Kaisar Dewa

Panen



Panen

0Tatapan mata Zhang Ruochen berpindah menuju Ao Xinyan. "Saudari junior seperguruan Ao, mulai sekarang ini, kau dan Orange Star Emissary sama-sama akan mengasingkan diri untuk pemurnian di dalam dunia lukisan. Lalu, jika kalian menghadapi kesulitan saat sedang berlatih, maka kalian bisa menanyakannya pada Blackie."     

Dunia lukisan memang merupakan Tanah Suci yang unik untuk berlatih. Jadi, secara natural, maka Ao Xinyan mau berlatih di dalamnya. Paling tidak, ia bisa meningkatkan pengolahannya sampai pada Alam Fish-dragon.     

Hanya setelah berhasil mencapai Alam Fish-dragon, maka orang itu bisa disebut sebagai supernatural being, karena mereka benar-benar telah melangkahkan kakinya ke Jalan Suci.     

Kala itu, baik Orange Star Emissary dan Ao Xinyan sama-sama ingin berlatih keras untuk meningkatkan pengolahan dan kekuatan masing-masing, jadi mereka pun tidak membuang-buang waktunya. Seketika itu juga, mereka mulai duduk bersila di sisi tunggul Pohon Suci Utama dan menggunakan keterampilan olah raga mereka untuk memulai proses latihan.     

Sementara itu, Zhang Ruochen, Blackie, dan Huang Yanchen sama-sama mulai berjalan ke area jantung dari tunggul pohon tersebut, dan perlahan-lahan mereka akhirnya telah mendekati bibit baru dari Pohon Suci Utama.     

Saat itu, terdapat ekspresi khawatir di wajah Huang Yanchen. Wanita itu membalikkan badan dan menatap ke arah Orange Star Emissary. "Zhang Ruochen, seharusnya kau tidak dibutakan oleh kecantikan Orange Star Emissary. Sebab, kata-katanya benar-benar tidak bisa dipercaya.     

"Aku merasa jika prosesi penyerahan dirinya tidak sungguh-sungguh, dan dia hanya ingin berlatih di dalam dunia lukisan, hingga menggunakan lingkungan yang unik ini untuk membuatnya bertumbuh menjadi lebih tangguh. Lalu, setelah dia berhasil mencapai keinginannya, maka dia pasti akan memikirkan suatu cara untuk bisa keluar dari dalam dunia lukisan."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Aku memahaminya."     

Blackie berjalan dengan menggunakan kedua kaki belakangnya, sambil tertawa kencang, "Semua orang juga bisa mengamati jika apa yang dijanjikan oleh wanita itu merupakan sesuatu yang palsu. Bagi seorang gadis kecil, dia memang telah menjadi salah satu jenis yang licik. Tapi tidak masalah, aku punya cara tersendiri untuk mengendalikannya. Aku bisa mengajarinya bagaimana cara menyerahkan diri dengan benar. Tapi Zhang Ruochen, apa kau tertarik untuk mengajarinya sendiri?"     

Zhang Ruochen langsung menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sama sekali tidak tertarik dengannya. Dia adalah orang yang kau inginkan, jadi secara natural, kau lah yang harus membuat dia menjadi disiplin. Aku hanya bisa berharap jika tidak akan muncul masalah besar karena kehadiran wanita tersebut."     

Blackie mendengus dingin. "Bagaimana mungkin aku tidak mampu membuatnya disiplin? Namun, kau harus tetap membantuku untuk menemukan dua kualitas fisik yang lain, yakni Tubuh Dewa Murni dan Tubuh Innate Extreme Yang. Dari lima kualitas fisik, maka tidak ada satupun yang boleh terlewati."     

"Aku akan membantumu mencarinya," kata Zhang Ruochen.     

Tidak berselang lama, dua orang manusia dan seekor kucing itu akhirnya sampai di lokasi tumbuhnya bibit baru Pohon Suci Utama.     

Di tempat tersebut, Energi Chi yang memancar bahkan jauh lebih melimpah.     

Energi Chi itu mengandung sifat alami kayu. Di waktu yang bersamaan, energi itu berkumpul di udara seperti aliran air, sebelum akhirnya membentuk sebuah kabut awan berwarna putih.     

Zhang Ruochen mengamati pohon kuno raksasa yang berada di hadapannya dan berkata, "Blackie, apa kau ingat tentang sesuatu yang kukatakan padamu sebelumnya? Pada saat aku mencoba untuk menangkap Chi of Origin dari Dunia Primitif Wood Spirit, maka saat itu aku kembali masuk ke dalam alam yang misterius. Saat itu, aku melihat seorang elder sedang berlatih teknik pedang di depan Pohon Suci Utama. Apa kau tahu siapa elder tersebut?"     

Ketika mendengar hal itu, maka Blackie merasa sedikit terkejut. Lalu, ia memutar bola matanya, sambil merenung sejenak, sebelum akhirnya hanya bisa menggelengkan kepala. "Aku telah hidup selama ratusan ribu tahun di dalam dunia lukisan, namun aku sama sekali tidak pernah melihat seorang elder yang sedang berlatih teknik pedang."     

"Tapi..."     

"Tapi apa?" tatapan mata Zhang Ruochen berubah menjadi lebih serius.     

Sepertinya Blackie baru saja teringat tentang sesuatu. "Biksu Suci Xumi, seorang pertapa tua Buddhism, pernah sekali waktu memperagakan satu set teknik pedang di tempat ini. Mungkin sang elder yang saat itu sedang berlatih teknik pedang adalah bayangan yang pernah ditinggalkan selama ratusan tahun lalu oleh Biksu Suci Xumi."     

"Sebuah bayangan masih bisa bertahan setelah beratus ribu tahun lamanya?" Huang Yanchen terdengar sedikit ragu.     

Blackie berkata, "Secara natural, bayangan-bayangan lain mungkin tidak akan sanggup melakukan hal tersebut. Namun, Biksu Suci Xumi, sang pertapa Buddhism, bukanlah merupakan sosok biasa. Bahkan, fluktuasi kekuatan dari pohon ini terlampau besar, hingga itu mampu digunakan untuk mendistorsi suatu ruangan. Jadi, bukan hal mustahil jika kau bisa melihat bayangannya, meskipun setelah satu juta tahun lamanya."     

"Mungkin memang seperti itu." Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya.     

Di seluruh dunia, mungkin hanya Biksu Suci Xumi dan Zhang Ruochen yang sama-sama mampu "membubuhkan waktu" di dalam teknik pedangnya.     

Saat itu, di dalam hatinya, Zhang Ruochen mulai menebak jika Pohon Suci Utama telah menyerap begitu banyak Chi of Origin, hingga akhirnya berhasil membuat fluktuasi Energi Chi. Oleh karena itulah, sebuah bayangan yang telah berusia jutaan tahun mampu kembali muncul.     

Tentu saja, ini hanya merupakan dugaan Blackie, dan kebenarannya masih bisa diperdebatkan.     

Zhang Ruochen baru saja menguasai Pedang Waktu. Meskipun itu hanya merupakan gerakan pertama, yakni Swift and Neat, namun ia telah berhasil mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil. Jadi, kalau ia ingin menggabungkan waktu ke dalam teknik pedangnya agar menjadi satu kesatuan, maka ia masih membutuhkan waktu yang lama untuk kembali berlatih.     

"Metode latihan dari Pedang Waktu seharusnya dicatat di dalam Buku Misteri Ruang dan Waktu."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen mulai mengeluarkan Buku Misteri Ruang dan Waktu. Kemudian, ia membalik halaman buku sampai pada halaman kesembilan, dan benar-benar melihat tulisan yang berbunyi "Pedang Waktu".     

Di masa lalu, Zhang Ruochen hanya bisa membacanya sampai pada halaman kedelapan. Setelahnya, tidak peduli seberapa gigihnya ia mencoba membuka halaman kesembilan, namun ia sama sekali tidak mampu membukanya.     

Jadi, ini adalah pertama kalinya ia berhasil membuka halaman kesembilan.     

Kemudian, ia mulai membaca halaman kesembilan dari Buku Misteri Ruang dan Waktu, yang mana di sana terdapat 900 lukisan berbentuk manusia mungil.     

Setiap manusia yang dilukis di dalamnya hanya sebesar lalat. Selain itu, setiap mereka juga tampak menggenggam pedang, dan postur mereka terlihat aneh, sebagaimana mereka seperti sedang memperagakan teknik pedang yang berbeda-beda.     

Beberapa gambar terlihat membungkuk, beberapa lagi menusuk ke depan dengan menggunakan pedang di satu tangan. Selain itu, beberapa dari mereka juga tampak sedang membenamkan kakinya, sedangkan tangan mereka tampak terayun dan membelah sesuatu dengan menggunakan pedangnya... sembilan ratus gambar, dengan sembilan ratus bentuk yang berbeda-beda.     

Setiap gambar memiliki gerakan pedangnya sendiri, ada yang seperti menusuk, mengangkat, menangkis, atau membelah. Setiap gerakan itu berbeda-beda, namun benar-benar terlihat cerdas, dan mengandung unsur-unsur pemahaman pedang yang mendalam.     

Di sisi lain, Swift Swordsmanship merupakan pondasi utama dari Pedang Waktu. Satu Tanda Waktu, satu momen, satu teknik pedang.     

Sembilan ratus gerakan berkumpul menjadi lima belas menit.     

Lima belas menit dikalikan delapan menjadi dua jam.     

Dua belas jam berkumpul menjadi satu hari.     

...     

...     

Sebermula waktu adalah beberapa saat.     

Di sana, terdapat sembilan ratus gerakan pedang Swift Swordsmanship. Sialnya, Zhang Ruochen masih baru menguasai salah satu gerakan dari sedemikian banyaknya gerakan yang lain.     

Kala itu, Zhang Ruochen menyuntikkan Kekuatan Batin-nya untuk masuk ke dalam "Ruang Misteri Waktu." Lalu, jiwanya terasa seperti baru saja melompat dari tubuhnya sendiri, sebelum akhirnya mendarat di atas halaman buku tersebut.     

"Swish!"     

Seketika itu juga, sembilan ratus gambar manusia – yang sedang menggenggam pedang – di halaman buku tersebut tampak menjadi lebih hidup.     

Mereka semua berdiri mengitari Zhang Ruochen dan terus menerus memperagakan teknik pedang masing-masing, hingga setiap mereka menunjukkan gerakan yang berbeda-beda.     

Zhang Ruochen benar-benar memaksimalkan Kekuatan Batin-nya. Kemudian, ia berjalan ke sisi gambar manusia dan mengamati teknik pedangnya, yang mana ia ingin menyaksikannya lebih dekat, sambil mencoba meniru gerakannya.     

Kala itu, mungkin karena ia telah berhasil menguasai gerakan pertama dari Swift Swordsmanship, sehingga pada saat ia mempelajari gerakan kedua, maka saat itu ia bisa memahaminya lebih cepat.     

Zhang Ruochen menggunakan Kekuatan Batin untuk memanggil Pedang Kuno Abyss. Seketika itu juga, kedua tangannya menghunus lurus, sebagaimana ia mulai menggunakan pedangnya untuk menusuk.     

"Swish!"     

Teknik pedang itu terlepas, dan terlihat seperti kilatan petir saat berada di depan pandangan mata Huang Yanchen.     

Momen berikutnya, Zhang Ruochen telah berada pada jarak 10 meter jauhnya, sambil kembali menyarungkan pedangnya. Setelah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Ada 900 gerakan Swift Swordsmanship. Hanya ketika aku berhasil menguasai 900 gerakan pedang tersebut, maka aku akan mampu mempelajari gerakan kedua dari Pedang Waktu. Jadi, ini merupakan teknik pedang yang bertahap."     

Kelemahan terbesar dari Swift Swordsmanship adalah gerakan itu tidak mengalir bersama – sebab setiap gerakan berdiri sendiri-sendiri.     

Namun, sebagaimana Zhang Ruochen telah menguasai semakin banyak gerakan pedang, maka seketika itu pula teknik pedang yang dilepaskan olehnya seakan-akan baru saja mengalami perubahan besar. Jadi, meskipun itu hanya dengan satu gerakan, namun serangan itu telah cukup digunakan untuk membunuh seorang raja di tingkatan alam yang sama.     

Kali ini, Zhang Ruochen tidak sedang buru-buru untuk mengasingkan diri demi pemurnian Swift Swordsmanship. Sebaliknya, ia melepaskan diri dari Buku Misteri Ruang dan Waktu, dan mulai mengeluarkan mayat Huang Shenyi.     

Lalu, semenjak Huang Shenyi telah mendapatkan harta warisan Xuanwu, maka ia pasti mendapatkan sesuatu yang lebih daripada sekedar Six-hilt Divine Sword di dalam tubuhnya.     

"Harta karun apa lagi yang dia peroleh?"     

"Snap!"     

Zhang Ruochen menyelimuti tangannya dengan Tenaga Chi, sebelum akhirnya menghantam lapisan es di mayat Huang Shenyi.     

Setelah itu, ia mulai mencari-cari sesuatu.     

Ada sebuah jimat harta karun berbentuk tempurung kura-kura yang terdapat di leher Huang Shenyi.     

Jimat harta karun ini mampu menghalau serangan Pedang Kuno Abyss, jadi secara natural, itu bukan merupakan benda biasa.     

Tempurung kura-kura itu disebut sebagai Turtle Armor, dan hanya berukuran setebal jari. Benda itu berwarna biru, dan memiliki begitu banyak inskripsi rumit di dalamnya. Jimat itu merupakan Senjata Suci Bela Diri level duabelas, yang mana masuk dalam kategori tipe bertahan.     

Hanya pada saat ia menggunakan Tenaga Chi untuk mengaktifkan inskripsi pertahanan Turtle Armor, maka sektika itu pula ia mampu menciptakan sebuah tameng Chi berbentuk lingkaran.     

Jika seorang ksatria dari Alam Surga mengalirkan segenap Tenaga Chi-nya ke dalam Turtle Armor, maka jimat itu akan mampu menangkis kekuatan penuh yang dilepaskan oleh seorang pertapa di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon.     

Meski demikian, itu hanya bisa digunakan untuk menangkis satu serangan.     

Jika seorang pertapa di Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon kembali melayangkan serangannya, maka seorang ksatria dari Alam Surga tersebut akan kehabisan Tenaga Chi, dan tidak lagi sanggup mengaktifkan inskripsi bertahan di dalam Turtle Armor.     

Selain itu, jika lawannya menggunakan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas atau bahkan sebuah Senjata Suci, maka Turtle Armor sama sekali tidak akan mampu menghalau serangan yang dilepaskan tersebut.     

Yang jelas, Turtle Armor masih merupakan jimat pertahanan yang langka. Sehingga, akan menjadi mubazir jika benda itu dimurnikan oleh Pedang Kuno Abyss.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen memberikan Turtle Armor tersebut kepada Huang Yanchen, sambil berkata, "Saudari senior seperguruan Yanchen, aku memberikan jimat harta karun ini kepadamu."     

Meskipun Turtle Amor merupakan benda yang berharga, namun itu tidak bisa disejajarkan dengan Six-hilt Divine Sword.     

Oleh karena itulah, Huang Yanchen tidak perlu lagi bersikap sungkan terhadap Zhang Ruochen. Jadi, ia langsung menerima Turtle Armor tersebut dan mengenakannya di leher.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menemukan dua botol pil dari mayat Huang Shenyi.     

Salah satu botol berisi Pil Fish-dragon.     

Pil Fish-dragon merupakan pil kelas tujuh. Jadi, pil itu sangat berharga dan bisa digunakan untuk membantu seorang ksatria saat ingin menembus batasan mortal, hingga akhirnya masuk ke dalam Alam Fish-dragon.     

Bagi seorang ksatria Alam Surga, maka Pil Fish-dragon merupakan suatu harta karun yang tak ternilai harganya.     

Lalu, berdasarkan pada tingkat pengolahan Huang Shenyi, maka ia hanya perlu menelan satu Pil Fish-dragon, sebelum akhirnya benar-benar mampu menembus Alam Fish-dragon. Namun, apa yang menjadi tujuan pria tersebut adalah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Maka dari itu, ia hanya membawa pil tersebut di dalam sakunya. Di sisi lain, pria itu juga tidak pernah mengira jika dirinya ternyata tidak akan sempat menelan pil tersebut.     

Sesungguhnya, itu bukan merupakan hal yang perlu disesali. Sebab, menurut sejarah, terdapat begitu banyak ksatria bertalenta yang sengaja menekan tingkatan alamnya sendiri agar mereka bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Meski demikian, kadang kala mereka tidak hanya gagal menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga, melainkan juga mati sebelum sempat mencoba menembus Alam Fish-dragon.     

Ada begitu banyak contoh untuk kasus yang seperti itu.     

Meskipun Pil Fish-dragon merupakan sebuah harta karun yang langka, namun ia sama sekali tidak tertarik. Jadi, seperti halnya Huang Shenyi, maka ia juga ingin mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Meskipun ia memahami jika jalan yang diambil teramat sulit dan ia dapat dibunuh oleh orang lain dengan begitu mudah, namun ia masih tetap ingin mencobanya, ditunjang dengan kegigihan yang luar biasa.     

Oleh karena itulah, ia pun akhirnya memberikan Pil Fish-dragon tersebut kepada Huang Yanchen.     

Sementara itu, satu botol sisanya tampak cukup aneh. Sebab, botol itu terlihat sangat kuno, hingga benar-benar mirip seperti harta karun yang sesungguhnya.     

Zhang Ruochen menggunakan tangannya untuk membuka tutup botol elixir tersebut. Namun, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya, saat itu tutup botolnya sama sekali tidak bergeser sedikitpun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.