Kaisar Dewa

Menekan Militer dan Menghancurkan Harga Dirinya



Menekan Militer dan Menghancurkan Harga Dirinya

0"Tingkatan Tertinggi?"     

"Bu Qianfan pernah mencapai tingkatan alam legendaris?"     

"Tidak mungkin! Hanya ada sedikit orang yang mampu melakukannya sejak zaman kuno."     

...     

Batu yang dilempar ke sungai menciptakan ribuan riak-riak air. Semua murid yang berada di Stairway to Heaven pun menjadi terkejut. Lalu, sebagian besar dari mereka mulai mengamati Bu Qianfan.     

Sementara itu, Bu Qianfan tetap tenang seperti batu, sebagaimana ia terus memaku pandangan matanya pada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak terkejut. Sebab, ia telah mencapai Tingkatan Tertinggi sebanyak tiga kali. Oleh karena itulah, bagi dirinya, Tingkatan Tertinggi tidak sesulit yang dibayangkan oleh orang-orang lain. Setidaknya, tingkatan itu masih mungkin dicapai oleh umat manusia.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau mungkin salah paham. Sebab, kau tidak perlu membuktikan kekuatanmu. Aku tidak ingin bertarung melawanmu karena orang yang ingin kau kalahkan adalah Di Yi, dan bukan aku."     

Bu Qianfan mengernyitkan dahi, dan ia mulai mengepalkan tinjunya erat-erat. Terdapat gelombang Tenaga Chi yang memancar dari dalam tubuhnya. Kemudian, ia berkata, "Jika demikian, maka maafkan aku karena telah mengusikmu!"     

Dalam sekejap, ia melompat tiga kali dan menebas leher Zhang Ruochen dengan menggunakan tangannya.     

Itu adalah teknik pedang yang dikenal sebagai Tekanan Militer dan Penghancur Harga Diri.     

Teknik bela diri ini berasal dari kelas rendah Tingkatan Hantu dan mengandung gerakan teknik pedang yang sangat mematikan, tebas, tusuk, dan melilit... semua gerakan yang rumit telah diubah menjadi tiga gerakan sederhana.     

Alih-alih serangan itu hanya tiga gerakan, namun setiap gerakannya mengandung esensi dari teknik pedang; sehingga sanggup membuat lawannya meregang nyawa hanya dalam satu kali gerakan.     

Di dalam militer, hanya seorang Komandan Batalion yang mempunyai kualifikasi untuk mempelajari teknik pedang Tekanan Militer dan Penghancur Harga Diri.     

Gerakan pertama yang digunakan oleh Bu Qianfan adalah Pisau Tekanan Militer. Saat itu, ia mulai mengayunkan tangannya, seakan itu adalah sebuah pisau, dan berhasil menciptakan sebuah lengkungan cahaya pedang yang berada di depannya.     

"Swish!"     

Sebelum Bu Qianfan meyelesaikan gerakannya, maka Zhang Ruochen telah lebih dulu merasakan intensitas membunuh, ketajaman, dan daya ledak mematikan, seakan serangan itu mampu menghancurkan musuh yang berada di depannya.     

Zhang Ruochen harus menyerang balik. Sehingga, ia mulai menekan jari telunjuk dan jari tengahnya. Ia menggunakan tangannya sebagai pedang dan memperagakan gerakan Sembilan Pedang Yang – Pull Chestnut out of Fire.     

Pemahaman Pedang dan Tenaga Chi-nya mulai berkumpul di ujung jari, dimana ia menghunuskannya ke tepi telapak tangan milik Bu Qianfan.     

"Pow!"     

Terdengar suara benturan antara pisau dan pedang. Mereka berdua pun mulai bertarung sengit.     

Bu Qianfan mempunyai mata yang tajam dan gerakan yang sangat cepat. Semua kekuatan di tubuhnya mulai bersirkulasi, dimana hal tersebut membuat lengannya berotasi. Kemudian, ia segera menggunakan gerakan kedua dari teknik pisau.     

"Dispiriting Knife Technique."     

Gerakan kedua itu sepertinya lebih mengerikan daripada gerakan pertama. Sehingga, baik kekuatan maupun momentum yang dibangun tampak sangat menakjubkan. Semua orang bisa melihat dengan mata telanjang bahwa terdapat sebuah bayangan pisau di atas lengan Bu Qianfan. Pisau itu mengikuti gerakan tangannya dan menebas ke arah pinggul Zhang Ruochen.     

"Moonglade Knife Technique."     

Zhang Ruochen kembali menggunakan salah satu teknik dari Sembilan Pedang Yang, dan sekali lagi berhasil menghalau serangan kedua milik Bu Qianfan.     

"Regicide Knife Technique."     

Tanpa ragu, Bu Qianfan mulai menggunakan gerakan teknik pedang yang ketiga dari Tekanan Militer dan Penghancur Harga Diri, dimana teknik tersebut adalah yang paling kuat.     

Samar-samar, seseorang bisa melihat bahwa terdapat sosok pria raksasa yang mengenakan armor di belakang tubuhnya. Kemudian, ia mengayunkan pisau tersebut ke arah kepala Zhang Ruochen.     

Boom!     

Itu tampak seperti sebuah pisau, namun pisaunya berjumlah ribuan. Semua pisau itu menyerang dalam waktu yang bersamaan.     

Tiga pisau menyerang berturut-turut, dan kekuatan pisau tersebut terus meningkat.     

Ketika menghadapi energi pedang yang sangat besar tersebut, maka Zhang Ruochen pun mulai terlihat serius. Sehingga, ia bergerak mundur satu langkah demi mengurangi tekanan dari teknik pisau yang diarahkan kepadanya.     

Setelah itu, ia menggunakan kekuatan Pemahaman Pedang dan memperagakan Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Kemudian, ia menangkupkan kedua tangannya, sehingga tubuhnya berubah menjadi sebuah pedang, yang melesat ke arah Bu Qianfan.     

"Pow!"     

Bu Qianfan terhempas ke belakang dan terjatuh lebih dari 16 meter jauhnya. Kedua tangannya tampak gemetar. Terdapat tetesan darah yang mengalir dari balik lengan bajunya.     

Zhang Ruochen mundur sebanyak tiga langkah. Sepuluh jarinya terluka dan mati rasa, seakan ia baru saja menghantam sebuah gunung besi.     

"Menakjubkan. Dia sanggup bertahan dari tiga gerakan teknik pisau dari Tekanan Militer dan Penghancur Harga Diri. Tidak mengherankan jikalau dia mampu mengalahkan Di Yi."     

Bu Qianfan pun menjadi lebih serius. Setelah itu, terdapat sebuah lapisan Tenaga Chi yang melayang di atas tangannya. Tiba-tiba, darah yang tadinya mengucur keluar berubah menjadi Ruh Darah yang kembali diserap melalui hidung dan mulutnya.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau juga sangat tangguh. Aku harus menggunakan semua kekuatanku!"     

Bu Qianfan menunjukkan senyuman di wajahnya. Kemudian, ia berkata, "Semua kekuatanmu? Aku tidak berpikir demikian! Aku telah mempelajari profilmu. Ketika kau berada di Alam Hitam, kekuatan Batin-mu telah melebihi level 30."     

"Aku mempelajari teknik pisau dari Tekanan Militer dan Penghancur Harga Diri, yang mana itu digunakan untuk menghancurkan momentum lawan. Sebab, ketika teknik pisau ini digunakan, maka seharusnya itu mampu menghancurkan semangat para ksatria. Bahkan jika itu adalah para ksatria dari Alam Fish-dragon, maka mereka tidak akan mampu bersikap tenang, tapi kau sama sekali tidak tersentuh dari saat aku menyerang pertama kali sampai yang terakhir kalinya."     

"Jadi, aku rasa bahwa Kekuatan Batin-mu telah mencapai level 40. Kau memang layak menjadi seorang master Kekuatan Batin. Jika kau menyerang dengan menggunakan Kekuatan Batin, maka seharusnya kekuatanmu adalah jauh melebihi ini."     

Zhang Ruochen berkata, "Kekuatan Batin level 40? Kau terlalu berlebihan."     

Bu Qianfan sepertinya tampak sangat percaya diri. Kemudian, ia menambahkan, "Jika Kekuatan Batin-mu tidak cukup tangguh, maka dalam kisaran tertentu, bagaimana mungkin kau mampu bertahan dari Hati Iblis milik Di Yi? Bahkan jika teknik pedangmu telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, namun kau masih belum mampu mengalahkan Di Yi, apalagi ketika kau berada di alam yang sama dengannya."     

Bu Qianfan masih meneruskan perkataannya, "Bahkan jika kau menggunakan Kekuatan Batin sebagai senjata terakhir, namun kau masih juga mampu dikalahkan ketika bertarung di tingkatan alam yang sama dengannya. Meski demikian, aku juga masih punya senjata terakhir. Sebab, jika kau dan aku berada di sebuah pertarungan antara hidup dan mati, maka kesempatanku untuk bertahan hidup adalah jauh lebih tinggi daripada milikmu, karena kau mempunyai sebuah kelemahan yang sampai hari ini kau belum menyadarinya."     

Zhang Ruochen membalas, "Kelemahan apa?"     

"Pengalaman bertarung, pengalaman bertarung ketika berada di situasi hidup dan mati."     

Bu Qianfan berkata, "Aku bertumbuh kembang dari sebuah medan pertempuran dan telah mengalami berbagai macam bentuk peperangan, sehingga aku pernah berada di dalam peperangan lebih dari puluhan ribu kali. Di antara semua peperangan itu, terdapat beberapa ratus kali kesempatan saat aku hampir mengalami kematian, dan mencoba untuk bertahan hidup, sebelum akhirnya merangkak di dalam situasi hidup dan mati. Aku telah mengalami ribuan percobaan dan bertumbuh di dalam pertempuran-pertempuran berdarah."     

"Jumlah dari peperangan yang telah aku lalui adalah sepuluh kali lipat lebih banyak daripada apa yang pernah kau alami. Setiap kali saat aku berada di situasi demikian, maka beberapa dari kami harus bangkit, sementara yang lain harus tumbang. Bahkan jika terakhir kalinya Di Yi berhasil mengalahkanku, namun dia tidak sanggup membunuhku, dan hanya mampu melihatku pergi."     

Zhang Ruochen menjadi lebih serius saat Bu Qianfan mulai mengatakan hal yang benar. Sebab bila dibandingkan dengan lawannya, maka pengalaman bertarung milik Zhang Ruochen saat berada di situasi hidup dan mati memang masih sedikit.     

Tentu saja, jika itu adalah sebuah pertarungan antara hidup dan mati, maka Zhang Ruochen juga tidak percaya bahwa dirinya akan mati, karena Zhang Ruochen mempunyai keyakinan yang tinggi.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku benar-benar penasaran mengapa kau bisa sampai kalah melawan DI Yi. Apa terdapat kelemahan dalam Seni Bela Diri-mu?"     

Bu Qianfan terdiam untuk beberapa saat. Sepertinya ia sedang mengingat sesuatu. Setelah itu, ia menggelengkan kepalanya dan membalikkan badan, lalu turun dari Stairway to Heaven. Sambil melakukan itu, ia berkata, "Zhang Ruochen, jika kau ingin mengetahui jawabannya, maka datang dan temui aku di batalion besar Menteri Peperangan. Jika kau ingin menambal kelemahanmu, maka kau harus datang ke tempat itu."     

Zhang Ruochen menatap bayangan kepergian Bu Qianfan. Setelah itu, ia tersenyum dan berkata, "Sungguh pria yang menarik."     

Bu Qianfan tidak mempunyai sebuah Perangai Biksu, namun ia mempunyai begitu banyak pengalaman bertarung di medan pertempuran. Pria itu pernah mencapai Tingkatan Tertinggi, sehingga ia mempunyai kemampuan untuk bertarung melawan sebuah Perangai Biksu.     

Meskipun ia tidak mempunyai Perangai Biksu, namun ia mampu bertahan di puncak Peringkat Bumi selama tiga tahun. Pria itu mempunyai hal-hal yang tidak sanggup dimiliki oleh orang lain.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Xu Qing yang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Kemudian, ia bertanya, "Apa kau masih ingin bertarung?"     

Kondisi luka-luka Xu Qing baru saja sembuh. Dengan aliran Tenaga Chi-nya, maka kedua tangannya tiba-tiba kembali berubah menjadi tangan besi. Kemudian, ia berkata sambil tersenyum, "Zhang Ruochen, kita tidak perlu melanjutkan pertarungan. Kita bisa menggantinya dengan kompetisi yang lain."     

"Jenis kompetisi lain yang seperti apa?" tanya Zhang Ruochen.     

Xu Qing menuding Stairway to Heaven. Lalu, ia berkata, "Mari kita lihat siapa yang mampu mendaki lebih tinggi. Jika kau menang, maka konflik sebelumnya akan benar-benar kami lupakan. Tapi jika kau kalah, maka kau harus berlutut di depan gerbang Keluarga Biksu Xu selama tiga hari dan meminta maaf kepada kami. Lagipula, berlutut di depan seorang Biksu bukan hal yang memalukan, benarkan?"     

"Sesederhana itu?" tanya Zhang Ruochen, karena ia masih belum yakin.     

Terdapat tekanan yang berasal dari dewa di Stairway to Heaven. Semakin tinggi tingkat pengolahan seseorang, maka semakin besar pula tekanan yang akan mereka hadapi.     

Hanya ketika talenta seseorang lebih unggul, maka Kekuatan Batin mereka pun menjadi lebih tangguh. Para ksatria yang mempunyai Jiwa Bela Diri tangguh sanggup mendaki lebih tinggi di atas Stairway to Heaven.     

Xu Qing benar-benar memahami hal tersebut. Sebab, keunggulan terbesarnya adalah tingkat pengolahan yang lebih dalam daripada Zhang Ruochen.     

Jika demikian, mengapa ia tidak merelakan keunggulannya dan bertarung melawan Zhang Ruochen dalam kondisi yang sulit?     

Meskipun Zhang Ruochen meyakini bahwa Xu Qing pasti punya sebuah rencana, namun ia sama sekali tidak mundur, dan seketika itu juga ia menyetujuinya.     

Xu Qing melesat lebih dulu dan berhasil mencapai tangga ke 40 tanpa harus bersusah payah. Setelah itu, ia meneruskan pendakiannya dengan cukup cepat.     

Zhang Ruochen bergegas menuju ke tangga 30 terlebih dahulu. Setelah itu, ia mulai menapak tangga ke 31, tangga ke 32, setelah sebelumnya berhasil mengukir namanya di Tablet Permata...     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen telah berada di tangga level 40.     

Saat ini, tekanan transparan yang berada di atas sana menjadi lebih berat. Sepertinya terdapat gravitasi 40 kali lipat yang sedang menekan tubuh Zhang Ruochen, dimana hal itu tidak hanya menekan tubuhnya, melainkan juga Jiwa Bela Diri-nya.     

Bila itu adalah seorang ksatria biasa, maka mereka akan terhempas ke bawah sejak lama.     

Zhang Ruochen mendongakkan kepalanya. Terdapat 57 ksatria yang berhasil mencapai tangga level 40. Sebelumnya, saat para murid dari Omen Ridge bertarung melawan para murid dari Keluarga Biksu Xu, maka terdapat beberapa ksatria yang juga naik ke Stairway to Heaven, dan mereka mendaki langkah demi langkah.     

Terdapat seorang ksatria tangguh yang bahkan telah berada di tangga level 65.     

Ia adalah seorang keturunan dari Keluarga Biksu tangguh. Ia mengenakan sebuah rompi bela diri dan menampakkan lengannya yang berwarna coklat. Sehingga, hal itu membuatnya tampak gagah.     

Selain itu, terdapat tiga orang yang juga berhasil mendaki sampai tangga level 60. Dua dari mereka adalah juga para keturunan Keluarga Biksu tangguh.     

18 ksatria lain berhasil mendaki sampai level 50.     

Zi Hansha yang sebelumnya telah mendaki Stairway to Heaven berhasil mencapai tangga level 54.     

Namun, ia sepertinya tampak kelelahan. Sehingga, ia berdiri di atas tangga, dan mencoba sebisa mungkin bertahan. Selain itu, keringatnya mulai membanjiri tubuh saat ia mencoba melangkahkan kaki. Namun, ia tidak mampu menginjakkan kakinya di tangga level 55, tidak peduli seberapa keras ia mencobanya.     

"Pfft!"     

Zi Hansha terus memaksa dirinya dan ingin mencapai tangga level 55. Namun tiba-tiba, ia terkena serangan transparan dan terhempas dari tempat tersebut. Pada akhirnya, ia bergulung-gulung menuruni tangga dengan darah yang keluar dari mulutnya.     

Ia terjatuh ke tangga level 40, dan seketika itu juga mulai menegakkan tubuhnya. Kemudian, ia bangkit berdiri dan menatap Zhang Ruochen yang berada tidak jauh dari dirinya.     

"Sial. Zhang Ruochen memang sangat tangguh. Aku tidak ingin kalah darinya."     

Zi Hansha telah menyaksikan pertarungan antara Zhang Ruochen, Xu Qing, dan Bu Qianfan. Sekarang, saat melihat Zhang Ruochen berada di depannya, maka ia merasa frustasi.     

Jadi, ia pun mulai menggertakkan giginya dan kembali mencoba. Lalu, ia mengikuti Zhang Ruochen dari jarak dekat dan kembali mendaki.     

(Bersambung...)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.