Kaisar Dewa

Pedang Waktu, Swift and Neat



Pedang Waktu, Swift and Neat

0"Leluhur Treant pasti sedang berjaga-jaga di dekat kolam darah. Lalu, dengan tingkat pengolahan bela diriku saat ini, maka aku bukan merupakan tandingannya."     

"Jika demikian, maka aku akan kembali berlatih dan meningkatkan kekuatanku. Seharusnya tidak lama untuk bisa membuat Kekuatan Batin-ku agar mencapai level 42."     

Zhang Ruochen duduk bersila di dasar kolam darah tersebut. Saat itu, sebuah lapisan ruang telah berhasil menyingkirkan darah cair di sekitar, hingga melingkupi tubuhnya dengan bentuk persegi.     

Sambil meletakkan Grafik Kayu Yin Yang di atas permukaan tanah, maka ia mulai merentangkan tangannya dan perlahan-lahan membuka gulungan lukisan tersebut..     

Dunia di dalam lukisan itu benar-benar luas, gunung-gunung yang berada di dalam sana tampak luar biasa, sungai-sungai di dalamnya bergejolak. Selain itu, baik bunga dan rerumputan yang berada di sana mengandung tingkat spiritualitas yang tak terbendung.     

Terutama Pohon Suci Utama. Pohon itu bahkan seperti hidup. Selain itu, setiap akar-akarnya tampak kokoh dan penuh keagungan, hingga pohon itu memancarkan nuansa perubahan pada dunia tersebut.     

Saat itu, Zhang Ruochen merentangkan satu tangannya dan menekan lukisan tersebut. Kemudian, ia pun mulai mengalirkan Tenaga Chi ke dalamnya.     

SWISH!     

Perlahan-lahan, beberapa baris inskripsi mulai aktif dan memancarkan cahaya yang menyilaukan.     

Cahaya itu sangat cerah hingga sampai menyakitkan mata. Rasa-rasanya itu tampak seperti pedang cahaya yang sedang mendekat dan langsung menusuk matanya.     

Karena itulah, Zhang Ruochen hanya bisa menutup matanya untuk sementara waktu.     

Lalu, ketika ia kembali membuka matanya, maka seketika itu pula ia menemukan jika pemandangan di hadapannya benar-benar telah berubah sepenuhnya.     

Sekarang ini, ia sedang berdiri di sebuah jurang di suatu gunung hitam. Lalu, bila membandingkan dirinya sendiri dengan gunung tersebut, maka ia merasa jika dirinya seperti butiran debu.     

Bukan, itu bukan sebuah gunung.     

Itu adalah batang pohon raksasa milik sebuah pohon kuno.     

Batang pohon itu sangat tebal. Sekilas pandang, itu tampak seperti sebuah gunung, yang benar-benar sanggup menghalau semua pandangan.     

Namun setelahnya, Zhang Ruochen memilih untuk mendongakkan kepala.     

Saat itu, ia tidak bisa menjelaskan seperti apa bentuk pohon kuno tersebut. Sebab, ranting-ranting pohonnya telah mampu menembus lapisan awan, dan hanya ada sedikit ranting serta dedaunan pohon yang bisa dilihat di bawah awan.     

Satu helai daun dari pohon itu tampak seperti sebuah kapal hijau raksasa yang sedang melayang di angkasa. Jika daun itu jatuh, maka daun tersebut sepertinya sanggup menutupi suatu gunung, sampai benar-benar membuatnya menjadi tak terlihat.     

Di sisi lain, seluruh dunia itu penuh dengan Energi Chi.     

"Apa ini adalah Pohon Suci Utama yang legendaris tersebut?" ia bertanya-tanya.     

Tiba-tiba, terdapat sebuah gelombang kelelahan yang besar sedang datang melingkupi dirinya. Saat itu, kedua kelopak matanya seakan menjadi semakin berat, sementara tubuhnya semakin lama terasa semakin ringan. Lalu, ketika ia duduk di bawah pohon itu, maka separuh tubuhnya sedang bersandar di pohon tersebut, hingga akhirnya ia pun tertidur pulas.     

Di dalam mimpinya, Zhang Ruochen mendengar suara tua yang sedang memanggil, "Langit dan bumi telah menjadi satu untuk menciptakan milyaran kehidupan. Yin dan Yang saling bertemu untuk menciptakan empat musim. Matahari dan bulan sama-sama berotasi untuk menciptakan sebuah Siklus Semesta."     

"Siapa yang sedang bicara?"     

Zhang Ruochen membuka matanya dengan susah payah, sebelum akhirnya pandangan matanya berangsur-angsur pulih. Saat itu, ia melihat seorang elder yang berada di kejauhan. Elder itu sedang memperagakan sebuah teknik pedang.     

Ketika ia menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula ia merasa terkesiap.     

Bagaimana tidak, Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa melihat bentuk tubuh sang elder.     

Sepertinya, elder itu hanya merupakan sebuah bayangan ilusi. Jadi, kadang kala ia muncul di sana, namun di waktu yang lain, ia menghilang. Bahkan, suaranya juga tidak bisa didengar dengan jelas. Maka dari itu, cukup sulit untuk bisa mendengar apa yang baru saja dikatakan.     

Setelah menghabiskan satu hari untuk mengamati hal tersebut, maka Zhang Ruochen akhirnya menemukan jika gerakan tubuh sang elder dan gerakan pedangnya telah mencapai tingkatan yang luar biasa. Elder itu tak ubahnya seperti sedang menggunakan pedang untuk menceritakan kebenaran-kebenaran misterius yang terdapat di langit dan bumi.     

Kebenaran itu memiliki hubungan dengan "waktu", jadi itu semua adalah tentang waktu.     

Beberapa saat, satu jam, lima belas menit, satu hari, satu bulan, satu musim, satu tahun, satu siklus enam puluh tahun, satu Yuanhui.     

Itu semua tampak seperti sebermula ruang: tak terhingga menciptakan Tai Chi, Tai Chi menciptakan Yin dan Yang, Yin dan Yang menciptakan Empat Bayangan, dan Empat Bayangan menciptakan Delapan Trigram.     

Sementara itu, sebermula waktu sendiri adalah berasal dari kekosongan; beberapa saat menciptakan dua jam, dua jam menciptakan setengah hari, dan setengah hari menciptakan sirkulasi 365 hari. Setelah itu, 365 hari berubah menjadi 12 bulan, empat musim, kecepatan lintasan waktu, satu siklus enam puluh tahun, dan satu Yuanhui.     

Waktu sendiri dibedakan menjadi sembilan bagian; beberapa saat, lima belas menit, satu jam, satu hari, satu bulan, satu musim, satu tahun, satu siklus enam puluh tahun, dan satu Yuanhui.     

Kali ini, teknik pedang yang sedang diperagakan oleh sang elder seperti halnya rentetan proses kelahiran waktu. Akibatnya, setiap gerakan dan peragaan tersebut mengandung begitu banyak misteri, yang mana hal tersebut mampu membuat seseorang mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.     

"Jika kau ingin menguasai Pedang Waktu, maka pertama-tama kau harus mendapatkan Tanda Waktu. Sebuah tanda yang hanya beberapa saat."     

Sebagaimana sang elder mulai bernyanyi, maka ia juga bergerak kesana kemari sambil mengayunkan pedangnya.     

Namun, pedang itu tidak meninggalkan sebuah bayangan. Sebaliknya, apa yang ditinggalkan berupa garis-garis cahaya dan bergerak dengan kecepatan yang sangat mengerikan.     

"Gerakan pertama dari Pedang Waktu, Swift and Neat."     

"Gerakan kedua dari Pedang Waktu, Eight Changes of Scale."     

...     

"Gerakan keempat dari Pedang Waktu, Cycle of the Universe."     

...     

"Gerakan keenam dari Pedang Waktu, Alternate Seasons."     

"Gerakan ketujuh dari Pedang Waktu, Light of Fleeting Time."     

Zhang Ruochen membuka matanya lebar-lebar dan hanya mampu menangkap gerakan pertama dari Pedang Waktu. Saat itu, ia masih bisa melihat sisa daripada sebuah teknik pedang yang seolah tak berbekas tersebut.     

Namun, gerakan-gerakan teknik pedang tingkat lanjut telah menjadi semakin sukar untuk diprediksi dan mengandung ketetapan-ketetapan Heavenly Way. Meski demikian, Zhang Ruochen masih mencoba mengamatinya sampai-sampai kepalanya hampir meledak, namun tetap saja ia belum sanggup memahaminya.     

Gerakan selanjutnya dari teknik pedang itu terlalu mendalam. Jika Zhang Ruochen memaksakan dirinya sendiri untuk mempelajarinya, maka Kekuatan Batin-nya mungkin bisa hancur.     

Seperti yang sudah dijelaskan dan dilakukan, maka itu semua terjadi karena Kekuatan Batin milik Zhang Ruochen masih terlampau lemah.     

Jika demikian, maka ia lebih memilih untuk melatih gerakan pertama dari Pedang Waktu, yakni Swift and Neat.     

Saat itu, Zhang Ruochen langsung memanggil Pedang Kuno Abyss, namun setelahnya, ia menyadari jika genggaman tangannya masih kosong. Jangankan Pedang Kuno Abyss, bahkan di jarinya tidak ada Cincin Ruang.     

Karena ia tidak memiliki pedang, maka ia hanya bisa menggunakan tangannya sendiri sebagai sebuah pedang.     

Kemudian, jari telunjuk dan jari tengahnya mulai dikatupkan di satu titik, sebelum akhirnya ia menudingkannya ke arah depan. Lalu, sambil mengikuti gerakan dari sang elder, maka ia mulai menggunakan gerakannya dan mulai memperagakan teknik pedang.     

Setelah berlatih selama sembilan hari, maka Zhang Ruochen sudah kesulitan untuk menghitung berapa banyak gerakan teknik pedang yang telah dirinya peragakan, hingga akhirnya ia berhasil meniru gerakan dan langkah-langkah yang diajarkan oleh sang elder.     

Zhang Ruochen merasa jika teknik pedangnya telah meningkat pesat, namun ia masih belum bisa menangkap esensi dari Swift and Neat. Jadi, saat itu ia hanya menguasai teknik pedang pada bagian luarnya saja.     

Sementara itu, pada saat ia mengayunkan jarinya, maka saat itu masih terdapat jejak-jejak gerakan. Yang jelas, itu menandakan jika dirinya belum mampu mencapai alam tanpa jejak.     

"Berdasarkan pada tingkatan alam teknik pedangku, mungkin aku telah berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Hati yang Terhubung dengan Pedang. Meski demikian, mengapa aku masih belum mampu menguasai teknik pedang ini?"     

Ia memilih berhenti. Saat itu, ia merasa frustasi dan kebingungan.     

Saat ini, sang elder kembali mengeluarkan suaranya, "Jika kau ingin menguasai Pedang Waktu, maka pertama-tama kau harus mendapatkan Tanda Waktu. Sebuah tanda yang hanya beberapa saat."     

"Sebuah tanda yang hanya beberapa saat."     

Zhang Ruochen menggumamkan kalimat tersebut. Tiba-tiba, kedua matanya tampak bercahaya, seolah-olah ia baru saja memahami sesuatu.     

Menurut yang ditulis di dalam Buku Misteri Ruang dan Waktu, maka ruang memiliki sebuah Inskripsi Ruang dan waktu memiliki sebuah Tanda Waktu.     

Garis-garis Inskripsi Ruang bisa disusun bersama untuk membentuk sebuah dunia ruang yang independen.     

Di sisi lain, sejumlah Tanda Waktu bisa dikumpulkan bersama untuk membentuk sebuah sungai waktu yang panjang.     

"Aku memahaminya! Gerakan pertama dari Pedang Waktu, Swift and Neat, adalah mengacu kepada "beberapa saat" di dalam perbedaan pembagian waktu."     

"Tapi apa itu beberapa saat? Yaitu adalah Tanda Waktu, itulah yang disebut sebagai beberapa saat."     

"Hanya dengan menangkap sebuah Tanda Waktu dan menggabungkannya ke dalam teknik pedang, maka Swift and Neat akan bisa diperagakan dengan sempurna."     

Lalu, di mana Tanda Waktu?     

Tanda Waktu terdapat dimana-mana. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang bisa mengendalikan Tanda Waktu dan menggunakannya atau tidak.     

Zhang Ruochen berhenti dan menutup matanya. Kemudian, ia kembali memikirkan tentang penjelasan dari Tanda Waktu yang terdapat di Buku Misteri Ruang dan Waktu.     

...     

Saat ini, jika ada seseorang yang menyelam ke dasar kolam darah, maka mereka akan menyaksikan jika Zhang Ruochen sedang duduk bersila di dalam tameng Chi dengan mata tertutup. Lalu, salah satu tangannya sedang berada di atas gulungan lukisan, sementara tangan yang lain sedang memperagakan teknik pedang.     

Setelah itu, pada suatu ketika keningnya tampak berkerut, kadang kala juga kembali rileks, dan semua itu terjadi berulang kali.     

Lalu, pada saat ia sedang memahami teknik pedang, maka saat itu Jiwa Bela Diri-nya mulai terlepas dari atas kepala dan melayang di dalam kolam darah.     

Jiwa Bela Diri-nya tampak seperti Bayangan Dewa yang sangat suci. Bahkan, Jiwa Bela Diri-nya mulai menyerap Kekuatan Pengorbanan yang terdapat di dalam kolam darah.     

Itu merupakan Tubuh Dewa Palsu yang telah dikuasai oleh Zhang Ruochen sejak lama.     

Tubuh Dewa Palsu sendiri bisa digunakan untuk membuat Jiwa Bela Diri agar berubah menjadi sebuah Dewa Palsu, yang mana itu dapat digunakan untuk menyerap kekuatan pengorbanan dan mengubahnya agar menjadi kekuatannya sendiri.     

Namun, kali ini, semua energi Zhang Ruochen sedang dikerahkan pada pemahaman teknik pedangnya. Jadi, ia tidak menyadari jika Jiwa Bela Diri-nya bisa merasakan kekuatan pengorbanan dan dengan sendirinya keluar dari tubuhnya, hingga mulai menyerap kekuatan yang terdapat di dalam kolam darah tersebut.     

Kekuatan Pengorbanan itu akhirnya masuk ke dalam Jiwa Bela Diri dan mengalir ke dalam tubuhnya, sebelum akhirnya berubah menjadi begitu banyak Tenaga Chi. Kekuatan itu bersirkulasi dengan sangat cepat melalui Jalur-jalur Aliran Chi-nya.     

BOOM!     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen berhasil membuatnya menembus batasan alam. Ternyata, Jiwa Bela Diri-nya telah membantunya menembus ke alam baru, hingga saat ini, tiba-tiba ia telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.