Kaisar Dewa

Perang Maut



Perang Maut

0"Ya, tuan."     

Dua master dari Pasar Gelap mulai mendengus dan mengayunkan pisau bertarungnya ke arah Chang Qiqi.     

"Tunggu sebentar!"     

Si Xingkong menggertakkan gigi dan berseru, "Zhang Tiangui, aku setuju... aku setuju... OK?"     

"Ha ha ha ha!"     

Zhang Tiangui tertawa terbahak-bahak. "Sudah kuduga, kau memang pria mulia dan sosok yang setia kawan. Aku harus mengakui, aku memang mengagumimu! Berlutut sekarang juga dan mulai bersujud di depanku."     

Zhang Tiangui memindahkan kakinya dari punggung lelaki tersebut, dan ia mulai berdiri tegak. Ekspektasi yang besar mulai bersemi di benaknya.     

Beberapa bulan lalu, Si Xingkong pernah menjadi kakak tertua dari Sekolah Pasar Bela Diri, dengan harga diri yang sangat tinggi. Tapi sekarang, ia telah dikalahkan oleh Zhang Tiangui.     

Hanya beberapa bulan terlewati. Sekarang, Si Xingkong sedang tergeletak di tanah seperti seekor anjing, dan nyawanya sedang berada di tangan Zhang Tiangui.     

Bagi Zhang Tiangui, perasaan puas semacam itu adalah hal yang sangat menakjubkan.     

Si Xingkong menyeret tubuhnya yang terluka parah, dan mulai merangkak dari tanah sambil menatap tajam ke arah Zhang Tiangui.     

Sebagai seorang ksatria, maka Si Xingkong lebih memilih mati daripada harus menanggung malu seperti ini.     

Tapi sebagai seorang teman dan kakak tertua, maka ia sama sekali tidak bisa mengacuhkan keselamatan saudara junior seperguruannya.     

Ia adalah seorang pria dengan harga diri yang tinggi sekaligus sosok yang setia kawan.     

Antara harga diri dan nyawa dari saudara junior seperguruannya, maka ia harus bisa memilih satu.     

Ini adalah situasi yang lebih sulit dibandingkan dengan menghadapi kematian. Jika Si Xingkong bisa memilih, maka ia lebih memilih mati. Sebab itu akan menjadi lebih mudah baginya.     

Sementara itu, Si Xingkong mulai menutup matanya, dan menghembuskan nafas panjang, ia baru saja ingin berlutut.     

Senyuman di wajah Zhang Tiangui menjadi semakin lebar.     

Tapi tiba-tiba, dua pedang es mulai terlepas dari dalam air. Kedua pedang tersebut mulai berotasi, dan pada akhirnya mulai menyerang Kapal Red Spider.     

CRACK!     

Dua pedang es berukuran sembilan meter berhasil menembus tubuh dua orang master yang sedang mencengkram Chang Qiqi. Pedang-pedang tersebut berhasil menembus dada mereka, dan meninggalkan luka pedang dingin.     

Darah yang menyelimuti dua ujung pedang tersebut tampak seperti darah beku.     

"AHH..."     

"Master muda, selamatkan... aku..."     

Ketika menyaksikan bahwa ada dua pedang es sedang menembus ke dalam dadanya, maka dua master tersebut membeku karena ketakutan.     

BANG! BANG!     

Daya tahan tubuh mereka pun menghilang. Seketika itu juga, keduanya mulai ambruk di lantai pada waktu yang bersamaan.     

Namun, luka-luka yang terdapat di dada mereka tidak mengeluarkan darah.     

Itu terjadi karena darah tersebut telah dibekukan oleh aura es.     

Situasi yang tiba-tiba berubah itu membuat para ksatria dari Pasar Gelap yang berada di atas Kapal Red Spider mulai menjadi panik. Mereka semua mulai mengamati permukaan air.     

Beberapa ratus meter jauhnya, seorang ksatria dengan armor merah dan pedang patahnya sedang berjalan melintasi permukaan air. Ia tampak melangkahkan kakinya menuju ke Kapal Red Spider.     

Setiap langkah yang dipijak olehnya berhasil membuat air yang berada di sekitar menjadi es.     

Pria itulah yang menggunakan pedang-pedang es untuk membunuh dua master.     

"Zhang Ruochen!"     

Meskipun ia mengenakan armor, namun Jin Chuan masih bisa mengenalinya.     

Jin Chuan mengepalkan tinjunya erat-erat, perasaannya pun sangat kompleks. Sebab, ia merasa marah sekaligus senang.     

Apa yang membuatnya benar-benar marah adalah karena Zhang Ruochen telah membunuh putrinya, Jin Yeyun.     

Tentu saja, sesungguhnya Jin Yeyun telah terbunuh oleh pedang milik Le, tapi Jin Chuan tidak mengetahui hal tersebut. Sehingga, ia hanya bisa membenci Zhang Ruochen.     

Dan apa yang membuatnya senang adalah Zhang Ruochen dengan sendirinya muncul di hadapannya.     

Sebab, segala sesuatunya bukan hal yang mudah bagi Jin Chuan, ketika ia harus menemukan pria itu, jikalau ia terus bersembunyi.     

Dan dari semua yang hadir di sana, selain Jin Chuan, maka Zhang Tiangui adalah orang yang paling bahagia.     

Pada mulanya, ia hanya ingin mempermalukan Si Xingkong. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa hal tersebut akan memancing kedatangan Zhang Ruochen. Sehingga, itu adalah sama seperti panen yang tidak terduga.     

Luar biasa!     

Zhang Tiangui membatin, "Zhang Ruochen! Zhang Ruochen! Ada sebuah jalan menuju ke surga, tapi kau malah memilih menembus neraka. Jika kau bisa lolos hari ini, maka aku menjadi sangat terkejut."     

Zhang Tiangui sedang kegirangan, sehingga darahnya pun sampai mendidih.     

Jika ia mampu membunuh Zhang Ruochen, maka ia akan kembali mendapatkan kehormatan yang pernah diraihnya. Oleh karena itulah, ia bertekad untuk mengambil kembali apa yang pernah diambil oleh Zhang Ruochen.     

Faktanya, Zhang Ruochen tidak ingin melakukan hal ini. Sebab ini hanya akan membawanya pada kematian.     

Karena jika ia tetap bersembunyi di atas air dan mengacuhkan Chang Qiqi serta Si Xingkong, maka ia tidak akan pernah ditemukan oleh para master dari Pasar Gelap.     

Namun, hatinya menolak untuk melakukan hal tersebut.     

Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain. Si Xingkong telah dipaksa untuk menyerahkan harga dirinya, demi menyelamatkan nyawa saudara junior seperguruannya.     

Oleh karena itulah, pria itu lebih memilih mati sebagai seorang pahlawan daripada harus mempertahankan harga dirinya yang selangit, yang pada akhirnya ia harus menyaksikan bahwa saudara junior seperguruannya mati.     

Bahkan Di Yi yang sedang duduk di dalam kabin mulai menatap dari arah jendela, dan memaku pandangan matanya pada Zhang Ruochen. Kemudian, ia mulai mendengus dan membatin, "Dia memutuskan untuk muncul. Dia memang pemberani atau hanya sedang bertindak bodoh?"     

Zhang Ruochen menghentikan langkahnya ketika ia telah berjarak 160 meter dari Kapal Red Spider. "Lepaskan kakak saudara Chang dan kakak tertua Si. Biarkan aku yang menjadi tawanan kalian."     

Sambil berdiri di ujung kapal, Jin Chuan mendengus dingin. "Zhang Ruochen, kau tidak mempunyai kualifikasi yang cukup untuk melakukan penawaran dengan kami. Apa kau mengira bahwa dirimu bisa lolos ketika kau telah sampai di tempat ini? Guo Shisan, Xia Huoshuo, kalian berdua, cepat tangkap Zhang Ruochen."     

WOOSH!     

Guo Shisan dan Xia Houshuo melompat pada waktu yang bersamaan, dan melesat di atas permukaan air, lalu menyerang Zhang Ruochen dari dua sisi yang berbeda.     

Sebagai seorang top master Seni Bela Diri dari Square Commandery, maka Guo Shishan mempunyai kekuatan yang besar. Saat itu, ia menggenggam pedang yang sangat besar, tapi masih mampu melesat ke sisi kanan Zhang Ruochen dengan kecepatan yang melebihi kecepatan suara.     

Ia melesat dari atas air dengan Tenaga Chi yang memancar dari dalam tubuhnya dan membentuk sebuah Gelobang Darah berukuran lima meter. Kemudian, ia mengangkat pedangnya dan menebaskan pedang tersebut ke arah Zhang Ruochen tanpa menggunakan gerakan lain.     

Gelombang kencang disertai dengan kekuatan mematikan yang berasal Pedang Chi mulai terlepas layaknya air terjun.     

Permukaan air mulai terbelah, dan membentuk jejak jalan.     

Gelombang air mulai terbentuk dari sisi kanan dan kiri layaknya dinding-dinding air.     

Zhang Ruochen masih berdiri di depan Pedang Chi tersebut seperti sebuah pohon pinus yang menancap di dalam air. Lalu, ketika ia mengayunkan lengannya, maka Tenaga Chi-nya pun mulai berubah menjadi angin yang melesat ke arah depan.     

Gelombang air mulai terangkat dan berubah menjadi dinding es setinggi 10 meter, dengan ketebalan mencapai tiga meter.     

BANG!     

Guo Shishan berhasil menghancurkan dinding es tersebut hanya dengan satu gerakan, kemudian ia mulai menerjang kepala Zhang Ruochen.     

Sementara itu, Zhang Ruochen pun sedang mengamati gerakan pedangnya. Dengan pupil mata yang bergerak-gerak, maka ia bisa menyaksikan dengan jelas pergerakan pedang tersebut, layaknya video yang diputar dengan gerakan lambat.     

Realitasnya, Guo Shishan telah bergerak dengan sangat cepat, dan bahkan lebih cepat dibandingkan dengan Zhang Ruochen.     

Kemudian, Zhang Ruochen menggenggam Pedang Kuno Abyss dan mulai mengalirkan Tenaga Chi-nya guna mengaktifkan inskripsi pedang tersebut. Lalu, ia mengangkat lengannya dan melepaskan cahaya pedang yang mengarah ke Guo Shishan.     

Serangan baliknya adalah sama cepatnya dengan kecepatan suara.     

Dalam sekejap, semua pedang Chi tersebut melesat ke arahnya.     

Ekspresi wajah Guo Shishan pun berubah. Lalu, ia segera menggunakan Celestial Bodyshield dan menghalau serangan pedang tersebut.     

BANG!     

Guo Shishan terlempar mundur dan terjatuh di permukaan air lebih dari 30 meter jauhnya. Sementara itu, Celestial Bodyshield telah berhasil dihancurkan oleh pedang Chi, sehingga meninggalkan dua luka pedang, salah satu berada di perutnya, sementara yang lain terkena di bagian kaki kanannya.     

SWOOSH!     

Setelah berhasil menyingkirkan Guo Shishan, maka Zhang Ruochen melangkah ke arah depan dan terbang menuju ke Kapal Red Spider.     

Tiba-tiba, sebuah bayangan melesat ke arahnya, itu adalah Xia Huoshuo, murid pertama Jin Chuan. Ia adalah seorang legenda Seni Bela Diri yang telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga. Selain itu, ia juga cukup terkenal di Square Commandery.     

"Zhang Ruochen, jika kau ingin menembus ke dalam Kapal Red Spider, maka kau harus melewatiku terlebih dahulu."     

"Tianyuan Vigorous Qi!"     

Xia Huoshuo membuka lengannya lebar-lebar. Ia tampak sedang membawa sebuah bola yang diselimuti oleh Vigorous Chi. Bola itu mempunyai ukuran diameter 40m dan memancarkan sinar cahaya putih terang.     

Sambil berdiri di tengah-tengah selimut tersebut, maka Xia Huoshuo pun mulai mengayunkan lengannya.     

Terdapat cetak tanda tinju yang muncul dari selimut Vigorous Chi, dimana serangan itu mengarah ke kepala Zhang Ruochen.     

"Naga di Langit!"     

Zhang Ruochen menghempaskan dirinya dan mulai mengirimkan tinju. Seluruh tulang-tulangnya terhubung bersama dan menciptakan suara yang terdengar seperti auman naga.     

ROAR!     

Tinju yang dilepaskan ke arah Xia Huoshuo mempunyai kekuatan tujuh kali lipat. Pada akhirnya, selimut Vigorous Chi milik Xia Huoshuo pun berhasil dihancurkan.     

Tinju Zhang Ruochen berhasil mengenai lawannya, sehingga Xia Huoshuo pun memuntahkan darah dari mulut. Kemudian, ia terjatuh ke dalam air dan menciptakan percikan air yang besar.     

"Luar biasa! Hanya dengan satu serangan, dia mampu membuat Xia Huoshuo terluka parah. Zhang Ruochen memang layak menjadi seorang top master diantara para generasi muda."     

"Bahkan Guo Shishan juga telah terluka parah karena ulah Zhang Ruochen. Dia sungguh bertalenta, baik dalam teknik tinju maupun teknik pedang."     

"Brengs*k! Dia sedang terbang ke arah Kapal Red Spider."     

...     

Ketika Zhang Ruochen mendarat di atas Kapal Red Spider, maka terdapat lebih dari 10 master Pasar Gelap yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi bergegas mendekati dan langsung mengepungnya.     

"Pedang Gelombang Suci!"     

Zhang Ruochen menebaskan pedangnya. Kemudian, Tenaga Chi miliknya berubah menjadi gelombang pedang Chi.     

PFFT!     

Ketika pedang Chi itu mulai menebas, maka darah dan teriakan-teriakan memilukan pun mulai bermunculan.     

Enam ksatria dari Alam Bumi terbelah menjadi dua oleh karena serangan pedang Chi. Mereka semua mati. Sedangkan para ksatria dengan tingkat pengolahan yang lebih tinggi berhasil menghalau serangan Zhang Ruochen, namun mereka menderita luka yang cukup parah.     

Zhang Ruochen melesat ke arah Chang Qiqi dan Si Xingkong. Kemudian, ia mengenggam Chang Qiqi di tangan kanan dan Si Xingkong di tangan kiri, lalu ia membawa mereka berdua pergi.     

Ketika menyaksikan kedua tangan Zhang Ruochen sedang sibuk, maka Zhang Tiangui memanfaatkan kesempatan ini untuk melepaskan teknik tinju dari Tingkatan Ruh, dan menyerangnya dari sisi belakang.     

Zhang Tiangui tidak mempunyai kemampuan untuk mengalahkan Zhang Ruochen jikalau mereka bertarung tatap muka.     

Dan sekarang, pria itu sedang membawa para saudaranya yang terluka, dan Zhang Tiangui tidak akan pernah melepaskannya.     

Serangan pria itu cukup mampu membuatnya terluka parah.     

Zhang Tiangui adalah ksatria tangguh. Sehingga saat ia meninju, maka terdengar suara tulang-tulang yang bergemeretak. Tinjunya berubah menjadi berubah menjadi berwarna perak layaknya sebuah tinju besi.     

Zhang Ruochen bisa merasakan kekuatan tinju Zhang Tiangui. Lalu, seakan ia mempunyai mata di belakang kepalanya. Maka ia melemparkan Si Xingkong ke arah depan, hingga membuatnya terlempar keluar dari Kapal Red Spider, dan tercebur ke air.     

Kemudian, ia segera membalikkan badan dan mulai menudingkan jempol kirinya.     

"Pedang Gelombang Matahari!"     

Semua Tenaga Chi-nya sedang berkumpul di jempol tangan. Layaknya api yang menyala-nyala, maka Tenaga Chi tersebut berubah menjadi Pedang Gelombang yang mengarah langsung ke serangan tinju milik Zhang Tiangui.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.