Kaisar Dewa

Hati yang Terhubung dengan Pedang



Hati yang Terhubung dengan Pedang

0Semenjak Zhang Ruochen telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam, maka ia tidak menggunakan Cairan Suci untuk menembus ke alam yang baru. Melainkan, ia menggunakan Cairan itu untuk memurnikan Kekuatan Suci di dalam tubuhnya.     

"Boom!"     

Cairan Suci itu mulai masuk ke dalam tubuh dan terasa seperti dirinya sedang menelan sebuah bom, yang mana kekuatan itu langsung meledak di dalam tubuhnya.     

Danau Chi, Jalur Aliran Chi, dan Energi Darah yang terdapat di dalam tubuhnya seketika itu juga penuh dengan Kekuatan Suci. Kekuatan itu mulai menekan keluar seolah ingin menyembur dari dalam tubuhnya.     

Gumpalan-gumpalan Kekuatan Suci keluar dari pori-porinya dan berubah menjadi sungai Suci yang berwarna putih, dimana itu tampak sedang mengambang dan mengelilingi tubuhnya.     

Ia mencoba yang terbaik agar bisa mengendalikan Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuhnya. Lalu, ia mengalirkan itu ke dalam Bejana Jiwa yang terdapat di dalam tubuhnya guna menstimulasi Jiwa Bela Diri.     

Jiwa Bela Diri adalah seperti sebuah bayangan ilusi dari sebuah jiwa. Bayangan itu melayang di atas kepalanya dan terlihat persis seperti Zhang Ruochen.     

Jiwa Bela Diri juga menyerap Kekuatan Suci dalam-dalam, mencoba untuk mengembangkan dirinya sendiri.     

Kekuatan Suci dapat dikatakan sebagai nutrisi yang paling baik bagi Jiwa Bela Diri.     

Dengan tingkat pengolahan Zhang Ruochen saat ini, maka ia tidak sanggup untuk menyerap seluruh tetes Cairan Suci tersebut dengan kekuatannya sendiri. Oleh karena itu, ia melepaskan Jiwa Bela Diri miliknya agar juga ikut menyerap Kekuatan Suci tersebut.     

Kekuatan Suci yang terdapat di dalam Cairan Suci telah membuat Danau Chi miliknya menjadi berkembang lebih besar. Jumlah Kekuatan Suci yang terdapat di dalam Danau Chi miliknya menjadi lebih dan semakin besar.     

Pada umumnya, Danau Chi milik seorang ksatria akan membesar ketika ia menembus ke sebuah alam yang baru.     

Namun, hanya dalam 15 menit, kapasitas dari Danau Chi miliknya telah meningkat dua kali lipat, dan saat ini masih terus membesar.     

Dua kali lipat dari ukuran... tiga kali lipat dari ukuran...     

Setelah sehari penuh terlewati, Danau Chi miliknya akhirnya berhenti membesar, sesaat setelah meningkat tujuh kali lipat dari ukuran yang sebelumnya.     

Karena Danau Chi miliknya telah berkembang, maka itu artinya bahwa tingkat pengolahannya juga ikut bertambah.     

Jika bukan karena fakta bahwa Zhang Ruochen tidak berhasil memanggil Utusan Para Dewa, maka ia akan meyakini bahwa dirinya telah berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

Kemudian, ia mencoba menenangkan diri dan melanjutkan pemurnian Kekuatan Suci dari Cairan Suci tersebut, sehingga ia bisa menyatukannya dengan tulang-tulang, otot-otot, lima organ inti, Jalur Aliran Chi, dan Energi Darah-nya. Setiap inci kulit di tubuhnya tampak bersinar oleh sebuah cahaya berwarna putih, yang mana tubuhnya terlihat seperti baru saja mendapatkan sebuah Cahaya Biksu.     

Satu bulan kemudian, Zhang Ruochen telah berhasil memurnikan Kekuatan Suci yang berasal dari Cairan Suci. Kekuatan itu telah berkombinasi dengan Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuhnya.     

"Tingkat pengolahanku juga bertambah! Dengan kemampuanku saat ini, aku seharusnya mampu untuk mencapai kecepatan 80 meter per detik. Jika aku melatih Bayangan Naga Kerajaan Angin sampai ke tingkatan Sukses, maka kecepatanku seharusnya masih memiliki ruang untuk berkembang. Mungkin aku akhirnya juga bisa mencapai kecepatan 81 meter per detik."     

Bayangan Naga Kerajaan Angin adalah sebuah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh. Itu adalah sesuatu yang hampir mustahil untuk bisa menguasai teknik tersebut sampai pada tingkatan Sukses dalam satu atau dua hari, sebab teknik tersebut setidaknya membutuhkan latihan yang panjang serta konsisten.     

"Zhang Ruochen, aku telah selesai menghubungkan kembali 66 inskripsi dasar yang terdapat di dalam Pedang Kuno Abyss, dan pedang ini telah berhasil menjadi sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan." Blackie mengembalikan pedang patah yang berukuran empat kaki itu padanya.     

"Ini menakjubkan, Blackie!" Zhang Ruochen menjadi sangat gembira.     

Lalu, ia menggenggam Pedang Kuno Abyss dan melangkah keluar dari ruangan ini Jimat Ruang dan Waktu, untuk kemudian beranjak menuju sebuah taman yang luas.     

Sambil berdiri di tengah-tengah taman, ia menggenggam pedang yang dikenalnya itu dengan hati-hati. Ia merasa bahwa seorang anggota keluarganya baru saja kembali pada dirinya.     

Sebuah arus yang hangat mulai bergolak di tubuhnya.     

Baik pedang dan Zhang Ruochen telah berkombinasi bersama seperti Energi Darah.     

"Clang!"     

Pedang Kuno Abyss itu mengeluarkan auman dan menggeliat pelan, seolah pedang tersebut baru saja dilahirkan kembali.     

Kemudian, Zhang Ruochen menutup matanya dan menikmati perasaan utuh di dalam tubuhnya. Perlahan-lahan, ia mulai melepaskan pegangan pedang tersebut.     

Tetapi Pedang Kuno Abyss itu tidak terjatuh di atas tanah, melainkan hanya melayang satu inci di atas permukaan tanah.     

Blackie sedang berdiri di kejauhan, dengan tatapan mata membelalak, dan bulu-bulunya yang berdiri. "Hati yang Terhubung dengan Pedang!" teriaknya.     

"Terbang!"     

Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah perintah.     

Pedang Kuno Abyss itu terbang dengan sangat cepat, meninggalkan sebuah bayangan pedang panjang di belakangnya. Dan hanya dalam satu detik, pedang tersebut telah berhasil menusuk sayap dari seekor nyamuk yang berada di jarak ratusan meter jauhnya.     

"Swish!"     

Pedang itu kembali lagi dengan kecepatan tinggi dan mendarat di genggaman Zhang Ruochen.     

"Haha! Akhirnya aku berhasil mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang! Abyss, mulai sekarang ini, kau akan menjadi partnerku dalam menjelajahi dunia Seni Bela Diri!"     

Zhang Ruochen telah lama gagal untuk bisa menembus ke Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Maka, ia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan berhasil secepat itu sesaat setelah menggenggam kembali Pedang Kuno Abyss miliknya.     

Kemudian, ia menggenggam pedang patah berukuran empat kaki itu di tangannya, lalu kembali menutup mata, dan merasakan sebuah bayangan pedang yang berukuran sekecil beras di dalam Danau Chi yang terdapat di dahinya.     

Itu adalah disebut sebagai "Hati Pedang". Half itu bisa terjadi ketika para ksatria berhasil menembus Alam Pemahaman Pedang – Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Alasan mengapa Zhang Ruochen mampu menembus Hati yang Terhubung dengan Pedang adalah karena ia telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang di kehidupan yang sebelumnya. Oleh karena itu, ia dapat dengan mudah kembali menguasai Alam tersebut di kehidupan yang sekarang.     

Jika para ksatria lain mencapai Tingkatan Menengah dari Pedang Pengikut Hati saat berada di Alam Hitam, maka mereka sudah bisa dikategorikan sebagai para ksatria yang luar biasa. Sebab, Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang adalah selalu dianggap sebagai sebuah mitos bagi sebagian besar ksatria.     

Maka, setelah berhasil mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan pedang, saat itu pula para ksatria mampu menggunakan Hati Pedang. Sebab, mereka bisa mengontrol pedang masing-masing dan membunuh apapun dari jarak ribuan meter.     

Namun, tingkat pengolahan milik Zhang Ruochen saat ini masih relatif cukup rendah. Sebab, Tenaga Chi miliknya juga belum begitu padat untuk bisa menguasai alam pedang tersebut. Oleh karenanya, ia hanya mampu mengendalikan pedangnya dalam radius seratus meter.     

Setelah berhasil menembus Alam baru, maka Zhang Ruochen merasakan auranya juga berubah. Hanya dengan berdiri di sana maka aura itu akan terasa kental, sama halnya seperti seorang pemuda ahli pedang.     

Jika Zhang Ruochen ingin menyerang, maka ia bisa menghancurkan spirit dari seorang ksatria yang berada di Alam Kuning, hanya dengan melirik ke arahnya saja.     

"10 hari telah terlewati di dunia luar. Aku rasa Kong Xuan juga masih mempelajari olahraga barunya."     

Zhang Ruochen pergi ke kamar Zhang Shaochu terlebih dahulu guna memberikan tujuh tetes Cairan Setengah-Biksu. Kemudian, ia beranjak menuju kamar Zi Qian.     

Saat itu, Zi Qian sedang melatih Bayangan Naga Kerajaan Angin dan telah mencapai tingkatan Mula.     

Kecepatan adalah selalu menjadi keunggulan dari wanita tersebut, maka ia sama sekali tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa menguasai sebuah teknik baru.     

Wanita itu bergerak dengan sembilan langkah yang sangat cepat, sehingga dirinya seperti berubah menjadi sebuah bayangan. Dalam sekejap, ia telah berdiri di depan Zhang Ruochen.     

"Clash!"     

Tanpa peringatan apa-apa, sebuah kilatan cahaya pedang yang dingin mulai keluar dari lengan baju wanita tersebut dan menyerang ke arah leher Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen tidak menggerakkan kakinya sama sekali. Melainkan, ia hanya menggerakkan lehernya sedikit, dan dengan mudah berhasil menghindari serangan Pedang Usus Ikan yang keluar dari lengan baju Zi Qian.     

"Swish!"     

Kemudian, Zi Qian menyerang 18 kali berturut-turut, sehingga ia melepaskan 18 serangan bayangan pedang dari arah belakang. Lagi-lagi, Zhang Ruochen bisa menghindari itu dengan mudah, 18 pedang tersebut sama sekali tidak sanggup menyentuh bajunya.     

Zi Qian menyarungkan kembali pedang yang berada di lengan bajunya. Kemudian, ia menggigit bibirnya sendiri, dan bertanya dengan keheranan, "Apa kau yakin bahwa dirimu belum menembus Alam Bumi?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya.     

Setelah keluar dari Kediaman Rahasia Chikong, Zi Qian mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan. Maka, tingkat pengolahan dan tingkat kualitas fisiknya juga telah berkembang pesat. Namun, ia merasa bahwa masih terdapat jarak yang teramat besar antara dirinya dan Zhang Ruochen, yang mana itu membuatnya kurang percaya diri.     

Zhang Ruochen menatap ke arah wanita itu seolah ia sanggup membaca pikirannya. Lalu, ia berkata, "Sejujurnya, kau adalah seorang ksatria yang luar biasa. jika kau menantang para ksatria yang ada di Divisi Hitam, maka aku yakin bahwa dirimu dapat dengan mudah untuk bisa berada di top 800. Setelah dua tahun berlatih kembali, maka kau akan dapat dengan mudah berada di top 100."     

"Tapi aku masih jauh di belakangmu!" wanita itu merespon dengan sedih.     

"Masalah terbesarmu adalah karena olahraga yang telah kau latih kurang efisien. Sebab, jumlah dari Jalur Aliran Chi yang terdapat di dalam tubuhmu juga belum cukup maksimal. Oleh karena itulah, kau tidak bisa membandingkan dirimu dengan diriku," katanya.     

Terdapat 17 Jalur Aliran Chi di dalam tubuh Zi Qian, yang mana itu sudah cukup luar biasa jikalau dibandingkan dengan para ksatria lain. Namun, jarak antara dirinya dan Zhang Ruochen masih cukup kentara.     

"Apakah itu berarti bahwa para ksatria yang memiliki Jalur Aliran Chi lebih sedikit di dalam tubuhnya adalah lebih lemah dibandingkan dengan mereka yang sanggup membuka lebih banyak Jalur Aliran Chi?" tanyanya.     

"Tidak." Respon Zhang Ruochen, "Sebab potensi dari seorang ksatria sama sekali tidak pernah bisa dibatasi oleh apapun. Maka, tidak ada sesuatu yang bisa digunakan untuk memastikan nasib seorang ksatria. Mari kita hanya menyebut bahwa mereka yang membuka lebih banyak Jalur Aliran Chi adalah mereka yang bisa menikmati sebuah keuntungan. Dan sekarang ini, aku sedang memiliki sedikit keuntungan jika dibandingkan denganmu. Hanya itu saja."     

Setelah memberikan bimbingan pada wanita itu dan membantunya untuk membenarkan kesalahan pada teknik langkahnya, maka Zhang Ruochen meninggalkan wanita itu agar berlatih kembali seorang diri.     

Zi Qian berniat untuk mempelajari Bayangan Naga Kerajaan Angin sampai menuju ke tingkatan Kesuksesan Kecil, sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke Lapangan Pasar Bela Diri. Sebab, ia ingin mencoba agar bisa menembus top 500.     

Liu Chengfeng berteriak dan menghentikan Zhang Ruochen yang berada di kejauhan. Kemudian, ia berlari ke arahnya dan berkata, "Kakak saudara, seseorang ingin menemuimu."     

"Siapa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Yan Lixuan, ksatria No.1 Divisi Hitam," kata Liu Chengfeng dengan gembira.     

Zhang Ruochen sedikit mengerutkan dahinya, lalu bertanya dengan penasaran, "Mengapa dia ingin bertemu denganku?"     

"Kakak saudara, apa kau tidak tahu bahwa berita pertarungan antara kau dengan Xun Guihai telah menyebar ke seluruh Kota Iblis Bela Diri? Orang-orang mengatakan bahwa kau memiliki kemampuan untuk bisa menjadi ksatria No.1 Divisi Hitam. Maka, Yan Lixuan merasa menjadi sedikit gelisah, sehingga dia datang kemari untuk menantangmu," responnya.     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Mengapa dia ingin menantangku? Dia telah menjadi seorang ksatria No.1 Divisi Hitam, bahkan jika dia mengalahkanku, maka itu tidak akan membuatnya menjadi lebih terkenal. Sebaliknya, jika dia kalah, maka itu akan benar-benar akan merusak reputasinya."     

Liu Chengfeng terkekeh, "Benar, tapi tidak seorangpun yang tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lelaki itu. Mungkin dia telah berada di rangking satu cukup lama, sehingga dia ingin seseorang mengalahkannya."     

Zhang Ruochen merenungi itu sejenak. Pada akhirnya, ia mengangguk pelan, "Bisa jadi."     

Dengan tingkatan pengolahan yang sekarang, ia sama sekali tidak tertarik untuk menantang seorang ksatria seperti Yan Lixuan. Di samping itu, ia juga tidak ingin bertemu dengannya. Namun, semenjak Yan Lixuan mengunjunginya secara pribadi, maka ia merasa bahwa dirinya harus menunjukkan sebuah sikap respek.     

Dengan berhasil menjadi No.1 di Divisi Hitam, Yan Lixuan pasti sangat luar biasa dalam suatu batasan tertentu. Mungkin ia akan mampu mengejutkan Zhang Ruochen dengan kemampuan yang dimiliki.     

Yan Lixuan adalah seorang lelaki tua berumur 60 tahun, dan ia sedang mengenakan jubah katun polos. Meskipun ia terlihat tua dan seluruh wajahnya penuh dengan kerutan, namun rambutnya masih berwarna hitam, sehingga tidak satupun terlihat adanya uban.     

Kedua lengannya cukup berotot dengan perawakan tinggi serta kuat. Meskipun ia berdiri di sana dengan santai, namun ia seolah berhasil menciptakan sebuah sensasi bahwa dirinya sendiri telah menyatu dengan lingkungan sekitar. Oleh karenanya, tidak ada kelemahan yang bisa ditemukan darinya.     

"Puncak dari Pedang Pengikut Hati."     

Zhang Ruochen bisa menebak Alan Pemahaman Pedang milik Yan Lixuan sesaat setelah ia bertemu dengannya.     

Lelaki itu memang telah mendapatkan kemampuan sejati sekaligus juga pengetahuan yang mumpuni tentang Seni Bela Diri. Oleh karenanya, ia layak untuk menjadi seorang ksatria No.1 di Divisi Hitam.     

Meskipun ia telah berlatih Seni Bela Diri dalam beberapa dekade, namun tingkat pengolahannya masih juga berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Meski demikian, penguasaan atas teknik bela diri miliknya adalah berdiri lebih tinggi jikalau dibandingkan dengan sebagian besar ksatria yang berada di Alam Surga.     

Jika ia berhasil menembus Alam Bumi, maka ia hanya satu langkah lagi untuk bisa menjadi seorang master dari Alam Bumi. Sebab, terdapat sebuah kesempatan yang signifikan untuk bisa mencapai Alam Surga dalam waktu dekat.     

Ketika Yan Lixuan menatap Zhang Ruochen, maka tatapan matanya menjadi lebih berkilauan. Ia memberi hormat dengan kedua tangannya yang ditangkupkan ke arah depan, lalu tersenyum, "Aku mengira bahwa hanya diriku saja yang memiliki kapabilitas untuk bisa mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati di antara para ksatria yang berada di Alam Hitam. Aku tidak menyangka bahwa kau juga telah berhasil menembus tingkatan alam itu. Kau pasti akan mendapatkan masa depan yang cerah, nak."     

Zhang Ruochen menyembunyikan fakta bahwa dirinya telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang. Oleh karena itu, Yan Lixuan hanya mengira bahwa lelaki tersebut juga sama-sama mencapai Puncak dari Pedang Pengikut Hati.     

"Aku penasaran, mengapa kau tidak menembus ke Alam Bumi? Sebab dengan kemampuanmu, seharusnya itu bukanlah hal yang sulit," tanyanya.     

Tatapan mata Yan Lixuan menjadi meredup. Ia merespon, "Sejujurnya, ada sebuah hambatan dalam perjalanan Seni Bela Diri milikku. Aku memiliki sebuah simpul hati yang tidak bisa diuraikan, maka aku tidak pernah bisa menembus ke Alam yang lebih tinggi."     

Simpul hati bagi seorang ksatria adalah sesuatu yang cukup menyedihkan, yang mana hal itu mempengaruhi kinerja hati serta tingkat pengolahan mereka.     

Jika seorang ksatria pernah melakukan sesuatu hingga membuat dirinya sendiri dihantui rasa bersalah, maka sebuah simpul hati akan muncul. Lalu, simpul hati tersebut akan menyebabkan tingkat pengolahannya menjadi stagnan.     

Atau, jika seorang ksatria pernah membuat janji dan mengingkari hal tersebut. Maka, itu juga bisa menyebabkan terjadinya simpul hati.     

Itu bisa dikatakan sebagai simpul hati, ketika seorang ksatria telah membuat kesalahan yang besar sehingga berhasil menciptakan sebuah tragedi, yang mana peristiwa tersebut telah meninggalkan rasa bersalah yang teramat dalam di kedalaman hatinya.     

Terdapat begitu banyak jenis dari simpul hati.     

Beberapa dari simpul hati itu bisa diuraikan, beberapa yang lain tidak bisa. Sementara itu, beberapa yang lain memiliki pengaruh pada tingkat pengolahan Seni Bela Diri, namun yang lainnya tidak memiliki pengaruh apa-apa.     

Sepertinya, jenis dari simpul hari yang dialami oleh Yan Lixuan adalah sesuatu yang sangat besar. Dan jika ia tidak sanggup untuk mengurai simpul hatinya sekaligus gagal menembus ke alam baru yang lebih tinggi, maka bisa dipastikan bahwa perjalanan Seni Bela Diri-nya akan segera berakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.