Kaisar Dewa

Benar-benar Kewalahan



Benar-benar Kewalahan

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen dari kehidupan sebelumnya adalah jauh lebih tangguh daripada para ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga. Selain itu, ia telah memanggil Utusan Para Dewa tiga kali berturut-turut, dimana hal tersebut juga memperkuat Jiwa Bela Diri-nya. Oleh karena itulah, Jiwa Bela Diri-nya yang sekarang ini adalah jauh lebih kuat dibandingkan dengan milik Komandan Pangeran Square.     

Semakin kuat jiwa tersebut, maka semakin banyak pula Energi Chi dari langit dan bumi yang sanggup dikendalikan. Jika demikian, maka kekuatan yang bisa dilepaskan pun menjadi semakin tak tertandingi.     

Saat ini, Zhang Ruochen hanya menggunakan satu per sepuluh dari kekuatan Jiwa Bela Diri-nya. Lalu, ia mulai menggunakan Energi Chi dari langit dan bumi untuk membentuk sebuah pedang raksasa berukuran 20 meter.     

SWOOSH!     

Pedang itu akhirnya menebas turun. Lima pusaran api telah terbelah dan jatuh di atas kepala Komandan Pangeran Square. Sebelum pedang itu menghempas turun, maka pedang Chi telah lebih dulu membelah tanah yang berada di bawahnya, sehingga meninggalkan sebuah cetakan pedang patah.     

"Tidak..."     

Komandan Pangeran Square mengerang keras karena tidak puas.     

Cahaya pedang yang menakjubkan berhasil mengenai Komandan Pangeran Square dan menelannya di dalam cahaya tersebut.     

Setelah beberapa saat, cahaya pedang itu pun menghilang.     

Semua orang mulai melihat-lihat ke arah sekitar dan menemukan bahwa Jiwa Bela Diri milik Komandan Pangeran Square telah terluka parah oleh karena pedang Chi, sehingga hanya menyisakan tubuhnya yang terkoyak.     

Seorang pendominasi di Dunia Bela Diri, sosok yang pernah menjadi Komandan Pangeran, mati... dengan cara yang seperti ini?     

Di kejauhan, ada begitu banyak ksatria yang tersengal-sengal. Mereka semua dikejutkan oleh serangan Zhang Ruochen, hingga mereka pun menjadi gemetar.     

Mereka semua telah mengenal Komandan Pangeran Square. Lelaki itu adalah seorang legenda tangguh Seni Bela Diri dari Alam Surga, dan bahkan lebih tangguh daripada top master di Yunwu Commandery.     

Bahkan untuk sosok tangguh semacam itu, namun ia gagal meloloskan diri. Pada akhirnya, ia telah terbunuh oleh pedang milik Pangeran Kesembilan.     

Betapa tangguhnya anak muda ini!     

"Kekuatan.... kekuatannya telah bertumbuh sampai sejauh ini..." di kerumunan, Lin Chenyu sedang mengamati Zhang Ruochen, dimana ia sedang berdiri di bawah sebuah gerbang dengan ekspresi tertegun.     

Sambil menarik Lin Ningshan dari kerumunan, Lin Chenyu pun mendekati Zhang Ruochen.     

Tanpa ragu, maka ia berlutut di depan Zhang Ruochen. Kemudian, dengan suara pelan ia menangis dan berkata, "Sepupu, orang-orang dari Klan Lin telah dibunuh oleh Zhang Tiangui, bahkan kakek kita juga tidak diampuni olehnya, tolong balaskan dendam beliau."     

Lin Chenyu adalah sosok yang licik. Kemenangan yang baru saja disaksikan tidak berpengaruh apa-apa terhadap dirinya. Sebab, apa yang paling penting di dalam hatinya adalah bagaimana cara menyingkirkan Zhang Tiangui.     

Jika Zhang Tiangui tidak bisa dibunuh, maka masa depannya pasti akan menjadi sangat sulit.     

Saat ini, siapa yang punya kemampuan untuk membunuh Zhang Tiangui?     

Tentu saja, orang itu adalah Zhang Ruochen.     

Kekuatan yang baru saja diperagakan oleh Zhang Ruochen adalah jauh lebih tangguh dibandingkan dengan Zhang Tiangui.     

Lin Chenyu adalah juga sosok pria yang sangat baik dalam menilai situasi dan membuat keputusan yang sesuai. Ketika Zhang Ruochen masih sakit dan lemah, maka ia tidak akan pernah menawarkan bantuan kepadanya, karena faktanya, ia bahkan selalu menginjak-injaknya. Namun, setelah Zhang Ruochen menjadi lebih tangguh, maka ia juga tidak ingin kembali memisahkan jaraknya. Bahkan jika ia harus berlutut di depan Zhang Ruochen, ia tidak akan pernah malu untuk melakukan itu.     

Kau sama sekali tidak bisa mengharapkan apa-apa pada tipe orang kejam seperti itu.     

Lin Chenyu melirik ke arah Lin Ningshan dan berkata, "Ningshan, cepatlah memohon pada sepupu kita, hanya sepupu kita yang punya kekuatan untuk membalaskan dendam kita sekarang ini."     

Lin Ningshan menghela nafas dan mengamati Zhang Ruochen dalam-dalam. Wanita itu tidak bisa melihat ekspresi wajah Zhang Ruochen, sebab ia hanya bisa merasakan kekuatan Seni Bela Diri tangguh yang memancar kuat dari dalam tubuhnya, dimana aura tersebut adalah jauh lebih tajam dibandingkan dengan milik para legenda Seni Bela Diri lainnya.     

Bertahun-tahun belakangan, sepupu ini adalah orang yang selalu membersamainya, seseorang yang perhatian padanya, seseorang yang peduli padanya, dan seseorang yang mencintainya. Tapi saat itu, ia terlalu fokus untuk mengejar kepopuleran dan sama sekali tidak menaruh perhatiannya pada lelaki tersebut.     

Sekarang, segala sesuatunya telah menghilang diterpa angin. Pria yang sedang berdiri di depannya telah menjadi seorang pria tak terkalahkan.     

Di bawah tekanan Lin Chenyu, maka Lin Ningshan pun akhirnya berlutut. Sebagaimana ia kembali memikirkan tentang mayat-mayat keluarganya, dan darah-darah yang mengalir di jalanan, maka kedua matanya kembali basah oleh air mata. Kemudian, ia memohon, "Sepupu, tolong balaskan dendam kakek. Kau pun tahu bahwa dirimu adalah cucu kesayangannya."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak melirik ke arah Lin Chenyu dan Lin Ningshan, sebaliknya, ia mengamati Zhang Tiangui yang sedang berdiri di gerbang. Lalu, ia berkata, "Kalian tidak perlu memohon kepadaku, karena aku pasti akan membalas dendam."     

Lin Chenyu merasa senang. Sungguh tidak mungkin bagi Zhang Tiangui untuk lolos. Namun, ia masih takut bila Zhang Ruochen tidak akan membunuh Zhang Tiangui karena persaudaraan mereka, jadi ia cepat-cepat berkata, "Sepupu, kau harus membunuhnya. Sejauh yang aku mengerti, maka dia bukan putra dari Komandan Pangeran, tapi seorang bangs*t yang berasal dari hubungan Ratu dengan pria lain."     

Lin Chenyu pernah menjadi budak Zhang Tiangui, sehingga ia mengerti banyak rahasia tentang Zhang Tiangui. Namun, apa yang baru saja ia katakan adalah berdasarkan praduga.     

Ia juga tidak yakin apakah Zhang Tiangui adalah putra dari Komandan Pangeran Yunwu atau tidak. Ia hanya mengatakan ini kepada Zhang Ruochen dengan niat agar membuat hatinya kesal, sehingga ia bisa menggunakan tangan Zhang Ruochen untuk benar-benar menghancurkan Zhang Tiangui.     

Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa kedua mata Zhang Ruochen tiba-tiba menjadi sedingin es karena mendengar apa yang dikatakan.     

CLAP!     

Zhang Ruochen menampar Lin Chenyu dan membuatnya terlempar. Beberapa saat kemudian, ia mendarat di tanah dan tubuhnya gemetar seperti seekor anjing.     

Zhang Ruochen dan Zhang Shaochu tidak ingin membongkar rahasia ini, karena mereka ingin menjaga kehormatan Komandan Pangeran Yunwu.     

Namun, mereka tidak mengira bahwa skandal ini sampai diketahui oleh Lin Chenyu. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen bisa memaafkannya?     

Lin Chenyu tidak hanya melukai harga diri Komandan Pangeran Yunwu, tetapi juga telah menginjak-injak harga dirinya.     

Zhang Ruochen lebih memilih untuk menanggung beban sebagai pembunuh saudaranya daripada harus membiarkan rahasia semacam ini tersebar luas.     

Tamparan Zhang Ruochen benar-benar keras, sehingga menciptakan cetak jari di wajah Lin Chenyu yang berdarah. Bahkan tulang pipinya remuk karena tamparan tersebut.     

"Se... Sepupu, maafkan aku. Seharusnya aku tidak mengatakan itu keras-keras..." Lin Chenyu menyadari kesalahannya dan segera meminta ampunan, sambil terus-menerus berlutut di hadapannya.     

Setelah mendengar apa yang ia katakan, maka Zhang Ruochen menjadi lebih marah. Kemudian, ia kembali menampar Lin Chenyu dan membuatnya berguling-guling di atas tanah.     

"Kakak... kakak..."     

Lin Ningshan bergegas ke arah Lin Chenyu dan merentangkan jarinya guna memeriksa nafas pria tersebut. Kemudian, ia menjadi lega setelah berhasil menemukan bahwa Lin Chenyu masih bernafas, dan ia benar-benar mengerti bahwa Zhang Ruochen baru saja mengampuni nyawa kakaknya.     

Secara natural, maka para ksatria lain pun mendengar apa yang dikatakan oleh Lin Chenyu.     

"Zhang Tiangui bukan putra Komandan Pangeran Yunwu, apakah ini benar?"     

"Itu bukan masalah besar. Aku sudah bisa menebaknya sejak lama! Zhang Tiangui telah membunuh semua Keluarga Kerajaan sesaat setelah dia menjadi Komandan Pangeran. Jadi, itu merupakan hal yang aneh bila dia adalah putra dari Komandan Pangeran Yunwu."     

...     

Di atas gerbang, Zhang Tiangui menjadi pucat karena marah. Jika ia tidak takut terhadap Zhang Ruochen, maka ia akan segera bergegas untuk membunuh Lin Chenyu.     

Namun seketika itu juga, ia bisa merasakan tatapan dingin sedang memandangnya, seolah tatapan itu ingin membunuhnya.     

Itu adalah tatapan mata Zhang Ruochen.     

Apa?     

Apa dia ingin menerobos ke dalam Formasi Bertahan Istana seorang diri?     

Langkah demi langkah, Zhang Ruochen berjalan mendekati istana. Setiap langkah yang dipijak, telah serta merta membangun momentumnya, "Zhang Tiangui, ketika kau membunuh ayahmu sendiri, apa kau pernah mengira bahwa akan terdapat sebuah ganti rugi nantinya?"     

"Haha! Zhang Ruochen, kau ini siapa? Aku tidak butuh nasihat dan kritikan darimu." Karena Zhang Tiangui berada di dalam Formasi Bertahan Istana, maka ia sama sekali tidak takut terhadap Zhang Ruochen.     

Setelah menyaksikan jarak antara Zhang Ruochen dan gerbang istana kurang dari 33 meter, maka Zhang Tiangui menampakkan ekspresi senang dan segera memberi perintah pada Master Array untuk mengaktifkan inskripsi menyerang yang terdapat di dalam Formasi Bertahan Istana.     

"Swoosh!"     

Di bawah kendali para Master Array, maka bayangan ilusi Energi Chi keluar dari formasi taktis tersebut, dan bergabung menjadi seekor Naga Biru Raksasa. Cakar naga itu, yang berukuran panjang lebih dari 20 meter, terangkat dari atas formasi taktis dan mulai menyerang Zhang Ruochen yang berada di bawah.     

Kekuatan serangan ini adalah jauh lebih tangguh dibandingkan dengan kekuatan maksimal yang bisa dilepaskan oleh Komandan Pangeran Square.     

Hanya formasi taktis yang bisa melepaskan kekuatan tak tertandingi semacam itu!     

"Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah!"     

Zhang Ruochen melepaskan sembilan kali pukulan berturut-turut, dimana serangan itu membentuk sebuah pukulan raksasa yang berukuran panjang 20 meter. Serangan itu mengandung kekuatan sembilan kali lipat.     

Ia menantang kekuatan Formasi Bertahan Istana dengan menggunakan kekuatannya sendiri.     

BOOM!     

Dua kekuatan itu bertemu di satu titik. Sepertinya seluruh istana sedang terguncang.     

Zhang Ruochen mengambil satu langkah mundur, sebelum akhirnya melesat ke arah formasi taktis.     

"Zhang Ruochen, kau sedang membunuh dirimu sendiri. Formasi taktis itu hanya menggunakan satu per sepuluh kekuatannya. Sekarang ini, formasi taktis itu akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk benar-benar menghancurkanmu."     

Zhang Tiangui benar-benar percaya diri terhadap formasi taktis tersebut. Jangankan Zhang Ruochen, bahkan seorang jendral dari Alam Fish-dragon tidak akan sanggup menembusnya.     

"Kau sama sekali tidak punya kesempatan!"     

Sambil melepaskan Pola Ruang, maka Zhang Ruochen melayangkan lengannya dan menciptakan sebuah Ruang Celah.     

Dalam sekejap, terdapat sebuah celah gelap dan dalam yang muncul diantara formasi taktis tersebut, dimana itu tampak seperti mulut monster dan mata yang berasal dari neraka.     

"Swoosh!"     

Ruang Celah itu dengan cepat menelan kekuatan formasi taktis tersebut.     

Ketika serangan itu menghilang, maka sebuah lubang dengan diameter tujuh atau delapan meter mulai muncul di dalam Formasi Bertahan Istana. Dalam sekejap, Zhang Ruochen terbang ke dalamnya, dan masuk ke dalam formasi taktis.     

Setelah mencapai Alam Surga, maka kekuatan ruang Zhang Ruochen juga telah meningkat pesat. Baru-baru ini, ia hanya menampilkan sedikit kemampuannya.     

BAM!     

Zhang Ruochen menghantam ke arah depan dan menghancurkan gerbang istana sampai hancur berkeping-keping.     

Setelah masuk ke dalam gerbang, maka Zhang Ruochen melompat dan mendarat di atas atap istana. Kedua matanya, yang tampak seperti nyala api, sedang mengamati Zhang Tiangui dan Ratu, mereka berdua tidak berada di jarak yang cukup jauh.     

Saat ini, Zhang Tiangui dan Ratu masih terlihat tertegun.     

Mereka tidak memahami apa yang baru saja terjadi.     

Bagaimana mungkin Zhang Ruochen sanggup menghancurkan formasi taktis tersebut bahkan sebelum kekuatan formasi taktis yang sesungguhnya sempat dilepaskan?     

"Gigi dibayar dengan gigi, sementara mata juga dibayar dengan mata. Menteri telah kubunuh. Apa kata-kata terakhir kalian sebelum mati?" kata Zhang Ruochen.     

"Kau... kau benar-benar... membunuhnya..."     

Ketika Ratu menyaksikan Zhang Ruochen, maka ia merasa bahwa langit telah runtuh. Rasa sakit mulai menyelimuti kedua matanya dan ia terus berjalan mundur.     

"Swoosh!"     

Tanpa ragu, Zhang Ruochen mengayunkan lengannya. Setelah itu, pedang Chi terlempar dan melintasi leher sang Ratu, dan meninggalkan sebuah sayatan luka.     

Beberapa saat kemudian, kepala Ratu terlempar dan darah mulai memuncrat dari lehernya. Bahkan, darah itu sampai mengenai wajah Zhang Tiangui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.