Kaisar Dewa

20 Juta Poin Merit Militer



20 Juta Poin Merit Militer

0Kekuatan bertahan dari monster berkepala manusia dan bertubuh naga itu sangat tangguh. Sebab, hanya dengan sisik merah bagian luarnya, namun ia telah mampu menangkis serangan yang berasal dari Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh.     

Namun, mereka benar-benar memahami jika pedang yang digenggam oleh Zhang Ruochen telah jauh mengungguli Senjata Suci Bela Diri, hingga akhirnya menjadi sebuah Senjata Suci. Lalu, ketika serangan itu sampai berhasil mendarat, maka serangan tersebut akan langsung menembus pertahanan sang monster.     

"Swoosh!"     

Kilatan pedang melintas dan bergerak turun dengan sangat cepat.     

Sang monster berkepala naga dan bertubuh manusia langsung berguling-guling kesakitan. Setelah itu, terdapat kekuatan besar berwarna merah yang meledak dari dalam tubuhnya, seperti halnya awan api, hingga berhasil menghempaskan Zhang Ruochen ke arah belakang.     

Zhang Ruochen terhempas ke belakang dan membentur sebuah dinding batu dengan suara berdentum, hingga menciptakan lubang berbentuk tubuh manusia.     

Ketika mendarat di atas tanah, maka Zhang Ruochen meregangkan lehernya dan memfokuskan pandangan matanya ke arah sang monster, sambil berkata, "Ternyata dia adalah raja Redcloud Python. Meskipun kepalanya baru saja terkena serangan Pedang Kuno Abyss, namun dia masih memiliki kekuatan bertarung yang besar."     

Monster itu mundur sangat jauh. Tubuhnya tampak menggeliat dan ia sedang merentangkan dua cakar raksasa untuk membentuk kuda-kuda bertahan.     

Setelahnya, ia mulai sedikit mengangkat kepala berdarahnya, yang mana terlihat sangat mirip dengan seorang pria tua. Lalu, dengan suara yang dalam dan serak, maka ia berkata, "Sang Lord Flood Dragon yang asli bahkan 100 kali lipat lebih tangguh daripada diriku. Sebab, hanya dengan satu hembusan nafas beliau, maka kau akan berubah menjadi tulang belulang. Aku hanyalah komandan militer di bawah kepemimpinan Black Skeleton Dragon. Meskipun kekuatanku jauh di bawah sang Lord Flood Dragon, namun aku masih cukup mampu mengimbangimu."     

Setelahnya, terdapat garis-garis Chi naga yang keluar dari tubuh sang monster, sebelum akhirnya mengalir ke arah kepalanya, hingga mulai mengobati luka-lukanya. Alhasil, separuh kepalanya yang terluka mulai menumbuhkan daging baru, dan perlahan-lahan menjadi sembuh.     

Namun, Zhang Ruochen tidak akan membiarkan sang monster tersebut menyembuhkan dirinya sendiri.     

Kala itu, kedua matanya berfokus pada luka-luka tersebut, dan ia pun kembali mengambil Pedang Kuno Abyss-nya, sambil bersiap-siap untuk menyerang.     

Seketika itu juga, terdapat cahaya pedang panjang yang keluar dari ujung pedangnya, dan membentuk begitu banyak garis-garis pedang Chi, hingga beterbangan di sekitar gua batu. Sementara itu, Zhang Ruochen berdiri di tengah-tengah bayangan ilusi pedang Chi tersebut – layaknya seorang Biksu Pedang – yang sedang mengendalikan sepuluh ribu pedang dalam waktu yang bersamaan.     

"Tunggu."     

Sang monster tersebut mulai memutar bola matanya dan bertanya, "Alien manusia, bisakah kau katakan padaku harta karun apa yang berada di dalam lukisan tersebut? Mengapa kau bisa bersembunyi di dalamnya?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Redcloud Python memang makhluk yang sangat cerdas. Dan kau hanya sedang mengulur-ulur waktu. Namun, sayangnya trik yang kau gunakan sama sekali tidak akan berpengaruh terhadapku."     

"Tunggu."     

Sang monster cepat-cepat berkata, "Mungkin kau ingin mendengar lokasi peninggalan Xuanwu?"     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen berhenti sejenak, sambil mengamati mata sang monster itu lekat-lekat.     

Monster itu menjadi gembira di dalam hatinya dan mulai membatin, "Alien kematian ternyata memang sedang mencari warisan Xuanwu. Bagus sekali! Karena dia memang tertarik, maka aku akan memberitahunya tentang beberapa area kuno yang berbahaya. Selama aku bisa mengulur-ulur waktu, maka aku akan mampu menghancurkannya dengan serangan cakarku, tepat pada saat kekuatanku sedikit lebih pulih."     

Sang monster cepat-cepat berkata, "Aku telah tinggal di Lautan Xixuan selama ribuan tahun, jadi aku mengerti tentang tempat-tempat rahasia yang berada di dalamnya. Sekarang ini, aku akan memberitahumu tentang beberapa tempat rahasia."     

"Tidak perlu. Aku bisa menemukannya sendiri."     

Sang monster sedikit tersentak. Lalu, sebelum ia sempat bereaksi, maka seketika itu pula Zhang Ruochen telah berteleportasi menggunakan Ruang Pergerakan dan muncul di sekitar area perut sang monster.     

"Swoosh!"     

Ia berputar-putar di dalam air dan Hati Pedang – yang terdapat di dahinya – mulai bersinar terang. Setelah itu, gelombang-gelombang teknik pedang mulai berkumpul di jari tangan bagian kanannya, sebelum akhirnya ia mulai menebaskan pedang-pedang tersebut.     

Seketika itu juga, garis demi garis Pedang Chi mulai terlepas.     

"Crash! Crash!"     

Pedang Kuno Abyss berhasil menembus armor naga dan meninggalkan cetak tanda pedang yang panjang. Setelah itu, terdapat begitu banyak darah yang keluar dari tubuh sang monster tersebut.     

Sebelumnya, dengan tingkat pengolahan yang dimiliki oleh sang monster, meskipun Zhang Ruochen menggunakan Ruang Pergerakan, namun ia masih belum juga mampu melukainya.     

Namun, serangan Zhang Ruochen yang sebelumnya tidak hanya berhasil menembus mata kirinya, tetapi juga telah melukai mahkota yang berada di kepala monster tersebut.     

Oleh karena itulah, kekuatan sang monster telah menurun begitu drastis, sehingga ia sama sekali tidak sanggup menghindari serangan Zhang Ruochen.     

Sang monster mulai mengeluarkan auman kemarahan, sambil memuntahkan petir berwarna ungu. Setelahnya, terdapat puluhan garis-garis petir – sebesar mangkuk – yang terlepas dan memiliki ketajaman seperti bilah pedang. Di waktu yang bersamaan, petir-petir itu mengarah ke Zhang Ruochen.     

"Swoosh!"     

Sekali lagi, Zhang Ruochen berteleportasi menggunakan Ruang Pergerakan. Setelah itu, ia melewati hujan petir tersebut, dan kembali muncul di atas kepala sang monster.     

"Swift and Neat."     

Tanda Waktu telah bergabung ke dalam teknik pedang.     

Zhang Ruochen mengaktifkan Tenaga Chi-nya, hingga membuatnya langsung mengalir ke sekujur tubuh. Di waktu yang bersamaan, pedang cahayanya terlepas dengan kecepatan kilat dan berhasil menebas mahkota milik sang monster. Akibatnya, serangan itu membuat sang monster terlempar ke belakang sejauh 10 meter.     

Setelahnya, terdengar suara yang keluar dari dalam Grafik Kayu Yin Yang, "Wow! Serangan yang bagus!"     

Blackie keluar dari dalam lukisan tersebut. Lalu, sambil berubah menjadi sebuah bayangan, maka ia merentangkan kedua cakarnya, dan cepat-cepat mengambil potongan mahkota raksasa tersebut. Setelah selesai mendapatkannya, maka ia cepat-cepat kembali ke dalam lukisan.     

"Swoosh!"     

Dengan mahkotanya yang berhasil ditebas, maka terdapat kolom darah yang menyembur keluar dari kepala sang monster tersebut. Alhasil, darah yang keluar itu akhirnya mewarnai gua batu menjadi berwarna merah.     

Sang monster sedang berteriak kesakitan, hingga akhirnya benar-benar menggila. Sebab, sambil terus mengayun-ayunkan cakarnya, maka monster tersebut seperti sedang menghancurkan seisi gua.     

"Boom!"     

Seisi gunung yang berada di dalam air itu menjadi terguncang. Setelahnya, gunung itu akhirnya meletus menjadi kolam lumpur. Di waktu yang bersamaan, tidak terhitung jumlah bebatuan yang terlempar dari dalam kolam berlumpur tersebut dan menyebar kemana-mana.     

"Apa yang terjadi?"     

"Mengapa ada fluktuasi energi yang begitu besar?"     

...     

Para Redcloud Python yang berada di dalam air akhirnya menjadi terusik, hingga mereka pun mulai keluar dari sarang masing-masing, dan berkumpul di sekitar perbatasan gunung tersebut.     

"Roar!"     

Di tengah kolam lumpur tersebut, terdengar suara auman yang memekakkan telinga.     

Suara itu berubah menjadi sebuah gelombang suara dan berhasil menghempaskan semua Redcloud Python yang berada di sekitar sana.     

Akibatnya, air di bawah lautan tersebut menjadi terguncang, sebelum akhirnya terdapat bayangan naga raksasa yang mulai melesat – dari puing-puing gunung yang runtuh – menuju ke permukaan air.     

Ketika diamati dari jarak dekat, maka di sana terdapat lelaki muda yang sedang berdiri di leher bayangan naga tersebut. Di tangannya, ia sedang menggenggam rantai besi yang diikatkan di leher naga tersebut.     

Permukaan rantai besi itu memancarkan cahaya api, yang terus menerus membakar tubuh raksasa sang naga air.     

"Boom!"     

Monster itu keluar dari permukaan air, hingga menciptakan gelombang ombak yang tinggi, sebelum akhirnya monster tersebut terbang menuju ke atas awan.     

Zhang Ruochen menggenggam erat-erat Rantai Dragon Lock, sambil tetap menunggangi monster tersebut di atas awan. Alhasil, mereka telah bergerak semakin jauh dari permukaan laut, sebagaimana mereka terlihat sedang pergi menuju ke semesta yang maha luas.     

Kecepatan monster itu sangat tinggi, sehingga benturan angin di sekitarnya terasa seperti pisau-pisau es. Akibatnya, benturan angin tersebut melukai wajah Zhang Ruochen, dan membuat kulit-kulitnya mengelupas.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen mengatupkan kedua jarinya dan membentuk sebuah keterampilan pedang – yang digunakan untuk mengendalikan Pedang Kuno Abyss – dengan memanfaatkan Hati Pedang-nya. Setelah itu, pedang tersebut terbang dari ruang hampa dan telah berada di belakang sang naga air. Tiba-tiba, ujung pedang itu berubah arah dan ingin menusuk punggung sang monster tersebut.     

Namun, sang monster rupanya menggoyangkan ekor dan mengeluarkan kekuatannya yang besar, hingga membuat Pedang Kuno Abyss terhempas di kejauhan.     

Bagaimanapun juga, sang monster tampak seperti sedang berusaha melepaskan diri, hingga kadang ia melesat ke arah awan, sementara di waktu yang lain ia menukik turun ke arah laut, bahkan suatu ketika monster tersebut juga menghantamkan dirinya pada sebuah pulau... tidak lama kemudian, sang monster telah berhasil membawa Zhang Ruochen pada jarak ribuan kilometer jauhnya.     

Meski demikian, tidak peduli seberapa gigihnya monster tersebut ingin melepaskan diri, namun ia benar-benar gagal mengguncang Zhang Ruochen ataupun Rantai Dragon Lock tersebut.     

"Ternyata ini merupakan sang Komandan Ras Flood Dragon yang telah berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Jadi, meskipun monster ini sedang terluka parah, namun ia masih mampu melepaskan kekuatan yang mengerikan semacam ini."     

Zhang Ruochen mengaktifkan Pedang Kuno Abyss – sekaligus juga enam Pedang Suci lainnya – untuk membentuk sebuah sirkulasi pedang, yang terus menerus menusuk sang monster.     

"Pffff!"     

Setiap kali pedang itu ditusukkan, maka seketika itu pula tercipta sebuah lubang berdarah di tubuh sang monster. Lalu, setelah hanya beberapa saat, maka tubuhnya telah penuh dengan ratusan lubang berdarah. Akibatnya, luka-luka yang diderita oleh monster tersebut telah berkembang menjadi semakin parah.     

Di sisi lain, monster itu masih mencoba untuk terbang sejauh 200 kilometer, namun pada akhirnya, ia pun tak kuasa lagi bertahan, hingga akhirnya melepaskan teriakannya yang terdengar kesakitan dan memilukan. Setelah itu, ia mendarat di atas permukaan laut, hingga menciptakan semburan gelombang yang tinggi.     

Zhang Ruochen masih mencengkram Rantai Dragon Lock-nya. Saat itu, sambil berdiri di atas tubuhnya, maka ia mengayunkan tangannya dan menarik rantai tersebut – yang sebesar mangkuk – agar kembali ke pergelangan tangannya, hingga menciptakan suara "swish".     

"Akhirnya berakhir. Aku baru saja mendapatkan 400.000 poin merit militer."     

Zhang Ruochen menggerakkan tangannya yang mati rasa, sebelum akhirnya menghembuskan nafas lega.     

Seekor Redcloud Python yang berada di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon memang sangat tangguh. Jika ia bertemu dengan naga yang berada pada kondisi prima, maka kemungkinan ia tidak akan mampu menangkis satu serangan cakarnya.     

Zhang Ruochen pun duduk bersila di atas bangkai raksasanya dan mulai mengaktifkan "Kitab Empryan Kaisar Ming", sambil berusaha untuk mengisi kembali Tenaga Chi yang telah dihabiskan sebelumnya.     

Tiba-tiba, terdengar suara aneh yang berasal dari dalam tubuh sang naga     

"Crash!"     

Sebuah palu raksasa keluar dari mulut naga tersebut dan melepaskan energi petir yang mengarah menuju kepala Zhang Ruochen.     

Berbahaya.     

Tanpa berpikir dua kali, ia pun segera menggunakan Ruang Pergerakan dan memperagakan kekuatan ruang.     

Setelah itu, terdapat kilatan yang memancar dari petir tersebut. Bahkan, kilatan energi itu berhenti tepat di depan dahi Zhang Ruochen, sebelum akhirnya terjatuh ke dalam air.     

Setelahnya, area lautan pada radius 300 meter mulai memancarkan kilatan-kilatan petir.     

Di waktu yang bersamaan, air laut tersebut mulai mendidih, hingga melepaskan gelembung-gelembung sebesar kepalan tangan.     

"Naga itu telah mati, namun ia masih bisa menggunakan Senjata Suci – palu pertempurannya?"     

Zhang Ruochen segera menggunakan teknik bergerak untuk beranjak pergi sejauh-jauhnya. Kala itu, ia tidak berani berada dalam jangkauan palu pertempuran milik sang naga air.     

Di waktu yang bersamaan, ia melepaskan Mata Langit dan mengamati bangkai reptil tersebut, sebelum akhirnya memahami apa yang sedang terjadi. Ternyata, jiwa binatang buas itulah yang sedang mengendalikan palu pertempuran tersebut.     

Jadi, meskipun monster itu telah mati, namun tingkat pengolahannya ternyata cukup mendalam, sehingga jiwa binatang buasnya tidak begitu saja menghilang.     

Sebelumnya, leher monster tersebut telah dirantai dan tidak sanggup melepaskan palu pertempuran dari dalam perutnya. Namun, setelah Zhang Ruochen menarik rantai dan membunuhnya, maka jiwa binatang buasnya akhirnya berusaha untuk menyerang Zhang Ruochen.     

Setelah memahami apa yang sedang terjadi, maka Zhang Ruochen baru bisa bersikap tenang dan tersenyum. "Jiwa binatang buas seekor Redcloud Python seharusnya merupakan harta karun yang luar biasa."     

Setelah mengatakan itu, maka Jiwa Bela Diri-nya mulai terlepas dan melesat ke arah bangkai sang naga air.     

Beberapa saat kemudian, Jiwa Bela Diri Zhang Ruochen telah berhasil menangkap jiwa binatang buas – berukuran 100 meter tersebut – sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam tubuhnya sendiri.     

Di waktu yang bersamaan, terdengar suara Blackie dari dalam Grafik Kayu Yin Yang, "Zhang Ruochen, berikan jiwa bintang buas itu kepadaku."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya dan bertanya, "Untuk apa?"     

"Aku akan memurnikan sebuah Pil Jiwa Flood Dragon dan memberikannya pada gadis dengan fisik setengah naga. Meskipun gadis itu belum berhasil menguasai Fisik Naga Murni, namun itu masih bisa digunakan untuk menyelesaikan sesi latihannya dan mencapai Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Selama tingkat pengolahannya mencapai Perubahan Ketiga, maka gadis itu akan mampu menandingi para master dari Pasar Gelap. Jadi, gadis itu akan membantumu membalaskan dendam."     

Zhang Ruochen masih merasa kebingungan, jadi ia pun bertanya, "Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon? Apa dia sungguh berlatih secepat itu?"     

Blackie tersenyum, "Dengan bantuan Pil Jiwa Flood Dragon, maka aku meyakini jika diriku mampu membuatnya menembus Perubahan Ketiga dalam dua tahun. Sementara itu, dua tahun di dalam Dunia Lukisan adalah sama seperti dua bulan di dunia luar. Apakah dua bulan adalah waktu yang lama?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata pelan, "Baiklah! Aku bisa memberimu jiwa naga ini. Bahkan, aku juga bisa memberimu hal yang lainnya. Namun, kau harus mampu membuatnya mencapai Perubahan Ketiga dalam kurun waktu dua bulan."     

"Tidak masalah," kata Blackie.     

Setelah memberikan jiwa naga tersebut kepada Blackie, maka tatapan mata Zhang Ruochen kembali terfokus pada palu pertempuran yang berada di atas bangkai sang naga. Di waktu yang bersamaan, ujung bibirnya sedikit terangkat, sambil berkata, "Mungkin itu adalah sebuah Senjata Suci! Abyss, palu itu milikmu!"     

"Swoosh!"     

Pedang Kuno Abyss terbang dari sarungnya dan melesat ke arah palu pertempuran – dengan intensitas ingin memurnikannya.     

Palu pertempuran itu merupakan Senjata Suci Seratus Inskripsi, yang juga mengandung Vessel Spirit.     

Kala itu, jiwa palu tersebut seolah bisa membaca niat Pedang Kuno Abyss, sehingga jiwa tersebut mulai melancarkan perlawanan.     

"Bang!"     

Kedua Senjata Suci itu mulai bertarung di udara.     

Dalam satu jam, Zhang Ruochen akhirnya selesai mengumpulkan sisik-sisik naga, darahnya, dan juga Mutiara Naga tersebut.     

Kala itu, Pedang Kuno Abyss juga sedang memurnikan palu pertempuran. Di sisi lain, terdapat cahaya yang memancar dari bilah pedang tersebut, sebelum akhirnya pedang itu terbang beberapa puluh meter jauhnya – sambil meninggalkan jejak berupa ekor cahaya.     

Zhang Ruochen berdiri tegak di atas permukaan laut, sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss, dengan kedua matanya yang terfokus pada gelombang air di kejauhan, "Ayo. Kita akan kembali mengumpulkan poin merit militer."     

...     

...     

Dua bulan berlalu dengan cepat.     

Selama itu, Zhang Ruochen telah bergerak aktif di area Lautan Xixuan. Lelaki itu seperti sedang menjadi hantu pembunuh – yang membantai para binatang buas pribumi yang berada di perairan.     

Di antara mereka, ia berhasil membunuh 47 ekor Redcloud Python.     

Selain itu, ia juga membunuh 28 binatang buas level lima, termasuk Hiu Silverbelly, Millennial Black Golden Tortoise, dan lain-lain. Sebagaimana untuk hasil perburuan binatang buas level empat, maka jumlahnya sudah tak terhitung lagi.     

Hanya dalam dua bulan terakhir, maka ia telah berhasil mengumpulkan 9.000.000 poin merit militer.     

Akibatnya, statistik seperti ini benar-benar mengejutkan seantero Gunung Chaotic Millionverse.     

Ada puluhan ribu ksatria yang sedang berkumpul di bawah tablet batu Peringkat Surga. Kala itu, mereka sedang mengamati poin merit militer yang terletak di samping nama "Zhang Ruochen"– yang berada di posisi puncak – yang mana pria tersebut telah berhasil mengumpulkan 20.000.000 poin merit militer, hingga membuat lelaki itu semakin berada dekat dengan Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.