Kaisar Dewa

Mata Penghisap-Jiwa



Mata Penghisap-Jiwa

0Setelah Kapal Red Spider melintas, maka permukaan air di Danau Berkabut berangsur-angsur menjadi normal.     

Lelaki tua berbaju biru menghela nafas panjang. "Sejak nama-nama besar mendatangi Kamar Dagang Tarantula yang ada di Kota Earth Blaze, maka para murid dari Sekolah Pasar Bela Diri tidak akan berani datang ke kota tersebut."     

"Bergegaslah!" kata Zhang Ruochen.     

Kapal Red Spider memang sesuatu yang meninggalkan kesan tersendiri, namun itu tidak terlampau menakutkan bagi para murid Sekolah Pasar Bela Diri. Setidaknya, Zhang Ruochen sama sekali tidak takut akan hal itu.     

Ia masih ingin pergi ke Kota Earth Blaze.     

Lelaki tua berbaju biru melirik ke arah Zhang Ruochen, untuk kemudian memberikan sebuah senyuman yang khas. Lalu, ia berjalan menuju ke tengah perahu kecil tersebut guna menuangkan teh panas ke dalam cangkir untuk Zhang Ruochen. Setelah itu, ia berkata, "Air di sekitar menjadi beku dan angin terasa sepoi-sepoi. Silahkan minum teh ini untuk menghangatkan badan, Tuan."     

Dan pada saat ia menuangkan tehnya, lelaki tua berbaju biru menjentikkan jarinya, sehingga ia menumpahkan beberapa bubuk berwarna putih ke dalam cangkir tersebut.     

Faktanya, Zhang Ruochen menyaksikan trik kecil yang dipakai olehnya saat menuangkan bubuk putih ke dalam teh tersebut. Kemudian, ia tersenyum dan membalas, "Aku tidak sedang haus maupun kedinginan. Mengapa kau tidak meminum itu untukmu sendiri?"     

Ekspresi dari lelaki tua berbaju biru itu tidak berubah. Sementara itu dengan senyuman yang sama, ia membalas, "Jika demikian, maka saya akan meletakkan tehnya di sini. Anda bisa meminum ini ketika merasa haus."     

Ia meletakkan teh itu di depan Zhang Ruochen, untuk kemudian membalikkan badan guna menuju ke ujung perahu tersebut.     

"Aku berkata," Zhang Ruochen memulai kalimatnya, "Bahwa kau harus meminumnya. Apa kau tuli?"     

Lelaki tua berbaju biru itu menghentikan langkahnya Dan dengan tatapan tajam dari kedua matanya yang keriput, maka ia tertawa kejam, "Nak, kau memiliki pandangan mata yang tajam. Kau menyaksikan apa yang baru saja aku lakukan!"     

"CLASH!"     

Ia mengayunkan lengannya untuk menembakkan jarum emas berukuran 17 sentimeter ke arah Zhang Ruochen. Beberapa jarum tersebut terbang dengan kecepatan tinggi seperti lesatan angin.     

Setiap jarum emas itu adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas satu. Sebuah Inskripsi Seri Es tampak di permukaan yang menghubungkan antara kepala dan ekor jarum tersebut. Saat inskripsi-inskripsi itu menjadi aktif karena Tenaga Chi, maka pengaruhnya akan sepuluh kali lipat lebih kuat bila dibandingkan dengan sebuah Jarum Emas normal.     

Zhang Ruochen masih duduk dengan tenang, sambil bersila, dan sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda gelisah.     

"WHOOSH... "     

Tiga belas Jarum Emas itu terbang mengarah ke Zhang Ruochen, namun hanya untuk dihalau oleh tameng Tenaga Chi saat berada di jarak satu kaki dari tubuhnya. Kemudian, jarum-jarum tersebut seketika berhenti dan hanya melayang di udara.     

"Sebuah Tameng Tenaga Chi! Kau adalah seorang ksatria dari Alam Bumi?"     

Ekspresi wajah lelaki tua berbaju biru berubah menjadi cemas. Ia menyadari bahwa dirinya baru saja mengusik pria yang salah, maka ia merangkak menuju ke dinding kapal dan mencoba melarikan diri.     

"Waaa!"     

Dengan satu ayunan lengan, Zhang Ruochen mengirim Jarum Emas tersebut kembali pada pemiliknya, sehingga jarum-jarum itu menyerang lelaki tua berbaju biru.     

PHHHF!     

Lelaki berbaju biru mendapatkan beberapa lubang oleh karena serangan Jarum Emas. Dan dengan sebuah teriakan yang memilukan, ia akhirnya terjatuh ke dalam danau. Tidak lama setelahnya, danau tersebut menjadi merah darah, untuk kemudian disusul dengan mayat yang mengambang di permukaan.     

Zhang Ruochen menghela nafas pelan dan menggunakan Tenaga Chi miliknya untuk menggerakkan perahu kecil tersebut.     

"Swish!"     

Perahu kecil itu melesat ke arah Kapal Red Spider seperti sebuah anak panah, yang mana itu mengarah pada sisi dalam dari Danau Berkabut.     

15 menit setelahnya, sebagaimana kabut-kabut yang menyelimuti danau itu mulai memudar, maka garis dari sebuah pulau tampak jelas di depan Zhang Ruochen.     

Pada akhirnya, itu adalah Kota Earth Blaze.     

Pulau itu dikelilingi oleh tebing-tebing yang memiliki ketinggian ratusan meter serta dilindungi oleh beberapa formasi taktis. Orang-orang normal tidak akan bisa mengendap-endap dan masuk ke dalam Kota Earth Blaze. Mereka hanya bisa masuk melalui pintu gerbang yang berada di sisi selatan dari pulau tersebut.     

Zhang Ruochen tidak ingin mengambil resiko dengan tergesa-gesa menuju Kota Earth Blaze. Sebaliknya, ia melabuhkan perahu kecilnya di depan pintu selatan, untuk kemudian menyuap beberapa penjaga dengan menggunakan kepingan koin perak. Setelah itu, akhirnya ia berhasil masuk ke dalam kota tersebut tanpa hambatan yang berarti.     

Kapal Red Spider juga berlabuh di sana. Para ksatria dari Kamar Dagang Tarantula sedang menurunkan para budak mereka dari kapal besar, serta mulai membawa mereka memasuki Kota Earth Blaze.     

"Cepatlah. Atau aku akan menyiksa kalian sampai mati."     

Teriak seorang ksatria berbaju ungu, dengan menggenggam sebuah cambuk yang berkilauan.     

"Snap!"     

Cambuk itu diayunkan kepada seorang budak yang terlihat-tangguh, dimana itu berhasil merobek kulit di punggungnya, sehingga darah memuncrat dan mengenai rekan di sebelahnya.     

Hua Qingshan turun dari Kapal Red Spider dengan tangan yang dilipat di belakang pinggul. Kemudian, ia tersenyum jahat. "Kau sebaiknya berhati-hati. Budak itu adalah seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Hitam, maka dia bisa dijual dengan harga tinggi. Kau sama sekali tidak akan bisa mengganti kerugiannya jikalau sampai dia mati."     

"Ya, Tuan." Ksatria berbaju ungu segera berlutut seketika itu juga, dengan mengeluarkan keringat dingin serta sekujur tubuhnya menjadi gemetar.     

Seorang pria yang sedang berdiri di depannya bukan hanya seorang master muda dari Kamar Dagang Tarantula, tetapi juga adalah tujuh top master dari Pasar Gelap. Ia adalah seseorang yang juga berpengaruh diantara 36 commandery yang berada di Omen Ridge.     

Pria yang berlutut itu hanyalah seorang kapten penjaga dari Kamar Dagang Tarantula, sehingga ia sama sekali tidak bisa mempertaruhkan nyawanya sendiri, dengan menentang Hua Qingshan.     

Hua Qingshan mengangguk puas saat melihat reaksi ketakutan dari kapten tersebut. Maka dengan sebuah senyuman, ia mengangguk, "Komandan Putri Yanchen dikurung di Distrik mana? Tunjukkan padaku."     

Kapten itu menjawab dengan canggung, "Perintah dari Bos – tidak seorangpun bisa mendekati Komandan Putri Yanchen tanpa memiliki izin khusus."     

"Haha!"     

"Apakah itu termasuk aku?"     

Kapten itu menggertakkan giginya. "Tuan, tolong jangan membuat pekerjaan kami menjadi sulit. Sebab, kami hanya sedang menjalankan perintah."     

"Baiklah. Aku tidak akan membuat itu menjadi sulit." kata Hua Qingshan dengan senyuman. "Angkat kepalamu," katanya.     

"Saya tidak berani." Kepala kapten itu masih tertunduk.     

"Aku perintahkan kau untuk mengangkat kepalamu!" suara Hua Qingshan menjadi tajam sekaligus dingin.     

Kapten itu menjadi sangat ketakutan dengan Hua Qingshan sehingga ia perlahan-lahan mengangkat kepalanya.     

Sebuah senyuman aneh terbersit dari ekspresi wajah Hua Qingshan, dan beberapa garis-garis berwarna hijau mulai tampak di kedua matanya. Tidak lama setelah itu, tatapan matanya benar-benar berubah menjadi hijau. Kedua sinar di matanya itu mengandung sebuah aura gaib. Lalu, ia memberi perintah, "Antarkan aku untuk bertemu dengan Putri Yanchen."     

"Ya!"     

Kedua mata kapten itu seperti baru saja terkena sesuatu. Kemudian, ia berdiri dan beranjak menuju ke Kota Earth Blaze seperti sebuah boneka.     

"Seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri, Komandan Putri Yanchen... kau benar-benar membuatku tertarik! Hehe!" Hua Qingshan berkata pada dirinya sendiri sambil mengikuti kapten tersebut.     

Sementara mereka berdua mulai beranjak pergi, Zhang Ruochen akhirnya keluar dari sebuah lembah. Ia berkata pada dirinya sendiri, "Dia adalah seorang ksatria tangguh dan telah menguasai Mata Penghisap-Jiwa sampai tingkatan Sukses."     

Mata Penghisap-Jiwa adalah sebuah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh. Teknik itu sangat sulit dipelajari sehingga kekuatannya benar-benar tidak tertandingi. Dan hanya sebagian kecil dari para ksatria yang berhasil menguasai teknik tersebut.     

Menurut ingatan Zhang Ruochen, hanya para ksatria Alam Surga dengan bantuan dari Jiwa Bela Diri yang sangat tangguh – yang sanggup menguasai Mata Penghisap-Jiwa sampai tingkatan Sukses.     

Namun, Zhang Ruochen juga bisa menebak bahwa tingkat pengolahan milik Hua Qingshan belum berada di Alam Surga. Maka, itu menunjukkan bahwa talenta miliknya adalah benar-benar tinggi. Terutama terletak pada Kekuatan Batin-nya, yang mana pasti mencapai lebih dari level 25.     

Hanya dengan Kekuatan Batin level tinggi – yang memiliki kemampuan untuk bisa mengendalikan Mata Penghisap-Jiwa.     

Di Pasar gelap, hampir separuh orang sesat yang bisa menggunakan Mata Penghisap-Jiwa adalah para pemikat hati yang keji. Dan tidak ada seorangpun dari para wanita yang bisa bertahan dari kekuatan itu.     

Di waktu yang bersamaan, mereka juga menyerap Yin Chi dari para wanita tersebut guna meningkatkan Jiwa Bela Diri mereka, yang mana itu adalah sisi lain dari teknik Mata Penghisap-Jiwa.     

"Aku bisa menggunakan kesempatan ini untuk menemukan saudari senior seperguruan Huang."     

Zhang Ruochen melepaskan kekuatan Pola Ruang guna mengaburkan ruang di sekitarnya. Maka seketika itu juga, ia menghilang ditelan udara.     

Dengan kemampuan pengolahan Zhang Ruochen saat ini, hanya seorang ksatria dari Alam Surga yang bisa melihat tudung Pola Ruang yang membuat Zhang Ruochen bisa menghilang.     

Meskipun master muda yang berasal dari Poisonous Spider itu memang tangguh, namun Zhang Ruochen masih tetap harus mengikutinya. Lagipula, saat ini, Huang Yanchen adalah juga tunangannya sendiri.     

Tidak bisa tidak, ia harus bisa menyelamatkan Huang Yanchen bahkan jika taruhannya adalah nyawanya sendiri.     

Setelah mulai berkamuflase, akhirnya Zhang Ruochen diam-diam mengikuti Hua Qingshan menuju ke Kota Earth Blaze, yang mengarah ke cabang Kamar Dagang Tarantula.     

Kapten penjaga membimbing mereka menuju ke sebuah istana yang dikelilingi oleh Inskripsi Array. Ia melambaikan tangannya pelan, lalu pergi mengundurkan diri.     

Dua pelayan wanita seketika itu juga berlutut untuk memberi salam pada Hua Qinghsan. "Salam, Master Muda," kata mereka.     

Hua Qinghsan bertanya, "Apakah Komandan Putri Yanchen dikurung di dalam?"     

"Sebagaimana yang Anda pesan, maka air penyembuhan telah dipersiapkan." Dua pelayan wanita itu berkata pada waktu yang bersamaan.     

Hua Qingshan melambaikan tangan dengan senyuman. "Kalian berdua bisa pergi. Aku tidak sedang membutuhkan layanan kalian lagi," katanya pada mereka.     

"Master Muda, selamatkan... kami..."     

Para pelayan wanita itu adalah para master Seni Bela Diri dengan tingkat pengolahan Alam Bumi. Sehingga, mereka bukan orang yang lemah. Kamar Dagang Tarantula telah memberikan mereka tanggung jawab untuk menjaga Putri Yanchen.     

Mereka baru saja ingin melanjutkan protesnya, tetapi ketika mereka bertemu dengan tatapan mata Hua Qingshan, maka mereka tiba-tiba menjadi bodoh. Kemudian, mereka segera membungkuk padanya dan berkata, "Seperti yang Anda minta."     

Kemudian, mereka semua mengundurkan diri.     

Hua Qingshan menggelengkan kepalanya sambil menyeringai, seraya berjalan masuk menuju istana.     

Pada saat ia berada di dalam sana, ia menghentikan langkahnya dan mengeluarkan sebuah tawa yang mengerikan. "Masih mencoba bersembunyi? Keluarlah!"     

Zhang Ruochen, yang berada di jarak 50 langkah, menjadi terkejut. Kemudian, seketika itu juga ia menghentikan langkahnya. Sebab, ia menjadi waspada apakah Hua Qingshan memang telah mengetahui keberadaannya atau tidak.     

Dan pada saat Zhang Ruochen ingin menyerang, dua suara angin tiba-tiba terdengar.     

"Whew! Whew!"     

Dua sosok bayangan mulai melompat dengan kecepatan cahaya. Mereka bergegas menuju ke istana dan berdiri di sisi seberang Hua Qingshan.     

Mereka berdua mengenakan jubah khas para murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri, dan tingkat pengolahan mereka juga terbilang tinggi. Satu orang membawa sebuah pedang, dan satu yang lain menggenggam tombak panjang.     

"Haha! Cepat sekali para murid inti sampai di Kota Earth Blaze. Menarik. Siapa nama kalian?" Hua Qingshan sepertinya terlihat tenang. Meski demikian, ia juga tampak penasaran dengan mereka.     

"Zuo Sheng!" kata salah satu murid yang menggenggam tombak. Ia berdiri dengan bangga, sebab tingkat pengolahannya berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam.     

Hua Qingshan menggelengkan kepalanya, "Sama sekali tidak pernah dengan. Sebab, aku hanya pernah mendengar seseorang yang dipanggil sebagai Zuo Lengxuan, dan tingkat pengolahannya sepertinya juga cukup tangguh."     

"Dia adalah sepupuku." Kata Zuo Sheng.     

Hua Qingshan tertawa, "Laki-laki lain dari Keluarga Zuo. Sepupumu bahkan jauh lebih bertalenta dibandingkan denganmu."     

Seorang murid lain yang menggenggam pedang, ia bertubuh pendek dengan dua alis mata yang tebal, sedang melirik ke arah Zuo Sheng dan berteriak, "Berhenti basa-basi! Bisakah kita menyelamatkan wanita itu lebih dulu?"     

Hua Qingshan menatap ke arahnya dan tertawa, "Lalu, siapa namamu?"     

"Dengar baik-baik, kawan. Namanya adalah Chang Qiqi."     

Setelah itu, pria bertubuh pendek bergegas menuju ke arah Hua Qingshan dengan menggunakan tiga langkah. Setiap langkahnya adalah memijak udara dan sama sekali tidak menyentuh tanah. Ia menggenggam pedang dengan kedua tangan dan mengayunkan itu ke arah Hua Qingshan.     

Meskipun ia kurus dan pendek, namun serangan Chan Qiqi sepertinya cukup luar biasa. Sebab, pedang miliknya mengeluarkan suara angin sekaligus petir, yang mana itu menciptakan empat kilatan petir berwarna ungu. Dan saat digabungkan dengan energi dari pedang tersebut, maka serangan itu seolah mampu memecah tulang tengkorak milik Hua Qingshan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.