Kaisar Dewa

Biksuni Sesat



Biksuni Sesat

0Pedang Ungu Petir terbuat dari Besi Ungu Bergaris. Pedang itu ditempa di sebuah kolam darah Vulture Petir, dan menciptakan kekuatan tak tertandingi. Itu merupakan sebuah pedang harta karun yang unik.     

Ketika Zhang Ruochen mengaktifkan 72 garis inskripsi dasar petir, maka terdapat bayangan ungu raksasa yang melintas. Bayangan itu merentangkan sayapnya dan tampak seperti seekor Elang Petir raksasa.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen menemukan bahwa bayangan itu sungguh menarik. Lalu, ia pun mulai melirik bayangan tersebut.     

Tangannya berayun dan mulai menebas.     

SWISH!     

Itu tampak seperti seekor Elang Petir yang terbentuk dari petir. Sepertinya elang itu memang hidup dan terbang ke arah bayangan.     

Elang Petir itu bukan sosok yang asli, tetapi adalah sebuah bayangan pedang Chi dan petir, dimana hal itu disebut sebagai Transformasi oleh pedang Chi.     

Duanmu Xingling, yang sedang berdiri di bayangan, sama sekali tidak menduga bahwa ia akan ketahuan oleh Zhang Ruochen, jadi ia segera menggunakan gerakan tubuh dan melarikan diri.     

Sepertinya itu hanya satu langkah, tapi wanita itu telah bergerak sejauh 33 meter. Wanita itu meninggalkan serentetan bayangan, dan kecepatannya seperti hantu.     

WHOOSH!     

Pedang Qi yang telah berubah menjadi Elang Petir itu tidak menghilang. Sebaliknya, elang tersebut sepertinya telah menjadi satu dengan pemiliknya, sehingga ia pun juga mulai mengejar Duanmu Xingling, sambil terus menyerangnya.     

Pedang pertempuran ungu terlepas dari Elang Petir dan mulai menyerang punggung Duanmu Xingling.     

Duanmu Xingling merasakan datangnya bahaya dari arah belakang. Jadi, ia tiba-tiba berhenti dan melompat ke arah belakang, sebelum akhirnya berhasil menghindari serangan pedang pertempuran ungu. Setelah itu, wanita tersebut segera menyerang Elang Petir dengan menggunakan pukulannya.     

Tangan Duanmu Xingling berubah menjadi berwarna merah dan mengeluarkan Ular Terbang raksasa dengan empat sayap di punggungnya. Ular itu membuka mulutnya dan ingin menelan Elang Petir.     

Wanita itu menggunakan Transformasi kekuatan pukulan.     

Lalu, ia mengalirkan Tenaga Chi ke dalam pukulannya dan mengubahnya menjadi seekor Ular Terbang, dimana ular itu mengandung kekuatan yang dahsyat.     

Zhang Ruochen kembali mengayunkan pedangnya. Kemudian, tangannya bergetar dan berubah menjadi tujuh bayangan ilusi pedang Chi. Tujuh bayangan pedang itu mengarah ke Duanmu Xingling pada waktu yang bersamaan.     

Itu merupakan gerakan pertama dari Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa, yakni Haunting Septuple Kill.     

Saat ini, kekuatan yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen benar-benar berbeda dengan kekuatan yang ditampilkan saat berada di atas platform seni bela diri. Serangan itu tidak lagi terlihat pelan dan lambat. Sebaliknya, pedang itu tampak seperti petir yang berasal dari antah berantah, sebelum akhirnya melesat ke arah Duanmu Xingling layaknya angin...     

Bahkan meski jika itu adalah Haunting Septuple Kill yang sama, namun teknik benar-benar mengandung kekuatan yang berbeda, apalagi ketika Zhang Ruochen berhasil menguasainya sampai pada tingkatan level tertentu.     

"Luar biasa. Dia telah menguasai Teknik Tigabelas Pedang Pemburu Jiwa sampai pada Kesempurnaan Seni Bela Diri," Duanmu Xinling menjadi terkejut.     

Duanmu Xingling sedang berada di udara dan belum mendarat. Cincin berwarna putih di tangannya mulai membesar setelah dialiri oleh Tenaga Chi. Tidak lama setelahnya, cincin itu menjadi semakin besar, sampai akhirnya mulai terlepas dari jarinya.     

Itu merupakan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh dan disebut sebagai Cincin Anti-Dragon.     

Ada yang mengatakan bahwa cincin itu bisa membesar dan mengecil. Jika semua inskripsinya diaktifkan, maka pedang itu tampak seperti sebuah naga air raksasa.     

Cincin Anti-Dragon pun mulai berbenturan dengan Pedang Ungu Petir. Setelah itu, terdapat begitu banyak berkas-berkas cahaya yang terlepas. Sebuah gelombang Tenaga Chi mulai meledak di kejauhan.     

Untungnya, terdapat sebuah formasi taktis yang dipasang di Stasiun Pusat Pasar Bela Diri. Jika tidak, maka pertempuran yang terjadi di antara mereka pasti akan menghancurkan setengah dari Stasiun Pusat Pasar Bela Diri.     

Duanmu Xingling sedang mengenakan jubah gelap dan sebuah penutup kepala berwarna hitam, maka hanya kedua matanya yang cerah saja yang masih terlihat.     

Setelah berhasil meredam serangan pedang Zhang Ruochen, maka ia segera berpaling dan terbang pergi. Wanita itu hanya ingin melarikan diri.     

Duanmu Xingling sedang berada di tempat ini adalah karena ia terpengaruh oleh ucapan Zhang Ruochen di hari sebelumnya. Wanita itu tidak tahan lagi ingin menemuinya. Ia pun tidak benar-benar ingin bertarung melawan Zhang Ruochen.     

Ia mengambil kesempatan itu dan berpaling pergi. Wanita itu segera menggunakan teknik bergeraknya dengan sepenuh tenaga.     

Namun, Zhang Ruochen telah bergerak lebih cepat. Tiba-tiba, ia telah berada di belakangnya dan bersiap untuk menusuk wanita itu dengan pedang.     

Duanmu Xingling sekali lagi menyerang menggunakan Cincin Anti-Dragon. Dengan suara "Swoosh", maka Cincin Anti-Dragon terbang di atas kepala Zhang Ruochen dan mulai berputar dengan cepat. Cincin itu semakin lama semakin membesar ketika berada di atas kepala Zhang Ruochen, dan sepertinya cincin tersebut ingin mengunci Zhang Ruochen.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen menukik ke bawah dan mengayunkan pedangnya ke arah atas.     

Ujung pedang miliknya benar-benar mengenai Cincin Anti-Dragon, sehingga cincin tersebut terlempar jauh.     

Duanmu Xingling menggerakkan tangannya dan mengalirkan garis-garis Tenaga Chi. Tidak lama setelahnya, ia berhasil menangkap Cincin Anti-Dragon dan menariknya kembali dengan menggunakan Tenaga Chi. Kemudian, wanita itu kembali memasangkan cincin itu di jarinya.     

Di waktu yang sama, kakinya telah mendarat di suatu tempat.     

Di bawah temaram cahaya bulan, maka penampilan Duanmu Xingling tampak sangat anggun. Wanita itu penuh dengan lekukan, dan setiap lekukan tubuhnya benar-benar menggoda.     

CRASH!     

Terdengar suara yang sangat keras.     

Penutup kepala Duanmu Xingling baru saja terkena serangan. Rambutnya yang panjang mulai tergerai turun, dan menampilkan dahinya dan alisnya yang panjang, serta kedua mata bulatnya yang cantik.     

Namun, wajahnya yang berada di bawah mata masih diselimuti oleh pakaian hitam.     

Duanmu Xingling menjadi sedikit gemetar. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya baru saja terkena serangan pedang.     

Rasanya penutup kepalanya hanya lepas seperti biasa. Namun, jika pedang Chi itu mengandung kekuatan yang lebih besar, maka kepalanya pasti akan terpenggal.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen mengayunkan lengannya dan mengubah Pedang Ungu Petir menjadi seberkas cahaya. Lalu, pedang itu mendarat tepat di dalam sarung pedang yang berjarak 33 meter jauhnya.     

"Saudari senior seperguruan Duanmu, kau datang untuk mengunjungiku malam ini. Sepertinya ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?"     

"Bagaimana kau tahu bahwa ini adalah aku?"     

Duanmu Xingling segera melepaskan penutup kepala di wajahnya, dan menampilkan wajahnya yang cantik. Kulitnya tampak secerah kristal dengan tipikal wajah yang menyenangkan. Wanita itu sepertinya tidak lebih tua dari 10 tahun, namun tubuhnya telah menjadi begitu menggoda dan atraktif.     

Zhang Ruochen berjalan di sisi kursi batu yang ada di sebuah taman. Kemudian, ia mengibaskan lengannya, hingga gelombang Chi mulai terlepas dan menerbangkan debu-debu yang berada di kursi batu tersebut.     

Kemudian, ia duduk di salah satu kursi batu dan berkata pelan, "Kita telah berteman selama hampir tiga tahun lamanya. Itu akan menjadi aneh bila aku tidak mengenalimu."     

Zhang Ruochen pun mulai mengendus. Setelah itu, ia berkata, "Sepertinya ada aroma tubuhmu di udara. Apa kau sengaja membiarkan itu agar aku mengenalmu?"     

Duanmu Xingking terbang dari tempatnya dan mulai duduk di depan Zhang Ruochen. Wajahnya menyimpan kekhawatiran, dan benar-benar kontras dengan penampilannya yang selalu ceria.     

Setelah beberapa saat, maka Duanmu Xingling mulai memecah keheningan dan mengangkat wajah cantiknya. Kemudian, ia berkata, "Apa kau telah mengetahui identitasku?"     

Zhang Ruochen berkata sambil tersenyum, "Hanya menebak beberapa. Aku tidak sepenuhnya yakin."     

Duanmu Xingling menyaksikan senyuman Zhang Ruochen. Sehingga, ia mulai merasa sangat lega dan menyunggingkan bibirnya. Kemudian, ia berkata, "Coba katakan padaku mengenai tebakanmu. Aku ingin tahu apa tebakanmu benar atau tidak."     

Zhang Ruochen mengamati mata Duanmu Xingling lekat-lekat. Setelah itu, ia berkata, "Kau adalah seorang Biksuni dari Sekte Setan Penyembah Bulan. Mereka yang muncul di Sungai Tongming adalah bukan para ksatria dari keluarga Duanmu, tetapi para pengikut orang sesat."     

Senyuman Duanmu Xingling menjadi beku. Wanita itu terdiam dan sedikit mengernyitkan dahinya. Kemudian, ia menjadi ragu-ragu, sebelum akhirnya berkata, "Kau memang benar."     

Zhang Ruochen bertanya, "Mengapa?"     

Duanmu Xingling berkata, "Apa kau sedang bertanya mengapa aku mengubah penampilanku hanya untuk masuk ke Sekolah Pasar Bela Diri? Bagaimana jika kau menjawab pertanyaanku terlebih dahulu? Bagaimana kau bisa mengetahui identitasku?"     

Zhang Ruochen merentangkan tiga jemarinya. Kemudian, ia berkata, "Tiga alasan."     

"Pertama, kau terlalu bertalenta. Para murid dari keluarga Biksu bahkan tidak berada di liga yang sama denganmu. Sebuah Keluarga Setengah-Biksu tidak akan mampu mengembangkan seorang putri kesayangan Dewa sepertimu. Jika aku benar, maka kau belum sepenuhnya menggunakan kekuatanmu saat mengikuti ujian masuk di Akademi Saint."     

Duanmu Xingling menunjukkan giginya yang putih seraya tersenyum, "Tapi bukankah talentamu lebih tinggi daripada aku?"     

Zhang Ruochen berkata, "Aku punya sebuah rahasia besar, tapi aku tidak bisa mengatakannya padamu sekarang ini. Rahasia itulah yang membuatku berhasil seperti hari ini."     

Duanmu Xingling bertanya, "Lalu apa alasan yang kedua?"     

Zhang Ruochen berkata, "Seorang Biksuni Sesat pernah satu kali terlihat di Omen Ridge. Bagaimana mungkin figur penting seperti dia bisa berada di Omen Ridge?"     

Duanmu Xingling berkata sambil tersenyum, "Bukankah Di Yi juga datang ke Omen Ridge?"     

Zhang Ruochen membalas, "Di Yi pergi ke Omen Ridge adalah untuk mencari Dragon Sarira. Tapi mengapa Biksuni Sesat pergi ke sana? Lebih jauh, Di Yi tidak menyelamatkanku, tapi Biksuni Sesat itu melakukannya. Kita tidak mengenal satu sama lain. Lalu mengapa wanita itu melakukannya?"     

Duanmu Xingling merasa frustasi dan berkata, "Sepertinya kau memang telah mengetahuinya sejak lama."     

Di Kota Yunwu, Yunwu Commandery, pada saat Zhang Ruochen sedang dikejar oleh para master yang berasal dari Pasar Gelap, saat itu Duanmu Xingling membantunya mengalahkan para master dari Pasar Gelap dengan menggunakan identitasnya sebagai Biksuni sesat.     

Zhang Ruochen menambahkan, "Dan alasan ketiga. Di Sungai Tongming, ketika aku ingin mendapatkan Dragon Sarira. Saat itu, keluarga Duanmu mampu mengumpulkan ratusan ksatria yang telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi dalam waktu yang sangat singkat."     

"Bahkan para penguasa dari Omen Ridge, Perguruan Yuntai, dan Istana Tai Qing juga tidak sanggup melakukan hal tersebut. Lalu, bagaimana mungkin keluarga Duanmu mampu melakukannya? Sejak saat itulah, aku mulai ragu tentang dirimu."     

"Saat menggabungkan tiga alasan ini, maka tidak sulit untuk menebak identitasmu."     

Duanmu Xingling berkata, "Karena kau telah mengetahui identitasku, lalu apa yang akan kau lakukan setelahnya?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kau harus menjawab pertanyaanku terlebih dahulu."     

Duanmu Xingling berkata, "Pastinya itu merupakan keputusan Master Sekte untuk mengirimku ke Sekolah Pasar Bela Diri. Beliau memintaku untuk berlatih keras dan mencoba untuk menjadi seorang jajaran tinggi dari Bank Pasar Bela Diri."     

"Sesederhana itu?" Zhang Ruochen masih belum yakin.     

"Tentu saja."     

Duanmu Xingling menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Ia tampak sedang berkata serius.     

Zhang Ruochen berhenti bertanya dan memberi saran, "Saudari senior seperguruan Duanmu, apa yang kau lakukan merupakan hal yang sangat berbahaya. Jika para superior dari Akademi Saint menemukan identitasmu, maka kau pasti akan berakhir dengan situasi yang sangat mengenaskan. Kau juga pasti tahu tentang para mata-mata dari Pasar Gelap dan orang sesat yang pasti akan dihukum mati setelah mereka tertangkap."     

Duanmu Xingling tampak sedikit gundah. Lalu, ia berkata, "Apa kau kira aku punya pilihan lain? Itu adalah perintah dari Master Sekte, bagaimana mungkin aku menolaknya? Meskipun aku adalah seorang Biksuni dan aku bisa memberi perintah pada semua master di Sekte Setan, namun aku hanya seorang budak bagi para Biksu Sekte. Jika aku tidak mencapai level Biksu, maka aku tidak akan menjadi apa-apa."     

Ia menatap Zhang Ruochen dan menambahkan, "Sekarang karena kau telah mengetahui identitasku, apakah kau akan melaporkan ini pada Elder di Akademi Saint?"     

Zhang Ruochen berdiri dan berkata, "Tentu saja tidak."     

Jika Zhang Ruochen membongkar identitas Duanmu Xingling di Akademi Saint, maka itu pasti akan menjadi sebuah kredit yang besar, dan ia pasti akan mendapatkan hadiah yang berlimpah.     

Namun, ia tidak akan pernah melakukan hal tersebut.     

Zhang Ruochen bergabung dengan Sekolah Pasar Bela Diri hanyalah untuk mencari tempat berlatih yang lebih baik dan mengembangkan dirinya sendiri. Di waktu yang sama, ketika ia berada di dalam bahaya, maka ia juga akan mendapatkan perlindungan dari Sekolah Pasar Bela Diri.     

Namun, ia tidak perlu menghianati temannya.     

Sebab, hanya ada satu musuh di dalam benak Zhang Ruochen, yakni Permaisuri Chi Yao.     

Selama mereka sanggup menyesuaikan kepribadian dan saling membantu satu sama lain, maka siapapun, bahkan jika mereka adalah para ksatria dari Pasar Gelap atau para pengikut orang sesat, mereka semua dapat menjadi temannya.     

Setelah mendengar jawaban Zhang Ruochen yang tegas, maka Duanmu Xingling mulai mengedipkan bulu matanya. Wanita itu tidak lagi sanggup menahan air matanya dan langsung berjalan ke punggung Zhang Ruochen. Setelah itu, ia merentangkan kedua tangannya yang seputih salju dan memeluk tubuh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen dapat dengan jelas merasakan sensasi halus di belakang punggungnya. Sebab, rasanya seperti ada dua balon lembut yang sedang menekannya kuat-kuat, ditunjang dengan rasa hangat yang berasal dari tubuh wanita tersebut.     

Sebab setelah bersembunyi di Sekolah Pasar Bela Diri selama bertahun-tahun, maka Duanmu Xingling merasakan tekanan yang sangat besar. Wanita itu seolah sedang berdiri di atas lapisan es yang tipis. Sehingga, ia harus menjadi sangat berhati-hati, dan tidak berani mengatakan pada siapapun terkait rahasia yang telah dipendam di dalam benaknya selama beberapa tahun terakhir.     

Duanmu Xingling tampaknya memang sangat optimistis, namun jauh di dalam hati, wanita itu diselimuti oleh rasa takut.     

Sekarang, wanita itu akhirnya bisa mengatakan identitasnya dan membaginya pada Zhang Ruochen, dan Zhang Ruochen pun mau mendengarkannya dengan baik.     

Pada akhirnya, rasa tersentuh dan terharu telah membuat akumulasi stres dan kekhawatiran yang berada di dalam benaknya menjadi hilang dalam sekejap.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.