Kaisar Dewa

Bertemu dengan Seorang Ksatria Alam Fish-dragon



Bertemu dengan Seorang Ksatria Alam Fish-dragon

0Dahulu kala, Zhang Tiangui ingin bertarung melawan Zhang Ruochen, dimana ia ingin mengalahkan Zhang Ruochen dan kembali mendapatkan reputasinya sebagai seorang jenius pertama di Omen Ridge dengan kekuatan tak tertandingi.     

Dan sekarang, ia sedang berhadap-hadapan dengan Zhang Ruochen. Namun, tekanan kekuatan besar yang terpancar dari tubuh Zhang Ruochen seolah hampir sanggup menghancurkannya.     

Meskipun ia punya kekuatan ingin yang tinggi dalam Seni Bela Diri, namun ia masih merasa ketakutan.     

Sampai dengan hari ini, akhirnya ia benar-benar memahami bahwa jarak antara dirinya dan Zhang Ruochen sungguh lebar. Sebab, bila dibandingkan dengan Zhang Ruochen, maka apa yang disebut sebagai talenta adalah omong kosong.     

Zhang Tiangui benar-benar mengacuhkan kematian Ratu yang sedang tergeletak di kubangan darah. Kematian adalah kematian, maka ia tidak perlu peduli terhadap orang yang telah mati. Lalu, ia berpura-pura untuk bersikap tenang dan bertanya, "Zhang Ruochen, bagaimana caranya kau bisa kabur dari kepungan Di Yi?"     

Zhang Tiangui meyakini bahwa Di Yi adalah ksatria yang tak terkalahkan. Bahkan jika Zhang Ruochen adalah ksatria tangguh, namun ia sama sekali tidak percaya bila Zhang Ruochen sanggup mengalahkan Di Yi.     

Zhang Ruochen tidak ingin berkata apa-apa lagi pada Zhang Tiangui. Sebab, ia telah membulatkan tekad untuk membunuh Zhang Tiangui, tanpa lagi memberinya kesempatan untuk bertahan hidup.     

Setelah menyaksikan intensitas membunuh Zhang Ruochen, maka hati Zhang Tiangui menjadi kelu, dan ia tiba-tiba membalikkan badan guna melarikan diri.     

"Apa kau kira kau bisa melarikan diri?"     

Tubuh Zhang Ruochen bergerak. Ia berubah menjadi sebuah bayangan, dan mengejar Zhang Tiangui dalam sekejap, sebelum akhirnya muncul di belakangnya.     

POW!     

Zhang Ruochen merentangkan tinjunya. Tidak lama setelah itu, terdapat sebuah bayangan naga yang muncul dan menyerang Zhang Tiangui dari arah belakang.     

Zhang Tiangui segera mengalirkan Tenaga Chi ke dalam sebuah Jimat Harta Karun. Setelah itu, terdapat sebuah kolom cahaya yang menyelimuti tubuhnya, dan mencoba untuk menghalau serangan Zhang Ruochen.     

POW!     

Kolom cahaya itu terguncang dan berubah menjadi titik-titik cahaya.     

Serangan pukulan itu berhasil mengirim Zhang Tiangui sampai terlempar ke belakang. Ada sebuah cetak tanda pukulan raksasa di belakang punggungnya, dimana hal itu membuatnya berdarah.     

"Argh!"     

Zhang Tiangui memuntahkan darah yang telah tercampur dengan daging. Semua organ intinya tampak seperti baru saja terguncang oleh karena kekuatan pukulan lawannya.     

Zhang Tiangui menelan sebuah Pil Penyembuhan, sementara ia masih tergeletak di lantai. Setelah itu, ia perlahan-lahan mulai kembali bangkit.     

Namun, ia telah mengalami luka dalam yang cukup parah. Sehingga, ia tidak bisa menggunakan kekuatan apapun dengan kondisinya yang demikian, bahkan setelah mendapat bantuan dari Pil Penyembuhan. Sekarang ini, bahkan seorang manusia biasa sanggup mengalahkannya dengan hanya mengirimkan tinju.     

Zhang Ruochen berjalan mendekat, langkah demi langkah, kedua matanya dipenuhi oleh intensitas membunuh yang tajam.     

"Zhang Ruochen, kau terlalu arogan. Apa kau mengira bahwa aku akan mati hari ini?"     

Zhang Tiangui tertawa dan melirik ke arah punggung Zhang Ruochen.     

Lelaki tua dengan satu lengan tiba-tiba muncul hampir satu meter di belakang Zhang Ruochen. Lelaki tua itu sedang melayang di udara. Lelaki itu penuh dengan rambut putih sepanjang punggung, dimana wajahnya yang keriput pun tampak jelas terlihat.     

Secara natural, Zhang Ruochen bisa merasakan kekuatan mengerikan yang berasal dari belakang punggungnya. Perasaan itu bukan terasa seperti seorang lelaki tua sedang melayang di belakangnya, namun itu terasa seperti sesosok hantu tua yang berusia ribuan tahun sedang melayang di belakang punggungnya.     

Dalam sekejap, udara dingin yang berasal dari belakang punggung Zhang Ruochen hampir sanggup membekukan sekujur tubuhnya.     

Secara instingtif, maka Zhang Ruochen segera memobilisasi Tenaga Chi untuk membentuk sebuah bola cahaya raksasa dan menyelimuti dirinya sendiri dengan hal tersebut.     

Tenaga Chi yang dikuasai oleh Zhang Ruochen adalah Tenaga Chi Biru. Celestial Bodyshield yang berhasil diciptakan dengan menggunakan tenaga itu mengandung kekuatan bertahan yang tebal. Itu bahkan jauh lebih sulit ketika harus menghancurkan tameng daripada harus menghancurkan sebuah dinding.     

"Boom!"     

Dalam sekejap, lelaki tua dengan satu lengan itu mulai melayangkan telapak tangannya.     

Telapak tangan itu, dengan lima jari seberat gunung, mulai menghantam bola cahaya Tenaga Chi dan mengenai dada Zhang Ruochen.     

Pada saat telapak tangan itu mengenai lawannya, maka terdapat sebuah cahaya emas yang terlepas dari jantung Zhang Ruochen.     

Di dalam cahaya tersebut, terdapat sebuah auman naga yang bisa didengar, sehingga kekuatannya tampak bergerak-gerak, sebelum akhirnya mencoba untuk menangkal kekuatan serangan yang dikirimkan oleh lelaki tersebut.     

Meski demikian, daya ledak yang dilepaskan sebelumnya, masih membuat Zhang Ruochen terlempar jauh. Sehingga, ia menghantam sebuah menara dan membuat tubuhnya tertimbun reruntuhan-reruntuhan bangunan.     

"Siapa kau?"     

Zhang Ruochen mencoba bangkit dari kekacauan tersebut dan membersihkan dirinya sendiri dari debu-debu. Lalu, ia berdiri di atas reruntuhan, sambil menatap ke arah seorang lelaki tua bertangan satu.     

Sebuah ekspresi terkejut tampak di wajah Zhang Tiangui ketika ia menyaksikan bagaimana Zhang Ruochen sanggup bertahan dari serangan lelaki tua bertangan satu tersebut. Kemudian, ia berkata, "Zhang Ruochen, pria yang sedang berdiri di depanmu adalah pemimpin cabang Kelompok Poisonous Spider, Hua Qingye. Apa kau yakin punya kesempatan untuk membunuhku hari ini, apalagi saat Leluhur Hua berada di sini?"     

Zhang Tiangui selalu menjadi ksatria arogan, bahkan seorang master Seni Bela Diri seperti Komandan Pangeran Square juga dipandang rendah olehnya. Namun, ia tidak berani bertindak demikian ketika berada di hadapan Hua Qingye.     

Itu terjadi karena Hua Qingye telah berhasil melewati pencapaian Seni Bela Diri. Sehingga, tingkat pengolahannya telah mencapai Alam Fish-dragon.     

Meskipun Zhang Tiangui pernah menjadi jenius pertama di Omen Ridge, namun ia mungkin tidak akan sanggup menembus Alam Fish-dragon dengan talentanya.     

Di seluruh 36 commandery yang berada di Omen Ridge, maka sedikitnya ada lebih dari 20 ksatria yang telah mencapai Alam Fish-dragon. Setiap mereka adalah sosok yang dihormati oleh para legenda Seni Bela Diri dari Alam Surga. Seorang ksatria Alam Fish-dragon adalah seorang master sejati, seorang superior diantara para superior yang lain.     

Sementara itu, ada tiga orang Setengah-Biksu di Omen Ridge. Mereka adalah Setengah-Biksu Kongkong dari Sekolah Pasar Bela Diri, Setengah-Biksu Hanjue dari Perguruan Yuntai, dan Setengah-Biksu Lingi dari Istana Tai Qing.     

Namun, para Setengah-Biksu tersebut tidak berada di Omen Ridge sepanjang waktu. Sebab, mereka semua pergi ke medan perang Dunia Primitif guna membuka lahan baru bagi kehidupan umat manusia. Mereka tinggal di dalam Perguruan hanya dalam waktu yang singkat. Daripada harus mencampuri urusan para penguasa besar, maka mereka lebih memilih mengasingkan diri untuk pemurnian dan memperdalam Jalan Suci.     

Oleh karena itulah, para ksatria dari Alam Fish-dragon adalah mereka yang terkuat di Omen Ridge. Mereka adalah sosok yang mengendalikan takdir semua ksatria di tempat ini.     

Di Yi benar-benar dipandang tinggi di Yunwu Commandery. Sebab, ia ingin menyatukan 36 commandery yang berada di Omen Ridge dan membangun sebuah commandery kelas superior di bawah kendali Pasar Gelap. Dan sebuah commandery tersebut akan berpusat di Yunwu Commandery.     

Jadi, ia telah memberi perintah pada Hua Qingye untuk memberi tekanan pada Yunwu Commandery, kalau-kalau Sekolah Pasar Bela Diri mengirimkan serangan balik.     

Namun, bahkan Hua Qingye sendiri tidak menyangka bila Zhang Ruochen akan datang, apalagi lelaki itu datang kemari sebelum para master dari Sekolah Pasar Bela Diri melakukan pergerakan.     

SWOOSH!     

Hua Qingye terbang ke arah bawah. Kemudian, ia melangkah di atas lantai dan menatap dingin ke arah Zhang Ruochen, "Kau bisa bertahan dari seranganku, pasti ada sebuah jimat harta karun di tubuhmu."     

Sebuah jimat harta karun biasa tidak akan mampu menghentikan serangan dari seorang ksatria Alam Fish-dragon. Oleh karena itulah, jimat itu pasti adalah jimat kelas pertama yang dijual dengan harga lebih dari satu juta Kristal Suci, sehingga sampai punya kekuatan bertahan seperti demikian.     

Jimat harta karun milik Zhang Ruochen adalah Mutiara Naga yang berada di dalam hatinya.     

Setelah mengetahui identitas lelaki tua itu, maka Zhang Ruochen berkata dengan ekspresi serius, "Kau telah mencapai Perubahan Pertama di Alam Fish-dragon."     

"Kau bisa melihat tingkatan alamku, kau memang seorang jenius yang layak menjadi top 100 di Peringkat Bumi."     

Sambil sedikit mengangkat matanya dan menampakkan gigi putihnya, maka Hua Qingye tersenyum tipis dan berkata, "Apa kau mengira bahwa aku tidak bisa membunuhmu dengan kekuatanku yang masih mencapai Perubahan Pertama di Alam Fish-dragon? Jarak antara Alam Fish-dragon dan Alam Surga tidak akan sanggup ditambal menggunakan talentamu."     

Jangankan Zhang Ruochen, bahkan jika seorang jenius legendaris dengan gelar Petarung Jenius Sembilan-Alam harus dihadapkan dengan seorang master dari Alam Fish-dragon, maka ia pasti akan terbunuh tanpa punya kesempatan untuk menyerang balik.     

Lebih jauh, Hua Qingye punya talenta besar ketika ia sanggup mencapai Alam Fish-dragon. Oleh karena itulah, ia bukan seorang ksatria biasa.     

Zhang Ruochen masih mempunyai kartu andalan lain, yakni Sarira. Selama ia membuka segel pertama, maka ia bisa mendapatkan kekuatan dari seorang ksatria Alam Fish-dragon, yang mana kekuatan tersebut cukup untuk membunuh Hua Qingye.     

Namun, Zhang Ruochen tidak ingin menyia-nyiakan segel pertama dari Sarira hanya untuk menangani Hua Qingye. Sebab, kekuatan itu bisa digunakan untuk menyelamatkan nyawanya, sehingga hal tersebut sangat bernilai besar bagi dirinya. Jadi, kekuatan tambahan itu tidak akan pernah digunakan kecuali bila tidak ada jalan lain.     

"Aku harus menggunakan kekuatan Jiwa Bela Diri!"     

Setelah mencapai Alam Surga, maka ia belum pernah menggunakan semua kekuatan Jiwa Bela Diri-nya. Dan sekarang ini sepertinya adalah waktu yang pas untuk memaksimalkan kekuatan tersebut.     

Zhang Tiangui tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh Zhang Ruochen, dan ia hanya meyakini bahwa Zhang Ruochen sedang berpikir untuk melarikan diri. Lalu, dengan senyum lebar di wajahnya, ia berkata, "Zhang Ruochen, sudah terlambat untuk kabur! Kekuatan yang kau banggakan itu jauh lebih lemah ketika berhadapan dengan Leluhur Hua."     

Zhang Ruochen tidak ingin banyak bicara dan langsung melepaskan Jiwa Bela Diri-nya.     

SWISH!     

Bayangan jiwa itu berdiri di belakang Zhang Ruochen dan memancarkan cahaya berwarna biru. Energi Chi dari langit dan bumi mulai berkumpul di atas kepala Zhang Ruochen dan bergabung menjadi sebuah awan biru.     

Hua Qingye menggelengkan kepala dan berkata sambil menyeringai, "Itu sia-sia saja, bahkan jika kau telah menguasai Jiwa Bela Diri. Namun, kekuatan dari seorang ksatria Alam Fish-dragon adalah sesuatu yang tidak akan sanggup kau bayangkan. Apalagi, kau masih berada di Tingkatan Awal dari Alam Surga. Kau tidak akan mampu menjadi tandinganku bahkan ketika telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga."     

Sebelumnya, Hua Qingye telah menyaksikan bahwa Zhang Ruochen menggunakan Jiwa Bela Diri untuk membunuh Komandan Pangeran Square. Jadi, ia mempunyai gambaran terhadap kekuatan Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen.     

Meski demikian, Hua Qingye masih memandang remeh Zhang Ruochen. Itu terjadi karena pertarungan antara Zhang Ruochen melawan Komandan Pangeran Square hanya menjadi permainan anak-anak baginya.     

Tapi ia tidak tahu jika kekuatan Jiwa Bela Diri yang digunakan oleh Zhang Ruochen ketika melawan Komandan Pangeran Square hanyalah satu per sepuluh dari kekuatan maksimal yang dimiliki.     

Hua Qingye juga tidak ingin berkata apa-apa lagi. Sehingga, ia tiba-tiba melesat maju, kecepatannya bahkan tidak bisa dilihat dengan menggunakan mata telanjang. Hanya beberapa saat berselang, namun ia telah berada di depan Zhang Ruochen dan menyerang kepalanya.     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen bisa merasakan kekuatan yang dilepaskan Hua Qingye. Oleh karena itulah, jiwa itu mulai memobilisasi Energi Chi dari langit dan bumi. Tidak lama setelahnya, sebuah pedang pun terbentuk dan menghujam ke arah Hua Qingye.     

POW!     

Hanya dengan satu serangan sederhana, maka Hua Qingye baru saja menghancurkan pedang jiwa itu dengan satu kali hentakan pukulan, dan berlanjut menyerang kepala Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen cepat-cepat mundur ke belakang dan berusaha menghindari serangan tersebut.     

CLASH!     

Zhang Ruochen menggabungkan Energi Chi dari langit dan bumi ke dalam Pedang Kuno Abyss. Kemudian, ia melayangkan serangan demi menusuk perut Hua Qingye.     

Serangan ini tidak hanya mengandung kekuatan miliknya sendiri tetapi juga mengandung Energi Chi dari langit dan bumi yang dikendalikan oleh Jiwa Bela Diri. Kekuatan yang terkandung di dalamnya telah mengungguli kekuatan seorang ksatria yang berada di Alam Surga.     

(Masih berlanjut...)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.