Kaisar Dewa

Praktisi Pedang



Praktisi Pedang

0Kedua mata Ember Kylin tersebut tampak seperti dua buah lonceng tembaga, yang memancarkan cahaya warna-warni. Namun, sebagaimana ia sedang menatap ke arah Zhang Ruochen, maka seketika itu pula ia memancarkan aura khas binatang buas.     

"Boom!"     

Ember Kylin menggerakkan keempat kaki besinya dan langsung mengejar Zhang Ruochen.     

Tampaknya, binatang itu ingin memakan Zhang Ruochen terlebih dahulu guna mengumpulkan sedikit energinya. Setelah itu, maka ia bisa melanjutkan pengejarannya terhadap biksu Lidi.     

Biksu Lidi pun berhenti. Kemudian, ia terengah-engah dan menggunakan kain kasaya-nya untuk membasuh keringat di dahi, sebelum akhirnya cepat-cepat memberi peringatan kepada Zhang Ruochen dengan suara kencang, "Hati-hati, Kylin itu tidak mudah untuk dikalahkan, Anda bukanlah tandingannya."     

"Ouch!"     

Ember Kylin membuka mulut raksasa dan mengeluarkan pekik suara memilukan, dimana suara itu jauh lebih keras daripada suara biksu Lidi.     

Teriakan sang Kylin menciptakan gelombang suara, sebelum akhirnya berubah menjadi riak-riak energi.     

Setiap riak energi itu bahkan jauh lebih tangguh daripada serangan penuh milik seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Saat itu, terdapat ratusan ribu gelombang suara yang dilepaskan tanpa henti. Gelombang suara itu akhirnya menghantam permukaan pulau kecil, hingga menciptakan suara ledakan yang khas dari benda yang berhasil dihancurkan.     

Pulau yang berukuran panjang 5 kilometer telah berubah menjadi serpihan-serpihan lumpur dan kerikil, sebelum akhirnya menghilang di lautan.     

Sebelumnya, teriakan Ember Kylin sedang terfokus ke arah biksu Lidi. Sehingga, Zhang Ruochen hanya berdiri di sisi samping dan menggunakan Pola Ruang-nya untuk menangkis gelombang-gelombang suara yang mendekatinya.     

Namun, sekarang ini, target utama dari sang Ember Kylin adalah Zhang Ruochen. Alhasil, saat itu ia menyadari betapa mengerikannya teriakan binatang tersebut.     

Gelombang suara yang dihasilkan dari teriakan itu sudah cukup mampu digunakan untuk membunuh seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen dapat menggunakan distorsi ruang agar gelombang suara itu bergerak ke sisi samping. Namun, jika kekuatan lawannya jauh lebih tangguh daripada Zhang Ruochen, dan meskipun bila ia menggunakan distorsi ruang, maka hal itu tidak akan berpengaruh apa-apa.     

Maka dari itu, hal inilah yang sedang dihadapi oleh Zhang Ruochen sekarang ini. Bagaimanapun juga, gelombang suara yang dilepaskan oleh sang Ember Kylin benar-benar melampaui ketahanan tubuh lelaki tersebut.     

Yang jelas, Zhang Ruochen sama sekali bukan tandingannya.     

Saat itu, ia mulai mengendalikan kekuatan ruang dan sedang bersiap-siap untuk melepaskan Ruang Pergerakan, sehingga ia dapat menghindar dari serangan gelombang suara lawannya.     

Namun, seketika itu juga, terdapat bayangan berwarna merah - yang sedang terbang di atas kepalanya - sambil menunggangi awan. Bayangan merah itu berkata, "Binatang Buas Reckless, beraninya kau menyakiti muridku."     

"Swoosh!"     

Terdapat Pedang Suci berwarna putih – yang melesat seperti bintang jatuh – dan mengarah turun ke atas kepala Ember Kylin dengan suara desingan yang keras.     

Pedang Suci berwarna putih itu hanya berukuran panjang 3.3 sentimeter, namun ketika pedang itu mendarat di atas kepala sang Ember Kylin, maka seketika itu pula pedang tersebut langsung membesar sampai puluhan ribu kali lipat dari ukuran aslinya, sehingga menjadi sebuah pedang raksasa.     

Saat itu, ribuan pedang Chi mulai meledak dari bilah Pedang Suci tersebut. Lalu, dengan serentetan suara swish, maka semua pedang Chi itu sudah berhasil menebas sisik-sisik Ember Kylin, dan mengenai kepalanya.     

"Pffff!"     

Pedang Suci berwarna putih itu keluar dari bagian bawah leher Ember Kylin, dengan sejumlah besar darah yang menyembur, sebelum akhirnya kembali ke udara.     

Di waktu yang bersamaan, Ember Kylin itu mengeluarkan teriakan kesakitan. Yang jelas, ia sedang merasa sangat kesakitan, hingga akhirnya berhenti menyerang Zhang Ruochen.     

Ember Kylin sedang mengangkat kepalanya dan menatap ke arah wanita berjubah merah – yang sedang melayang di udara. Saat itu, ia merasa sangat marah dan mulai mengaum ke arah angkasa.     

Pada jarak 333 meter jauhnya dari lautan, ada seorang wanita berjubah merah sedang melayang di udara, sementara kakinya sedang memijak awan berwarna putih, hingga membuatnya terlihat seperti seorang Peri Pedang.     

Wanita berjubah merah itu hanya setinggi 23 sentimeter. Wanita itu merentangkan tangannya ke arah depan, lalu Pedang Suci berwarna putih mulai terbang ke arahnya, sebelum akhirnya melayang-layang di atas tangannya.     

Wanita ini adalah murid kelima Elder Xuanji, yakni Setengah-Biksu Lingshu.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Setengah-Biksu Lingshu dan langsung menghela nafas lega. Kemudian, ia melepaskan Kekuatan Ruang-nya dan langsung memanggil wanita tersebut, "Kakak seperguruan kelima."     

Setengah-Biksu Lingshu pun mengangguk ke arahnya, sambil memperlihatkan raut wajah penuh rasa kebahagiaan, "Raja Jinhuang berkata padaku bahwa kau sedang berada di area ini, jadi aku langsung datang kemari untuk mencarimu. Saudara junior seperguruan, aku merasa lega saat melihatmu baik-baik saja. Maka dari itu, biarkan aku mengalahkan Ember Kylin ini supaya kita bisa segera kembali menuju ke Gunung Chaotic Millionverse."     

Zhang Ruochen memberinya peringatan, "Kekuatan Ember Kylin sangat tangguh. Sebaiknya kau berhati-hati."     

"Kau sedang meremehkanku. Semestinya kau paham bila aku adalah seorang praktisi pedang. Maka dari itu, apa lagi yang mampu membuatku tersentak, ketika hanya sedang berhadapan dengan seekor binatang buas level enam biasa?"     

Setengah-Biksu Lingshu merentangkan tangan mungilnya dan menggenggam sebuah Pedang Suci – yang berukuran ratusan kali lipat lebih besar daripada ukuran tubuhnya sendiri. Setelah itu, terdapat gelombang Chi Suci besar yang sedang mengalir dari tangannya, hingga masuk ke dalam bilah pedang tersebut.     

Setelah itu, pedang Chi raksasa mulai terlepas dari tubuhnya – dimana itu tampak seperti pelangi yang sedang melintasi matahari – hingga langsung melesat ke angkasa dan berhasil menembus gugusan awan.     

"Clang!"     

Karena terpengaruh oleh teknik pedang Setengah-Biksu Lingshu, maka seketika itu pula Pedang Kuno Abyss yang berada di tangan Zhang Ruochen mulai bergetar hebat, seakan-akan pedang itu ingin terlepas dari genggamannya.     

"Pemahaman pedang milik saudari senior seperguruan ternyata sangat tangguh. Sebab, dia hanya perlu melepaskan satu Pemahaman Pedang dan sudah berhasil membuat pedang ini ketakutan." Batin Zhang Ruochen.     

Ketika berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, maka saat itu Zhang Ruochen meyakini bila dirinya telah berhasil mendapatkan pencapaian yang tinggi dalam teknik pedang, yang bahkan sanggup disejajarkan dengan sebagian besar Setengah-Biksu lain.     

Namun, Alam Pemahaman Pedang milik Setengah-Biksu Lingshu ternyata jauh lebih tangguh; bahkan keterampilan pedang wanita itu benar-benar diluar jangkauan Zhang Ruochen.     

Wanita itu memang layak menjadi seorang praktisi pedang.     

Yang jelas, tidak ada seorang praktisi pedang manapun yang bisa disejajarkan dengannya ketika berada di alam yang sama, apalagi saat wanita itu mendapatkan ranking pertama dalam hal menyerang.     

"Lihatlah baik-baik! Akan kutunjukkan kepadamu apa yang disebut sebagai teknik pedang sejati."     

"Yin dan Yang membelah langit dan bumi, dan secara natural, maka sesungguhnya teknik pedang merupakan sesuatu yang tak terhingga."     

Setengah-Biksu Lingshu mengayunkan pedangnya pelan untuk menggerakkan Energi Chi dari langit dan bumi, lalu membentuk sebuah sirkulasi pedang Chi di hadapannya, sebelum akhirnya hal tersebut tampak mirip dengan Tai Chi Delapan Trigram.     

Sebelum Zhang Ruochen sempat melihat gerakan itu dengan jelas, namun seketika itu juga wanita tersebut sudah menghilang dari tempatnya berada.     

"Swoosh!"     

Lingkaran pedang Chi itu menghantam tubuh Ember Kylin, hingga menciptakan suara bergemeretak yang sangat keras. Pedangnya berhasil mencukur semua sisik-sisik di tubuh sang Kylin, dan berhasil membuatnya terhempas, hingga meninggalkan sebongkah tubuh berdarah tanpa kulit.     

Beberapa saat setelahnya, Setengah-Biksu Lingshu sudah berdiri gagah di atas kepala sang Ember Kylin. Saat itu, ia mengangkat pedangnya, lalu menghunuskan pedang itu ke arah dahi lawannya, sebelum akhirnya berkata, "Mengakui kekalahan atau mati?"     

Saat itu, Ember Kylin sudah tidak punya kekuatan lagi untuk melanjutkan pertarungan dan hanya bisa mengerang ketakutan. Setelah itu, ia hanya bisa berdiam diri di tanah sambil memasang wajah memelas ke arah Setengah-Biksu Lingshu.     

"Setidaknya kau paham memahami batasanmu sendiri."     

Pedang Suci di tangan Setengah-Biksu Lingshu tiba-tiba berubah menjadi berukuran satu inci, sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam sarungnya.     

Setelah itu, ia mengayunkan tangannya, dan mengubahnya menjadi sebuah gelombang Chi, lalu mulai mengumpulkan semua sisik-sisik Kylin tersebut.     

Sebenarnya, sisik-sisik Kylin memiliki ukuran yang bermacam-macam, namun perlahan-lahan, semuanya berubah menjadi kecil ketika berada di bawah pengaruh Chi Suci milik wanita tersebut, hingga akhirnya hanya berukuran sebesar kuku. Setelah itu, sisik-sisik tersebut terbang dan masuk ke dalam tas jinjing berwarna perak.     

Setengah-Biksu Lingshu menepuk-nepuk tasnya, dan suara-suara gesekan terdengar dari dalam tasnya.     

Setelah itu, ia menatap ke arah Zhang Ruochen dan tersenyum, "Saudara junior seperguruan, aku masih belum punya sesuatu yang bagus. Nanti, saat kita telah kembali ke Akademi Saint, maka aku akan meminta Master Penempa Senjata dari Kediaman Pedang agar segera memproduksi satu buah Kylin Armor untukmu."     

Zhang Ruochen menatap ke arah tas jinjing yang berada di pergelangan tangan Setengah-Biksu Lingshu. Setelah itu, ia merenung sejenak, sebelum akhirnya mengeluarkan Cincin Ruang – berwarna merah – dan memberikannya kepada wanita tersebut, "Saudari senior seperguruan, biarkan aku yang memberimu hadiah terlebih dahulu."     

Kedua alis Setengah-Biksu Lingshu sedikit terangkat ketika melihat Cincin Ruang tersebut. Setelahnya, ia membuka mulut lebar-lebar sambil merasa sedikit kesal, "Jangan seperti ini. Kakak saudara yang lain selalu memperlakukanku sebagai saudari junior seperguruan mereka, jadi mereka sering sekali memberiku banyak hadiah. Lalu, ketika Master akhirnya mengangkat seorang saudara junior seperguruan yang baru, maka seketika itu pula beliau sudah menghendaki bahwa aku sudah bukan termasuk ke dalam generasi mudanya lagi. Jadi, untuk sekali ini saja, kumohon padamu agar aku dapat menjadi saudari senior seperguruan yang baik, dengan memberimu sebuah hadiah."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Ini hanya mainan kecil, bahkan benda ini sama sekali tidak bisa disamakan dengan Kylin Armor yang rencananya akan kau berikan padaku."     

Setengah-Biksu diam-diam memikirkan hal tersebut; bagaimanapun juga, itu hanya merupakan sebuah cincin permata biasa, dan sama sekali tidak akan membuatnya rugi.     

Sebab, sebagai seorang Setengah-Biksu, maka ia juga sudah memiliki begitu banyak harta karun. Jadi, di matanya, cincin pemberian Zhang Ruochen hanyalah sebuah aksesoris cantik.     

Jika orang lain memberikan aksesoris seperti itu kepada dirinya, bahkan wanita itu sama sekali tidak perlu repot-repot untuk meliriknya. Namun, ketika sosok yang memberi hadiah tersebut adalah Zhang Ruochen – lelaki yang menjadi kebanggaan Master dan satu-satunya saudara junior seperguruannya – maka wanita itu akan senang hati menerimanya.     

Maka dari itu, betapapun murahnya benda tersebut, setidaknya itu masih menunjukkan bahwa lelaki tersebut ternyata sangat peduli terhadap dirinya.     

Akhirnya, Setengah-Biksu Lingshu menatap ke arah Zhang Ruochen dan menerima cincin permata tersebut. Lalu, sambil tersenyum, maka ia berkata, "Kakak saudara yang lain selalu memberiku Pedang Suci, armor, pil-pil penyembuhan, dan sumber daya latihan yang lain. Sebaliknya, kau adalah orang pertama yang memberiku sebuah aksesoris. Jadi, sepertinya rumor yang beredar di luar sana sama sekali tidak salah. Sebab, kau memang seorang lelaki yang sentimental. Bagaimanapun juga, kau mengerti caranya membahagiakan seorang wanita."     

Ketika mendengar hal tersebut, maka seketika itu pula Zhang Ruochen hanya bisa tersenyum getir, sebelum akhirnya berkata, "Tolong jangan percaya terhadap semua rumor yang beredar tersebut. Sebab, rumor-rumor itu sengaja diciptakan oleh Keluarga Biksu Xu – dengan menggunakan orang lain untuk melancarkan aksi kotor mereka."     

"Mengapa kau menjadi begitu gugup? Aku hanya bercanda... tapi semenjak Keluarga Biksu Xu berani menyakitimu, maka aku akan mengingat baik-baik - bahwa mereka perlu membayarnya kepadaku! Hng!"     

Tiba-tiba, kedua mata wanita itu menjadi berkedut-kedut, sebelum akhirnya berubah menjadi dingin dan tajam. Setelah itu, jemarinya mulai mengepal erat, hingga akhirnya menggenggam cincin permata itu rapat-rapat, dimana tindakannya tersebut memicu terlepasnya Chi Suci dari dalam tubuhnya. Jadi, wanita itu tidak sengaja sedang mengaktifkan Inskripsi-inskripsi Ruang yang terdapat di dalam cincin.     

"Swoosh!"     

Terdapat cahaya berwarna merah yang muncul di permukaan cincin, hingga akhirnya menyebar ke segala penjuru – seperti riak-riak energi.     

Saat itu, Setengah-Biksu Lingshu menyadari sesuatu yang aneh terkait Cincin Ruang tersebut. Kemudian, ia menjadi terengah-engah, karena terkesiap dengan apa yang dirinya lihat. Lalu, ketika ia merentangkan tangan kirinya, maka ia mulai memasukkannya ke dalam cahaya tersebut, sebelum akhirnya menemukan bahwa di dalam sana, terdapat ruangan inti dalam ukuran raksasa.     

"Ini... adalah Harta Karun Ruang, sebuah Cincin Ruang..."     

Kedua mata Setengah-Biksu Lingshu menjadi bercahaya, sebagaimana ia menatap ke arah Zhang Ruochen dengan ekspresi tak percaya.     

Di seantero Daratan Kunlun, di sana hanya ada sedikit Harta Karun Ruang. Meskipun setiap benda suci itu memiliki kekuatan yang besar, namun tidak ada seorangpun yang bisa menggunakannya sebagai benda-benda milik pribadi.     

Oleh karena itulah, Cincin Ruang hanyalah menjadi benda mitos bagi seorang Setengah-Biksu.     

Zhang Ruochen hanya tersenyum, lalu mengatakan sesuatu yang sudah disiapkannya sejak lama, "Mungkin kau tidak tahu tentang ini, tapi aku pernah menemukan sebuah kediaman rahasia yang berasal dari Abad Pertengahan. Di dalam sana, aku mendapatkan beberapa Harta Karun Ruang yang berguna. Dan cincin itu, adalah salah satunya."     

Setengah-Biksu Lingshu tidak lagi melanjutkan pertanyaannya. Lagipula, satu-satunya alasan bahwa Zhang Ruochen bisa menemukan sebuah kediaman rahasia dan mendapatkan beberapa harta karun berharga adalah tergantung pada keberuntungannya.     

Sebenarnya, wanita itu sendiri juga menemukan beberapa kediaman rahasia dan mendapatkan begitu banyak manfaat dari dalamnya – sesuatu yang tidak bisa diceritakan kepada orang lain.     

Lalu, ketika lelaki tersebut sanggup memberikan Cincin Ruang kepadanya, maka hal itu menunjukkan bahwa lelaki tersebut bukanlah orang yang egois.     

Yang jelas, tanpa mereka sadari, hubungan mereka berdua sudah berkembang menjadi semakin dekat.     

Setengah-Biksu Lingshu menatap ke arah Cincin Ruang yang berada di jemari Zhang Ruochen, dan menyadari bahwa lelaki tersebut pasti memiliki Harta Karun Ruang yang lainnya. Sehingga, ia pun akhirnya mau menerima pemberian tersebut.     

Wanita itu mengenakan Cincin Ruang di pergelangan tangan bagian kanan, dimana itu cincin itu akhirnya menjadi seperti gelang – yang entah bagaimana – seolah cincin itu secara khusus dibuat untuknya, karena ukurannya benar-benar pas.     

Kemudian, wanita itu memasukkan tas jinjing – yang berisi sisik-sisik Kylin – ke dalam ruangan inti, sebelum akhirnya mengangguk dan tersenyum, "Kau telah memberiku hadiah yang sangat berharga. Aku bertanya-tanya apakah kakak saudara yang lain akan cemburu atau tidak ketika mereka melihat ini?     

"Saat ini, Master dan kakak-kakak saudara yang lain – mereka semua sedang berkumpul di Gunung Chaotic Millionverse. Jadi, kita harus bergegas kesana.     

"Kau telah berhasil menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga dan berhasil menarik perhatian Utusan Para Dewa. Maka dari itu, kau telah membuat kami semua bangga. Jadi, ketika teringat tentang kepribadian kakak saudara seperguruan yang kedua, maka dia pasti akan menyelenggarakan pesta besar-besaran untuk menyambut kepulanganmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.