Kaisar Dewa

Serangan yang Mencengangkan



Serangan yang Mencengangkan

0Transformasi Naga Suci merupakan sebuah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Hantu yang cukup unik.     

Namun, tidak peduli seberapa tangguhnya teknik tersebut, saat itu Zhang Ruochen juga tidak akan mampu bertahan dari kombinasi enam Pedang Suci, apalagi sampai menggunakan darah dan dagingnya sendiri.     

Saat itu, kepala naga emas hampir saja terpenggal oleh enam Pedang Suci.     

Semua ksatria yang hadir di sana mulai menahan nafasnya dan membuka mata lebar-lebar, sambil menonton pertarungan itu dengan perasaan gugup. Sebab, sang pemenang di antara pertarungan Zhang Ruochen melawan Huang Shenyi akan segera diputuskan.     

"Ini sudah berakhir. Akulah yang tetap menjadi pemenangnya. Ha-ha!" Huang Shenyi tertawa dan menatap tajam ke arah lawannya.     

Tiba-tiba, cahaya naga emas itu memudar, dan berubah menjadi sebuah kabut Chi naga emas.     

Lalu, sambil menggenggam Pedang Kuno Abyss di tangannya, maka Zhang Ruochen keluar dari kabut tersebut, sambil mengayunkan pedangnya ke arah enam Pedang Suci, yang mana itu juga mengarah ke tubuh Huang Shenyi.     

"Bagaimana mungkin Zhang Ruochen bisa memisahkan dirinya sendiri dari Transformasi Naga Suci?" Xun Long berkata sambil tertegun.     

Zhuang Xingtian mengangguk dan berkata, "Zhang Ruochen hanya bisa mempertahankan nyawanya sendiri dengan mengorbankan Transformasi Naga Suci. Meskipun dia masih muda, namun kecepatannya dalam merespon situasi bahaya jauh lebih unggul daripada Huang Shenyi."     

Xun Long mendengus dan berkata, "Dengan Transformasi Naga Suci, maka Zhang Ruochen mampu menandingi Teknik Pedang Xuanwu Pembantai Dewa milik Huang Shenyi. Namun tanpa teknik tersebut, maka dia sama sekali bukan tandingan Huang Shenyi. Jadi sekarang, bagaimana dia bisa bertahan dari semua ini?"     

"Untuk keluar dari situasi krisis tersebut, maka Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain. Jadi, dia harus merelakan Transformasi Naga Suci-nya. Jika tidak, maka dia akan terluka parah." Kata Zhuang Xingtian.     

Di atas Lapangan, di sana pertarungan menjadi semakin bervariasi dari waktu ke waktu. Saat itu, pemenangnya bisa ditentukan kapan saja.     

Zhang Ruochen atau Huang Shenyi sama-sama bisa menjadi pihak yang kalah jikalau mereka menurunkan tingkat kewaspadaannya.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen mengayunkan pedangnya cepat dan mengarahkannya ke dahi Huang Shenyi.     

Huang Shenyi masih lebih lambat dibandingkan dengan Zhang Ruochen, dan sepertinya tidak mampu menghindar dari serang yang baru saja dilepaskan. Oleh karena itulah, ia mulai menggunakan jimat harta karunnya.     

Sementara itu, jimat harta karun milik Huang Shenyi terbuat dari tempurung kura-kura dengan ketebalan satu buah jari.     

Saat itu, ia mulai mengalirkan Tenaga Chi-nya ke dalam tempurung kura-kura tersebut.     

Tiba-tiba, tempurung kura-kura itu memancarkan cahaya biru dan membentuk sebuah lingkaran tameng Chi.     

Layaknya batu yang menghantam permukaan air, maka Pedang Kuno Abyss menghantam tameng Chi tersebut dan menciptakan riak-riak Tenaga Chi - yang semakin lama seolah mampu membuatnya semakin lebar.     

Perlahan-lahan, Pedang Kuno Abyss itu bergerak semakin lambat. Pada akhirnya, ujung pedang itu berhenti sepenuhnya ketika sudah berada pada jarak tiga inci dari dahi Huang Shenyi.     

Kala itu, keringat sebesar jagung mulai bermunculan di dahi Huang Shenyi. Jika saja ia sedikit lebih maju, maka Pedang Kuno Abyss pasti berhasil menembus kepalanya.     

"Xuanwu Power, God Eater of the Black Cave."     

Seketika itu juga, tulang-tulang, otot-otot, dan Jalur Aliran Chi milik Huang Shenyi sama-sama menjadi keras. Setiap kekuatan yang terdapat di tubuhnya telah terkuras habis. Akibatnya, ia mengangkat tangan kanannya – yang terluka – dengan susah payah, sebelum akhirnya menangkupkannya ke arah depan.     

Setelah itu, terdapat titik hitam yang muncul dari belakang tubuhnya.     

Lalu, titik hitam itu tiba-tiba berubah menjadi lingkaran pusaran hitam, dan menelan semua Energi Chi maupun cahaya-cahaya yang berada di sekitar.     

Sebelumnya, ia menggunakan teknik ini untuk mengalahkan Xun Long.     

"Teknik itu lagi."     

Xun Long mengepalkan jemarinya erat-erat, hingga pupil matanya terlihat semakin mengecil.     

Dibandingkan dengan orang lain, maka ia jauh lebih memahami betapa tangguhnya teknik tersebut. Itu merupakan sebuah gerakan yang tak terkalahkan. Jadi, selama lelaki itu gagal menghancurkan gerakan ini, maka ia sama sekali tidak akan pernah menang saat bertarung melawan Huang Shenyi.     

Mampukah Zhang Ruochen mengungguli lawannya?     

Xun Long menggelengkan kepalanya. Saat itu, ia sama sekali tidak yakin jika Zhang Ruochen sanggup bertahan dari gerakan tersebut.     

Meski demikian, para penonton yang ada di sana mulai mengamati pertarungan - dimana Zhang Ruochen memilih untuk bergerak maju, dan bukannya mundur.     

"Bagus!"     

Huang Shenyi berdiri tegak, sambil mengangkat tangannya, dan mulai menyerang, diikuti dengan terlepasnya pusaran hitam tersebut.     

"Swift and neat."     

Diam-diam, Zhang Ruochen membaca kalimat itu di dalam benaknya.     

"Swoosh!"     

Lelaki itu mengayunkan pedangnya.     

Saat itu, pedangnya bergerak sangat cepat, lalu berputar-putar dan berubah menjadi pedang cahaya, hingga berhasil membelah pusaran hitam menjadi dua bagian.     

Waktu seakan berhenti selama beberapa saat ketika berada di atas Heavenly Ring.     

Setelah itu, Zhang Ruochen kembali mendarat ke permukaan tanah. Lalu, dengan satu gerakan tangannya, maka Pedang Kuno Abyss kembali berputar-putar di udara, sebelum akhirnya masuk ke dalam sarung pedang.     

Ketika masih berada di udara, saat itu Huang Shenyi terlihat melotot dan menyadari jika terdapat goresan berdarah di lehernya.     

Ada aliran darah yang sedang membanjiri leher pria tersebut.     

"Poof!"     

Kepala Huang Shenyi langsung terpisah dari tubuhnya. Di waktu yang bersamaan, baik kepala dan tubuhnya sama-sama terjatuh di dua sisi yang berbeda – dengan suara berdentum.     

Layaknya sebuah bola, maka tengkorak kepala itu masih memantul-mantul di atas lantai Heavenly Ring selama beberapa kali, sebelum akhirnya benar-benar menggelinding.     

Karena kegigihan dan rasa ingin bertahan hidup, maka tubuh tanpa kepala itu masih menggerakkan tangan dan kakinya selama beberapa saat, sebelum akhirnya tergeletak lemah di atas lantai, dan benar-benar kehilangan tanda-tanda kehidupan.     

Seorang jenius unik telah gagal berkembang, hingga akhirnya mati di atas Heavenly Ring, dengan cara yang seperti ini.     

Seluruh Lapangan menjadi hening.     

Bahkan para master seperti Zhuang Xingtian dan Xun Long sama-sama bergidik. Mereka menatap Zhang Ruochen – yang sedang berdiri di tengah Lapangan – dengan mulut menganga.     

Zhuang Xingtian menelan ludahnya dengan susah payah dan sejenak mengambil jeda, sebelum akhirnya bertanya, "Apa kau bisa melihat dengan jelas gerakan terakhir yang dilepaskan olehnya?"     

Xun Long menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak. Serangan terakhir itu sangat mengerikan! Jika aku berada di posisi Huang Shenyi, maka aku juga tidak akan pernah mampu selamat dari serangan tersebut."     

Meskipun selalu bersikap arogan, namun kali ini Xun Long memilih untuk menyerah. Sebelumnya, ia sama sekali tidak pernah menganggap Zhang Ruochen sebagai sosok yang serius.     

Namun, ia segera mengubah keyakinannya sendiri setelah menyaksikan gerakan terakhir Zhang Ruochen. Kala itu, ia merasa jika Zhang Ruochen memiliki kekuatan yang tak tertandingi, dan merupakan salah satu jenis lawan yang ideal.     

Xun Long bukanlah satu-satunya orang yang berpikir demikian. Sebab, Zhuang Xingtian juga sedang memikirkan hal tersebut.     

Sebab, tidak peduli siapa pemenangnya, namun Zhuang Xingtian ingin masuk ke dalam Lapangan dan menantang sang pemenang, hingga ia bisa berkompetisi untuk memperebutkan No.1 di Peringkat Surga.     

Namun, setelah menyaksikan serangan terakhir Zhang Ruochen, maka ia sama sekali tidak yakin terhadap kemampuannya sendiri, karena ia tidak mengerti bagaimana caranya mengalahkan teknik pedang tersebut.     

Lalu, jika ia sampai gagal mengurai dan memahami teknik pedang tersebut, maka ia hanya akan menjadi pihak yang kalah.     

Serangan terakhir yang dilepaskan Zhang Ruochen memang sangat menakjubkan. Sebab, saat itu orang-orang hanya bisa melihat kilatan cahaya, dan sama sekali tidak bisa menangkap momen dimana Zhang Ruochen memperagakan gerakan tersebut.     

Kala itu, terdapat kelompok orang-orang misterius yang mulai memasuki Lapangan Pasar Bela Diri.     

Di waktu yang bersamaan, mereka seperti sedang dikelilingi oleh aura dingin, dan mereka sama-sama memasang aura membunuh pada pancaran matanya. Akibatnya, semua ksatria yang berada di Lapangan Pasar Bela Diri mulai melangkah mundur, hingga mulai membukakan jalan untuk mereka.     

Di antara mereka, terdapat seorang pria yang mengenakan jubah hitam dan masker logam berwarna emas, sehingga pria itu hanya menunjukkan sepasang matanya.     

Lalu, dengan tangannya yang terlipat di belakang pinggul, maka ia berjalan dengan gagah, dan menunjukkan perangai yang mendominasi.     

Kemudian, setelah ia sampai di bawah Lapangan, maka ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Zhang Ruochen – yang sedang berdiri di atasnya – dan berkata, "Sungguh serangan yang sangat cepat! Teknik pedang apa yang baru saja kau gunakan?"     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung mengenali pria tersebut.     

Jadi, ia sama sekali tidak terkejut, dan menjawab santai, "Swift and Neat."     

Pria yang mengenakan masker emas itu adalah Di Yi, sang master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap.     

Hanya pria itu yang memiliki perangai demikian, yang mana hal tersebut memancarkan nuansa kelam, eleganitas, keagungan, dan kekejian di waktu yang bersamaan. Kemanapun pria itu pergi, maka di sana ia selalu menjadi pusat perhatian di antara para kerumunan.     

Faktanya, Di Yi telah berada di Lapangan Pasar Bela Diri sejak awal, namun ia tidak menampakkan diri. Sebaliknya, diam-diam ia sedang mengamati pertarungan antara Zhang Ruochen melawan Huang Shenyi.     

"Kecepatan dari teknik pedang itu memang layak diberi nama 'Swift and Neat'."     

Di Yi mengangguk kagum, namun ia segera mengganti topik pembicaraan, sambil berkata, "Gerakan itu tidak tertandingi. Lalu, jika aku sendiri yang berdiri pada jarak 10 meter darimu, namun kau masih tidak akan bisa melukaiku. Meskipun kau bisa mengeluarkan pedangmu dengan sangat cepat, tapi gerakan kakimu tidaklah terlalu cepat, benarkan?"     

Sederhannya, selama lawannya lebih cepat daripada Zhang Ruochen, maka Zhang Ruochen pasti akan kalah dalam gerakan kaki. Jadi, tidak peduli seberapa cepatnya Zhang Ruochen mampu menarik pedangnya, namun itu semua hanya akan menjadi sia-sia belaka.     

Dalam beberapa hal, Zhang Ruochen juga mengagumi Di Yi. Sebab, Di Yi jauh lebih tinggi daripada sekedar menjadi sosok yang luar biasa.     

Bagaimana tidak, ketika pria itu mengamati bagaimana Zhang Ruochen memperagakan teknik pedangnya, maka seketika itu pula ia telah memahami kelemahan dari teknik "Swift and Neat". Bahkan Xun Long, Zhuang Xingtian, dan Huang Shenyi sama-sama tidak sepandai pria itu ketika mengamati keterampilan pedang Zhang Ruochen.     

Tentu saja, alasan mengapa Di Yi mengatakan kelemahan "Swift and Neat" adalah untuk memberi tekanan pada arogansi Zhang Ruochen, dan bukan untuk mengalahkan teknik itu sendiri.     

Sebab pertama-tama, tidak ada satupun yang lebih cepat daripada Zhang Ruochen ketika bicara tentang tingkatan Alam Surga. Bahkan, Di Yi hanya sedikit lebih cepat daripada Zhang Ruochen.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen masih bisa menyusul pencapaian pria tersebut. Lalu, ketika ia berhasil menyusulnya, maka Di Yi telah ditakdirkan untuk mati.     

Kedua, seorang pertapa yang ingin mengalahkan Zhang Ruochen dalam radius 10 meter – maka kau bisa berkata jika itu sama saja seperti sedang mendaki ke atas langit. Sulit.     

Meskipun ia mengetahui kelemahan teknik pedang Zhang Ruochen, namun Di Yi tidak akan mudah mengalahkan Zhang Ruochen.     

Sementara itu, meskipun ia telah mati, namun Huang Shenyi masih meninggalkan tujuh buah Pedang Suci.     

Enam Pedang Suci di antaranya bisa digunakan sebagai koleksi pedang dan menambah kekuatannya sendiri. Sehingga, enam Pedang Suci itu merupakan harta karun yang tak ternilai harganya.     

Benar, setiap Pedang Suci memang tak ternilai harganya. Bahkan seorang superior dari Alam Fish-dragon dan Setengah-Biksu tidak akan segan-segan untuk berkompetisi demi mendapatkannya.     

Apalagi, di sana terdapat tujuh buah Pedang Suci.     

Lalu, ketika Huang Shenyi mendapatkan warisan Xuanwu, maka pria itu pasti juga mendapatkan begitu banyak harta karun menarik lainnya, dan pasti bukan hanya tujuh Pedang Suci.     

Apakah masih terdapat harta karun lain yang tersimpan di dalam tubuh Huang Shenyi?     

Saat itu, Di Yi tersenyum dan memberi perintah, "Seseorang yang bisa berdiri di atas Lapangan, lalu mengumpulkan tulang-belulang Huang Shenyi dan barang-barangnya, maka dia bisa mengisi posisi Yellow God Emissary yang baru."     

"Boom!"     

Kala itu, semua mata para ksatria dari Pasar Gelap – yang berdiri di belakang Di Yi – mulai bercahaya ketika mendengar perkataan tersebut.     

Semua orang ingin mendapatkan promosi. Semua orang ingin menjadi sosok yang penting.     

Jika salah satu dari mereka mampu menjadi Yellow God Emissary yang baru, maka ia akan difasilitasi oleh Pasar Gelap, dan menjadi sosok penting – yang akan dikagumi oleh begitu banyak Ksatria Jahat lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.