski demikian, ia ingin menunggu dan menghadiahkan Shooting Star Invisible Cloak itu kepada Zhang Ruochen sebagai sebuah hadiah, tepat di hari pesta pernikahannya.     

Namun, ia sama sekali tidak menyangka bila Setengah-Biksu Lingshu telah membawanya pada kondisi yang seperti ini.     

Maka dari itu, jika sekarang ini ia memberikan jubah tersebut kepada Zhang Ruochen, lalu benda apa lagi yang bisa diberikan untuk hadiah pernikahannya? Yang jelas, ia sama sekali tidak bisa memberikan hadiah yang lebih buruk daripada sebuah Shooting Star Invisible Cloak!     

Pusing!     

Sungguh memusingkan!     

Namun, tepat pada saat Wan Ke sedang merasa dilema, maka seketika itu pula Zhu Hongtao mulai mengaum, "Lupakan saja! Saudara seperguruan ketiga memang sudah terkenal pelit. Sebaliknya, aku pasti bukan berasal dari jenis tersebut! Sebab, aku tidak bisa menawarkan apa-apa kepada adik saudaraku!"     

Setelah mengatakan itu, maka Zhu Hongtao langsung memuntahkan bola berwarna emas dari mulutnya.     

Di waktu yang bersamaan, bola itu langsung melayang di udara – sambil mengeluarkan suara-suara aneh. Selain itu, terdapat garis-garis di permukaan bola tersebut, yang mana akhirnya membentuk berbagai macam karakter unik.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula Setengah-Biksu Lingshu menjadi terkesiap. "Pil Golden Beast Essence!" teriaknya.     

Zhang Ruochen juga sama-sama merasa terkesiap. Kemudian, ia mengambil satu langkah maju, dan cepat-cepat berkata, "Hadiah yang hendak kau berikan terlampau mahal, kakak saudara kedua. Aku tidak bisa menerimanya."     

Hanya para binatang buas kuno yang mampu menyerap intisari dari matahari dan bulan, sebelum akhirnya mengubah intisari-intisari tersebut sampai menjadi sebuah Pil Golden Beast Essence.     

Para binatang buas kuno bahkan jauh lebih langka daripada keturunan Mythical Beast. Sebab, mereka memiliki kekuatan bertarung yang hampir tak terkalahkan.     

Ketika berada di alam yang sama, maka satu ekor binatang buas kuno dapat mengimbangi dua ekor keturunan Mythical Beast. Sementara itu, satu ekor Mythical Beast dapat dengan mudah mengalahkan sepuluh ekor binatang buas biasa – ketika mereka berada di tingkatan alam yang sama.     

Di zaman ini, hampir semua binatang buas melatih Holy Source mereka, namun hanya ada sedikit dari mereka yang mampu mengubah intisari-intisari dari alam tersebut menjadi Pil Golden Beast Essence.     

Sederhananya, sebuah Pil Golden Beast Essence tidak ada bedanya dengan sebuah Holy Source. Sebab, pil itu juga mengandung begitu banyak Chi Suci, sekaligus juga pemahaman dan pengetahuan yang besar. Satu-satunya fakta pembeda di antara keduanya; bahwa Pil Golden Beast Essence dapat jauh lebih mudah diserap oleh seorang pertapa, karena pil tersebut tidak akan ditolak oleh tubuh sang penelan.     

Bahkan bagi seekor binatang buas kuno, maka ia masih membutuhkan waktu seratus tahun lamanya, hanya demi menciptakan satu butir Pil Golden Beast Essence. Yang jelas, semua orang yang berada di sana sangat memahami bahwa pil itu merupakan sebuah benda yang sangat langka.     

Namun, bagi kakak saudara seperguruannya, maka harta karun semacam itu – dapat dengan santai – diberikan kepada lelaki tersebut sebagai sebuah hadiah atas pertemuan pertama mereka. Meski demikian, Zhang Ruochen tidak akan semudah itu untuk mau menerimanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.