Kaisar Dewa

Shen Feng



Shen Feng

0Zhang Ruochen menggelengkan kepala. Bahkan jika ia memiliki Kekuatan Batin yang tinggi, namun kekuatan maksimal yang bisa digunakan hanyalah untuk membaca datangnya bahaya. Selain itu, ia tahu bahwa dirinya tidak selamanya bisa percaya pada intuisinya sendiri.     

Huang Yanchen masuk ke dalam candi suci pegunungan dan melanjutkan latihannya.     

Sementara itu, Blackie mulai menyalakan api unggun guna memanggang seekor binatang buas yang baru saja ia dapatkan. Seketika itu juga, sebuah aroma sedap khas daging mulai menyeruak dari api unggunnya.     

Malam semakin pekat, sehingga angin dingin mulai bertiup dari arah pegunungan, yang mana itu membuat nyala apinya semakin membesar.     

Angin mulai bertambah kuat sehingga hembusannya mulai terdengar sedikit berisik. Di saat-saat tertentu, bunga-bunga salju mulai melayang-layang di udara. Dan tidak lama setelah itu, salju turun lebih dan semakin lebat sampai-sampai menjadi sama tebalnya dengan bulu-bulu domba.     

Setelah setengah jam, seluruh pegunungan mulai diselimuti oleh kabut seperti halnya sebuah kertas perak pembungkus kado. Itu adalah musim dingin sehingga angin seolah mengeluarkan auman yang terdengar seperti binatang buas raksasa.     

"Elang Salju tertinggal di Danau Berkabut. Kita terlalu buru-buru untuk melarikan diri sampai lupa membawanya." Kata Zhang Ruochen sambil duduk bersila di dekat api unggun, seolah sedang bergumam pada dirinya sendiri.     

Blackie sedang menggenggam sebuah potongan daging panggang diantara kedua cakarnya, lalu ia berbicara sambil memakan itu. "Lagipula Elang Salju adalah binatang buas kelas tiga. Para binatang itu memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi. Dan jika kau tidak membawanya bersamamu, maka dia mungkin hanya akan terbang kembali ke Kota Yunwu."     

Huang Yanchen menghentikan latihannya dan membuka mata cantiknya, mata biru-kerajaan. Bulu matanya bergetar saat dirinya sedang menatap ke arah Blackie, yang tampak sedang mengunyah daging dengan gembira. "Aku benar-benar takjub dengan seekor kucing yang mengetahui banyak hal," katanya. "Mungkin kau adalah jenis binatang buas yang terbaik?"     

Blackie melirik ke arahnya, dan ia membalas, "Apanya yang terbaik? Aku adalah Raja Pembunuh. Aku sampai lupa menghitung berapa banyak yang kau sebut "terbaik" itu, dan mereka semua telah berada di perutku."     

"Secara natural," Blackie membusungkan dada dan berkata dengan bangga, "Rusa Api-Hijau memiliki rasa yang paling nikmat. Apa kau mau mencobanya?"     

"Boleh!" balas Huang Yanchen.     

"Swish!"     

Huang Yanchen menudingkan telunjuknya, lalu Pedang Naga Salju mulai terlepas dari sarung pedang, sehingga pedang itu mulai membuat potongan daging panggang seberat satu kilogram, untuk kemudian daging itu mendarat di tangannya.     

Pedang milik Huang Yanchen telah dirampas oleh ksatria dari Kamar Dagang Tarantula, maka Zhang Ruochen telah meminjamkan Pedang Naga Salju kepada tunangannya.     

Huang Yanchen harus mengakui, bahwa cara memanggang Blackie adalah masuk dalam kategori kelas-pertama. Sebab, rasanya benar-benar menakjubkan. Bahkan untuk seseorang yang tidak gemar memakan daging, seperti Huang Yanchen, bisa menikmati itu dengan gembira.     

Tentu saja, Huang Yanchen memakan daging itu dengan cara yang jauh lebih anggun dibandingkan dengan Blackie. Sebab, ia hanya menggunakan dua jemarinya yang kurus untuk merobek potongan daging, sebelum akhirnya memasukkan potongan daging tersebut pada bibir kristalnya. Lalu, ia mengunyah itu dengan pelan dan tanpa mengeluarkan suara.     

Tiba-tiba, telinga Blackie bergerak-gerak, sehingga ia menoleh ke arah pintu. "Zhang Ruochen, kau bukanlah reinkarnasi dari seekor gagak kan?" tanyanya.     

Secara natural, Zhang Ruochen dan Huang Yanchen mendengar suara langkah kaki dari arah luar. Dan langkah kaki itu benar-benar terdengar ringan. Jika Zhang Ruochen tidak mendengar peringatan itu, maka sepertinya ia tidak akan mendengar apapun selain hanya suara angin dan salju.     

Suara langkah kaki itu kian lama terdengar kian dekat. Seseorang telah berhasil masuk ke dalam candi.     

Seorang lelaki muda, berusia sekitar 20 tahun, sedang berjalan masuk. Ia mengibas salju dari bajunya dan tampak terkejut saat menatap dua manusia dan seekor kucing di depannya. "Salju turun sepanjang malam, dan aku tidak menemukan tempat untuk beristirahat. Aku rasa, aku baru saja menemukan sebuah tempat untuk berlindung dari angin yang dingin di luar sana. Hanya, aku tidak menyangka bahwa diriku akan bertemu dengan dua orang lain di sini. Aku adalah Shen Feng, seorang murid inti dari Perguruan Yuntai. Aku harap kedatanganku tidak mengganggu kalian."     

Huang Yanchen tidak lagi menjadi waspada sesaat setelah mendengar bahwa lelaki itu mengaku sebagai seorang murid dari Perguruan Yuntai. Kemudian, ia tampak rileks dan menurunkan Pedang Naga Salju dari genggamannya. "Shen Feng, aku telah mendengar namamu. Kau adalah seorang ksatria rangking sembilan di Perguruan Yuntai, dan kau juga telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Aku mendengar bahwa kau pernah bertarung dengan seorang legenda Alam Surga dan sanggup bertahan dalam tiga kali serangan. Meskipun kau harus terluka parah dan akhirnya dikalahkan, tapi kau benar-benar mendapatkan reputasi dari satu pertarungan itu."     

Shen Feng mencoba terlihat seperti seorang pria sejati. Ia menatap ke arah Huang Yanchen dengan binar cahaya di kedua matanya. "Oh, Anda mengenali saya." Balasnya. "Kehormatan ada pada saya tentunya. Sebab Anda terlihat seperti seorang peri, seorang bidadari yang baru saja turun ke bumi. Saya tidak menyangka bahwa akan bertemu dengan seorang wanita cantik di dalam candi suci pegunungan ini. Mungkinkah ini takdir?"     

Ketika itu berada di momen yang lain, jika seseorang berbicara seperti itu di depannya, maka sudah pasti Huang Yanchen akan memotong lidahnya.     

Namun, kali ini Huang Yanchen merasa sedikit bangga. Kemudian, ia melirik ke arah Zhang Ruochen dan melihat bahwa lelaki itu masih berbicara dengan Blackie tentang sesuatu, dan tampaknya memang sama sekali tidak memperhatikan apa yang baru saja dikatakan oleh Shen Feng.     

Akhirnya, wanita itu benar-benar menjadi kesal, lalu ia berkata, "Saudara junior Chen, apa kau tidak melihat master Shen baru saja tiba? Master Shen adalah seorang master dari Perguruan Yuntai, dan tingkat pengolahannya adalah berada sangat jauh di atasmu. Tidakkah kau ingin memberinya salam?"     

Zhang Ruochen mengelus kepala Blackie dengan lembut seolah ia baru saja mengatakan sesuatu padanya. Lalu, sambil berdiri, ia memberikan sedikit gestur penghormatan pada Shen Feng, untuk kemudian berkata, "Salam, kakak saudara Shen. Saat ini, Perguruan Yuntai dan Sekolah Pasar Bela Diri sedang bekerja sama untuk mengalahkan Pasar Gelap dan Sekte Bulan Penyembah Setan, jadi kita juga bisa disebut sebagai saudara dari keluarga yang sama. Maka, silahkan anggap seperti berada di rumah sendiri. Mari, silahkan duduk."     

"Jadi, kalian berdua adalah para murid dari Sekolah Pasar Bela Diri."     

Shen Feng tersenyum dan mencoba untuk membuat dirinya nyaman seperti berada di rumah sendiri. Kemudian, ia berjalan menuju ke arah Huang Yanchen, dengan tersenyum, sambil memberi hormat, lalu duduk di sebelahnya.     

Setelah itu, ia menatap ke arah Zhang Ruochen dan bertanya, "Saudara junior Chen adalah seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri?"     

Zhang Ruochen mengangguk, "Ya!"     

Shen Feng mulai menyapukan pandangannya di sekitar, lalu berkata, "Kalian berdua terlihat berada di bawah umur 20 tahun. Dan untuk bisa menjadi seorang murid inti di usia muda seperti itu adalah sebuah prestasi tersendiri. Aku benar-benar penasaran, mengapa kau mengenakan topeng?"     

Zhang Ruochen tersenyum, namun ia tidak menjawab pertanyaan Shen Feng. Sebaliknya, ia malah bertanya balik, "Sejak kau adalah seorang ksatria tangguh yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi, mengapa kau tidak memiliki seekor tunggangan?"     

Shen Feng membalas, "Aku memiliki seekor tunggangan, tapi aku harus datang ke Yunwu Commandery untuk mengalahkan para orang sesat dari Pasar Gelap dan Sekte Bulan Penyembah Setan. Jadi, aku tidak membawanya saat beranjak pergi dari Perguruan."     

"Menurut pemahamanku, tidak ada kota dalam radius 300 mil di dekat sini. Sebab, tempat ini dikategorikan sebagai area mati yang ada di Yunwu Commandery. Dan seharusnya memang tidak ada orang jahat dari Pasar Gelap maupun Sekte Bulan Penyembah Setan di tempat ini. Lalu, bagaimana mungkin kau bisa datang kemari?" Zhang Ruochen masih melanjutkan pertanyaannya.     

Shen Feng tersenyum dan membalas, "Ini adalah pertama kalinya aku datang di Yunwu Commandery, dan aku sama sekali tidak tahu bahwa tidak ada kota di sekitar sini. Sebab bila aku tahu, maka aku tidak mungkin datang kemari untuk beristirahat."     

Huang Yanchen merasa ada sesuatu yang tidak beres. Kemudian, ia melirik ke arah Zhang Ruochen, lalu berkata, "Saudara junior Chen, master Shen adalah seorang master dari Perguruan Yuntai, mengapa kau bertanya padanya seperti itu? Kau tidak sedang mengira bahwa dia adalah seorang Ksatria Jahat dari Pasar Gelap, kan?"     

"Aku rasa saudara junior Chen memang sedang mencurigaiku. Sepertinya memang aku harus membuktikan identitas asliku."     

Shen Feng segera mengeluarkan sebuah token dan memberikan itu pada Huang Yanchen.     

Tulisan Perguruan Yuntai diukir di satu sisi, sementara di bagian lain terdapat nama Shen Feng di atasnya. Dan itu benar-benar tampak seperti token yang dimiliki oleh para murid inti dari Perguruan Yuntai.     

Setelah Huang Yanchen memastikan keaslian dari token tersebut, ia segera mengembalikannya pada Shen Feng.     

Zhang Ruochen membalas pelan, "Aku cuma bertanya biasa."     

Tatapan mata kesal Huang Yanchen lagi-lagi terpaku pada Zhang Ruochen. "Saudara junior Chen, kau terlalu curiga! Dengan tingkat pengolahan master Shen, dia bisa dengan mudah mengalahkan kita. Mengapa kau harus menggunakan cara bertanya yang seperti itu?"     

"Terima kasih atas kepercayaan kalian."     

Shen Feng tersenyum. "Siapa nama Anda, nona?" tanyanya.     

Huang Yanchen baru saja ingin mengatakan namanya ketika Zhang Ruochen tiba-tiba berdiri dan berlari ke arah luar. Ia berkata, "Orang-orang datang!"     

"Siapa yang datang?" tanya Huang Yanchen.     

Zhang Ruochen menutup matanya dan mengalirkan Tenaga Chi di telinganya, untuk kemudian mulai menghitung. Lalu, ia berkata, "15 kilometer jauhnya, ada setidaknya 200 orang sedang datang mendekat. Dari bau yang mereka tinggalkan... sepertinya mereka adalah para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap. Dan jika aku benar, maka Hua Qingshan juga sudah menemukan kita."     

Zhang Ruochen menatap ke arah Blackie guna mengirimkan sebuah kode. Kemudian, ia melangkah keluar dari candi tersebut.     

Shen Feng menatap kepergian Zhang Ruochen dan kedua tatapan matanya seketika itu juga berubah. Lalu, ia menatap ke arah Huang Yanchen dan bertanya, "Bagaimana mungkin orang-orang dari Kamar Dagang Tarantula sedang mengikuti kalian sampai kemari?"     

Huang Yanchen sama sekali sedang mengendurkan pertahanannya saat berada di depan Shen Feng, sehingga wajahnya berubah menjadi serius. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa Shen Feng memiliki sebuah jarum perak yang berada di kedua jemarinya. Wanita itu berkata, "Mereka semua ingin menangkapku."     

"Sesungguhnya, aku datang kemari adalah juga untuk menangkapmu."     

Sebuah senyuman aneh terlintas di wajah Shen Feng yang saat itu mulai mengayunkan lengannya. Jarum perak yang berada di kedua jemarinya akan digunakan untuk menyerang dan mengarah langsung ke arah dahi Huang Yanchen, seperti bahwa lelaki itu ingin menyegel Lautan Chi wanita tersebut.     

Ekspresi wajah Huang Yanchen berubah menjadi dramatis. Ia sama sekali tidak menyangka bahwa Shen Feng akan menyerangnya.     

Bahkan jika wanita itu mencoba untuk menghindar, tapi itu sepertinya akan terlambat.     

Senyum Shen Feng melebar seolah kesuksesan hampir berada di depan mata.     

Dan pada saat jarum milik Shen Feng hampir mengenai dahi wanita itu, suara meow terdengar di telinganya dan sebuah bayangan hitam tiba-tiba menghalau serangan tersebut     

Cakar Blackie adalah lebih tajam daripada pisau, dan tiga cakar tersebut berhasil meninggalkan luka di lengan Shen Feng saat ia melompat ke udara, dan mencoba merobek beberapa saraf arterinya.     

Jika Shen Feng terlambat menarik lengannya, maka ia pasti akan kehilangan itu!     

"Kau..."     

Shen Feng menatap ke arah kucing itu dengan sebuah perasaan ketakutan di dalam hatinya. Sebab, ia adalah seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Bahkan jika perhatiannya teralihkan, namun ia tidak akan bisa dilukai oleh seekor kucing biasa.     

Sementara itu, Blackie mulai menjilat darah segar yang ada di cakarnya, untuk kemudian berkata, "Jangan memandangku seperti itu. Sebab, sebagai Raja Pembunuh, aku menganggap itu adalah sebagai sebuah kesalahan karena gagal membunuhmu dalam satu kali serangan."     

"Kau ini apa?"     

Huang Yanchen mundur ke belakang dan mulai menarik Pedang Naga Salju dari sarung pedangnya. Lalu, Ia memperagakan gestur bertahan dan menatap dingin ke arah Shen Feng.     

Shen Feng membiarkan lengan kanannya dan mulai mengembalikan ketenangannya.     

Sebab, ia percaya bahwa dirinya hanya membutuhkan satu tangan untuk bisa mengalahkan Huang Yanchen, dengan tingkat pengolahannya saat ini.     

Dan untuk kucing itu, ia hanya bisa menyakitinya jikalau menyerang secara mendadak.     

Kemudian, Shen Feng tersenyum. "Aku akan mengakuinya padamu. Aku memang adalah seorang murid dari Perguruan Yuntai, Shen Feng. Tentu saja, itu adalah identitas umumku. Dan untuk identitasku di Kamar Dagang Tarantula, maka aku adalah murid dari Master Muda Poisonous Spider."     

Huang Yanchen menjadi sangat marah, dan kedua matanya berubah menjadi sangat dingin. "Bagaimana mungkin kau bisa mengetahui keberadaan kami?"     

Shen Feng menatap ke arah Huang Yanchen seperti wanita itu adalah seseorang yang bodoh. Kemudian, ia tersenyum, lalu berkata, "Yang Mulia, apa kau kira hanya Kamar Dagang Tarantula yang ingin kau mati?"     

"Ada kelompok yang lain, dan bahkan lebih tangguh dibandingkan dengan Master Muda, yang mana sedang datang kemari. Jika kau sampai jatuh di tangan Master Muda, setidaknya kau bisa bertahan hidup. Tapi jika kau sampai jatuh ke tangan orang lain, maka kematian adalah satu-satunya jalan. Dan jika kau cukup pintar, maka sebaiknya kau menyerah sekarang juga, sehingga aku tidak perlu menggunakan kekerasan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.