Kaisar Dewa

Gunung Harta Karun



Gunung Harta Karun

0Zhang Ruochen mengeluarkan tanduk naga di tangannya dan merasa terhibur, lalu ia berkata, "Naga Bumi Bersayap-Empat telah memurnikan tanduk dan mengubahnya menjadi sebuah kunci, jadi sepertinya ini adalah kunci untuk menyimpan beberapa harta karun. Apa ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan dengan Dragon Sarira?"     

ZI Qian mengangguk dan berkata, "Benar, aku kira juga demikian. Jadi, bahkan jika Di Yi masuk ke dalam Kuil Suci Naga, tapi tanpa tanduk naga, maka dia tidak akan bisa mendapatkan Dragon Sarira. Jika demikian, maka kita tidak perlu berhadapan langsung dengannya.     

"Selain itu, Dragon Sarira juga belum tentu di simpan di dalam Kuil Naga Suci."     

Saat itu, terdapat cahaya samar yang mulai memancar dari tanduk naga. Kemudian, terdapat beberapa titik cahaya yang mulai beterbangan.     

Apa yang terjadi?     

"Apakah... tanduk naga merasakan sesuatu?" Zi Qian mengamati tanduk naga itu sebagaimana pupil matanya pun mulai membesar.     

Beberapa saat kemudian, tanduk naga itu kembali berkedip, dan cahayanya berubah menjadi lebih kuat.     

Zhang Ruochen merasa terhibur dan berkata, "Jika kita mengikuti cahaya dari tanduk naga, mungkin kita bisa menemukan sesuatu. Tapi, kita harus menunggu teman-temanku terlebih dahulu."     

Setelah beberapa saat, maka Si Xingkong, Chang Qiqi, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, dan Chen Xier berhasil melewati kabut hitam dan menyusul mereka. Setelah menyaksikan Zhang Ruochen sedang menunggu mereka, maka mereka semua menjadi terharu.     

Mereka semua mengerti bahwa Zhang Ruochen membawa sebuah tanduk naga yang bisa digunakan untuk membuka sebuah harta karun penting yang berada di dalam Istana Naga.     

Pada mulanya, mereka mengira bahwa alasan mengapa Zhang Ruochen bergegas masuk terlebih dahulu adalah karena ia ingin mendapatkan harta karun tersebut untuk dirinya sendiri.     

Tapi sekarang, mereka menyadari bahwa Zhang Ruochen sesungguhnya benar-benar telah membuka jalan bagi mereka, lalu membantu mereka menyingkirkan bahaya-bahaya yang menghadang, dan sama sekali tidak berniat mengacuhkan mereka.     

Chang Qiqi menghela nafas dan berkata, "Aku merasa sangat malu. Aku baru saja mengatakan pada mereka bahwa kau pasti akan pergi mencari harta karun seorang diri dan meninggalkan kita di belakang!"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Sekarang, kita berenam telah berkumpul kembali, maka secara natural, kita akan mencari harta karun itu bersama-sama. Hanya ketika kita semua pulang dengan membawa hasil yang manis, maka eksplorasi ini bisa dikategorikan sebagai perjalanan yang sukses."     

Chang Qiqi menjadi semakin malu dan mulai menampar wajahnya sendiri keras-keras, sehingga terlihat cetak tanda telapak tangan di wajahnya. Setelah itu, ia membungkuk pada Zhang Ruochen sebanyak tiga kali guna menunjukkan rasa kagumnya yang besar pada pria tersebut.     

Sebelum sampai dengan hari ini, ia hanya mengagumi Si Xingkong. Tapi sekarang, Zhang Ruochen menjadi seseorang yang patut dirinya kagumi.     

Chang Qiqi menganggap Zhang Ruochen sebagai kawan yang baik. Sekarang, ia mulai bisa menganggapnya sebagai seorang saudara yang bisa diajak untuk tumbuh bersama.     

Hanya satu kata dari Zhang Ruochen, maka Chang Qiqi akan melakukan hal-hal yang paling berbahaya tanpa pernah menolaknya.     

Ketika Chen Xier menyaksikan Zi Qian sedang berdiri di sebelah Zhang Ruochen, maka ia segera mengeluarkan sebuah pedang bilah-ganda miliknya, dan mulai menghunuskan pedang ke arah wanita tersebut.     

Tingkat pengolahan Chen Xier baru saja mencapai Alam Surga, dan dengan tambahan kekuatan, maka kecepatan serangannya tampak seperti petir. Dalam sekejap, serangannya mulai mendekati dahi Zi Qian.     

Zhang Ruochen menyerang dengan telapak tangan dan membuat serangan pedang tersebut berubah arah.     

Di waktu yang sama, ia mulai berdiri di depan Zi Qian.     

Cahaya yang terdapat di dalam pedang itu menjadi semakin terang. Dengan intensitas membunuh yang sama, maka Chen Xier berkata, "Zhang Ruochen, dia adalah seorang pembunuh profesional dari Pasar Gelap, mengapa kau melindungi dia?"     

Zhang Ruochen berkata, "Aku tahu darimana dia berasal. Tapi dia adalah orang yang menemukan tanduk naga di Kediaman Rahasia Chikong. Dan aku telah berjanji padanya bahwa aku akan mengajaknya bersama untuk mencari harta karun."     

Chen Xier mengernyitkan dahi dan mulai melirik Huang Yanchen, Si Xingkong, dan Chang Qiqi. Kemudian, ia bertanya pada mereka, "Apa kalian setuju jika seorang pembunuh dari Pasar Gelap bergabung dengan kita?"     

Chang Qiqi berkata, "Aku percaya pada saudara junior seperguruan Zhang, dan aku akan mendukungnya."     

Meskipun Huang Yanchen tidak senang dengan Zi Qian, namun ia tetap mengatakan, "Tanduk naga itu memang ditemukan oleh Zi Qian."     

"Tapi dia berasal dari Pasar Gelap..." kata Chen Xier.     

Zhang Ruochen mulai mengkonfirmasi, "Itu telah diputuskan. Semua orang yang tidak setuju dengan ini bisa mundur. Saudari senior seperguruan Chen, jika kau merasa bahwa aku sedang bersekongkol dengan Pasar Gelap, maka kau bisa melaporkan ini pada Master Istana."     

Chen Xier menatap ke arah mata Zhang Ruochen, dan mulai merasakan pancaran aura keagungan dari pria tersebut, sehingga aura itu memaksanya untuk menurunkan kepala, bahkan kedua kakinya terasa gemetar. Kemudian, ia tidak lagi berani menatap langsung ke arah mata Zhang Ruochen.     

Pada akhirnya, ia bisa berkompromi karena semua orang menganggap Zhang Ruochen sebagai pemimpin mereka. Tidak ada seorangpun yang akan bertahan di sisinya, bahkan meski jika ia menentang keras hal tersebut.     

Ini adalah pertemanan sejati yang membagi suka duka bersama. Bahkan jika mereka tahu bahwa terdapat hal-hal yang tidak pantas dilakukan oleh Zhang Ruochen, namun mereka masih mendukungnya dan berdiri di sebelahnya tanpa ragu.     

Jika itu di masa lalu, maka Si Xingkong dan Chang Qiqi pasti akan menarik pedangnya dan membunuh Zi Qian sesaat setelah mereka tahu identitas aslinya. Sehingga, mereka sama sekali tidak menyisakan ruang untuk bernegosiasi.     

"Ayo pergi!"     

Zhang Ruochen melirik Zi Qian. Kemudian, ia menggenggam tanduk naga erat-erat dan mulai mengarah ke sisi barat laut Istana Naga, di bawah bimbingan cahaya tanduk naga.     

Terdapat begitu banyak formasi taktis mematikan di sepanjang Istana Naga.     

Setiap kecerobohan mampu membuat formasi taktis yang mematikan itu menimbulkan korban.     

Zhang Ruochen mengetahui beberapa hal terkait dengan formasi taktis. Sehingga ketika mereka bertemu dengan formasi taktis mematikan, maka ia segera mencari jalan memutar.     

Setengah jam kemudian, mereka bertujuh mulai tiba di sebuah bukit bawah air.     

Cahaya yang berasal dari tanduk naga menjadi lebih dan semakin kuat, sehingga tanduk itu mulai sedikit bergetar. Jika mereka meletakkan tanduk itu di dekat telinga, maka mereka bisa mendengar suara auman naga yang panjang.     

"Seharusnya berada di sini."     

Zhang Ruochen berhenti dan mengamati bukit bawah air tersebut.     

Bukit itu, yang mencapai tinggi 800 meter, dipenuhi dengan batu-batu hitam dan tanah liat.     

Terdapat begitu banyak Dosis Spiritual yang tumbuh di bukit tersebut dan memancarkan warna yang cerah, sehingga membuat orang yang melihatnya terkesan seperti melihat permata.     

"Oh Tuhan! Ini adalah gunung harta karun bawah air. Lihatnya Crimson Coral itu, tingginya hampir mencapai 333 sentimeter. Setidaknya itu berusia 1.000 tahun. Jika aku bisa memurnikannya, maka aku sanggup menembus dua alam dan mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga."     

Karena terpicu oleh kesenangan, maka Chang Qiqi terus menggosok-gosok kedua tangannya, seakan ia telah bersiap untuk bergegas ke arah bukit.     

Selain itu, rasa takjub juga terlihat dari kedua mata Zi Qian, saat ia berkata, "Setidaknya ada 14 Tumbuhan Purple Qi Dragon yang tumbuh di bukit ini. Jika aku bisa mendapatkan salah satu dari mereka, maka Divine Purple Light Skill milikku bisa mencapai tingkat tujuh, sehingga aku bisa menembus ke Alam Surga. Sedangkan semua Tumbuhan Purple Qi Dragon itu sanggup membuatku mencapai tingkat delapan."     

Bahkan satu helai Tumbuhan Purple Qi Dragon tidak akan bisa ditemukan di Omen Ridge. Namun di tempat ini, ada 14 yang tumbuh di sekitar bukit. Lalu bagaimana mungkin Zi Qian tidak menjadi gembira?     

Zhang Ruochen menghentikan Zi Qian dan Chang Qiqi, sehingga mereka tidak bisa mendekati bukit. Kemudian, ia berkata serius, "Tenanglah, coba lihat ke arah tanah."     

Semua orang mulai memandang bagian bawah dari bukit tersebut, dimana tulang-belulang dari manusia dan para binatang buas pun tampak menumpuk.     

Beberapa diantara tulang tersebut tampak baru, sehingga hal itu menunjukkan bahwa para ksatria dari Pasar Gelap baru saja mencoba untuk bergegas ke arah bukit.     

Ini sungguh aneh!     

Mereka semua menenangkan diri sesaat setelah mengamati tulang-belulang tersebut, sehingga terdapat ekspresi panik di wajah mereka masing-masing.     

"Beberapa formasi taktis pasti telah dipasang di sekitar bukit. Ketika seseorang mendekat, maka dia pasti akan terbunuh olehnya," Huang Yanchen menebak.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Aku baru saja mengamati sekitar dan sama sekali tidak ada Inskripsi Array yang terpasang di perbatasan."     

"Bagaimana mungkin? Lalu mengapa para ksatria dan binatang buas itu bisa mati?" Chang Qiqi khawatir dan mulai mengusap pipinya.     

"Ini adalah sesuatu yang aneh. Bagaimana caranya para manusia dan binatang buas itu mati?" Zhang Ruochen mengeryitkan dahi.     

Itu sungguh mengerikan bagi mereka ketika mereka hanya bisa memandang bukit, namun tidak sanggup melakukan apa-apa.     

Dengan ceroboh, Chang Qiqi berkali-kali berjalan menuju ke bukit, tapi seketika itu juga ia kembali ditarik oleh Zhang Ruochen dan Si Xingkong.     

"Mungkin Jiwa Bela Diri bisa digunakan," Zhang Ruochen membatin.     

Kemudian, ia segera duduk bersila dan diam-diam melepaskan Jiwa Bela Diri. Dengan hati-hati, ia mulai mendekat ke arah bukit.     

"Awoo!"     

Jiwa Bela Diri itu hanya berjalan sejauh 10 langkah, tapi tiba-tiba, terdengar sebuah auman naga yang berasal dari dalam bukit, dimana hal tersebut hampir menghancurkan jiwanya.     

Zhang Ruochen segera mengembalikan Jiwa Bela Diri-nya. Sementara itu, otaknya terluka parah, sehingga ia mulai memuntahkan darah.     

Kekuatan yang mengerikan!     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen telah terluka parah, sehingga kepalanya menjadi sangat pusing. Ia sangat beruntung ketika berhasil menarik perhatian Utusan Para Dewa, sehingga bayangan ilusi milik para dewa yang berada di dalam Lautan Chi-nya pun mulai membantunya menangkal kekuatan besar tersebut. Jika tidak, maka segala sesuatunya menjadi tidak sesederhana memuntahkan darah.     

"Zhang Ruochen, apa yang terjadi denganmu?"     

Zi Qian meletakkan tangannya di punggung Zhang Ruochen dan mulai mengalirkan beberapa Tenaga Chi ke dalam tubuhnya.     

Huang Yanchen telah bergegas mendekat, namun Zi Qian satu langkah lebih cepat.     

Huang Yanchen merasa tidak senang ketika melihat keakraban yang terjalin diantara mereka berdua. Kemudian, ia berjalan mendekat dan mulai menggenggam pergelangan tangan Zi Qian, dengan tatapan dingin di kedua matanya. Lalu, ia mulai menyingkirkan lengan wanita tersebut dari tubuh Zhang Ruochen, dan meminta Zi Qian pergi, sambil berkata, "Tingkat pengolahanmu belum cukup. Biar aku yang akan membantunya."     

Kemudian, Huang Yanchen duduk bersila di belakang Zhang Ruochen. Tenaga Chi yang tangguh mulai mengalir dari dalam Lautan Chi, dan menuju ke tangannya, sebelum akhirnya ia meletakkan tangannya ke punggung Zhang Ruochen.     

Zi Qian mengepalkan tangannya, ia merasa marah. "Bagaimana mungkin Huang Yanchen bisa begitu brutal?"     

Namun, ia kembali menyimpan amarahnya karena mulai tersadar bahwa Huang Yanchen adalah tunangan Zhang Ruochen. "Dia adalah tunangannya, sementara kau siapa?"     

Selain itu, Huang Yanchen telah mencapai Alam Surga, sehingga tingkat pengolahannya pun adalah lebih tinggi dari wanita tersebut. Oleh karena itulah, ia tidak berani mengusik Huang Yanchen dalam hal apapun.     

Sebelumnya, mereka semua hanya melihat Zhang Ruochen sedang duduk di tanah, namun mereka semua tidak mengerti bahwa lelaki itu baru saja melepaskan Jiwa Bela Diri. Mereka juga tidak tahu bahwa Zhang Ruochen tidak sedang terluka pada bagian fisik, tapi pada bagian Jiwa Bela Diri.     

Luka-luka yang dialami oleh Jiwa Bela Diri hanya bisa disembuhkan dalam waktu yang lama. Sehingga, stimulasi Tenaga Chi yang berasal dari luar sama sekali tidak berguna.     

Zhang Ruochen membuka mata setelah berhasil menekan trauma yang dialami oleh Jiwa Bela Diri. Selain rasa sakit yang tajam di kepalanya, maka ia juga merasa tidak enak badan.     

"Sepertinya Jiwa Bela Diri tidak akan bisa digunakan untuk sementara waktu."     

Dengan tidak sanggup menggunakan Jiwa Bela Diri, maka itu berarti bahwa ia tidak bisa menggunakan Energi Chi dan Pola Ruang. Sehingga, kekuatan Zhang Ruochen menurun drastis.     

Meskipun Jiwa Bela Diri-nya telah terluka, namun Zhang Ruochen masih mendapatkan banyak informasi. Sebab, ia mengerti bagaimana caranya masuk ke dalam bukit tersebut.     

"Saudari senior seperguruan Huang, aku tidak apa-apa," kata Zhang Ruochen.     

Setelah menyaksikan Zhang Ruochen terbangun, maka Huang Yanchen merasa sangat gembira. Lalu, ia kembali menarik tangannya dan bertanya penuh perhatian, "Zhang Ruochen, apa yang terjadi denganmu? Mengapa kau memuntahkan darah?"     

Chang Qiqi mengamati sekitar dan berkata dengan suara kelam, "Apa kita sedang dihantui?"     

Zhang Ruochen berdiri dan tersenyum, "Tidak ada hantu di dunia ini. Aku baru saja menggunakan teknik rahasia untuk memindai bukit ini. Lalu, aku terluka karena ada kekuatan besar yang menyerangku."     

Duanmu Xingling bertanya, "Apa kau menemukan sesuatu?"     

"Aku menemukan beberapa hal."     

Zhang Ruochen menatap ke puncak bukit dan jemarinya mulai bergerak secara konstan. Setelah beberapa saat, ia kembali menarik tangannya dan mengangguk, "Gua gunung melambangkan kehidupan, tapi tempat ini penuh dengan nafas kematian. Dan jika aku tidak salah, maka ini bukanlah sebuah bukit, melainkan sebuah makam."     

"Sebuah makam? Siapa yang membangun makam raksasa seperti ini?" tanya Chang Qiqi.     

"Seekor naga!"     

Zhang Ruochen kembali berkata, "Ini adalah makam seekor naga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.