Kaisar Dewa

Black Skeleton Flood Dragon King



Black Skeleton Flood Dragon King

0Dengan sensasi menimbang-nimbang di matanya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mengernyitkan dahi, sebelum akhirnya berkata, "Raja Jinhuang telah membuka jalan di bagian depan, jadi seharusnya beliau telah masuk ke dalam wilayah perairan ini. Tapi, mengapa aku tidak melihat beliau?"     

"Benar! Jika Raja Jinhuang berada di sana, maka kami tidak akan mungkin mengalami kerugian yang besar."     

"Mungkin Raja Jinhuang juga telah bertemu musuh yang lebih kuat."     

Semua orang yang berada di sana menjadi pesimis. Mereka tidak lagi ingin mencari warisan Xuanwu, sebaliknya, mereka hanya berharap agar dapat keluar dari wilayah perairan itu hidup-hidup.     

Sementara itu, terdapat potongan kapal perang – berukuran 10 meter – yang sedang berlayar dengan cepat dari arah kejauhan.     

Sambil berdiri di atas potongan kapal tersebut, maka Green-robed Emissary dan empat orang master jahat tua lainnya mulai mendekat ke arah kerumunan. Mereka tidak berhenti sampai mereka berada tepat di hadapan Zhang Ruochen.     

Kala itu, Green-robed Emissary mendengus dan berkata, "Mungkin Raja Jinhuang telah masuk ke dalam lokasi peninggalan Xuanwu dan mengambil harta warisan Xuanwu tersebut. Jadi, bagaimana mungkin dia mempedulikan hidup dan mati kalian? Humph!"     

Sambil menatap ke arah Green-robed Emissary, maka saat itu Zhang Ruochen menemukan lapisan cahaya berwarna hijau pucat, yang mana sedang mengalir di permukaan kulitnya, dan bersinar seperti logam.     

Jadi, bisa disimpulkan bila pria tersebut baru saja menembus Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon, dan akan segera menguasai Skin Refining to Gold.     

Namun, pria tersebut belum mampu mengendalikan kekuatan besar yang terdapat di dalam tubuhnya setelah berhasil menembus alam, hingga hal itu membuat kulitnya memancarkan cahaya.     

Sementara itu, bagi para pertapa yang berada di Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon – yang telah berlatih cukup lama – maka mereka dapat dengan mudah mengendalikan kekuatan tersebut. Sehingga, mereka mampu menyembunyikan cahaya yang memancar dari tubuh mereka.     

Kala itu, Green-robed Emissary dan empat orang master jahat terlihat sangat keji, serta penuh dengan dendam kebencian.     

Perlahan-lahan, mereka mengitari sosok Zhang Ruochen – dan membentuk setengah lingkaran – sebelum akhirnya bergerak dan semakin mendekati lelaki tersebut.     

Semenjak Raja Jinhuang dan para prajurit Level Tujuh Dunia Primitif tidak sedang berada di sana, maka segala sesuatunya menjadi tidak teratur, hingga semuanya sudah menjadi kacau. Pikiran mereka semua sedang berfokus pada bagaimana caranya untuk dapat meninggalkan Bloody Trench, jadi tidak ada seorangpun dari mereka yang peduli terhadap hukum dan regulasi dari Menteri Peperangan.     

Lalu, bagaimana mungkin Green-robed Emissary akan menyia-nyiakan kesempatan ini?     

Zhang Ruochen berkata sambil tersenyum, "Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan memulai pertarungan di tempat ini?     

Green-robed Emissary juga berkata sambil tersenyum, "Mengapa kita tidak bisa bertarung di sini? Zhang Ruochen, bukankah poin merit militermu hampir menyentuh angka 30.000.000 poin?"     

Zhang Ruochen berkata, "Apa kau ingin membunuhku sebelum aku sempat mencapai Tingkatan Tertinggi?"     

"Ya."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Apa kau tahu dimana perginya Nona Besi, Huo Wuji, dan Huo Guang?"     

"Kau telah membunuh mereka?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak membunuh mereka, tapi kupastikan kepadamu jikalau kau tidak akan lagi bisa bertemu dengan mereka."     

Green-robed Emissary terlihat tenang dan berkata, "Apa kau ingin menakutiku? Hari ini, aku harus bertarung denganmu untuk menguji kapabilitasmu."     

Sebagaimana ia mengatupkan tangannya, lalu merentangkannya kembali, maka perlahan-lahan api berwarna hijau mulai keluar di antara 10 jarinya.     

Lalu, dengan suara swoosh, maka terdapat Palu Roaring Flame – berukuran 3 meter – mulai keluar dari api hijau tersebut.     

Di atas palu tersebut, terdapat tengkorak raksasa yang diselimuti oleh api, yang mana itu terlihat seperti obor. Api yang berasal dari palu tersebut menyala terang, hingga memancarkan Kekuatan Suci yang besar.     

"Swoosh!"     

Sebagaimana Orange Star Emissary mengayunkan tangannya, maka seketika itu pula Rantai Dragon Lock langsung terbang sejauh 33 meter dan menghantam dada Green-robed Emissary.     

Kala itu, Green-robed Emissary mundur ke arah belakang dan menghindari serangan Rantai Dragon Lock.     

"Snap!"     

Dengan ledakan Chi yang besar, maka Rantai Dragon Lock hanya menghantam ruang hampa, dan mengguncang Energi Chi dari langit dan bumi.     

Setelah Orange Star Emissary berhasil membunuh sang Nona Besi, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mengembalikan Rantai Dragon Lock-nya.     

Green-robed Emissary menggertakkan giginya – karena benci – dan berkata dingin, "Orange Star Emissary, sepertinya kau benar-benar telah menghianati Pasar Gelap. Jika demikian, maka aku tidak akan mengampunimu lagi. Aku akan menyingkirkan kalian berdua sekaligus."     

Sementara itu, empat orang Ksatria Jahat tua yang berada di belakang Green-robed Emissary juga merupakan para top master.     

Di antara mereka, terdapat dua orang elder yang telah mencapai Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon.     

Tenaga Chi di belakang tubuh mereka memancarkan keluar dari pori-pori, sebelum akhirnya menyebar kemana-mana dan membentuk dua binatang buas raksasa – yakni seekor naga dan seekor harimau.     

Dua orang elder itu merupakan adik dan kakak, namun hanya sedikit orang yang mengetahui nama asli mereka. Meski demikian, mereka berdua memiliki gelar yang sangat terkenal; "Naga dan Harimau Jahat".     

Ada yang berkata jikalau mereka sudah bekerja sama, maka mereka berdua mampu bertarung melawan seorang superior yang berada di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon tanpa mengalami kegagalan.     

Meskipun Orange Star Emissary masih berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon, namun wanita itu tetap terlihat bermartabat dan sangat waspada, apalagi ketika harus menghadapi dua orang - yakni sang Naga dan Harimau Jahat - seorang diri.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen bisa merasakan sesuatu, dimana ia pun mulai menatap ke arah kejauhan.     

"Swoosh!"     

Seketika itu juga, Mata Langit yang berada di dahinya mulai memancar. Kemudian, ia melihat sebuah kapal perang yang datang mendekat, yang mana itu terlihat sebesar gunung.     

Kabut di lautan itu memang menghalangi pandangan matanya.     

Namun, dengan menggunakan Mata Langit, maka ia mampu melihat area dalam radius 15 km.     

Kala itu, ekspresi wjaha Zhang Ruochen langsung berubah. Kemudian, ia menatap ke arah Huang Yanchen, Ao Xinyan, dan Orange Star Emissary, sebelum akhirnya berkata, "Sebuah kapal perang Setengah-Biksu sedang berlayar ke arah kita. Ayo cepat pergi dari sini!"     

Setelah mendengarkan hal ini, maka semua orang pun merasa gelisah.     

Bagaimanapun juga, dari empat buah kapal perang Setengah-Biksu, maka tiga diantaranya telah rusak, sementara satu yang lain telah diambil-alih oleh Black Skeleton Flood-dragon King.     

Jadi, seharusnya itu merupakan Black Skeleton Flood Dragon King!"     

Sebagai sosok pribumi yang mendominasi Lautan Xixuan, maka Black Skeleton Flood Dragon King bisa disejajarkan dengan seorang Setengah-Biksu. Sehingga, hampir semua prajurit Dunia Primitif pernah mendengar namanya.     

Tanpa ragu-ragu, semua prajurit Dunia Primitif yang berada di sana akhirnya mulai melarikan diri.     

"Alien Kematian, sekarang ini kalian tidak akan bisa melarikan diri!"     

Kapal perang Setengah-Biksu itu samar-samar bisa dilihat di balik kabut. Kapal itu sedang menghalangi rute pelarian mereka semua.     

Di waktu yang bersamaan, permukaan air di sekitarnya menjadi berombak.     

Setelah itu, terdapat begitu banyak Redcloud Python raksasa yang datang mendekat dan mengelilingi area lautan tersebut. Lalu, dengan kepala mereka yang keluar dari dalam air, maka seketika itu pula mereka mulai mengeluarkan suara pekikan yang memekakkan telinga.     

Karena sedang berkumpul bersama dan berjumlah banyak, maka Redcloud Python tersebut bisa dijumpai dimana-mana.     

"Boom!"     

Sang Komandan Ras Flood Dragon yang berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon tiba-tiba melompat keluar dari dalam air dengan mulut raksasanya yang terbuka. Di waktu yang bersamaan, sang komandan tersebut menggigit salah seorang prajurit Dunia Primitif hingga tubuhnya terbelah menjadi dua.     

Python itu menggerakkan tenggorokannya dan menelan setengah bagian tubuh prajurit tersebut.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka semua prajurit Dunia Primitif yang berada di sekitarnya menjadi ketakutan, hingga cepat-cepat melarikan diri.     

Di sisi lain, sisik-sisik yang terdapat di bagian kepala sang Komandan Ras Flood Dragon itu perlahan-lahan berubah menjadi kulit. Setelahnya, terdapat kepala seorang wanita yang mulai terbentuk. Kala itu, ia menyeringai dan berkata riang, "Alien manusia rasanya sangat lezat. Tapi sialnya, aku telah memakan 29 orang, jadi aku tidak bisa memakan lebih banyak lagi."     

Di antara para prajurit Dunia Primitif, saat itu terdapat seorang prajurit yang relatif berusia muda sedang menudingkan tangannya ke arah sang Komandan Ras Flood Dragon, sebelum akhirnya berkata sambil gemetar "Dialah yang memakan Wang Jing dan Lu Qingyao."     

Saat itu, sang Komandan Ras Flood Dragon tertawa kencang dan melesat ke arah lelaki tersebut dengan sangat cepat. Setelahnya, ia pun menelan prajurit muda itu bulat-bulat.     

Karena sedang dikelilingi oleh Ras Flood Dragon, maka semua prajurit yang berada di sana mulai merasa putus asa, karena mereka seakan-akan tidak akan sanggup melarikan diri.     

Dan ketika mereka sudah merasa putus asa, bahkan mereka yang sebelumnya merasa gigih, pasti juga akan jatuh mentalnya, hingga akhirnya mulai merasa panik, atau bahkan mulai menangis.     

Bahkan para master jahat dari Pasar Gelap juga berubah pucat, selain juga sama-sama kesulitan untuk menemukan cara melarikan diri.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen terlihat tenang dan mengamati kapal perang Setengah-Biksu yang berada di kejauhan tersebut. Saat itu, ia menatap ke arah sosok berperawakan tinggi – yang sedang berada di atas kapal.     

Secara instingtif, maka Zhang Ruochen bisa memahami jikalau sosok yang berada di atas kapal tersebut merupakan sosok lawan yang paling mengerikan.     

Sosok itu memiliki tinggi 2.4 meter dan sedang mengenakan armor berwarna merah. Di sisi lain, ia terlihat sangat tangguh dan seakan mampu menekan orang lain hanya dengan menggunakan arogansinya.     

Selain itu, ia memiliki wajah yang tirus, kedua mata yang cekung, dan hidung yang panjang. Di atas kepalanya, terdapat sebuah bunga berwarna ungu yang sedang melayang, dan terlihat menyala, seperti halnya sebuah lentera magis, yang memancarkan cahaya menyilaukan.     

Meskipun sosok tersebut sedang menyembunyikan auranya, namun Zhang Ruochen masih sanggup merasakan jikalau terdapat daya rusak yang sangat besar – yang mana sedang bersembunyi di balik sosok tersebut.     

"Dia pasti merupakan sang pendominasi di Lautan Xixuan, yakni Black Skeleton Flood Dragon King, seekor binatang buas level enam," pikir Zhang Ruochen.     

Dengan kedua tangan yang berada di balik punggungnya, maka Black Skeleton Flood Dragon King mulai mengamati para prajurit Dunia Primitif tersebut, sambil menunjukkan senyuman tipis di wajahnya. Saat itu, ia merasa jika dirinya merupakan seorang dewa yang sedang mengendalikan takdir para manusia yang berada di hadapannya.     

Tidak lama kemudian, suaranya terdengar memenuhi area perairan tersebut. "Alien manusia, kalian semua harus dihukum mati karena kalian telah masuk ke dalam Lautan Xixuan dan menjajah wilayah kami. Namun, aku berbeda dengan kalian semua. Jadi, aku tidak akan marah dan menyingkirkan kalian semua. Aku akan mengampuni nyawa kalian."     

Ketika mendengarkan hal tersebut, maka para prajurit Dunia Primitif yang sebelumnya merasa putus asa, tiba-tiba seperti baru saja mendapatkan harapan kembali atas keselamatan hidup mereka.     

Apa sang raja sungguh-sungguh akan melepaskan mereka begitu saja?     

Mereka semua memahami jikalau itu merupakan hal yang mustahil, namun mereka juga masih sangat berharap agar hal yang demikian benar-benar terjadi.     

Black Skeleton Flood Dragon King menatap ke arah mereka semua – dengan ekspresi menimbang-nimbang dan menghina, "Dasar para manusia naif! Mereka sungguh-sungguh berpikir jikalau aku akan melepaskan mereka begitu saja," pikirnya. Setelah itu, ia menambahkan, "Di bawah kalian merupakan Bloody Trench yang tiada duanya. Di sisi lain, peninggalan Xuanwu juga berada di bawah sana. Sekarang, cara satu-satunya agar kalian bisa bertahan hidup adalah dengan menyelam ke dalam Bloody Trench. Jika kalian cukup beruntung, maka kalian mungkin bisa mendapatkan warisan Xuanwu."     

Green-robed Emissary mendengus dan berkata, "Pidato yang bagus. Kau hanya ingin agar kami membantu membuka jalan untukmu dengan mempertaruhkan nyawa masing-masing. Black Skeleton Flood Dragon King, apa kau juga ingin mendapatkan warisan Xuanwu?"     

"Diamlah!"     

Raja itu menatap ke arah Green-robed Emissary dengan menggunakan Kekuatan Biksu yang terlepas dari kedua matanya, yang mana akhirnya berubah menjadi dua kolom cahaya.     

Seketika itu juga, Green-robed Emissary berteriak kencang. Setelah itu, kedua matanya terasa sakit, hingga darah mulai mengucur deras dari kedua matanya.     

Black Skeleton Flood Dragon King merentangkan satu tangan ke udara untuk mengambil Senjata Suci, "Palu Roaring Flame", yang berada di tangan Green-robed Emissary.     

Raja itu menggenggam palu tersebut dan melepaskan bola api suci dari tangannya, yang mana ia sedang mencoba untuk memurnikan Vessel Spirit yang terdapat di dalam palu pertempuran tersebut.     

Setelahnya, ia pun mengangguk dan berkata – sambil menghela nafas, "Kau hanyalah seorang pria yang berada di Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon, sehingga kau sama sekali tidak layak menggenggam sebuah Senjata Suci. Aku akan menjaga senjata ini untuk dirimu."     

"Black Skeleton Flood Dragon King, kau telah membuatku sangat marah."     

Seketika itu juga, Green-robed Emissary menahan rasa sakitnya dan ingin segera menumpahkan amarahnya.     

Kemudian, dengan api hijau yang terdapat di sekitar tubuhnya, maka ia mulai mengepalkan tangannya erat-erat, lalu melompat ke angkasa, dan melayangkan satu pukulan ke arah Black Skeleton Flood Dragon King.     

"Thump!"     

Sebagaimana sang raja mulai menggerakkan tangannya, maka seketika itu pula terdapat awan Chi yang terlepas dan menghantam Green-robed Emissary – yang langsung berubah menjadi kabut darah – dengan tulang-belulangnya yang telah menjadi abu.     

Hanya dengan satu kali gerakan tangan, maka sang raja telah berhasil mengubah seorang Emissary sampai menjadi debu, yang mana hal tersebut sama mudahnya seperti sedang membunuh seekor semut.     

Black Skeleton Flood Dragon King mendengus dan berkata sarkastik, "Hari ini, aku hanya ingin membuat kalian marah, alien manusia. Jadi, siapa lagi yang ingin menentangku? Kalian semua hanyalah sekawanan semut, dan sudah seharusnya kalian merasa terhormat ketika mendapatkan kesempatan untuk membuka jalan untukku. Jadi sekarang, siapa dari kalian yang masih tidak terima dan enggan masuk ke dalam Bloody Trench?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.