Kaisar Dewa

Sebelas Gerakan Pedang



Sebelas Gerakan Pedang

0"Teknik Pedang Bertahan!"     

Ketika menghadapi Teknik Pedang Universal, maka Zhang Ruochen segera menenangkan diri dan mulai menggerakkan Hati Pedang-nya. Setelah itu, tangannya mulai memukul pegangan pedang, dan membuat Pedang Kuno Abyss itu terbang.     

SWOOSH!     

Pedang Kuno Abyss melesat dengan sangat cepat dan tampak seperti sebuah garis cahaya hitam yang panjang. Pedang itu membentuk setengah lingkaran di udara dan terbang di sekitar lingkaran Teknik Pedang Universal milik lawannya. Setelah itu, pedang tersebut mulai menusuk punggung bagian tengah Lu Fantian.     

Di sisi lain, tangan Zhang Ruochen mulai disinari dengan cahaya biru.     

Tenaga Chi Biru mengalir cepat melalui Jalur Aliran Chi dan berasal dari Lautan Chi-nya. Tidak lama setelahnya, Tenaga Chi itu berkumpul di kedua ibu jarinya.     

Di waktu yang bersamaan, terdapat dua Pedang Gelombang yang terlepas dari kedua ibu jarinya.     

Lu Fantian mengerti jika Zhang Ruochen telah mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang. Jadi, ia sama sekali tidak terkejut saat lawannya memperagakan Teknik Pedang Bertahan.     

Oleh karena itulah, lelaki tersebut masih bersikap tenang dan terus berfokus pada tekniknya sendiri.     

BOOM!     

Ia menggunakan Teknik Pedang Universal untuk menghancurkan dua Pedang Gelombang yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen. Kemudian, ia mengayunkan lengannya, dan melepaskan cahaya pedang yang mengarah ke leher Zhang Ruochen.     

Pria itu memilih menyerang untuk bertahan.     

Selama Zhang Ruochen dapat dipaksa untuk terus menerus mempertahankan diri, maka Teknik Pedang Bertahan milik Zhang Ruochen akan menjadi tidak efektif.     

Meskipun teknik pedang Lu Fantian belum mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, namun ia telah mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati.     

"Boundless Universe, and a sword goes to the gods."     

Gerakan ketiga dari Teknik Pedang Universal mengandung kekuatan yang cukup dahsyat. Sehingga, pedang Chi yang terlepas menjadi sama dinginnya dengan es yang telah dibekukan selama 10.000 tahun. Bahkan, cahaya pedang yang terlepas jauh lebih menyilaukan daripada sinar matahari.     

"Sungguh kekuatan pedang yang mengerikan," diam-diam Zhang Ruochen memujinya.     

Jika Zhang Ruochen tidak melepaskan Jiwa Bela Diri-nya, maka sepertinya ia tidak mampu bertahan dari serangan ini.     

"Bagus! Fisik Pohon Suci memang layak mengemban reputasinya."     

Namun, Zhang Ruochen memilih untuk menarik kembali Pedang Kuno Abyss-nya dan mulai tertawa kencang. Kemudian, ia menggunakan Bayangan Naga Kerajaan Angin, dan terus menerus menggerakkan kakinya secara konstan. Lelaki itu terus menghindar dan menyerang seperti halnya seekor Naga Suci yang gesit. Lelaki itu ingin menghancurkan Teknik Pedang Universal milik Lu Fantian dengan gerakannya yang terampil.     

Ketika Zhang Ruochen menggunakan gerakan seperti ini, maka terdapat begitu banyak bayangan ilusi berbentuk naga yang mulai bermunculan di atas Heavenly Ring. Semua bayangan itu bergerak kesana kemari di antara pedang-pedang Chi yang beterbangan.     

Lu Fantian bertanya, Zhang Ruochen, mengapa kau belum juga melepaskan Jiwa Bela Diri-mu?"     

"Hampir," kata Zhang Ruochen.     

Lu Fantian menjadi kebingungan, "Apa?"     

"Kau belum menunjukkan semua kemampuanmu. Aku akan melepaskan Jiwa Bela Diri ketika kau menggunakan kartu terakhirmu." Meskipun Zhang Ruochen sedang dibayang-bayangi bahaya kematian, namun ia masih memilih untuk menyimpan Jiwa Bela Diri-nya.     

Pada akhirnya, Lu Fantian belum mampu memaksanya untuk mengeluarkan Jiwa Bela Diri dengan kekuatannya yang seperti itu.     

"Baiklah jika itu maumu."     

Setelah itu, ia pun mulai mengalirkan Tenaga Chi-nya. Tiba-tiba, rambut panjang Lu Fantian langsung terangkat naik. Seperti halnya sang Demon Lord, maka ia kembali berteriak kencang, "Jiwa Bela Diri Menyatu dengan Pedang!"     

Jiwa Bela Diri Pohon Suci yang sedang melayang di atas kepala Lu Fantian, sekarang ini telah berubah menjadi sebuah jiwa bayangan. Lalu, jiwa bayangan itu terbang ke arah depan dan menyatu dengan Pedang Kawat Emas-nya.     

SWOOSH—     

Seketika itu juga, Pedang Kawat Emas mulai memancarkan cahaya keemasan. Pedang itu membentuk sebuah bayangan ilusi raksasa, dan berbentuk seperti pedang berukuran empat meter. Bayangan pedang raksasa itu menyelimuti tubuh pedang miliknya.     

Setelah itu, Pedang Kawat Emas sepertinya mampu mengembangkan spiritualitasnya sendiri. Jadi, pedang itu mulai menyerap Energi Chi dari langit dan bumi dengan kecepatan yang luar biasa.     

Ketika menyaksikan itu, maka Zhang Ruochen pun langsung menyipitkan matanya, dan mengamati pedang milik Lu Fantian lekat-lekat. "Itu... itu..."     

Pada mulanya, Zhang Ruochen memperkirakan jika pedang Lu Fantian merupakan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sebelas. Namun, saat ia membuka Mata Langit-nya, maka ia dapat dengan jelas melihat bahwa pedang itu merupakan sebuah pedang kayu.     

Itu merupakan pedang kayu yang terbuat dari Pohon Suci Utama.     

Sementara itu, selimut emas yang melingkupi pedangnya ternyata tidak menempel atau menyatu, yang mana selimut emas itu merupakan meridian-meridian milik Pohon Suci Utama.     

Perlu diketahui bahwa Pohon Suci Utama telah ditebang pada Abad Pertengahan.     

Namun menurut legenda, segala sesuatu yang terbuat dari Pohon Suci Utama mengandung spiritualitas dari pohon tersebut. Sehingga, segala sesuatu tersebut dapat menyerap Energi Chi dan meningkatkan kekuatannya sendiri secara otomatis. Sebagaimana misal, jika itu merupakan sebuah pedang, maka Pedang itu dapat mengkonsumsi Energi Chi guna meningkatkan kekuatannya sendiri.     

Jadi, segala sesuatu yang terbuat dari Pohon Suci Utama merupakan harta karun yang tak ternilai harganya. Jadi, meskipun itu merupakan Senjata Suci Bela Diri biasa, namun itu masih juga tak tergantikan.     

Dalam kata lain, Pedang Kayu Suci milik Lu Fantian dapat meningkatkan kekuatannya sendiri. Jika nanti pedang itu menyerap Chi of Origin – dengan sifat alami kayu – dalam jumlah yang cukup, maka pedang itu punya kesempatan untuk berubah menjadi sebuah Senjata Suci.     

Jiwa Bela Diri milik orang lain pasti tidak akan bisa menyatu dengan Pedang Kayu Suci, namun apa yang dikuasai oleh Lu Fantian merupakan Jiwa Bela Diri Pohon Suci.     

Jadi, bersatunya antara Jiwa Bela Diri Pohon Suci dan Pedang Kayu Suci tersebut dapat meningkatkan kekuatan pedangnya. Sehingga, pedang itu dapat menyerap Energi Chi dari langit dan bumi. Bahkan, Energi Chi tersebut dapat membuat kekuatan dari Pedang Kayu Suci melepaskan kekuatan maksimalnya.     

Zhang Ruochen segera melepaskan Jiwa Bela Diri dan mulai memobilisasi Energi Chi dari langit dan bumi di sekitarnya.     

Setelah itu, kekuatannya pun juga meningkat pesat. Kemudian, ia menggenggam Pedang Kuno Abyss dan mengalirkan Tenaga Chi-nya untuk mengaktifkan inskripsi yang terdapat di dalamnya. Tidak lama setelah itu, ia langsung merasuk ke dalam suasana pertempuran.     

Sekarang ini, ia telah memilih untuk menggunakan segenap kekuatannya saat bertarung melawan Lu Fantian.     

BOOM!     

Dua pedang itu saling berbenturan, seperti halnya dua petir yang saling bertabrakan.     

Lu Fatian menjadi gemetar. Ia tidak sanggup lagi bertahan dari serangan itu. Jadi, ia pun mengambil satu langkah mundur.     

"Jiwa Bela Diri-ku sangat kuat, tapi... Jiwa Bela Diri Zhang Ruochen benar-benar lebih kuat daripada milikku."     

Lu Fantian merasa bahwa Sacred Wood Sphere-nya telah hancur.     

BOOM!     

BOOM!     

Zhang Ruochen memperagakan 11 gerakan berturut-turut. Kekuatan yang dilepaskan itu semakin lama semakin mematikan. Pada saat ia memperagakan gerakan pedang kesebelas, maka saat itu Lu Fantian telah berhasil didorong mundur sampai ke sudut Lapangan.     

SWOOSH!     

Kilatan cahaya pedang tampak melintas.     

Pedang Kuno Abyss telah berada di depan leher Lu Fantian. Pedang itu berada tepat di tenggorokannya. Jika Zhang Ruochen menambahkan sedikit kekuatan, maka ia dapat memenggal kepala Lu Fantian.     

Ketika menyadari hal itu, maka Lu Fantian menggertakkan giginya. Kedua matanya penuh dengan rasa tidak percaya. Ia pun mulai mengamati Zhang Ruochen yang berada di hadapannya. "Ini... ini merupakan kekuatanmu yang sesungguhnya..."     

Zhang Ruochen menarik kembali pedangnya. "Aku telah menggunakan seluruh kekuatanku, aku benar-benar menghormatimu."     

Lu Fantian berkata dengan intonasi menyesal, "Jika kita bertarung tiga hari yang lalu... saat itu, aku belum memurnikan Purple Cloud-patterned Eaglewood, dan aku tidak akan pernah sanggup bertahan dalam tiga gerakan. Tidak diragukan lagi mengapa kau saat itu kau tidak ingin bertarung denganku."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, tiga hari yang lalu, teknik pedangku juga belum mencapai level yang seperti ini."     

Mengapa Zhang Ruochen mengatakan hal tersebut?     

Lu Fantian mengamati Zhang Ruochen dengan sedikit kebingungan. Namun, ia tidak lagi bertanya terlalu jauh. Jadi, ia hanya bisa menduga jika Zhang Ruochen baru saja mendapatkan beberapa petualangan baru selama tiga hari belakangan ini.     

Bagaimanapun juga, teknik pedang yang diperagakan oleh Zhang Ruochen kali ini memang sangat halus dan cukup mengintimidasi.     

Selama ini, Lu Fantian belum pernah mengagumi siapapun. Tapi hari ini, ia benar-benar telah ditaklukkan oleh teknik pedang Zhang Ruochen.     

"Aku akan mengingat kekalahan hari ini. Kita pasti akan bertarung kembali bila ada kesempatan di masa depan."     

Setelah itu, Lu Fantian berjalan keluar dari Lapangan.     

Meskipun ia menganggumi pencapaian teknik pedang Zhang Ruochen, namun ia belum bisa menerima kekalahannya. Jika ia telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga, maka ia akan punya kesempatan untuk mengalahkan Zhang Ruochen.     

Bagaimana caranya agar ia dapat mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga dalam waktu yang singkat?     

Medan Pertempuran Dunia Primitif!     

Lu Fantian memutuskan untuk pergi menuju ke Medan Pertempuran Dunia Primitif guna mengalami situasi hidup dan mati. Hanya dengan bertarung secara konstan, maka keterampilan bertarungnya akan meningkat pesat. Di masa depan, ia ingin mengungguli Zhang Ruochen.     

Elder Berjubah-ungu di Lapangan Heavenly Ring mulai menganggukkan kepalanya. Lalu, ia mengumumkan hasil pertarungan sambil tersenyum, "Zhang Ruochen, dari Sekolah Pasar Bela Diri telah berhasil mengalahkan Lu Fantian dari Kediaman Pedang. Sekarang, dia mendapatkan ranking 5.800 di Peringkat Surga dan memperoleh 287.000 poin merit militer."     

"Dia mengalahkan Lu Fantian hanya dengan 11 kali gerakan. Gelar raja muda memang layak menyandang reputasinya," pria berkepala botak itu tertawa kencang. Seketika itu juga, ia menjadi semakin tertarik kepada Zhang Ruochen.     

"Lu Fantian hanya berada di rangking 5.800 di Peringkat Surga. Meskipun Zhang Ruochen berhasil mengalahkannya, namun itu masih bukan apa-apa." Cibir sang wanita bertudung kepala.     

Pria berkepala botak itu meliriknya. "Kekuatan Lu Fantian tidak sesederhana ksatria rangking 5.800. Jika dia tidak berhadapan dengan Zhang Ruochen, maka dengan kekuatannya sekarang, dia pasti bisa masuk ke dalam top 2.000 di Peringkat Surga, atau bahkan lebih tinggi lagi. Selain itu, tingkat pengolahan Lu Fantian juga masih berada di Tingkatan Akhir dari Alam Surga. Jadi, masih terdapat begitu banyak ruang untuk perkembangan."     

"Benarkah? Kalau begitu biar aku sendiri yang akan menguji seberapa tangguhnya Zhang Ruochen."     

Wanita itu pun terbang. Dalam sekejap, wanita bertudung kepala itu telah berdiri di atas Heavenly Ring, dan berhadap-hadapan dengan Zhang Ruochen.     

Saat itu, sejumlah besar jenius muda yang duduk di sebelahnya menjadi sangat terkejut. Tiba-tiba, mereka semua menyadari bahwa ada seorang master tangguh yang ternyata sedari tadi sedang duduk di sebelah mereka.     

"Sungguh wanita yang luar biasa. Gerakan tubuh yang baru saja diperagakan itu berada jauh dari jangkauanku. Siapa dia sebenarnya? Apa dia juga seorang master di Peringkat Surga?"     

"Dia pasti merupakan seorang master di Peringkat Surga. Jika tidak, bagaimana mungkin dia berani menantang Zhang Ruochen?"     

Zhang Ruochen melirik ke arah wanita bertudung kepala tersebut. Tiba-tiba, ia merasa tidak asing. Sebab, ia seperti merasa seperti pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya.     

Kemudian, ia menggunakan Kekuatan Batin-nya untuk memindai wanita tersebut. setelah beberapa saat, ia akhirnya mengeluarkan jawaban. "Ternyata kau."     

"Kau bisa melihatku?" tanyanya.     

"Penyamaranmu memang sempurna," balasnya. "Bahkan para ksatria dari Alam Fish-dragon tidak akan sanggup mengenali identitasmu. Namun, kau tidak bisa menyembunyikannya dariku."     

Setelah itu, ia pun langsung meneriakkan nama wanita tersebut, "Seorang putri kesayangan Dewa dari Aula Excellence Pasar Gelap, Orange Star Emissary. Apa benar itu kau?"     

Orange Star Emissary sangat jarang bertemu dengan Zhang Ruochen. Wanita itu hanya beberapa kali bertemu dengannya, dan setiap kali bertemu ia selalu mengenakan tudung kepala.     

Jadi, mustahil bagi Zhang Ruochen untuk dapat mengetahui identitasnya. Kecuali jika ia mempunyai Kekuatan Batin level 41.     

BOOM!     

Ketika Zhang Ruochen meneriakkan nama sang wanita bertudung kepala, maka semua orang yang berada di Lapangan Pasar Bela Diri menjadi terkejut. Setelah itu, mereka semua mulai berteriak-teriak.     

Semua orang memahami jika Bank Pasar Bela Diri dan Pasar Gelap telah bermusuhan sejak lama. Kedua organisasi itu kerap bertarung secara terbuka maupun sembunyi-sembunyi sejak zaman dahulu. Sehingga, dendam dan kebencian di masing-masing mereka telah terpatri sangat dalam. Namun, siapa yang akan menyangka jika seorang Emissary dari Aula Excellence Pasar Gelap berani masuk ke dalam wilayah kekuasaan Bank Pasar Bela Diri?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.