Kaisar Dewa

Mayat Jahat



Mayat Jahat

0Biksu Lidi seakan lupa dengan tatapan kemarahan dari orang-orang di sekitarnya, karena ia kembali berkata, "Ini merupakan perjalanan pergi tanpa kembali. Jika kita terus maju ke depan, maka kita akan berakhir di neraka. Xuanwu mati di depan sana dan kita pasti akan mati jikalau ingin menembusnya. Hanya ada satu dari sepuluh orang yang akan tetap bertahan hidup, dan orang-orang itu pasti adalah mereka yang diberkati oleh Buddha."     

Ketika mendengar ini, maka semua orang mulai menggertakkan giginya, dan mengepalkan tinju erat-erat. Mereka semua telah bersiap untuk memukuli sang biksu.     

Huang Yanchen mengernyitkan dahi dan mendekat ke arah Zhang Ruochen, sambil berkata dengan suara pelan, "Zhang Ruochen, darimana biksu itu berasal? Apa dia memang mampu melihat masa depan atau hanya sedang mengutuk kita? Jika kau mengenalnya, tolong katakan padanya agar segera menutup mulutnya. Sebab, jika dia terus menerus bicara omong kosong seperti itu, maka dia pasti akan dipukuli oleh para perajurit Dunia Primitif yang berada di atas kapal."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Biksu ini mempunyai asal usul yang sedikit rumit. Sebaiknya kita tetap mendengarkan perkataannya."     

Sementara itu, terdapat pulau bebatuan yang tiba-tiba muncul di depan mereka. Dari kejauhan, mereka bisa melihat jikalau pulau tersebut tampak dikelilingi oleh gunung dan tebing-tebing terjal.     

Pulau itu diselimuti dengan bebatuan merah dan pasir, sehingga di sana sama sekali tidak ada tanaman.     

Kala itu, biksu Lidi menyipitkan matanya dan berteriak kencang. Kemudian, ia pun mulai menuding-nuding pulau tersebut dan berkata, "Itu merupakan sebuah makam laut, tempat di mana seorang Setengah-Biksu pernah dikuburkan. Mayat Setengah-Biksu itu sepertinya terpengaruh oleh kekuatan besar yang aneh. Sebab, dia tiba-tiba membuka matanya dan merangkak naik ke atas... dari dalam makamnya..."     

"Bang!"     

Salah satu pria yang berada di atas kapal sudah tidak lagi sanggup menahan dirinya. Saat itu, ia melayangkan tinju dan menghantam kepala biksu Lidi, hingga membuat pria besar tersebut jatuh ke lantai.     

Pria yang menghantam sang biksu merupakan seorang Ksatria Jahat dari Pasar Gelap.     

Pria itu bernama Huo Guang, yang mana juga terlihat cukup kejam. Ia merupakan cucu dari Huo Wuji. Meskipun ia sudah berusia 50 tahun, namun pria itu masih terlihat seperti berusia 30 tahun.     

Kala itu, dengan tatapan dingin di kedua matanya, maka Huo Guang menginjak dada sang biksu Lidi dan bergumam, "Biksu Buddha, jika kau masih berani melanjutkan omong kosongmu, apa kau pikir aku tidak berani memotong lidahmu?"     

Di waktu yang bersamaan, biksu Lidi hanya tergeletak di lantai dengan cukup tenang, lalu ia pun mengatupkan kedua tangan ke arah depan, dan berkata dengan intonasi serius, "Amitabha! Bagaimana mungkin seorang biksu bicara omong kosong? Saya bersumpah demi nama Buddha bahwa saya tidak sedang bicara omong kosong."     

Sebagaimana pria tersebut sudah naik pitam, maka Huo Guang semakin mengepalkan tinjunya erat-erat. Setelah itu, terdapat Tenaga Chi api yang terlepas, dan menyelimuti tinjunya.     

Namun, sebelum pria itu sempat melayangkan pukulan yang lain, maka seketika itu pula kapal perang Setengah-Biksu bergetar hebat, sebagaimana kapal tersebut seperti baru saja membentur sesuatu. Bahkan, Huo Guang sendiri merasa terkejut, sampai-sampai dirinya hampir terlempar.     

Sementara itu, Formasi Kapal Bertahan terus menerus mengeluarkan suara gesekan energi, hingga sampai menciptakan percik-percik bunga api.     

Dari kejauhan, Formasi Kapal Bertahan terlihat seperti sebuah matahari yang sedang membakar permukaan air laut, dengan kapal perang tersebut sebagai titik pusatnya.     

"Apa yang terjadi?"     

"Siapa yang menyerang kapal perang ini?"     

...     

Beberapa prajurit Dunia Primitif merasa panik, hingga mereka mulai mengamati sekitar dan mencari-cari tanda kedatangan musuh.     

Di waktu yang bersamaan, ekspresi wajah Zhang Ruochen juga berubah menjadi serius, dimana lelaki itu diam-diam mengalirkan Tenaga Chi-nya, sambil tetap mengamati sekitar.     

Bagaimanapun juga, adalah hal yang mustahil bagi seorang musuh biasa untuk mampu mengguncang kapal perang Setengah-Biksu sampai sebegitu parahnya.     

Tidak lama kemudian, ada seorang prajurit Dunia Primitif yang berteriak, sambil menuding pulau bebatuan yang berada di kejauhan, dan mengatakan, "Lihat! Apakah itu seorang pria, yang berada di atas pulau?"     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen melihat ke arah pulau batu. Meskipun pulau itu masih sangat jauh, namun ia masih bisa menyaksikan seorang pria sedang berdiri di sudut tebing – yang berada di arah timur laut dari pulau tersebut.     

Sebenarnya, pulau ini sangat kecil dan gersang, hingga seisi pulau dapat dilihat dengan jelas.     

Dan sebelumnya, tidak ada seorangpun yang berada di pulau tersebut.     

Lalu, bagaimana mungkin sosok itu tiba-tiba muncul di sana?     

Zhang Ruochen cepat-cepat menyipitkan matanya dan berkata, "Orang itu terlihat tanpa kepala."     

Selain lelaki tersebut, maka semua prajurit Dunia Primitif juga bisa melihat dengan jelas – jikalau sosok yang berada di atas pulau tersebut – memang tanpa kepala.     

Kala itu, Huo Guang mencibir dan berkata, "Itu hanya tubuh tanpa kepala. Jadi, mungkin ada seseorang yang sengaja melakukan hal tersebut untuk menakut-nakuti kita, dan menghalang-halangi kita agar kita tidak masuk ke dalam Bloody Trench dan mencari warisan Xuanwu."     

Setelah mengatakan itu, maka ia segera mengeluarkan Busur Tulang Starry Silver – yang berukuran panjang dua meter – sebelum akhirnya menarik senar busur sampai membentuk lengkungan bulan purnama. Setelahnya, terdapat gumpalan Tenaga Chi yang mulai keluar dari jemari pria tersebut, sebelum akhirnya bergabung dan membentuk sebuah Anak Panah Tenaga Chi.     

Kepala anak panah tersebut mengarah tepat menuju ke sosok tanpa kepala – yang berada di atas pulau tersebut.     

Ketika menyaksikan hal itu, maka biksu Lidi cepat-cepat menghentikannya, sambil berkata, "Tuan yang baik, tolong tenanglah. Jangan gegabah. Sosok itu baru saja memanjat keluar dari dalam makam lautnya, dan sekarang ini beliau sedang menyerap energi yang berada di langit dan bumi. Jika Anda sampai mengganggunya, maka Anda akan menciptakan masalah."     

Kala itu, Huo Guang melirik tajam ke arah biksu Lidi, dan berkata, "Biksu Buddha, jika kau masih berani bicara, maka aku akan menembakmu."     

Ketika menyaksikan tubuh tanpa kepala tersebut, maka seketika itu pula Zhang Ruochen juga merasakan suatu sensasi penyerapan. Sebab, lelaki itu bisa merasakan bahwa telah terjadi fluktuasi Energi Chi dari langit dan bumi yang berada di sekitar lautan tersebut. Selain itu, lelaki tersebut juga menemukan jika sumbernya adalah berasal dari sosok tanpa kepala tersebut.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen ingin segera menghentikan Huo Guang, namun di waktu yang bersamaan, ternyata Huo Guang telah lebih dulu melepaskan jemarinya.     

Pada akhirnya, anak panah itu melesat ke arah depan seperti halnya kilatan cahaya.     

Bagaimanapun juga, Huo Guang merupakan sosok tangguh yang telah mencapai Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon.     

Selain itu, Busur Tulang Starry Silver-nya juga merupakan sebuah senjata yang menakjubkan. Alhasil, anak panah yang dilepaskan oleh pria tersebut semestinya cukup mampu menghancurkan pulau yang berada di depan mereka.     

Anak Panah Tenaga Chi Api itu melesat di angkasa dengan kecepatan yang sangat tinggi, hingga menciptakan bentuk melengkung di udara, yang mana juga melepaskan suara ledakan Chi yang memekakkan telinga.     

Lalu, pada saat orang-orang mengira jikalau pulau tersebut akan tenggelam, maka seketika itu pula pemandangan yang aneh mulai terlihat.     

Mereka menyaksikan sendiri bagaimana sosok tanpa kepala itu – yang sebelumnya berdiri di sudut tebing – tiba-tiba menoleh dan merentangkan tangannya ke udara.     

"Boom!"     

Anak Panah Tenaga Chi Api itu meledak dan berubah menjadi sebuah hujan api, yang setiap tetesnya berukuran sekepal tangan, hingga api-api tersebut akhirnya terjatuh ke atas laut.     

Seketika itu juga, permukaan air di sekitar mereka menjadi mendidih, dan melepaskan gelembung-gelembung suara.     

Di waktu yang bersamaan, sosok tanpa kepala itu mengeluarkan teriakan aneh dari dalam perutnya, sebelum akhirnya menciptakan sebuah gelombang suara yang sangat kuat, dimana suara itu berasal dari tengah pulau bebatuan tersebut.     

"Boom!"     

Perairan di sekitarnya menjadi terguncang, hingga menciptakan pusaran air laut setinggi 33 meter.     

Sebagaimana pusaran itu mulai menyembur, maka beberapa bagian dari pulau batu tersebut – yang sebelumnya berada di bawah air – akhirnya mulai terlihat.     

Kala itu, mereka semua bisa menyaksikan jikalau pulau tersebut memang mirip seperti sebuah makam.     

Ada sebuah tablet batu raksasa yang berada di depan makam tersebut. Tadinya, tablet batu itu tidak terlihat, karena letaknya berada di dalam air.     

Ketika menyaksikan hal itu, maka seketika itu pula Huo Guang merasa terkesiap. Di waktu yang bersamaan, ia merasa ketakutan dan tak kuasa lagi untuk tidak melangkah mundur.     

Sementara itu, para prajurit Dunia Primitif yang lain terlihat saling bersitatap – dengan ekspresi tak percaya. Sebagian besar dari mereka melihat ke arah biksu Lidi, hingga akhirnya diam-diam meyakini bahwa biksu ini bukanlah merupakan nasib sial, karena semua yang telah dikatakan olehnya merupakan sesuatu yang benar.     

"Dia... dia telah menghilang..." seseorang berseru.     

Zhang Ruochen menuding ke atas kepalanya, sambil mengatakan, "Dia tidak menghilang, tapi sedang berada di atas kepala kalian."     

Benar, sosok tanpa kepala itu diam-diam telah melayang di atas kapal perang kelas Setengah-Biksu.     

Sosok itu mengenakan kain usang, dengan dagingnya yang telah hilang, hingga memperlihatkan tulang-belulangnya.     

"Boom!"     

Sosok tanpa kepala itu menerjang turun dan melayangkan sebuah pukulan.     

Sebelum mereka benar-benar terkena hantaman pukulan tersebut, namun sebagian besar prajurit Dunia Primitif – yang berada di atas kapal – mulai tersungkur, hingga darah akhirnya keluar dari tujuh lubang di kepala mereka, sementara mereka juga merasa seperti baru saja disambar oleh petir.     

Bahkan para master yang telah mencapai Alam Fish-dragon juga bisa merasakan tekanan yang sangat luar biasa. Akibatnya, kaki-kaki mereka pun menjadi gemetar, hingga mereka sampai hampir berlutut di atas lantai.     

Apa itu benar-benar mayat seorang Setengah-Biksu?     

"Boom!"     

Untungnya, pukulan yang dilayangkan oleh sosok tersebut masih membentur Formasi Kapal Bertahan, sehingga kekuatannya belum berhasil menembus kapal tersebut.     

Meski demikian, kapal perang Setengah-Biksu itu akhirnya tenggelam, hingga hampir menyentuh dasar lautan.     

"Itu merupakan mayat seorang Setengah-Biksu yang dikuburkan di sini pada era kuno. Jadi, satu buah Formasi Kapal Bertahan tidak akan mampu menahan serangannya, maka dari itu, kita harus segera melepaskan Formasi Kapal Bertahan yang kedua."     

Bagaimanapun juga, Situ Fenglan merupakan seorang master yang berpengalaman. Oleh karena itulah, ketika ia bertemu dengan mayat seorang Setengah-Biksu, namun ia masih bisa bersikap sangat tenang. Setelahnya, ia segera memberi perintah pada Master Array yang berada di atas kapal untuk melepaskan Formasi Kapal Bertahan yang kedua.     

Sementara itu, Formasi Dewa Api – yang mana merupakan formasi taktis terkuat di dalam kapal – beserta dengan bantuan dari 9.000.000 Kristal Suci, maka kapal itu sedang melancarkan serangan balik ke arah mayat Setengah-Biksu tersebut.     

Ketika menyaksikan bagaimana tangguhnya kekuatan bertahan dan menyerang milik kapal perang Setengah-Biksu, maka seketika itu pula para prajurit Dunia Primitif akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.     

Kala itu, Ao Xinyan berkata, "Sungguh monster yang mengerikan! Untungnya, kapal perang Setengah-Biksu sangat tangguh, hingga kapal ini mampu bertahan dari serangannya. Jika tidak, maka kita semua mungkin akan mati di tempat ini."     

Zhang Ruochen menatap ke arah mayat Setengah-Biksu tersebut, yang masih terus menerus melancarkan serangan. Saat itu, lelaki tersebut terlihat sama sekali tidak rileks, dan bahkan berubah menjadi semakin serius.     

Di waktu yang bersamaan, Ao Xinyan juga bisa melihat ekspresi yang berbeda di wajah lelaki tersebut, sehingga ia berkata, "Ketua Kelompok, apa menurutmu kapal perang Setengah-Biksu ini tidak akan mampu bertahan dari serangan mayat Setengah-Biksu?"     

Zhang Ruochen berkata, "Kapal perang Setengah-Biksu memang sangat tangguh karena kapal ini dilengkapi dengan 100 formasi taktis yang berbeda-beda, hingga bisa digunakan untuk membentuk pertahanan atau melepaskan kekuatan menyerang."     

"Namun, kapal ini pasti akan menghabiskan Kristal Suci dalam jumlah yang sangat besar untuk mengaktifkan formasi taktis tersebut.     

"Lalu, ketika Kristal Suci yang terdapat di dalam kapal telah habis dikonsumsi, maka seketika itu pula kapal perang Setengah-Biksu hanya akan menjadi sebuah kapal biasa."     

Ao Xinyan berkata, "Ketua Kelompok, apa kau khawatir jika kita tidak akan mampu mengalahkan mayat Setengah-Biksu, meskipun kita telah menghabiskan semua Kristal Suci yang terdapat di dalam kapal perang?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Alasan mengapa mayat Setengah-Biksu bisa 'hidup' dalam kurun waktu yang sangat lama adalah karena Jiwa Suci yang berada di dalam tubuhnya telah berubah menjadi Cahaya Setengah-Biksu, dan hal itu terjadi pasca kematiannya."     

"Kemudian, ketika berada di bawah pengaruh Bloody Trench, maka Cahaya Setengah-Biksu tersebut mengalami beberapa perubahan yang aneh. Karena itulah, mayat Setengah-Biksu bisa menggunakan Cahaya Setengah-Biksu-nya untuk menyerap Energi Chi dari langit dan bumi, sebelum akhirnya mengubah itu semua menjadi kekuatan sendiri."     

"Jika kapal perang Setengah-Biksu sampai dihancurkan oleh mayat Setengah-Biksu, terutama itu karena Kristal Suci yang terdapat di dalamnya telah habis dikonsumsi, maka kita semua akan berada pada situasi yang sangat berbahaya."     

Ketika mendengar penjelasan Zhang Ruochen, maka Ao Xinyan, Huang Yanchen, dan Orange Star Emissary tiba-tiba menjadi gugup. Bahkan, para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap juga terlihat sama gelisahnya.     

Jika sampai tidak ada perlindungan dari kapal perang Setengah-Biksu, maka siapa dari mereka yang sanggup bertahan dari serangan mayat Setengah-Biksu?     

"Clap!"     

Green-robed Emissary menatap dingin ke arah Huo Guang, sambil menamparnya, sebelum akhirnya mendengus, "Dasar kau pria bodoh yang ceroboh! Seandainya kau tidak memprovokasi mayat Setengah-Biksu, maka kita tidak akan masuk ke dalam masalah! Jika kapal perang Setengah-Biksu ini sampai berhasil dihancurkan, maka aku sendiri yang akan melemparmu keluar untuk memberinya makan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.