Kaisar Dewa

Kekuatan Setengah-Biksu



Kekuatan Setengah-Biksu

0"Swoosh!"     

Sebagaimana segel kedua Sarira telah dibuka, maka terdapat cahaya Buddha berwarna emas yang mulai memancar dari tubuh Zhang Ruochen.     

Setelah itu, ada begitu banyak pola-pola Buddha, sansekerta, dan sutra – yang keluar dari Sarira tersebut. Pada akhirnya, dengan suara berdentum, maka semua itu berubah menjadi sebuah bayangan Buddha berwarna emas setinggi 333 meter.     

Zhang Ruochen masih berdiri tegak di atas permukaan air laut, sebelum akhirnya perlahan-lahan mulai mengangkat tangan kanannya.     

Setelah itu, bayangan Buddha berwarna emas tersebut juga sama-sama menggerakkan tangan raksasanya, dan mengikuti gerakan Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, tangannya yang lain digunakan untuk menghentikan serangan ekor yang dilepaskan oleh Black Skeleton Flood Dragon King.     

"Crack!"     

Saat itu, ia mulai memanfaatkan ekor sang naga tersebut dan mulai mencengkramnya kuat-kuat. Setelahnya, ia menyeret tubuh sang naga dan melemparnya keras-keras. Akibatnya, tubuh sang naga langsung terhempas ke arah awan.     

Semenjak Zhang Ruochen sudah mampu mengangkat sebuah gunung raksasa dengan begitu mudah, maka tubuh Black Skeleton Dragon King bukanlah apa-apa baginya.     

Sebab, ketika sang Naga Emas memberikan Sarira kepada Zhang Ruochen, saat itu ia sudah menyuntikkan empat segel ke dalamnya, dan tiga segel pertama mengandung kekuatan yang cukup dahsyat – yang dapat digunakan sementara waktu.     

Kekuatan segel pertama Sarira adalah setara dengan kekuatan milik seorang pertapa dari Alam Fish-dragon.     

Kekuatan segel kedua Sarira adalah setara dengan kekuatan milik seorang Setengah-Biksu, dan hanya berlangsung selama beberapa saat.     

Sementara itu, kekuatan segel ketiga Sarira adalah setara dengan kekuatan mengerikan milik seorang Biksu.     

Di Alam Surga, kala itu Zhang Ruochen pernah membuka segel pertama Sarira. Jadi, ketika sudah berada di Alam Fish-dragon, maka segel kedua Sarira dapat memberinya kekuatan Setengah-Biksu selama kurun waktu dua jam.     

Ada milyaran ksatria di Daratan Kunlun yang menghabiskan sepanjang hidup mereka untuk berlatih, hanya demi memperoleh kekuatan yang setara dengan seorang Setengah-Biksu.     

Namun, Zhang Ruochen telah berhasil mendapatkan kekuatan Setengah-Biksu – dalam durasi 2 jam – di usianya yang masih menginjak dua puluh tahunan.     

Yang jelas, Zhang Ruochen akan mendapatkan pemahaman yang berbeda terhadap Jalan Suci, apalagi setelah memanfaatkan kesempatan ini baik-baik.     

Jika seorang pertapa dari Alam Fish-dragon sama seperti seekor semut, maka seorang Setengah-Biksu adalah seperti manusia.     

Namun, jika seekor semut diberi kesempatan untuk mampu berubah menjadi seorang manusia – meski hanya dua jam – maka hal itu akan memperluas sudut pandangnya terhadap dunia dan kekuatan yang dimiliki oleh manusia.     

Jadi, ketika ia kembali menjadi seekor semut, maka ia dapat berlatih lebih baik, hingga akhirnya mampu menjadi seorang Setengah-Biksu dengan lebih mudah.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen adalah sosok semut tersebut.     

Dalam dua jam ke depan, maka Zhang Ruochen harus mendapatkan dua hal; yakni Holy Source Xuanwu, dan pemahaman yang lebih dalam terhadap kekuatan Setengah-Biksu.     

Kala itu, kekuatan mengerikan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen berhasil membuat sang Black Skeleton Flood Dragon King menjadi terkesiap.     

Setelah ia terhempas sampai begitu jauh dan berhasil mendapatkan kendalinya kembali, maka seketika itu pula sang naga telah bersiap untuk melancarkan serangan balik.     

Namun, ia sama sekali tidak bisa menemukan tanda-tanda kehadiran Zhang Ruochen di permukaan air laut.     

Kemana perginya bocah kecil tersebut?     

"Jangan lagi buang-buang waktu. Aku tepat berada di atas kepalamu."     

Zhang Ruochen mengangkat Pedang Kuno Abyss-nya tinggi-tinggi di atas kepala sang Black Skeleton Flood Dragon King.     

"Swoosh!"     

Karena kekuatan besar dari inskripsi-inskripsi yang terkandung di dalamnya, maka seketika itu juga Pedang Kuno Abyss langsung membesar sampai berukuran panjang 10 kaki, sebelum akhirnya menebas kepala sang raja naga dengan sangat keras.     

"Pffff!"     

Tubuh sang Black Skeleton Flood Dragon King pun akhirnya hancur dan terbelah menjadi dua.     

Setelah itu, darah mulai mengucur deras dari tubuhnya, hingga terlihat seperti air terjun.     

Di waktu yang bersamaan, sang naga tersebut menghantam laut dan menyebabkan cipratan air yang besar. Sementara itu, salah satu bagian tubuhnya menghantam sebuah pulau kecil, hingga pulau tersebut pun akhirnya tenggelam.     

Zhang Ruochen menarik kembali pedangnya – dengan darah yang menyembur kemana-mana.     

Setelah itu, ia terbang dengan sangat cepat di atas langit – setinggi dua ribu meter dari permukaan tanah – sebelum akhirnya melanjutkan pengejarannya terhadap Raja Jinhuang.     

...     

...     

Raja Jinhuang harus kembali ke Pulau Huangyu untuk segera memurnikan Pilar Besi tersebut. Maka dari itu, ia hanya memberi perintah kepada Black Skeleton Flood Dragon untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Namun, saat itu Raja Jinhuang seakan baru saja kehilangan keterikatan dengan Black Skeleton Flood Dragon King.     

"Apa yang terjadi?"     

Raja Jinhuang berhenti dan menatap ke arah belakang.     

Bagaimanapun juga, Black Skeleton Flood Dragon King telah menjadi binatang perang miliknya, dan berada di bawah kendali Inskripsi Penjinak Binatang.     

Namun, hubungan yang terjalin antara pemilik dan binatang perang itu hanya bisa dihancurkan dengan dua cara.     

Pertama, Black Skeleton Flood Dragon King mungkin telah berhasil memurnikan Inskripsi Penjinak Binatang, hingga akhirnya melarikan diri.     

Kedua, Black Skeleton Flood Dragon King mungkin baru saja dibunuh.     

Meski demikian, Raja Jinhuang tidak bisa menemukan alasan yang tepat terhadap apa yang menimpa binatang perangnya, karena raja naga tersebut masihlah seekor binatang buas level enam dan setara dengan seorang Setengah-Biksu. Yang jelas, sang raja naga tidak akan dapat dibunuh dengan mudah.     

Maka dari itu, ia pun akhirnya ingin kembali ke sana dan menemukan alasannya sendiri.     

Namun, dari kejauhan, di sana terdengar suara alunan musik yang indah – yang terdengar seperti senandung Buddhism. Setelahnya, terdapat begitu banyak gelombang suara yang berada di sekitar Raja Jinhuang, hingga berhasil mengepungnya.     

Setelah itu, Chi gelap yang memancar dari tubuh Raja Jinhuang perlahan-lahan mulai menyentuh gelombang suara tersebut. Namun, seketika itu juga, dengan suara benda yang meleleh, maka Chi gelap tersebut akhirnya langsung menghilang sepenuhnya.     

"Mungkinkah ada seorang pertapa Buddha yang mendatangi Dunia Primitif Xuan Wu?"     

Seketika itu juga, Raja Jinhuang menjadi sangat waspada, hingga ia mulai menggenggam pilar besinya erat-erat, dan bersiap untuk menghadapi sebuah pertempuran.     

"Swoosh!"     

Di atas langit, di sana terdapat sebuah bayangan Buddha setinggi 333 meter – yang terbentuk di bawah Awan Buddhism – dan tampak sedang mengamati dirinya yang berada di bawah.     

Saat itu, Zhang Ruochen berdiri tegak di telapak tangan sang Buddha, sambil diselimuti oleh Awan Buddhism berwarna emas, dimana hal tersebut memperlihatkan nuansa kegigihan yang luar biasa.     

"Itu kau?"     

Ketika Raja Jinhuang merasakan gelombang kekuatan yang terpancar dari tubuh Zhang Ruochen, maka ia tiba-tiba berkata sambil merasa takjub, "Ternyata sangat menarik ketika menyaksikan sendiri bagaimana kau benar-benar mendapatkan kekuatan besar yang berasal dari Sarira milik Kaisar Buddha. Seandainya saja benda itu menjadi milikku, maka aku pasti bisa menembus ke Alam Biksu."     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen merupakan seorang keturunan Kaisar Buddha, dan semua orang, termasuk juga Raja Jinhuang, sudah memahami hal tersebut.     

Saat itu, Zhang Ruochen berkata, "Raja Jinhuang, Anda telah mendapatkan Holy Source Xuanwu. Maka dari itu, Anda akan menjadi terlampau serakah bila masih menginginkan Sarira milik Kaisar Budha. Jika Anda memiliki keduanya, maka Anda mungkin akan meledak dan meregang nyawa karena kekuatan besar yang saling silang tersebut."     

"Ha ha!"     

Raja Jinhuang tertawa kencang dan berkata, "Holy Source Xuanwu dan Sarira milik Kaisar Buddha adalah sama-sama merupakan harta karun yang tak ternilai harganya, hingga aku juga ingin memiliki keduanya. Zhang Ruochen, semenjak kau punya kekuatan yang mampu digunakan untuk membunuh Black Skeleton Flood Dragon King, maka aku akan melepaskanmu hidup-hidup, namun kau harus memberikan Sarira milik Kaisar Buddha itu kepadaku."     

"Itu sungguh mustahil," kata Zhang Ruochen.     

Raja Jinhuang menggenggam Pilar Besi-nya erat-erat, hingga rambutnya yang panjang akhirnya mulai terangkat naik.     

Karena sedang merasa marah, maka Chi kematian yang menyelimuti tubuhnya langsung berubah menjadi awan iblis berwarna gelap.     

Ketika diamati dari kejauhan, maka ada begitu banyak awan hitam keemasan - yang sedang berbenturan satu sama lain - hingga mengubah seluruh permukaan laut tersebut menjadi berwarna setengah emas dan setengah hitam.     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen melepaskan serangan pertamanya tanpa aba-aba.     

"Swift Swordsmanship. "     

Lelaki itu tanpa ragu-ragu menggunakan teknik uniknya pada percobaan pertama.     

Jika memungkinkan, maka ia berharap agar dirinya mampu mengalahkan Raja Jinhuang hanya dalam satu kali gerakan.     

"Swish!"     

Sekali lagi, Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan untuk berteleportasi di hadapan Raja Jinhuang.     

Setelah itu, ia menyuntikkan Tanda Waktu ke dalam gerakan pedangnya, sebelum akhirnya mulai menusuk dahi Raja Jinhuang.     

Namun, Raja Jinhuang memang layak menyandang gelar sebagai Komandan Pemimpin Dunia Primitif. Selain itu, pria tersebut juga sudah pernah berada di dalam ribuan medan peperangan. Oleh karena itulah, ketika ujung Pedang Kuno Abyss hanya berjarak satu inci di depan wajahnya, maka seketika itu pula Raja Jinhuang menggerakkan Pilar Besi-nya secara horizontal, sebelum akhirnya berhasil menghalau serangan Pedang Kuno Abyss.     

Di waktu yang bersamaan, Raja Jinhuang cepat-cepat melangkah mundur dan menyentuh keningnya yang telah berdarah.     

Bagaimanapun juga, teknik pedang Zhang Ruochen telah berhasil menembus pertahanan lawannya dan meninggalkan luka goresan di dahi, sampai sepanjang 6 sentimeter.     

"Kau memang layak menjadi salah satu murid berbakat dari Akademi Saint. Ternyata kau bisa mengendalikan ruang, dan kau juga bisa memanipulasi kekuatan waktu. Aku mengaku bahwa sebelumnya aku telah meremehkanmu."     

Raja Jinhuang menghirup nafasnya dalam-dalam dan mulai menghembuskan Chi kematian – yang berasal dari Pilar Besi-nya.     

Seketika itu juga, tubuhnya berubah menjadi hitam, seperti yang terjadi ketika seseorang sudah mati. Setelah itu, kulitnya memancarkan sinar berwarna hitam, dan pria itu terlihat mirip seperti Pilar Besi itu sendiri.     

Itu adalah tanda bahwa Raja Jinhuang akan segera menjadi budak iblis dari Pilar Besi tersebut.     

Ketika ia sampai menjadi budak, maka pria itu hanya akan menjadi boneka dan dikendalikan oleh kekuatan jahat yang terkandung di dalam di dalam Pilar Besi.     

"Kau harus mati!"     

Raja Jinhuang mulai mengalirkan Chi Suci di tubuhnya menuju ke dalam Pilar Besi.     

Saat itu, ada begitu banyak cetakan-cetakan iblis yang mulai muncul di permukaan Pilar Besi tersebut. Sehingga, Pilar Besi itu berubah menjadi iblis itu sendiri, dimana benda tersebut seakan-akan sama seperti sebuah pilar yang menghubungkan langit dan laut.     

Setelah itu, terdapat bayangan hitam yang berasal dari sosok jiwa yang mati – sedang keluar dari dalam pilar.     

Di waktu yang bersamaan, temperatur udara di sekitar perairan itu akhirnya mulai menurun drastis.     

Saat itu, hempasan angin hitam yang berasal dari langit dan menuju ke arah permukaan air telah berubah menjadi manifestasi neraka di dunia – yang sampai memanjang hingga mencapai 50 kilometer.     

Akibatnya, senjata iblis yang mengerikan seperti itu seakan-akan sanggup digunakan untuk menghancurkan seisi dunia. Bahkan Pedang Kuno Abyss sendiri sampai harus bergetar hebat sambil melepaskan suara-suara ketakutan.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga tidak bisa memindai dengan jelas kekuatan yang tersimpan di dalam tubuh Raja Jinhuang, yang benar-benar sulit dideskripsikan.     

Sebenarnya, apa senjata iblis tersebut?     

"Swoosh!"     

Pilar Besi itu bergetar hebat, dan menciptakan gelombang aliran Chi yang kuat – yang mengalir seperti air – sebelum akhirnya menerjang ke arah Zhang Ruochen.     

Kala itu, sambil menggenggam pedang dengan menggunakan kedua tangannya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mengumpulkan segenap kekuatannya untuk melesat maju.     

Lalu, dengan suara "Bang," maka Chi jahat itu akhirnya berbenturan dengan pedang Chi milik Zhang Ruochen.     

Tidak diragukan lagi, Chi jahat itu akhirnya berhasil menghempaskan Zhang Ruochen.     

Dalam sekejap, semua bayangan ilusi yang berhasil diciptakan oleh Chi jahat tersebut langsung hancur. Namun, Chi itu tidak hancur sepenuhnya, melainkan terpisah menjadi ratusan ribu pasukan tentara hantu. Saat itu, mereka semua bergerak dari atas awan dan langsung menerjang Zhang Ruochen – bermaksud untuk menelannya bulat-bulat.     

Namun, di sisi lain, Hati Pedang yang terdapat di kening Zhang Ruochen akhirnya mulai berputar-putar cepat.     

Setelahnya, ia menghunuskan pedang secara horizontal dengan menggunakan kedua tangan.     

Dalam sekejap, maka terdapat begitu banyak bayangan pedang - yang terlepas dan membentuk dinding pedang - hingga tampak melayang-layang di udara.     

"Crack!"     

Semua bayangan pedang itu tiba-tiba hancur.     

Kekuatan iblis yang sebesar itu akhirnya menghantam tubuh Zhang Ruochen dan berhasil menghancurkan cahaya Buddha-nya. Alhasil, lelaki muda itu terlempar sampai beberapa kilometer jauhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.