Kaisar Dewa

Han Li



Han Li

0Setelah Zhang Ying pergi, maka Lei Jing terdiam untuk beberapa saat, seperti ia sedang memikirkan tentang sesuatu.     

Tidak lama kemudian, ia kembali menatap ke arah Elder berjubah perak lain, lalu bertanya, "Fan Tian, delapan commandery inferior yang berada di Sembilan Perbatasan Barat telah mulai mengirimkan para tentaranya menuju ke Square Commandery, benarkan?"     

Ji Fantian berdiri di bawah. Dengan sopan, ia membalas, "Aula Master, dua minggu yang lalu, delapan commandery inferior mulai menyerang hampir dalam waktu bersamaan, dan menyebarkan para tentara mereka di delapan penjuru. Sungguh jelas bahwa mereka semua ingin mengambil alih wilayah Square Commandery."     

"Ada yang mengatakan bahwa ketika dokumen sanksi dari Saint Mansion Eastern Region telah dipublikasikan, maka para jajaran senior dari Keluarga Kerajaan Square Commandery telah melarikan diri, sehingga seluruh istana telah kosong. Sekarang ini, Square Commandery sedang tanpa pemerintahan. Para pemimpin tentara sedang bertarung untuk dirinya masing-masing dengan membentuk fraksi-fraksi independen, yang mana para keluarga besar sekaligus beberapa perguruan juga termasuk ke dalamnya. Mereka semua ingin mendapatkan sedikit potongan kue di waktu-waktu yang krusial."     

"Namun, dalam hal kekuatan, maka delapan commandery inferior masih menjadi kelompok-kelompok paling kuat."     

"Square Commandery adalah sebuah commandery level medium." Lei Jing memulai, "Baik wilayah serta populasinya adalah lebih dari cukup bagi delapan commandery inferior lain. Tapi jika hanya dengan mengandalkan kekuatan, maka sebuah commandery inferior tidak akan sanggup mengambil alih Square Commandery."     

"Aula Master, mengapa Anda tiba-tiba bertanya perihal ini?" tanya Ji Fantian.     

Lei Jing tidak menjawab. Sebaliknya, ia berdiri, lalu membuka pintu, dan pergi keluar. Sambil berdiri di atas menara lantai 12, maka ia memaku pandangan matanya pada barisan awan. "Fan Tian, kau telah bersamaku selama lima puluh tahun, benarkan?"     

"Tiga bulan dan empat puluh sembilan tahun," jawab Ji Fantian.     

Lei Jing bertanya, "Seni Bela Dirimu telah mencapai Alam mana?"     

"Tingkatan Puncak dari Alam Surga." Jawab Ji Fantian.     

Lei Jing mengangguk. "Aku tidak pernah mengakui dirimu sebagai muridku, tapi aku selalu menganggapmu sebagai murid tertuaku. Aku rasa kau memahaminya, kan?"     

Ji Fantian tiba-tiba berlutut di tanah, air mata mulai membanjiri matanya, "Saya mengerti Lord."     

Lei Jing menggerakkan tangannya agar ia bangkit. "Fan Tian, ada satu hal yang harus kau lakukan untukku."     

"Saya akan masuk ke dalam api dan air hanya dengan satu perintah Anda."     

Ji Fantian cepat-cepat menanyakannya kembali, "Apa ini berkaitan dengan sesuatu di Square Commandery?"     

"Benar sekali."     

Lei Jing berkata, "Saudari junior seperguruan termudamu, yakni Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery. Aku harap Square Commandery akan jatuh ke tangan Yunwu Commandery. Namun, kekuatan dari Yunwu Commandery masih terlampau lemah. Jadi, aku ingin agar kau pergi ke Square Commandery dan membantu para tentara Yunwu Commandery. Di waktu yang sama, kau harus mengirimkan pesanku kepada semua cabang Bank Pasar Bela Diri yang berada di Square Commandery. Katakan pada mereka semua untuk memihak pada siapa."     

"Saya mengerti." Jawab Ji Fantian.     

"Kau boleh pergi!"     

Satu persik untukmu dan satu persik untukku.     

Zhang Ruochen telah memberinya Blood and God Classic, beserta dengan Gelang Ruang. Dan itu adalah sesuatu yang bernilai besar. Maka secara natural, ia ingin membalas kebaikannya.     

...     

Perguruan Yuntai adalah pemimpin besar di Omen Ridge.     

Bagi para ksatria Omen Ridge, maka Perguruan Yuntai adalah tempat yang sakral. Setiap tahun, terdapat begitu banyak generasi muda yang ingin bergabung dengan Perguruan Yuntai.     

Saat ini, di kediaman yang cantik dan tenang milik Perguruan Yuntai, ada seorang wanita tinggi, ramping, dan menarik, ia tampak sedang berlatih menggunakan Pedang Kuno Permata Putih-nya, yang mana ia sedang melatih teknik pedang misterius.     

"Swish!"     

Teknik pedang Han Qiu adalah selembut awan dan semurni air, seperti seekor naga dan kupu-kupu. Setiap gerakannya seperti teknik pedang yang tak tertandingi dan sanggup memikat Energi Chi yang berada di langit dan bumi.     

Gerakan yang sedang ditampilkan adalah Pedang Sembilan Yin.     

Semenjak ia kembali ke Perguruan Yuntai, maka Han Qiu sedang mengasingkan diri untuk pemurnian. Sementara itu, ia telah mencapai pemahaman level tertentu dari Sembilan Pedang Yin. Bahkan tanpa menggunakan Sembilan Pedang Yang, namun kekuatannya masih cukup hebat.     

Setiap gerakannya seperti mengandung kekuatan yang bisa digunakan untuk membelah sungai dan pegunungan.     

Tiba-tiba, bibir Han Qiu tersungging. Kemudian, ia mengubah pedangnya menjadi cahaya putih dan menebaskan itu ke arah pria paruh baya yang berada di luar Lapangan.     

"Clash!"     

Kecepatan yang tinggi dari teknik pedang tersebut menciptakan suara gesekan angin yang berisik.     

Seorang pria paruh baya, tinggi dan tampan, masih tetap berdiri tegak. Ia mengeluarkan aura master Seni Bela Diri.     

...     

Di seluruh Perguruan Yuntai, maka bisa dipastikan bahwa itu adalah Han Qiu, yang berani menyerangnya dengan menggunakan pedang.     

Pria paruh baya tersebut hanya mengangkat dua jarinya, dan berhasil mengapit pedang Han Qiu rapat-rapat. Kemudian, ia memberi komentar, "Teknik pedang ini cukup indah, tapi sayang kau masih memiliki keterbatasan dalam gerakannya. Sungguh jelas bahwa seseorang pernah mengajarkannya padamu Sembilan Pedang Yin. Tapi mereka hanya mengajarkan padamu gerakan pedang dan gerakan kakinya; namun mereka tidak mengajarkan padamu kekuatan yang tersembunyi di baliknya."     

Han Qiu menjadi tidak puas. Lalu, ia berkata, "Tidak benar. Kau hanya bisa mengapit pedangku karena memang tingkat pengolahanmu yang tinggi. Menurutku, Sembilan Pedang Yin ini terlampau misterius. Sekarang ini, aku belum bisa menggunakan satu persen kekuatannya. Tapi jika tingkat pengolahanku telah berada di levelmu, maka aku bisa mengalahkanmu hanya dengan menggunakan satu pedang."     

"Haha! Okay! Aku tidak sabar ingin melihat itu."     

Pria paruh baya tersebut adalah Master dari Perguruan Yuntai, Han Li.     

Han Li biasanya adalah sosok yang serius, tapi akhir-akhir ini, ia sedang berada di suasana hati yang baik. Maka hari ini, ia hanya terus tertawa.     

Han Li melemaskan jemarinya dan melepaskan pedang permata tersebut. Sambil merasa gembira, ia menatap ke arah Han Qiu. "Sembilan Pedang Yin memang merupakan teknik pedang yang unggul. Bahkan hanya dengan teknik pedang dan gerakan kaki, tapi teknik itu bisa disejajarkan dengan teknik pedang Tingkatan Hantu. Kau sangat beruntung ketika bertemu dengan sang ahli hingga akhirnya mengajarimu teknik ini. Jika kau bertemu dengannya lagi, maka kau harus mengundangnya untuk datang ke Perguruan Yuntai. Aku akan memberinya hadiah."     

Han Qiu membayangkan Zhang Ruochen di benaknya, lalu kedua matanya tampak bercahaya, dan tidak seperti sebagaimana mestinya. Kemudian, ia menjawab, "Ayah, sang ahli tidak hanya mengajariku teknik pedang ini, tapi dia juga membantuku untuk menyelesaikan masalah yang aku hadapi saat latihan. Menurutmu, sekarang ini apa aku sanggup menembus lantai empat Menara Jiujue?"     

Han Li menjawab, "Kau telah mendapatkan progres yang baik. Maka, menembus lantai empat dari Menara Jiujue tidak akan menjadi tugas yang sulit bagimu."     

"Jika kau juga mempelajari kekuatan yang tersembunyi di balik Sembilan Pedang Yin dan menguasainya sampai tingkatan Sukses, maka mungkin kau bisa menembus sampai lantai lima. Tentu saja, kau tidal perlu bersedih. Bahkan jika tanpa kekuatan tersembunyi, namun kau masih mempunyai kesempatan untuk bisa menembus lantai keempat."     

Meski jika Han Li telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Surga, tapi ia masih kalah jauh bila dibandingkan dengan Han Qiu saat berada di kisaran usia demikian. Lalu, bagaimana mungkin ia menjadi kesal?     

Han Li kembali berkata, "Ada satu hal yang ingin aku bicarakan padamu. Kakekmu telah melihat kau bermain Sembilan Pedang Yin. Lalu, beliau berencana untuk menciptakan serentetan teknik pedang berdasarkan Sembilan Pedang Yin, dimana hal tersebut akan menjadi milik Perguruan Yuntai."     

Han Qiu tiba-tiba merasa tidak senang ketika mendengar ini. "Bagaimana mungkin beliau melakukan itu? Kapan beliau melihatnya, dan mengapa aku sama sekali tidak tahu?"     

"Sesungguhnya, bahkan jika beliau sedang berada di sebelahmu, namun mungkin kau tidak akan sanggup melihatnya," kata Han Li.     

"Ayah," Han Qui memulai. "Ketika sang ahli memberikan teknik pedang ini padaku, dia mengatakan bahwa satu set teknik pedang ini adalah berasal dari Sekte Liangyi. Apakah tidak masalah untuk membuat salinan teknik pedang yang lain?"     

"Kita tidak menyalin, tapi kita akan mengembangkannya."     

Han Li menggelengkan kepalanya. "Semua Seni Bela Diri berasal dari tiga aturan. Jika kau membaca beberapa sumber dari teknik bela diri apapun, maka itu semua adalah hasil perkembangan dari Seni Bela Diri yang lain."     

"Kau seharusnya mengerti bahwa kelemahan terbesar Perguruan Yuntai adalah teknik pedang. Setelah empat ratus sekian tahun, kita masih belum juga mempunyai teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh."     

"Sebagai sebuah sekte, jika kau ingin menjadi kuat, maka kau harus mempunyai Seni Bela Diri sendiri sebagai pondasi. Jika kakekmu bisa menciptakan satu teknik pedang top berdasarkan Sembilan Pedang Yin, dan menjadi milik Perguruan Yuntai. Maka, di kemudian hari, para jenius Seni Pedang dari Omen Ridge tidak akan lagi memilih Istana Tai Qing atau Sekolah Pasar Bela Diri. Sebab, kita akan menjadi top Seni Pedang untuk menampung mereka semua."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.