Kaisar Dewa

Eight Arrays of Demon Slaying dan Ember Kylin



Eight Arrays of Demon Slaying dan Ember Kylin

0Air yang terdapat di dalam Bloody Trench semestinya berwarna merah darah. Namun, karena di dalam sana tidak ada cahaya, maka air laut di sekitarnya berubah menjadi berwarna hitam pekat.     

"Swoosh!"     

Titik cahaya emas yang berada di kejauhan itu semakin lama bergerak semakin dekat, hingga perlahan-lahan berubah menjadi figur seseorang.     

Itu merupakan seorang biksu dengan cahaya emas. Pria itu tampak kuat dan berjalan dengan langkah-langkah yang mantap. Lalu, dengan kotak pedang yang berada di punggungnya, maka ia berjalan dengan sangat pelan, seperti ketika ia sedang berjalan di dalam air seribu tahun lamanya.     

"Biksu itu lagi."     

Zhang Ruochen menatapnya dan tersenyum getir.     

Dia adalah biksu Lidi dari Sekte Brahma.     

Biksu Lidi mencengangkan semua orang karena tubuhnya yang tak bisa dihancurkan, yang juga sepertinya telah disepuh oleh emas. Sementara itu, mantra-mantra Sansekerta berwarna putih juga samar-samar bisa terlihat sedang keluar dari kulitnya.     

Setiap kali pria itu melangkahkan kaki, maka terdapat spirit Buddha yang berkumpul di bawah kakinya, sebelum akhirnya berubah menjadi Lotus Emas berukuran panjang 3 kaki.     

Biksu Lidi mengambil tujuh langkah dan meninggalkan tujuh Lotus Emas di belakangnya.     

Ketika melihat ke arah tujuh Lotus Emas tersebut, maka semua itu terlihat seperti tujuh buah bintang. Karena mengandung aura yang misterius, maka ketujuh lotus itu melayang di dalam air hitam, hingga akhirnya memancarkan cahaya dan membuat area di sekitarnya menjadi merah keemasan.     

Biksu Lidi menatap ke arah Black Skeleton Flood Dragon King, sambil mengatupkan kedua tangannya ke arah depan, dan berkata, "Amitabha! Black Skeleton Flood Dragon King, seharusnya Anda tidak datang kemari. Sebaiknya Anda kembali ke tempat asal."     

Saat ini, sang raja sama sekali tidak pernah menyangka bila ada seorang biksu yang tiba-tiba akan muncul.     

Maka dari itu, ia mengamati biksu itu lekat-lekat dan merasakan sensasi kekuatan yang aneh sedang memancar dari sosok tersebut. Sensasi kekuatan itu bukan sesuatu yang tangguh ataupun lemah, melainkan sesuatu yang membuatnya semakin bingung.     

Ini adalah pertama kalinya bagi sang Black Skeleton Flood Dragon King saat harus bertemu dengan sosok pria yang aneh seperti itu.     

Sehingga, ia pun merasa waspada, namun juga bersikap cukup agresif. Di waktu yang bersamaan, ia mendengus dan berkata, "Bloody Trench merupakan wilayah kekuasaan Redcloud Python. Jadi, aku bisa datang dan pergi sesuka hatiku. Siapa yang berani mengatur-atur hidupku?"     

Biksu Lidi menggelengkan kepalanya dan berkata sambil menghela nafas, "Black Skeleton Dragon King, Anda sudah salah paham mengenai saya. Biksu lemah ini hanya sedang meminta Anda untuk meninggalkan tempat ini demi keamanan Anda sendiri. Bagaimanapun juga, Bloody Trench bukanlah tempat yang aman. Tempat ini sangat berbahaya dan penuh dengan jebakan yang bisa menjerumuskan Anda. Jika Anda tidak segera pergi dari sini, maka saya khawatir bila Anda akan mati ketika Anda mencapai dasar palung laut ini."     

"Jika Anda tidak pergi, maka Anda akan mati di Bloody Trench."     

Kata-kata itu seperti menusuk telinganya.     

Black Skeleton Flood Dragon King berpikir bahwa dirinya sanggup menghadapi segala situasi yang terjadi di dalam Bloody Trench. Oleh karena itulah, ia sama sekali tidak menganggap perkataan sang biksu sebagai sesuatu yang serius.     

Sebaliknya, sang raja bahkan berpikir jika kata-kata biksu itu hanyalah kata-kata ancaman untuk dirinya, dan bukan merupakan suatu peringatan.     

Black Skeleton Flood Dragon King terlihat dingin saat ia berkata, "Dasar seorang biksu yang sangat arogan! Apa kau pikir dirimu sanggup membunuhku?"     

"Anda salah paham mengenai saya! Anda salah paham mengenai saya! Biksu lemah ini tidak pernah membunuh apa-apa dan siapa-siapa." Biksu Lidi memaksakan senyum persahabatan, sambil berkata ramah.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka Zhang Ruochen tertawa dan membatin, "Biksu ini memang tidak pernah membunuh apa-apa dan siapa-siapa, tapi dia merupakan wabah itu sendiri. Jika dia sampai berkata bahwa seseorang akan mati, maka orang itu pasti akan mati. Dia benar-benar merupakan sebuah bencana."     

Saat ini, Zhang Ruochen pun merasa penasaran apakah perkataan sang biksu akan menjadi kenyataan atau tidak.     

Biksu Lidi terlihat kuat, jelek, dan kejam, hingga mirip seperti seorang penjagal. Maka dari itu, senyum persahabatan dan sikap ramahnya seolah menjadi sedikit berlebihan ketika disandingkan dengan ekspresi wajahnya.     

Ketika menyaksikan senyuman yang kelam tersebut, maka seketika itu pula Black Skeleton Flood Dragon King menjadi semakin yakin jikalau biksu ini memang sangat arogan. Apalagi, ia adalah sang Lord Flood Dragon, seekor binatang buas level enam. Jadi, bagaimana mungkin seorang manusia biasa berani mengancamnya?     

Maka dari itu, sang raja sama sekali tidak bisa menerima perlakuan tersebut.     

"Biksu, aku ingin menguji kemampuanmu."     

Black Skeleton Flood Dragon King pun mengubah kakinya menjadi ekor merah sepanjang 100 meter. Setelahnya, ia menggeliatkan ekornya di dalam air dan menciptakan sebuah pusaran ombak. Di waktu yang bersamaan, ia melesat ke arah depan dan sudah berada di hadapan biksu Lidi dalam waktu sekejap.     

Saat itu, ia melayangkan kedua tangannya dan berubah menjadi sepasang cakar berukuran panjang 30 kaki.     

Kemudian, terdapat kobaran api yang keluar dari sisik-sisik cakarnya, hingga membuatnya bersinar terang. Setelahnya, area perairan pada radius seratus kaki di sekitarnya menjadi mendidih.     

Ia menyerang menggunakan cakarnya dengan beringas, yang mana cakar tersebut diselimuti oleh air dan api.     

Yang jelas, sang raja sedang memperagakan segenap kemampuannya. Bahkan, kekuatan yang dilepaskan kali ini adalah sedikit lebih kuat daripada yang sebelumnya dilayangkan ke arah Zhang Ruochen.     

Oleh karena itulah, Black Skeleton Flood Dragon King sepertinya sedang menganggap biksu Lidi sebagai sosok lawan yang tangguh, yang bahkan jauh lebih mengerikan daripada Zhang Ruochen.     

Meski demikian, sang raja tidak mengerti tingkat pengolahan milik biksu Lidi, namun Zhang Ruochen sangat memahaminya. Saat ini, biksu Lidi baru saja mencapai Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon.     

Biksu Lidi tidak mampu mengendalikan ruang, sehingga tekanan air di sekitarnya berhasil mempengaruhinya sampai besaran tertentu.     

Jika demikian, maka mustahil bagi seorang pertapa di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon untuk mampu bertahan dari satu serangan seorang Setengah-Biksu.     

Meskipun pria itu telah berhasil mempersatukan tubuh emas milik Kaisar Naga dengan dirinya sendiri, dan ia pun benar-benar telah mengalami kelahiran yang baru, namun Biksu Lidi masih belum sanggup melepaskan kekuatan maksimal dari tubuh emasnya.     

Maka dari itu, dengan perbedaan yang sangat besar terhadap tingkat pengolahan antara satu dengan yang lainnya, maka mampukah sang biksu Lidi bertahan dari serangan Black Skeleton Flood Dragon King?     

Biksu itu selalu menghantui Zhang Ruochen, namun ia sama sekali tidak pernah melukainya. Oleh karena itulah, ketika sang raja melancarkan serangan tersebut, maka seketika itu pula Zhang Ruochen juga merasa khawatir terhadap keselamatan biksu tersebut.     

Biksu Lidi hanya menghela nafas berat. Pada mulanya, ia ingin membujuk agar sang raja pergi dari sana. Namun, di luar ekspektasinya sendiri, ternyata ia malah memicu kesalahpahaman yang besar.     

Saat ini, pria itu tidak diperkenankan untuk menjelaskan alasannya, sehingga, mau tidak mau ia harus menghadapi pertarungan itu secara langsung.     

Seketika itu juga, ia pun mengatupkan kedua tangannya ke arah depan dan menciptakan sebuah Cetak Pukulan Magis. Setelahnya, tujuh Lotus Emas yang berada di bawah kakinya mulai membentuk suatu pola. Setiap lotus itu merupakan sebuah titik dari suatu pola, yang mana akhirnya berubah menjadi tujuh bayangan Buddha berwarna emas.     

"Eight Arrays of Demon Slaying."     

Tujuh bayangan Buddha ditambah dengan biksu Lidi mulai menciptakan delapan figur. Mereka sepertinya terhubung satu sama lain, hingga akhirnya mulai membentuk sebuah Formasi Perang.     

Eight Arrays of Demon Slaying masuk ke dalam jenis Serangan Gabungan. Jadi, hanya ketika delapan orang master Buddha menggunakannya pada waktu yang bersamaan, maka formasi itu akan dapat terbentuk.     

Namun, biksu Lidi menggunakan tujuh Spirit Buddha untuk menghubungkannya ke dalam tujuh Lotus Emas, hingga berhasil menggantikan tujuh figur lainnya.     

Jadi, biksu itu hanya perlu dirinya sendiri untuk melepaskan Eight Arrays of Demon Slaying.     

Saat itu, ia melayangkan satu serangan pukulan. Di waktu yang bersamaan, tujuh bayangan Buddha yang lain juga melakukan hal yang sama dengannya.     

Sehingga, kekuatan mereka pun saling berbenturan satu sama lain, sebelum akhirnya menciptakan sebuah badai Tenaga Chi. Akibatnya, Biksu Lidi dan tujuh bayangan Buddha-nya sama-sama terhempas ke belakang sampai pada jarak 1.000 meter.     

Biksu Lidi dihempaskan oleh sang raja, namun ia tidak terluka parah. Sebab, meskipun cakar sang raja itu berhasil mengenai tubuhnya, namun kulitnya sama sekali tidak hancur.     

"Menakjubkan!" teriak Zhang Ruochen sambil merasa terkejut.     

Ketika hanya berada di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon, namun biksu Lidi telah sanggup bertahan dari serangan sang raja, tanpa luka sama sekali. Jadi, ketika berita ini sampai tersebar di Daratan Kunlun, maka biksu itu pasti akan mengguncangkan dunia.     

Black Skeleton Flood Dragon King juga merasa terkejut, sebagaimana ia kembali menarik cakarnya. Lalu, ia mengubahnya kembali menjadi sebuah tangan – yang mirip milik manusia – dan merasakan bahwa saat itu 10 jarinya terasa sakit.     

Saat itu, ia meyakini bahwa cakarnya benar-benar mengenai Biksu Lidi. Namun, cakar-cakar itu ternyata gagal melukainya, sebagaimana cakar-cakar itu seperti baru saja menghantam besi.     

Sungguh luar biasa.     

Sang raja menatap ke arah biksu Lidi dengan kedua mata yang disipitkan. "Aku paham sekarang! Kekuatan fisikmu jauh melebihi tingkatan pengolahanmu sendiri, yang mana itu dikenal sebagai Alam Tubuh yang Berubah Menjadi Suci. Namun, kau masih belum mengerti bagaimana melepaskan kekuatan maksimal dari jenis tubuh yang seperti itu. Sebab, jika kau telah memahaminya, maka sedari tadi kau pasti telah sanggup menamparku sampai mati."     

Black Skeleton Flood Dragon King memang seorang raja binatang buas, yang mana juga telah hidup selama ribuan tahun. Oleh karena itulah, ia sangat berpengalaman dan berpengetahuan luas. Jadi, hanya dengan satu lirikan, maka ia telah menemukan rahasia yang terdapat di dalam tubuh sang biksu Lidi.     

Namun, ia tidak tahu jika biksu Lidi sudah menggabungkan tubuhnya dengan tubuh emas milik Kaisar Buddha.     

Biksu Lidi tersenyum ramah dan berkata, "Biksu lemah ini belum berlatih cukup lama, jadi tingkat pengolahan saya masih belum terlalu dalam. Sementara itu, kendali kekuatan saya juga masih berkutat pada pondasi suatu alam, sehingga saya sama sekali tidak pantas bila disejajarkan dengan Anda."     

Ketika menyaksikan senyuman kelam sang biksu Lidi, maka raja tersebut akhirnya menjadi semakin marah, hingga ia pun kembali segera mengumpulkan kekuatannya.     

Semenjak biksu ini telah mencapai Alam Tubuh yang Berubah Menjadi Suci, maka raja itu pasti akan melakukan segala cara untuk bisa mendapatkan jenis tubuh tersebut.     

Jika ia bisa memakan tubuh ini dan memurnikannya, maka kekuatannya pasti akan berkembang pesat. Mungkin saja, ia dapat menjadi seekor binatang buas kelas medium level enam, atau bahkan level superior sekalipun.     

Zhang Ruochen benar-benar memahami jika biksu Lidi sendiri tidak akan sanggup mengalahkan raja tersebut. Oleh karena itulah, ia berenang ke arahnya tanpa ragu. Lalu, ketika ia telah berdiri di belakang sang raja, maka seketika itu pula ia mengayunkan pedangnya dari sisi samping.. "Black Skeleton Flood Dragon King, jangan sampai lupa denganku."     

Pada mulanya, Blackie sedang bersembunyi di kejauhan. Namun tiba-tiba, ia berteriak, "Zhang Ruochen, aku baru saja merasakan kekuatan besar sedang mendekati kita dari arah atas."     

Setelah itu, Zhang Ruochen, biksu Lidi, dan Black Skeleton Flood Dragon King juga sama-sama menemukan aura tersebut.     

Ketika mendongak ke atas, maka sang raja melihat api berwarna ungu sedang menyelimuti perairan di atas kepalanya, hingga seisi Bloody Trench seperti sedang terbakar.     

Sebagaimana temperatur di lautan itu meningkat drastis, maka seketika itu pula air yang terdapat di dalamnya menjadi panas seperti lava. Bahkan para Redcloud Python yang berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon juga tidak sanggup bertahan dari temperatur yang sangat panas seperti itu. Sehingga, mereka pun mulai berteriak, sebagaimana mereka langsung berenang menjauhi air yang sedang mendidih.     

"Sial, itu adalah... Ember Kylin..."     

Sang raja mengubah ekspresi wajahnya dan mengacuhkan Zhang Ruochen maupun biksu Lidi. Setelahnya, sambil melepaskan siulan yang panjang, maka ia pun mengembalikan bentuk tubuhnya seperti sedia kala. Seketika itu juga, ia menjadi seekor Flood Dragon raksasa – dengan panjang mencapai 1.000 meter – dan menyelam ke dasar palung laut tersebut.     

Ember Kylin adalah bentuk evolusi dari humanoid fish, dan itu merupakan seekor binatang buas kelas medium level enam.     

Sementara itu, sang raja hanyalah seekor binatang buas kelas rendah level enam. Maka dari itu, ketika ia melihat Ember Kylin, maka seketika itu pula ia melarikan diri ke dasar laut, sambil berharap agar dapat menghindari sebuah bencana.     

"Cepat-cepat!"     

Zhang Ruochen mencengkram Blackie, dan segera menggunakan Ruang Pergerakan, sebelum akhirnya melesat ke dasar palung laut.     

Biksu Lidi sendiri telah mencapai Alam Tubuh yang Berubah Menjadi Suci, maka dari itu, ia bahkan jauh lebih cepat daripada Zhang Ruochen dan berhasil mengunggulinya.     

Di sisi lain, Ruang Pergerakan tidak membutuhkan waktu. Namun, setiap kali ia menggunakan Ruang Pergerakan, maka Zhang Ruochen hanya bisa bergerak sejauh 500 kaki. Setelah itu, ia membutuhkan jeda selama beberapa saat untuk kembali mengumpulkan kekuatannya. Setelah melakukan itu, maka ia akan kembali mampu melanjutkan pelariannya dengan menggunakan Ruang Pergerakan.     

Karena itulah, kecepatan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen sangat tidak menguntungkan ketika harus ditemukan dengan perjalanan yang panjang.     

"Ouch!"     

Terdengar suara auman seekor Kylin yang memekakkan telinga.     

Kala itu, permukaan air di bagian atas seakan sedang ditekan oleh awan api yang bergulung-gulung, hingga mengarah ke bawah dengan kecepatan yang tinggi.     

Ketika diamati dengan seksama, maka sepasang sayap Kylin bisa dilihat sedang berada di tengah awan api tersebut. Kylin itu mengejar Zhang Ruochen, yang mana semakin lama bergerak semakin dekat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.