Kaisar Dewa

Siapa yang Paling Kuat?



Siapa yang Paling Kuat?

0Sambil berdiri di haluan, maka Xu Hai terlihat sangat elegan – dengan jubah putih keperakannya yang terlihat megah. Saat itu, ia sedang menatap ke arah Zhang Ruochen, yang sedang berdiri di atas permukaan air, sambil berkata dan tersenyum, "Zhang Ruochen, mengapa kau berhenti melarikan diri?"     

Zhang Ruochen menatap ke arah kapal di mana Xu Hai berdiri. Saat itu, ia menyaksikan enam mayat mulai dijatuhkan dari atas dek, dan setiap mereka tampak bersimbah darah. Yang jelas, mereka semua telah mati.     

Keenam orang yang telah mati tersebut merupakan para prajurit Dunia Primitif dan berada di dalam squad Xu Hai.     

Zhang Ruochen bertanya, "Mengapa kau membunuh mereka?"     

Xu Hai berkata sambil tersenyum, "Aku tidak bisa membiarkan mereka menyaksikan bagaimana aku membunuhmu. Sebab, jikalau mereka sampai menyebarkan omong kosong karena aku telah membunuh seorang ksatria dari Daratan Kunlun, tepat pada saat mereka kembali ke markas, maka aku pasti akan dihukum oleh Menteri Peperangan."     

Zhang Ruochen berkata, "Jadi, kau membunuh mereka hanya karena ingin menutup mulut mereka."     

"Jika kita tidak diwajibkan untuk membentuk satu squad sebelum pergi meninggalkan Pulau Huangyu, apa kau pikir aku akan berada di kapal yang sama dengan mereka?"     

Xu Hai kembali berkata, "Selain itu, ini bukanlah pembunuhan. Sebab, ketika kembali ke markas, maka aku akan mengatakan pada petugas pemerintah dari Menteri Peperangan jikalau mereka dibunuh oleh makhluk pribumi yang berasal dari Dunia Primitif Xuan Wu. Sehingga, keluarga mereka bisa mendapatkan dana pensiun yang besar."     

Zhang Ruochen bertanya, "Jika aku membunuh dirimu, lalu apakah Menteri Peperangan juga akan memberikan dana pensiun kepada Keluarga Biksu Xu?"     

Xu Hai terlihat serius dan dingin. Namun, tidak lama kemudian, ia mulai tertawa kencang dan berkata, "Zhang Ruochen, apa kau telah gila karena reputasimu yang tinggi setelah berhasil mendapatkan No.1 di Peringkat Surga? Apa kau pikir dirimu tidak terkalahkan karena kau hanya tidak mampu menemukan musuh yang kuat? Lalu, biarkan aku mengatakan padamu tentang suatu kejujuran, bahwa kau hanyalah merupakan seekor semut ketika berhadapan dengan para master dari Alam Fish-dragon."     

Zhang Ruochen berkata," Tidakkah menurutmu ini terlalu dini untuk menyimpulkan sesuatu? Sebab, hanya dengan melangsungkan pertarungan, maka kita akan mengetahui siapa yang lebih kuat, benarkan?"     

Xu Hai berkata, "Kau sungguh terlampau arogan dan tak tahu malu. Jika demikian, sebagai kakak saudaramu, maka aku harus bertanggung jawab untuk memberimu pelajaran, agar kau bisa bertingkah laku dengan lebih sederhana."     

"Master, Anda tidak perlu menangani seorang ksatria Alam Surga seorang diri. Biarkan saya yang akan membunuhnya untuk Anda."     

Seorang pertapa dari Alam Fish-dragon mulai keluar dari belakang punggung Xu Hai.     

Pria itu bernama Xu Qianling, seorang elder dari Keluarga Biksu Xu.     

Sambil membawa Tongkat Black Golden sepanjang empat meter, maka Xu Qianling mengambil satu langkah dan langsung bergegas turun dari kapal. Lalu, sambil berdiri di atas ombak, maka ia segera mengambil inisiatif untuk menyerang Zhang Ruochen terlebih dahulu.     

Ketika menyaksikan Xu Qianling mulai melancarkan serangan, maka Xu Hai tidak ikut bergerak, untuk sementara waktu. Bagaimanapun juga, ia meyakini jika Xu Qianling merupakan sosok yang cukup tangguh untuk mengalahkan Zhang Ruochen.     

"Xu Qianling telah berhasil menguasai "Bone Refining Jade" di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Jadi, kekuatannya sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan para ksatria yang berada di Alam Surga."     

"Meskipun jika Zhang Ruochen merupakan sosok ranking pertama di Peringkat Surga, namun dia tidak akan sanggup menandingi Xu Qianling."     

"Selain itu, Xu Qianling juga merupakan murid Keluarga Biksu Xu, jadi dia pasti lebih tangguh daripada para pertapa biasa yang sama-sama berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Jadi, meskipun dia bertarung melawan seorang pertapa di Perubahan Keempat, namun dia juga tidak akan sepenuhnya kalah."     

"Lalu, bagaimana mungkin Zhang Ruochen sanggup mengalahkannya?"     

Xu Hai cukup percaya diri terhadap kekuatan Xu Qianling. Oleh karena itulah, ia terlalu malas untuk bergerak. Apalagi, kau tidak perlu sampai menggunakan palu gada, ketika hanya ingin menghancurkan kacang.     

"Swoosh!"     

Tenaga Chi Xu Qianling sangat banyak. Tenaga itu mengalir dari tangannya dan masuk ke dalam Tongkat Black Golden-nya, sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh.     

Saat itu, ia mengayunkan tongkat pertarungannya, sehingga berhasil menciptakan ombak air yang mengarah ke Zhang Ruochen.     

Karena terpengaruh oleh kekuatan teknik tongkat milik Xu Qiangling yang tangguh, maka ombak air yang menghantam Celestial Bodyshield-nya Zhang Ruochen telah terlempar sampai sejauh 30 meter.     

"Haha! Sosok ranking pertama di Peringkat Surga tidak lain hanyalah menjadi seekor semut ketika harus berhadapan dengan seorang pertapa dari Alam Fish-dragon."     

Sambil tertawa, maka Xu Qianling menggenggam tongkat pertempurannya dan kembali melancarkan serangan.     

Zhang Ruochen menyeimbangkan dirinya sendiri dan berhenti melangkah mundur. Seketika itu juga, ia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan menggerakkan tangannya ke arah lingkaran ombak air tersebut.     

Akibatnya, air itu berotasi kencang di sekitar pedangnya seperti sebuah aliran.     

Dengan suara "kreek", maka lingkaran ombak itu membeku dan berubah menjadi jarum-jarum es berukuran tiga inci.     

"Out!"     

Zhang Ruochen mengayunkan lengannya, hingga jarum-jarum es itu mulai terbang ke arah Xu Qianling seperti halnya hujan pedang.     

"Heaven Shaking Fury."     

Xu Qianling membelah ke arah bawah dengan menggunakan tongkatnya.     

Kala itu, Tongkat Black Golden berhasil menciptakan bayangan panjang berukuran 30 meter, dengan lebarnya seukuran mangkuk. Setelahnya, tongkat itu membelah dan berhasil menghancurkan jarum-jarum es yang mengarah ke dirinya.     

Bayangan tongkat raksasa itu mengandung kekuatan yang dahsyat. Akibatnya, tongkat itu berhasil membelah permukaan air, hingga menciptakan semburan air setinggi 30 meter.     

Zhang Ruochen segera mengarahkan pedangnya ke sisi samping untuk bertahan. Setelah itu, terdapat Semburan Pedang yang terlepas tanpa henti, yang mana membuat tubuhnya terbang. Tekniknya kali ini telah berhasil menciptakan sebuah Pedang Lonceng raksasa.     

"Pow!"     

Dalam sekejap, bayangan tongkat raksasa itu telah berhasil menghancurkan Pedang Lonceng, hingga lelaki itu pun terkena serangan dan terhempas.     

Bilah pedangnya sedikit tergores dan bergetar.     

"Zhang Ruochen, sudah kukatakan kepadamu. Ranking pertama di Peringkat Surga hanya mampu menjadi seorang raja di Alam Surga. Namun, sekali saja kau bertemu dengan para master dari Alam Fish-dragon, maka kau hanya akan menjadi seekor semut. Sejujurnya, aku masih menggunakan setengah kekuatanku."     

Xu Qianling merasa percaya diri terhadap kemenangannya, dan sekali lagi mulai menyerang Zhang Ruochen.     

Pria itu merasa bersemangat, dan meyakini jikalau dirinya mampu membunuh Zhang Ruochen, maka itu merupakan sebuah kontribusi yang besar. Yang jelas, ia akan mendapatkan hadiah yang melimpah dari sang Leluhur.     

Zhang Ruochen menghela nafasnya dan berkata, "Dengan kekuatanku yang sekarang, maka aku masih terlampau jauh bila dibandingkan dengan seorang pertapa di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon."     

"Sialnya, kau telah terlambat untuk menyadari hal tersebut." kata Xu Qianling sambil tertawa.     

"Belum terlambat."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya, dan langsung mengeluarkan Jiwa Bela Diri-nya, sebelum akhirnya mulai memobilisasi Energi Chi yang terdapat di langit dan bumi.     

"Swoosh!"     

Dalam sekejap, Energi Chi yang terdapat di langit dan bumi mulai terbang ke arah Zhang Ruochen tanpa bisa dihentikan, hingga membuat auranya semakin lama menjadi semakin kuat.     

Zhang Ruochen baru saja bertarung melawan Xu Qianling dengan menggunakan kekuatannya sendiri, dan belum menggunakan Jiwa Bela Diri-nya. Di sisi lain, Jiwa Bela Diri juga merupakan kekuatan terbesar bagi lelaki tersebut. Sebab, Jiwa Bela Diri-nya telah setara dengan seorang pertapa di Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon.     

Karena mendapatkan suntikan kekuatan dari Jiwa Bela Diri, maka ia seperti baru saja berubah menjadi orang lain. Kala itu, ia berdiri sambil membawa pedangnya, dan tampak sangat tenang. Meski demikian, hal tersebut telah berhasil memberikan tekanan tersendiri kepada Xu Qianling.     

"Sungguh Jiwa Bela Diri yang tangguh!"     

Tiba-tiba, Xu Qianling menghentikan gerakannya karena merasa tercengang. Setelah itu, ekspresi wajahnya berubah muram.     

Lalu, ia juga memanggil Jiwa Bela Diri-nya untuk memobilisasi Energi Chi dari langit dan bumi, guna menambah kekuatannya sendiri.     

Meski demikian, Jiwa Bela Diri milik Xu Qianling hanya sama kuatnya dengan tingkat pengolahannya, yang mana berada di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Oleh karena itulah, kekuatannya hanya meningkat sedikit, meskipun ia telah mengeluarkan Jiwa Bela Diri.     

"Tidak peduli seberapa tangguhnya Jiwa Bela Diri tersebut, namun dia masih merupakan seorang ksatria Alam Surga."     

Xu Qianling menahan keragu-raguannya dan mencoba bersikap tenang. Setelah itu, ia mulai memobilisasi Tenaga Chi-nya dengan kekuatan penuh, dan memperagakan Pertahanan Delapan Trigram, sebuah teknik tongkat kelas rendah dari Tingkatan Hantu.     

Kemudian, ia mulai memutar Tongkat Black Golden-nya kencang-kencang untuk menciptakan sebuah pusaran energi yang besar. Setelah itu, air laut yang berada pada radius beberapa mil mulai membentuk sebuah kolom air dengan ketinggian mencapai 100 meter.     

"Rumble!"     

Teknik tongkatnya telah berhasil menciptakan kekuatan yang besar.     

Sebab, kolom air tersebut menerjang ke arah Zhang Ruochen seperti halnya sebuah tongkat raksasa. Sementara itu, Xu Qianling berdiri di tengah kolom air dan terus menerus mengalirkan Tenaga Chi-nya ke dalam Tongkat Black Golden. Akibatnya, saat itu kulitnya berubah menjadi berwarna emas, hingga tulang-tulangnya juga menjadi keras seperti permata putih.     

Di waktu yang bersamaan, Zhang Ruochen melompat tinggi dari permukaan air dan tampak melayang di udara.     

"Awoo!"     

Tiba-tiba, ia menggunakan Bayangan Naga Kerajaan Angin. Setelah itu, ia melesat ke arah depan dan Tenaga Chi di dalam tubuhnya telah berkumpul dan membentuk seekor Naga Angin dengan panjang mencapai puluhan meter.     

Saat itu, ia berdiri di atas Naga Angin tersebut dan menghunuskan pedangnya. Setelah itu, terdapat proyeksi cahaya pedang berbentuk sabit yang mulai menyerang permukaan kolom air yang tebal tersebut.     

Dengan suara "boom", maka Semburan Pedang itu berhasil membelah kolom air menjadi dua bagian.     

"Splash!"     

Seketika itu juga, kolom air raksasa berhasil dihancurkan dan berubah menjadi tetes-tetes air. Perlahan-lahan, tetesan air tersebut berubah menjadi hujan yang lebat.     

Di waktu yang bersamaan, tubuh Xu Qianling juga terbelah menjadi dua. Setelah itu, kedua tubuhnya juga terjatuh ke dalam air dan berhasil mewarnai perairan di sekitarnya menjadi berwarna merah.     

Zhang Ruochen baru saja menggunakan satu serangan untuk mampu membunuh seorang superior di Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka Xu Hai menjadi tercengang dan tidak habis pikir. Kemudian, ia bertanya pada dirinya sendiri, "Apakah itu keterampilan unik Zhang Ruochen yang disebut sebagai Swift and Neat?"     

Xu Hai tidak pernah menyaksikan pertarungan antara Zhang Ruochen melawan Huang Shenyi, sehingga ia tidak tahu seperti apa Swift and Neat tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen telah menjadi terkenal karena berhasil mendapatkan ranking pertama di Peringkat Surga. Jadi, teknik pedangnya, 'Swift and Neat' telah dianggap sebagai sebuah berkah pemberian dari langit. Setelah itu, teknik tersebut akhirnya menjadi suatu keterampilan unik, yang mana juga telah ditakuti oleh begitu banyak ksatria.     

Xu hai tidak tahu jika Zhang Ruochen baru saja menggunakan Swift Swordsmanship. Zhang Ruochen beraksi dengan sangat cepat dan akurat. Selain itu, ia juga telah melihat kelemahan-kelemahan yang terdapat di Pertahanan Delapan Trigram. Maka dari itu, ia mampu membunuh Xu Qianling hanya dalam satu kali serangan.     

Setelah itu, ia kembali ke atas permukaan air dan mengambil Tongkat Black Golden. Lalu, ia pun memurnikan tongkat tersebut dengan menggunakan Pedang Kuno Abyss. Tidak lama kemudian, terdapat beberapa inskripsi dasar lainnya yang mulai muncul di permukaan Pedang Kuno Abyss.     

Xu Hai mengamati Pedang Kuno Abyss tersebut. Kemudian, ia juga menyadari jikalau setelah pedang tersebut menyerap Tongkat Golden Stick, maka Pedang Kuno Abyss seolah telah menjadi lebih tajam, hingga kekuatannya terasa meningkat.     

Pedang ini seharusnya merupakan sebuah Senjata Suci.     

Tidak heran mengapa Xu Qianling tidak mampu bertahan dari satu serangan Zhang Ruochen, meskipun telah menggunakan sebuah jimat harta karun.     

Sebab, bagaimana mungkin sebuah jimat harta karun biasa mampu menandingi Senjata Suci?     

Xu Hai menyipitkan matanya dan mendengus, sambil berkata, "Sulit dipercaya jika kau mampu memurnikan Senjata Suci Bela Diri. Oleh karena itulah, pedangmu pasti merupakan Senjata Suci Seratus Inksripsi, atau bahkan Senjata Suci Seribu Inskripsi."     

Zhang Ruochen melirik ke arah Pedang Kuno Abyss dan berkata, "Apa kau menginginkan pedang ini?"     

Kala itu, ujung bibir Xu Hai tampak sedikit terangkat, sebagaimana ia berkata, "Selain pedangmu, maka aku juga akan mengambil semua harta karunmu. Xu Konglin, Xu Chen, entah siapa dari kalian yang mampu memenggal kepala Zhang Ruochen, maka aku akan memberi kalian sebuah Senjata Suci."     

Xu Hai hanya mempunyai satu Senjata Suci, yang mana itu merupakan harta karun Keluarga Biksu Xu. Ia akan menggunakannya untuk bertarung melawan Zhang Ruochen jika diperlukan, jadi ia tidak akan memberikannya kepada Xu Konglin ataupun Xu Chen.     

Namun, Zhang Ruochen memiliki begitu banyak Senjata Suci.     

Jadi, jika Zhang Ruochen berhasil dibunuh, maka semua Senjata Suci itu akan menjadi milik Keluarga Biksu Xu.     

Setelah itu, bukan masalah besar bagi Xu Hai untuk memberikan satu Senjata Suci kepada salah satu dari mereka.     

Ketika berada di belakang Xu Hai, maka kedua mata para pertapa dari Alam Fish-dragon tersebut – Xu Konglin dan Xu Chen – sama-sama mulai menjadi bercahaya, terutama pada saat mereka mendengar kata "Senjata Suci".     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.