Kaisar Dewa

Kemarahan



Kemarahan

0Xue Jiangtian menggunakan tangannya untuk diubah menjadi sebuah pisau dan mulai mengayunkan lengannya guna membentuk sebuah garis lengkung, dimana serangan tersebut mengarah ke leher Zhang Shaochu.     

Tiba-tiba, terdengar sebuah suara yang tajam. Sebuah kilatan pedang sedang terbang mendekat, dan memancarkan cahaya yang indah. Pedang itu terbang melintasi lengan kanan Xue Jingtian.     

CHH!     

Lengannya terpotong dan terjatuh ke tanah.     

Darah mengucur deras dari lengannya. Di waktu yang sama, terdapat sebuah Semburan Pedang yang kuat sedang masuk ke dalam tubuhnya melalui luka yang diderita, sehingga serangan itu secara konstan mulai menghancurkan Jalur Aliran Chi dan aliran darahnya.     

"Siapa? Siapa itu?"     

Xue Jingtian menahan rasa sakitnya. Ia pun menatap ke arah kegelapan malam dan mengerang kesakitan.     

Kemudian, ia menyegel Jalur Aliran Chi yang berada di pundak kanan, dengan menggunakan Tenaga Chi agar bisa menghentikan pendarahannya. Namun, garis-garis Semburan Pedang itu tiba-tiba menghancurkan Tenaga Chi-nya, hingga serangan itu melesat ke arah jantung dan Lautan Chi-nya.     

Zhang Shaochu menjadi terkejut ketika menyaksikan pedang tersebut, yang tiba-tiba terbang di depannya. Namun, ia tidak merasa ketakutan. Sebaliknya, ia merasa gembira.     

Sebab ia mengenal pedang tersebut. Itu adalah pedang milik Saudara Kesembilannya.     

Saudara Kesembilan telah kembali. Dia telah kembali. Haha!     

Zhang Shaochu tertawa terbahak-bahak dan mengejek Xue Jingtian, seakan ia sedang berkata, "Apa kau baru saja berkata bahwa Saudara Kesembilan telah mati? Tapi dia kembali sekarang. Dia telah kembali!"     

Semua master Seni Bela Diri yang berasal dari Pasar Gelap mulai menjadi gugup dan mengangkat pedang mereka masing-masing. Mereka berkumpul bersama dan mengamati sekitar, sambil merasa waspada, seakan mereka akan segera menghadapi seorang musuh tangguh.     

Xue Jingtian menggelengkan kepalanya dan berkata, "Itu mustahil. Itu sungguh mustahil. Pangeran Kesembilan telah dibunuh oleh master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap. Mustahil dia masih hidup."     

Siapakah master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap?     

Bagi Xue Jingtian, ia adalah seorang figur yang hanya bisa dipandang tinggi-tinggi. Karena dengan hanya satu kata, maka ia mampu menghapuskan Komandan Pangeran Yunwu.     

Lalu, bagaimana mungkin Zhang Ruochen mendapat kesempatan untuk bisa kabur dari cengkraman master muda Aula Excellence Pasar Gelap?     

Saat ini, terdengar suara yang berasal dari punggung Xue Jingtian.     

"Menteri, bagaimana kau bisa tahu bahwa aku telah dibunuh oleh master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap?"     

Xue Jingtian terkejut. Ekspresi wajahnya berubah dan perlahan-lahan ia menoleh ke arah belakang.     

Seorang pria muda yang tampan sedang berdiri di jarak lima langkah, ia sedang menggenggam sebuah pedang patah di tangannya. Tatapan matanya yang bening dan dingin sedang mengamati dirinya.     

"Zhang... Ruochen... bagaimana mungkin kau masih hidup?"     

Itu mungkin karena kekurangan darah, atau karena ketakutan; yang jelas, jantung Xue Jingtian berdegup kencang, dan ekspresi wajahnya berubah pucat.     

Zhang Ruochen berkata, "Apa kau berharap bahwa aku telah mati?"     

Xue Jingtian pun menggertakkan giginya. Dengan tatapan mata dingin, maka ia menunjukkan intensitas membunuh kepada Zhang Ruochen, dan diam-diam mulai mengumpulkan Tenaga Chi.     

Sebab, ia mengerti bahwa Zhang Ruochen adalah seorang ksatria yang sangat kuat, namun antara dirinya dan Zhang Ruochen, maka salah satu dari mereka harus mati. Lalu, mengapa tidak mempertaruhkan nyawa sendiri untuk bertarung? Mungkin ia bisa mengubah nasib.     

SWOOSH!     

Xue Jingtian tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan ke arah dada Zhang Ruochen.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen mulai menggerakkan tangannya. Dalam satu detik, maka ia telah mencengkram lengan Xue Jingtian. Jemari tangannya tampak seperti paku, yang mencengkram daging dan darahnya. Ekspresi wajah Xue Jingtian pun berkedut karena rasa sakit, hingga sekujur tubuhnya menjadi gemetar.     

Tetes-tetes darah mulai mengalir dari lengan Xue Jingtian.     

Sepertinya jemari milik Zhang Ruochen akan menembus ke dalam pergelangan tangannya.     

"Zhang... Zhang Ruochen... kau..." Xue Jingtian berkata memilukan.     

Zhang Shaochu datang mendekat. Saat ini, ia sedang merasa senang sekaligus benci. Lalu, ia berkata, "Saudara kesembilan, bunuh si bangs*t ini. Dia telah membunuh ayah kita."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun menghela nafas. Sepertinya ia telah terlambat. Apa yang terjadi maka terjadilah.     

"Zhang Ruochen, sekarang aku adalah anggota Pasar Gelap. Jika kau berani membunuhku, maka para master dari Pasar Gelap akan memotongmu sampai menjadi bagian terkecil." Kata Xue Jingtian.     

Zhang Ruochen membalas, "Kau sedang menggunakan Pasar Gelap untuk mengancamku. Jika memang mereka mampu membunuhku, maka sekarang aku tidak akan berada di sini."     

SNAP!     

Zhang Ruochen mengalirkan Tenaga Chi ke dalam lima jarinya. Kemudian, telapak tangannya diselimuti oleh sebuah awan cahaya berwarna biru. Tiba-tiba, ia memelintirnya, dan lengan Xue Jingtian berubah menjadi daging yang gosong.     

Seluruh tulang-tulang yang ada di lengannya hancur.     

"Ahh..."     

Xue Jingtian berteriak seperti seekor babi yang terbunuh. Kedua kakinya pun mulai melemah, dan ia berlutut ke tanah, sambil mengerang kesakitan,     

"Xue Jingtian, pergilah ke neraka!"     

Zhang Shaochu mendekat dengan marah. Pada akhirnya, tinjunya mulai menghantam Xue Jingtian layaknya hujan darah, dan membuat pria tersebut meringis kesakitan, sambil terus berguling-guling di tanah.     

"Pangeran Kesembilan, Pangeran Keempat, kalian tidak bisa... memperlakukan... aku seperti ini... tolong aku..."     

CRACK! CRACK!     

Tidak terhitung jumlah tulang yang remuk. Bahkan wajahnya tampak depresi dan kepalanya hampir hancur.     

Xue Jingtian akhirnya dipukuli sampai mati.     

BANG! BANG!     

Tinju Zhang Shaochu masih belum berhenti. Sebab, ia masih terus memukuli mayat Xue Jingtian, dan mencoba untuk melepaskan kebencian dan kemarahan yang ada di dalam hatinya.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menariknya secara paksa. Pria itu berlutut di tanah, sambil memeluk kaki saudaranya, dan menangis tersedu-sedu. Kemudian, ia berkata sambil merasa depresi, "Saudara kesembilan, ayah telah mati. Ibu telah mati. Kakek telah mati. Paman Wan juga mati. Kakak tertua mati. Kakak kedua mati... mereka semua telah dibunuh. Kau harus membalaskan dendam mereka."     

Hati Zhang Ruochen merasa tenggelam. Sebelumnya, ia telah menduga bahwa Keluarga Kerajaan akan mengalami perubahan besar ketika Zhang Tiangui kembali ke Yunwu Commandery, namun ia tidak pernah menyangka bahwa segala sesuatunya akan menjadi seburuk ini.     

Apalagi, Zhang Tiangui adalah seorang anggota keluarga kerajaan. Lalu, bagaimana mungkin dia bisa berubah menjadi sangat keji?     

Selain itu, apa yang sangat dikhawatirkan oleh Zhang Ruochen adalah ibunya...     

Bahkan Komandan Pangeran Yunwu telah terbunuh. Sementara itu, ibunya hanyalah seorang wanita biasa. Lalu, bagaimana mungkin wanita itu bisa selamat?     

Zhang Ruochen merasakan sebuah kesedihan yang mendalam. Kemudian, ia mengepalkan sepuluh jarinya erat-erat. Sebuah ledakan kemarah mulai bangkit dari dalam hatinya.     

Tiba-tiba, terdapat momentum yang sangat tangguh meledak dari dalam tubuhnya, dimana itu menciptakan gemuruh angin yang berisik, dan membuat puluhan ksatria dari Pasar Gelap terbang ke segala penjuru.     

"Semuanya, pergilah ke neraka!"     

Zhang Ruochen mengayunkan lengannya, dan mengumpulkan Tenaga Chi-nya ke dalam tangan. Kemudian, ia mengarahkannya ke arah angkasa.     

BANG! BANG!     

Terdapat serentetan suara "bang" yang kencang. Tubuh-tubuh dari para ksatria Pasar Gelap telah hancur karena kekuatan Tenaga Chi. Mereka semua hancur dan berubah menjadi kabut darah. Di setiap kabut darah itu, terdapat tulang-belulang yang berserakan. Kepala dan perut mereka terbuka lebar, dan hanya meninggalkan tulang-belulang yang berdarah.     

"Zhang Tiangui!"     

Zhang Ruochen menengadah ke arah langit dan mengerang. Suaranya terdengar bagaikan petir, dan menggema sampai 80 kilometer jauhnya.     

Meskipun Zhang Ruochen hanya bertemu dengan Selir Lin dalam waktu yang cukup singkat, namun ia bisa merasakan cinta dari wanita tersebut. Ia bahkan rela menganggap wanita itu seperti ibunya sendiri.     

Dan untuk Komandan Pangeran Yunwu, meskipun Zhang Ruochen sangat tidak puas terhadapnya, dan tidak pernah memanggilnya ayah, namun Zhang Ruochen bisa merasakan cinta dan perhatian dari lelaki tersebut, sehingga pria itu mulai melakukan segala cara untuk menebus kesalahannya.     

Jadi, menurut Zhang Ruochen, maka Komandan Pangeran Yunwu pun telah mengalami perubahan.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen ingin pergi ke Yunwu Commandery setelah mengunjungi Istana Naga Bawah Air. Ia ingin memberikan beberapa teknik bela diri sekaligus Glyph-Suci Setengah Biksu kepada Komandan Pangeran Yunwu, agar bisa membantu para Keluarga Kerajaan meningkatkan pengolahan masing-masing.     

Tapi tidak ada seorangpun yang menduga bahwa Zhang Tiangui bisa begitu keji ketika ia harus membunuh ayah dan kakak-kakaknya sendiri, bahkan juga seluruh keluarga kerajaan yang lain.     

Ketika mendengar apa yang terjadi di Kota Yunwu dan perlakuan keji Zhang Tiangui, maka ekspresi wajah Zhang Ruochen menjadi semakin kelam, sehingga intensitas membunuh di dalam hatinya telah bertumbuh menjadi sedemikian besarnya.     

Zhang Shaochu berkata, "Menurut seorang penjaga kerajaan yang kabur dari istana, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Zhang Tiangui telah menghancurkan kepala ayah. Tapi sebelumnya, Xue Jingtian telah berkata bahwa... Zhang Tiangui... adalah putranya, yakni seorang putra yang berasal dari Ratu dan dirinya."     

"Apa?!"     

"Xue Jingtian mengira bahwa aku akan mati, jadi akhirnya dia mengatakan kebenaran itu padaku. Dia pasti tidak akan berbohong. Dengan identitasnya, maka dia tidak perlu berbohong kepada seseorang yang akan mati," kata Zhang Shaochu.     

Zhang Ruochen menampakkan intensitas membunuh yang kuat di kedua matanya. Kemudian, ia berkata, "Zhang Tiangui harus mati... Tapi, berita ini jangan sampai tersebar."     

Zhang Shaochu memahami hal tersebut. Apalagi, itu adalah sesuatu yang memalukan. Ketika berita itu tersebar, maka Komandan Pangeran Yunwu pasti akan menjadi bahan lelucon di antara para ksatria yang ada di dunia.     

Ia tahu bahwa Zhang Ruochen sedang membela harga diri Komandan Pangeran Yunwu.     

Sesungguhnya, ini adalah satu-satunya yang bisa mereka lakukan untuk membantu Komandan Pangeran Yunwu, selain juga membalaskan dendamnya.     

"Saudara kesembilan, Zhang Tiangui punya banyak ksatria dari Pasar Gelap yang bekerja sama dengan dirinya. Beberapa dari mereka adalah para ksatria tangguh dan legenda dari Alam Surga. Apa kita akan mengatakan ini pada pihak Sekolah dan membiarkan para Elder membantu kita?" tanya Zhang Shaochu.     

"Itu adalah para musuh kita. Jadi, kita harus membalas dendam dengan cara kita sendiri," balas Zhang Ruochen.     

Zhang Shaochu memeriksa para prajurit yang terluka. Kemudian, ia kembali menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Tapi hanya dengan beberapa jumlah kita, bahkan jika kita berhasil kembali ke Kota Yunwu, maka kita masih belum mampu membunuh Zhang Tiangui."     

Zhang Ruochen menepuk-nepuk pundak Zhang Shaochu. "Saudara Keempat, kau dan para prajurit telah terluka. Tunggu di sini dan pulihkan diri kalian! Biarkan aku yang akan membalas dendam."     

Setelah mengatakan itu, maka Zhang Ruochen diselimuti rasa gelisah dan berjalan menuju ke Kota Yunwu, dengan segenap perasaan berat di hati yang sulit diutarakan.     

Zhang Shaochu mengejarnya dan berteriak, "Saudara Kesembilan, tunggu aku. Bahkan jika kau ingin membalas dendam, maka ajaklah aku. Jika kau membunuh Zhang Tiangui, maka namamu akan menjadi buruk karena kau telah membunuh saudaramu sendiri. Kau punya sebuah masa depan yang sangat menjanjikan. Jangan lakukan itu. Biarkan aku yang menanggungnya... biarkan aku saja..."     

Zhang Ruochen tetap berjalan tanpa menoleh ke arah belakang. Lelaki itu tampak seperti berjalan pelan, namun sesungguhnya ia telah melangkah sejauh 30 meter di setiap langkahnya. Zhang Shaochu tidak sanggup mengejarnya.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen menghilang ditelan oleh kegelapan, dan hanya meninggalkan postur tubuhnya yang tinggi.     

Keesokan paginya, Zhang Ruochen akhirnya tiba di Kota Yunwu. Saat itu, ia mendongakkan kepala dan menatap ke arah dinding kota yang tinggi.     

Terdapat kabut dingin sisa semalam yang menutupi sepatu dan jubahkan. Bahkan pedang patahnya diselimuti oleh sebuah lapisan es tipis berwarna putih.     

"Master Chen, kau telah sampai di kota ini. Mengapa kau tidak mau bicara?" Guoguo bertanya ragu. Kelinci itu menunjukkan wajah gemuknya dan menghalangi Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak mengatakan apa-apa. Tatapan matanya penuh dengan darah. Ia menggenggam pedang dan tetap berjalan memasuki gerbang kota.     

"Siapa itu?"     

Para prajurit yang menjaga kota menatap Zhang Ruochen dengan pedangnya dari kejauhan. Mereka bergegas mendekat dan mengepung Zhang Ruochen.     

"Jika kalian tidak ingin mati, maka pergi dari sini."     

Dengan rambut panjangnya yang berombak, maka Zhang Ruochen tetap berjalan tanpa berhenti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.