Kaisar Dewa

Clouds-sealing Palm of Great Mercy



Clouds-sealing Palm of Great Mercy

0Han Qiu merasa sangat lega sesaat setelah melihat Huo Jingcheng pergi. Sambil melirik ke arah Blue-scaled Snake yang sedang melingkar di batang pohon, maka ia langsung menutup matanya guna merekayasa Tenaga Chi Hitam yang berada di dalam tubuh, agar bisa membuka segel milik Huo Jingcheng.     

"Tuhan! Huo Jingcheng menggunakan Cloud-sealing Palm of Great Mercy untuk menyegel semua Jalur Aliran Chi milikku. Setidaknya aku membutuhkan 6 jam untuk bisa membuka segel ini, bahkan jika aku perlahan-lahan melawan kekuatannya dengan menggunakan Tenaga Chi Hitamku. Sementara itu, Huo Jingcheng pasti akan kembali pada saat aku berhasil melakukan ini."     

"Apa yang harus aku lakukan sekarang?"     

Han Qiu sama sekali tidak memiliki gambaran tentang mengapa Huo Jingcheng tidak segera membunuhnya; itu terjadi karena lelaki tersebut ingin mendengar rahasia terkait dengan Holy Universe Reaching Skill.     

Meski demikian, tingkat kesabaran Huo Jingcheng juga memiliki batas. Dan jika ia gagal mendapatkan jawabannya, maka ia pasti akan membunuh wanita tersebut guna menghindari masalah yang akan muncul di kemudian hari.     

"Aku tetap harus mencobanya."     

Sebuah tatapan tegas mulai terpancar dari kedua mata Han Qiu; bahkan meski jika ia harus melukai diri sendiri selama proses itu berlangsung, namun ia harus bisa melarikan diri sebelum Huo Jingcheng datang kembali.     

Sambil berdiri di puncak sebuah bukit yang berada di jarak ratusan meter dari tempat Han Qiu, maka Zhang Ruochen mulai menggunakan kekuatan ruang, sehingga membuat dirinya tampak transparan.     

Setelah kepergian Huo Jingcheng, maka ia bergegas menuju ke lokasi Han Qiu.     

Ketika Zhang Ruochen berada di jarak 33 meter dari Han Qiu, maka Blue-scaled Snake yang sedang melingkar di batang pohon itu sepertinya bisa merasakan sesuatu yang aneh. Ular itu tiba-tiba saja mengayunkan ekornya ke arah Zhang Ruochen layaknya sebuah cambuk.     

"Clap!"     

Ekor dari Blue-scaled Snake mulai bersinar terang, dan berhasil menyerang sesuatu yang lain tepat di depan Zhang Ruochen.     

"Daya sensitivitasnya bahkan lebih tajam dibandingkan dengan para ksatria Alam Surga biasa, tidak heran bila dia adalah seekor binatang buas level empat."     

Karena menyadari bahwa ia tidak bisa bergerak dengan sembunyi-sembunyi di depan ular tersebut, maka Zhang Ruochen segera menarik kembali kekuatan ruang, sehingga tubuhnya tidak lagi menjadi transparan. Lalu, ia mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan memotong ekor ular tersebut.     

"SWISH!"     

Sambil menarik ekornya dengan cepat, Blue-scaled Snake berubah menjadi sebuah cahaya hijau, sebelum akhirnya menggeliat cepat dan mengarah ke kaki Zhang Ruochen.     

Sebagai seekor binatang buas kelas rendah level empat, maka Blue-scaled Snake tidak hanya mempunyai kecepatan yang bisa disejajarkan dengan para ksatria Tingkatan Menengah dari Alam Surga, tetapi juga memiliki kekuatan yang sanggup mengimbangi para ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Tapi, ular tersebut hanya diklasifikasikan ke dalam binatang buas level empat yang lebih lemah.     

Meski demikian, taring dari ular itu adalah sangat beracun. Bahkan satu gigitan telah cukup untuk bisa membunuh seekor binatang buas kelas medium level empat.     

"Hiss!"     

Ular itu menampakkan sepasang taringnya yang tajam, sebelum akhirnya menatap ke arah Zhang Ruochen dengan tatapan percaya diri, seakan dirinya akan berhasil menggigit tulang kering lelaki tersebut.     

Semenjak ia bisa bergerak sama cepatnya dengan Blue-scaled Snake, maka Zhang Ruochen memilih untuk tidak menghindar, melainkan segera menggunakan teknik pedang tipe bertahan.     

Tidak terhitung garis-garis Semburan Pedang yang langsung terbentuk dan mirip dengan sebuah lonceng besar, yang mana Semburan Pedang tersebut tampak sedang berotasi dengan cepat.     

"Bang! Bang!"     

Blue-scaled Snake terus membentur lonceng besar yang terbuat dari Semburan Pedang tersebut; tidak peduli seberapa gigihnya ular itu ingin menerobos ke dalam lonceng, namun ia selalu gagal untuk bisa memecahkan kekuatan besar yang semacam demikian.     

Sambil berdiri di dalam lonceng besar Semburan Pedang, maka Zhang Ruochen mulai mempelajari serangan yang dilepaskan oleh Blue-scaled Snake tersebut.     

Setelah beberapa saat, maka ujung bibirnya mulai tersungging dan membentuk senyuman. "Aku mengerti," katanya.     

Sebab, Blue-scaled Snake bergerak dengan kecepatan yang tinggi, dimana hal tersebut membuat Zhang Ruochen kesulitan untuk bisa melancarkan serangan mematikan, bahkan meski jika teknik pedangnya telah mencapai level tinggi.     

Oleh karena itulah, para ksatria dengan begitu banyak pengalaman bertarung akan dapat dengan mudah menemukan kelemahan dari seekor Blue-scaled Snake setelah mengamatinya untuk beberapa saat.     

Dan kelemahan itu ada di kepalanya.     

Setiap kali Blue-scaled Snake melakukan serangan, maka kepalanya menjadi sedikit kendor.     

"Bang!"     

Zhang Ruochen menusuk Blue-scaled Snake dari dalam Pedang Lonceng-nya dan mengarahkan itu pada kepala. Kemudian, ia berhasil menancapkan ular itu ke tanah dengan tingkat akurasi yang tinggi.     

Setelahnya, Zhang Ruochen bergegas menuju ke arah Han Qiu. "Aku akan membantumu melepaskan segel," katanya.     

"Tidak!" Han Qiu cepat-cepat mengatakan itu. "Huo Jingcheng menggunakan Cloud-sealing Palm of Great Mercy untuk menyegelku. Hanya dia yang tahu bagaimana caranya melepaskan rangkaian segel. Jika ada orang lain yang mencoba untuk melepasnya secara paksa, maka Tenaga Chi yang ada di dalam tubuhku akan bergejolak, sehingga seketika itu juga aku bisa mati."     

Cloud-sealing Palm of Great Mercy memiliki 36 teknik yang bisa digunakan untuk membuat ribuan segel yang berbeda-beda.     

Dengan menyusun rangkaian-rangkaian dalam setiap teknik, maka sebuah segel yang komplit akan terbentuk. Jika orang lain sampai salah menentukan rangkaian saat proses membuka segel tersebut, maka orang yang disegel akan menerima getahnya.     

"Sungguh? Tapi aku juga mempelajari Cloud-sealing Palm of Great Mercy. Mungkin aku bisa menemukan rangkaian yang tepat dengan menggunakan teknik ini."     

Sambil berdiri tepat di depan Han Qiu, maka Zhang Ruochen mulai menatap ke arah wanita yang benar-benar cantik ini, sebelum akhirnya menjadi ragu untuk beberapa saat. "Tolong maafkan kelancanganku," katanya.     

Setelah mengatakan itu, ia mulai menekan telapak tangannya di atas kepala Han Qiu, dan tidak lama kemudian, di sana ia berhasil menemukan saraf kebijaksanaan. Kemudian, tangannya berpindah di belakang telinga wanita tersebut, lalu ke muka, ke leher, dan terus demikian sambil bergerak turun. Setelah itu, ia menggenggam penghancur bejana jiwa yang berada di dada wanita tersebut, sebelum akhirnya menyentuh Jalur Aliran Chi Suci yang berada di belakang punggungnya.     

Di sisi lain, Han Qiu belum pernah disentuh seperti ini oleh pria manapun. "Apa... apa yang sedang kau lakukan?" ia berteriak, pipinya memerah.     

"Aku sedang mengeksplorasi Jalur Aliran Chi-mu! Ini adalah satu-satunya cara agar bisa menemukan teknik mana yang sedang digunakan oleh Huo Jingcheng pada dirimu,"     

Tidak lama kemudian, tangannya mulai bergerak dari paha sampai betis wanita tersebut.     

Setiap kali ia mengeksplorasi sebuah Jalur Aliran Chi, maka Zhang Ruochen akan mengalirkan sebuah Tenaga Chi ke dalam Jalur Aliran Chi wanita tersebut guna membuka segelnya.     

Dan setiap kali lelaki itu melakukan hal yang demikian, maka Han Qiu tidak lagi mati rasa; itu terasa seperti sekujur tubuhnya baru saja dialiri oleh sesuatu yang hangat. Dan perasaan tersebut adalah sesuatu yang sangat nyaman, sehingga sulit untuk dideskripsikan.     

Sambil mengamati Zhang Ruochen yang sedang 'menjamah' beberapa bagian lain dari tubuhnya, maka Han Qiu mulai merasa kesal sekaligus malu. Ia menatap ke arah Zhang Ruochen, sementara sekujur tubuhnya menjadi kaku, sehingga kedua pipinya tampak berubah menjadi semerah mawar.     

"Ok, selesai!"     

Setelah memeriksa seluruh Jalur Aliran Chi di sekujur tubuhnya, maka Zhang Ruochen langsung berdiri, dan mulai mengumpulkan Tenaga Chi di jari telunjuknya.     

Saat itu, Han Qiu menjadi sedikit gugup. Ia menatap ke arah Zhang Ruochen: "Hey... tunggu sebentar. Apa kau yakin bahwa dirimu bisa membuka segel Cloud-sealing Palm of Great Mercy?"     

Zhang Ruochen melirik ke arah Han Qiu dan segera menusukkan telunjuknya 36 kali berturut-turut.     

Pada saat wanita itu menyaksikan 36 kali tusukan jari, maka lelaki tersebut telah menyelesaikan gerakannya. Sebab, jarinya tampak bergerak dengan sangat cepat, sampai-sampai lelaki tersebut berubah menjadi 36 bayangan di mata Han Qiu.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen mulai menarik kembali jarinya.     

"Mmm!"     

Suara menggumam keluar dari mulut Han Qiu. Tenaga Chi yang berada di dalam Lautan Chi yang berada di dahinya tampak mulai terisi, sehingga saat itu juga mulai mengalir ke Jalur Aliran Chi yang berada di seluruh tubuhnya.     

Setelah mendapatkan kekuatannya kembali, maka ekspresi Han Qiu tampak sedang marah, sehingga ia mencoba untuk menampar Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menghindar, lalu menggenggam tangannya. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya dengan intonasi yang dalam.     

Smeenjak wanita tersebut baru saja mendapatkan pengolahannya kembali, maka ia masih jauh dari kondisi stabil; oleh karena itulah, Han Qiu sama sekali tidak bisa menghindar dari cengkraman tangan Zhang Ruochen, karena tenaganya masih terlampau lemah.     

"Lepaskan aku!"     

Han Qiu menjadi benar-benar marah. "Kau adalah Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery, Zhang Ruochen!" teriaknya. "Sebagai figur yang dihormati masyarakat, tapi kau sengaja mencabuli aku saat dirimu sedang membuka segel dari Huo Jingcheng. Masih berani kau menganggap dirimu sebagai seorang ksatria?"     

Zhang Ruochen menyipitkan matanya. "Bagaimana kau bisa tahu semua itu?" tanyanya.     

Han Qiu menggertakkan gigi putihnya, lalu memutar bola matanya. "Apa aku terlihat main-main denganmu? Bahkan jika kau mencoba untuk membuka Cloud-sealing Palm of Great Mercy, apa kau sampai harus menyentuh dan meraba-raba tubuhku dengan bebas? Kau... kau benar-benar pecundang yang tidak tahu malu!"     

"Biarkan aku mengatur kembali perkataanku; bagaimana kau bisa mengetahui identitasku?" tanya Zhang Ruochen dingin.     

Sambil merasa linglung sejenak, Han Qiu menjawab instan: "Jadi kau adalah adik dari Zhang Tiangui! Zhang Ruochen, aku mengira bahwa kau adalah seorang jenius yang tidak tertandingi di generasi ini, sehingga kau bahkan bisa melampau kakakmu dalam menjadi jenius utama di Omen Ridge. Tapi aku tidak menyangka bahwa perilakumu sungguh tercela, dengan menjadi pria yang tak tahu malu!"     

"Jika bukan karena bantuanmu di Pasar Gelap, maka aku tidak perlu repot-repot untuk kembali datang dan menyelamatkanmu," Han Qiu menambahkan.     

Zhang Ruochen melepaskan pergelangan lengannya, ia tidak lagi tertarik untuk berdebat lebih panjang dengan wanita tersebut. Kemudian, ia berjalan menuju ke bangkai Blue-scaled Snake dengan Pedang Kuno Abyss di tangannya.     

Dengan sangat hati-hati, ia mulai membelah kulit Blue-scaled Snake, lalu mulai mengeluarkan sebuah empedu ular yang berukuran sama dengan bola mata ular tersebut.     

Sambil mengamati ekspresi serius di wajah lelaki tersebut, maka Han Qiu mulai menahan amarahnya dan mencoba rileks. Tidak lama setelahnya, ia berjalan mendekati lelaki tersebut dengan tangan yang disilangkan di depan dada. "Apa yang akan kau gunakan dengan empedu ular tersebut?" ia bertanya dengan getir.     

"Racun dari seekor Blue-scaled Snake bisa digunakan untuk membunuh para ksatria yang telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Surga. Aku mengambilnya untuk berjaga-jaga, barangkali ini akan berguna nantinya." Zhang Ruochen menyimpan empedu ular tersebut, sebelum akhirnya berdiri dan menatap Han Qiu. Setelah beberapa saat memandangnya, maka ia berkata: "Aku minta maaf atas kelancanganku sebelumnya."     

Han Qiu menatap Zhang Ruochen lekat-lekat, sebelum akhirnya membalas: "Aku adalah satu-satunya orang yang seharusnya minta maaf. Terima kasih, karena telah kembali untuk datang menyelamatkanku. Kau benar-benar seorang kawan yang setia."     

Sesungguhnya, Han Qiu juga mengerti betapa sulitnya membuka Cloud-sealing Palm of Great Mercy; selain itu, ia juga memahami bahwa Zhang Ruochen memang benar-benar sedang mengeksplorasi Jalur Aliran Chi-nya, dan sama sekali tidak berniat untuk mencabuli dirinya.     

Namun, wanita itu merasakan sebuah amarah yang tidak lagi bisa ditahan. Apalagi, belum pernah ada pria manapun selain ayahnya sendiri yang berabi meletakkan tangannya di tubuh wanita tersebut, sepanjang hidupnya. Tapi di sisi lain, Zhang Ruochen, baru saja menyentuh seluruh tubuhnya.     

Karena itulah, ia masih merasa kesal bahkan meski dirinya tahu bahwa Zhang Ruochen sedang ingin membantunya; sebab, wanita itu hanya bisa mendapatkan harga dirinya kembali setelah menegur lelaki yang berada di depannya.     

Namun yang mengejutkan baginya, tiba-tiba Zhang Ruochen meminta maaf, dimana hal tersebut akhirnya menghilangkan amarah, sekaligus memicunya untuk beralih pada nuansa yang berbeda. Kemudian, ia merasa bahwa dirinya telah menjadi sangat tidak rasional ketika melakukan teguran tersebut.     

Akhirnya, Han Qiu menjilat bibirnya sendiri dengan gugup. Lalu, ia berkata dengan suara pelan: "Kita... kita sebaiknya pergi dari sini sesegera mungkin! Jika tidak, maka kita akan mendapatkan masalah besar ketika Huo Jingcheng kembali ke tempat ini!"     

Zhang Ruochen juga memikirkan hal yang sama, sebagaimana mana tubuhnya sedang mengalami luka-luka ringan. "Mari berpencar dan pergi secara terpisah," katanya.     

Kemudian, ia menggunakan Bayangan Naga Kerajaan Angin, dan melangkahkan kakinya di udara, lalu mulai menapaki sembilan langkah. Tidak lama setelah itu, ia telah mendarat bermil-mil jauhnya.     

Saat ia bergerak, Zhang Ruochen mendengar suara angin dari arah belakang. Kemudian, ia menoleh ke belakang dan menyaksikan bahwa Han Qiu sedang mencoba untuk menyusulnya.     

Seketika itu juga Zhang Ruochen menjadi waspada terhadap Han Qiu, dan saat ia melihat wanita tersebut mengejarnya, maka ia telah kehilangan kesabaran. "Mengapa kau selalu mengikutiku?"     

"Aku tidak sedang mengikutimu, tapi Huo Jingcheng datang mendekat! Aku tidak bisa mengimbanginya karena luka-luka yang kuderita. Jika kita menggabungkan kekuatan, aku rasa kita mungkin sanggup mengalahkan dia," balas Han Qiu.     

Di kejauhan, sebuah badai sedang berkecamuk dan berhasil menerbangkan lumpur serta debu-debu yang berada di belakang Han Qiu, dimana hal tersebut menciptakan suara yang terdengar seperti auman dari seekor monster raksasa.     

Di tengah kabut badai tersebut ada seorang sosok yang sedang bicara dengan suara serak: "Kali ini, aku tidak akan melepaskan kalian! Aku hanya perlu menunggu dan melihat bagaimana cara kalian melarikan diri."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.