Kaisar Dewa

Saatnya Kembali



Saatnya Kembali

0Tenaga Chi mulai mengalir secara agresif di telapak tangan milik Zhang Ruochen, dimana ia mulai mengalirkan itu ke dalam satu tetes Darah Setengah-Biksu.     

"WHOOSH..."     

Darah Setengah-Biksu tersebut segera membentuk sebuah Ruh Darah yang memiliki panjang satu meter, dimana itu terlihat seperti ular yang sedang melayang disekitar Zhang Ruochen.     

Kemudian, Zhang Ruochen mengambil nafas dalam-dalam guna menghirup Ruh Darah berbentuk ular itu ke dalam tubuhnya.     

"Boom!"     

Setelah masuk ke dalam tubuhnya, Ruh Darah ular tersebut melepaskan Kekuatan Suci yang menyerupai api. Sehingga, itu membuat kelima organ inti milik Zhang Ruochen mengalami rasa sakit yang sulit untuk dibayangkan. Sebab, seluruh pembuluh darahnya seperti terasa sedang mendidih.     

Namun, Zhang Ruochen telah mempersiapkan satu butir Pil Jalur Aliran Chi Es, dimana ia segera menelan itu.     

Pil Jalur Aliran Chi Es tersebut berubah menjadi embun beku yang mengalir di tubuh Zhang Ruochen. Embun beku tersebut mulai melindungi kelima organ, Jalur Aliran Chi, serta Energi Darah miliknya.     

"Permata Suci Penyembuhan!"     

Zhang Ruochen menggunakan cara latihan level dua seperti yang tertulis dalam Kitab Empryan Kaisar Ming. Kemudian, ia mengaktifkan 36 Jalur Aliran Chi di tubuhnya guna menyerap Ruh Darah dan Kekuatan Suci yang terdapat di dalam Darah Setengah-Biksu.     

Lalu, Ruh Darah keluar dari tubuh Zhang Ruochen. Sementara itu, Ruh Darah mulai berubah menjadi kepompong raksasa yang berukuran diameter 3m, dimana itu sedang menyelimuti tubuhnya.     

Tiga hari kemudian, Zhang Ruochen telah berhasil menyerap Arwah Pil Es dari Pil Jalur Aliran Chi Es. Rasa terbakar dari Darah Setengah-Biksu meledak kembali, untuk kemudian membuat Zhang Ruochen seperti terbakar menjadi debu.     

Lalu, Zhang Ruochen menelan kembali Pil Jalur Aliran Chi Es yang kedua, dimana ledakan embun es lagi-lagi menyelimuti tubuhnya. Maka sekali lagi, itu membantu Zhang Ruochen menghalau hawa panas yang dilepaskan oleh Darah Setengah-Biksu.     

Tiga hari berikutnya terlewati. Zhang Ruochen berlanjut untuk menelan Pil Jalur Aliran Chi ketiga.     

Zhang Ruochen secara konstan terus menyerap Ruh Darah sekaligus juga Kekuatan Suci dari Darah Setengah-Biksu. Maka, setiap sel-sel di tubuhnya mulai penuh dengan rasa terbakar.     

Sehingga, tingkat pengolahan Zhang Ruochen telah berada di titik penentuan.     

"Boom!"     

Danau Chi yang berada di dahinya mulai berdentum kencang, dimana itu menggetarkan sekujur tubuh Zhang Ruochen.     

Kapasitas dari Danau Chi miliknya telah menjadi lebih besar, seperti berhasil membuka dunia yang lebih luas.     

Tenaga Chi miliknya, yang hampir saja menyembul keluar dari dalam tubuh, telah menemukan jalan keluar sehingga mulai masuk ke dalam Danau Chi miliknya. Setelah itu, sensasi rasa tersiksa berangsur-angsur mulai menghilang, untuk kemudian digantikan dengan rasa nyaman yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.     

Kapasitas dari Danau Chi miliknya telah meningkat 21 kali lipat lebih besar dibandingkan sebelumnya.     

Danau Chi milik para ksatria lain yang berhasil menembus alam baru dari Tingkatan Akhir menuju ke tingkatan Puncak dari Alam Hitam biasanya hanya meningkat 10 kali lipat.     

"Aku rasa Kekuatan Suci dari Darah Setengah-Biksu memberikan peningkatan tersendiri pada melebarnya Danau Chi milikku. Oleh karena itulah, Danau Chi milikku sekarang ini bisa meningkat sebesar 21 kali lipat."     

Tentu saja, semakin besar ekspansi dari Danau Chi seseorang, maka semakin sulit untuk bisa memurnikan Tenaga Chi miliknya.     

Ketika Zhang Ruochen baru saja menembus alam baru, kapasitas Tenaga Chi di dalam tubuhnya meningkat dua kali lipat. Namun, itu masihlah satu per lima dari jumlah total kapasitas yang sanggup ditampung oleh Danau Chi. Maka, ia harus memurnikan Tenaga Chi sembilan kali lebih banyak agar sanggup mengisi penuh Danau Chi yang baru saja berkembang itu.     

Setelah berhasil menembus alam baru, maka Zhang Ruochen kembali duduk bersila di lantai, dan mulai memurnikan Ruh Darah dan Kekuatan Suci yang masih tersisa di dalam tubuhnya.     

Kemudian, ia menghabiskan lima hari lagi untuk mengubah seluruh Kekuatan Suci yang terdapat di tubuhnya menjadi Tenaga Chi.     

Lalu, Zhang Ruochen mengangkat kepalanya, dimana ia mulai membuat sebuah lingkaran, untuk kemudian mulai menyerap kepompong darah yang berada di sekitar tubuhnya. Setelahnya, cahaya darah tersebut mulai benar-benar menghilang setelah diserap oleh kulit-kulitnya.     

"Aku baru saja berhasil menembus tingkatan Puncak dari Alam Hitam, maka tingkatan alam yang baru ini masih belum stabil."     

Setelah berada di alam baru, maka Zhang Ruochen bisa merasakan sebuah perubahan besar pada kekuatannya. Namun, ia masih belum cukup stabil untuk bisa mengendalikan kekuatan besar seperti saat ini.     

Lagipula, Zhang Ruochen belum juga memurnikan Ruh Darah dan Kekuatan Suci untuk dirinya sendiri. Bahkan jika ia telah mengubahnya menjadi Tenaga Chi, namun itu masih relatif cukup sulit untuk bisa mengendalikan kekuatan yang ada. Maka, ia membutuhkan sedikit waktu lagi untuk bisa mengendalikan kekuatannya, sehingga Tenaga Chi yang baru saja didapatkan bisa menyatu secara menyeluruh di dalam tubuhnya.     

Ia menghabiskan tiga bulan lainnya untuk berlatih di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, dan sebagian besar waktunya telah digunakan untuk melatih teknik tinju. Sebab, dengan memanfaatkan teknik tinju, maka ia mampu menekan rasa sakit dari kekuatan yang terdapat di dalam Darah Setengah-Biksu.     

Di waktu yang bersamaan, ia memurnikan Tenaga Chi miliknya guna menstabilkan tingkatan alam yang baru.     

Sambil melatih teknik tinju miliknya, Zhang Ruochen juga menenggak dan menelan 10 tetes Cairan Setengah-Biksu serta empat butir Pil Jalur Aliran Chi Es guna memurnikan seluruhnya dalam waktu yang bersamaan.     

Sementara itu, Zhang Ruochen telah berhasil meningkatkan teknik tinjunya sejumlah 30.000 per hari.     

Setelah tiga bulan terlewati, gerakan Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah yang ia latih telah meningkat ke level yang lebih tinggi.     

Kemudian, ia berdiri 10 meter jauhnya dari tembok batu yang biasanya, untuk kemudian mengaktifkan Tenaga Chi di tangannya. Lalu, Tenaga Chi tersebut mulai mengalir dari dalam tubuhnya. Dimana semua itu akhirnya mengalir dan bersatu di tinjunya.     

"Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah!"     

Zhang Ruochen berhasil melepaskan empat serangan tinju, dimana itu merupa sebuah bayangan tinju Tenaga Chi. Maka, dengan sebuah suara pekikan angin, serangan miliknya mulai membentur tembok batu.     

"Boom!"     

Tembok batu dan tanah disekitarnya mulai berguncang, sehingga reruntuhan batu kecil yang berada di sana mulai berguguran.     

Cetakan tinju berukuran setengah-meter telah menembus ke dalam tembok batu. Maka, tidak terhitung jumlah retakan-retakan kecil di sekitar cetakan tinju tersebut.     

Zhang Ruochen masih berdiri 10 meter jauhnya dari tembok batu itu saat ia melepaskan tinjunya.     

Maka, jika ia langsung meletakkan tangannya di permukaan batu itu, lalu bisa dipastikan bahwa ledakan yang tercipta benar-benar besar.     

"Apakah ini adalah kekuatan tinju dengan kekuatan empat kali lipat? Jika demikian, maka aku ingin melihat seberapa kuatnya Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah jikalau aku sampai berhasil menguasai kekuatan tinju sembilan kali lipat."     

Zhang Ruochen benar-benar menjadi gembira saat dirinya membayangkan jikalau nanti bertemu dengan seekor monster hitam yang memiliki delapan buah tentakel, sebab saat ini dirinya pasti sanggup untuk mengimbangi monster tersebut.     

Setelah berlatih selama tiga bulan belakangan, Tenaga Chi milik Zhang Ruochen masih berjumlah 30% dari total kapasitas yang bisa ditampung oleh Danau Chi miliknya. Tenaga Chi miliknya meningkat enam kali lipat sebelum akhirnya berhasil menembus ke alam yang baru.     

"Saat ini, aku telah berada di Kediaman Rahasia Chikong selama dua bulan. Ini saatnya untuk keluar dan mengambil kembali Cahaya Setengah-Biksu."     

Bahkan jika Zhang Ruochen baru saja menghabiskan dua bulan di dalam Kediaman, namun faktanya, ia telah berlatih selama enam bulan lamanya.     

Kemudian, ia berjalan menuju lubang dimana dirinya terjatuh sebelumnya, lalu mencoba untuk menggali batu yang menghalangi lubang tersebut agar bisa keluar dari tempat ini.     

Setelah dua hari menggali lubang, akhirnya Zhang Ruochen bisa merangkak naik dan berhasil mencapai permukaan Gunung Kabut-darah.     

Di sebelah lubang itu terdapat jasad dari seekor Kalajengking Hijau Raksasa. Darah dari binatang tersebut telah benar-benar kering, dimana itu hanya meninggalkan tempurungnya yang keras.     

Lalu, Zhang Ruochen menghembuskan nafas panjang. "Aku tidak menyangka betapa mengerikannya Lu Han. Setelah mendapatkan Cahaya Setengah-Biksu, wanita itu bahkan juga menyerap darah dari para binatang buas."     

Jika wanita itu berhasil menyerap darah dalam jumlah yang cukup, maka tingkat pengolahan miliknya bisa dipastikan mengalami peningkatan yang pesat.     

Dan jika kekuatannya telah mencapai Alam Surga, bahkan meski jika Zhang Ruochen mendapatkan darah milik Setengah-Biksu Awan Emas, namun itu tetap sesuatu yang sulit untuk bisa menarik kembali Cahaya Setengah-Biksu dari tubuh wanita tersebut.     

Jika demikian, maka para binatang buas sekaligus juga murid-murid yang berada di dalam Kediaman Rahasia Chikong akan menjadi target wanita itu selanjutnya.     

Lalu, Zhang Ruochen segera menuruni gunung tersebut. Di sepanjang perjalanan, ia melihat tubuh-tubuh binatang buas yang telah kering, dimana para binatang buas itu telah kehilangan darahnya.     

"Aku harus menemukan wanita itu sesegera mungkin, sebelum sampai dia benar-benar bertumbuh dengan sempurna."     

Zhang Ruochen dengan segera berlari menuruni Gunung Kabut-arwah secepat mungkin.     

Ia mengikuti jejak darah yang ditinggalkan oleh Lu Han saat wanita itu beraksi, sekaligus juga mengikuti jejak kaki yang ditinggalkan olehnya.     

Setelah berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam, maka Zhang Ruochen memiliki kecepatan 75 meter per detik, dimana itu adalah lebih cepat bila dibandingkan dengan No.1 Divisi Hitam. Sementara itu, kecepatan maksimalnya juga telah melampaui kecepatan milik Zhang Tiangui saat lelaki itu masih berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam.     

Dan yang lebih penting, Zhang Ruochen masih memiliki ruang yang cukup untuk melakukan peningkatan, sehingga kesempatannya terbuka lebar untuk bisa menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

Tiba-tiba, telinga Zhang Ruochen mulai bergerak-gerak. Ia mendengar suara orang-orang yang sedang bertarung dari dekat gua batu.     

"Mungkin itu adalah Lu Han yang sedang bertarung."     

Kemudian, ia menjadi lebih waspada. Lalu, ia mengeluarkan satu tetes Darah Setengah-Biksu yang dibingkai oleh Tenaga Chi, dan berjalan ke arah gua tersebut sambil menggenggam darah itu erat-erat.     

Di dalam gua, Zi Qian sedang mengenakan sebuah jubah berwarna putih dimana itu sangat cocok dengan kulitnya yang mulus. Rambut hitamnya yang legam seperti air terjun yang turun di tubuh langsingnya. Kaki-kakinya yang jenjang bergerak dengan cukup cepat seperti dirinya sedang menggunakan teknik kaki.     

"PFFFF!"     

Ia melepaskan pedang usus ikan yang tersembunyi di balik lengannya guna menyerang dada dari seorang lelaki tua. Kemudian, ia melangkah mundur dan segera bersembunyi di ujung gua.     

Tanpa berkedip, Zi Qian menatap ke arah tiga lelaki tua yang sedang mengelilinginya di dalam pintu masuk gua tersebut.     

Terdapat empat mayat yang tergeletak di dalam gua, semua dibunuh oleh wanita itu. Beberapa dari mereka tertusuk di bagian jantung, beberapa lagi di matanya, dan beberapa yang lain terkena tebasan di tenggorokan.     

Zi Qian juga telihat sedang terluka parah. Sebuah garis darah yang mengucur mulai tampak di sudut bibirnya. Jubah putih di punggungnya telah robek oleh karena serangan cakar, dimana itu membuat kulit mulus di punggungnya tampak terekspos.     

Namun, beberapa serangan cakar tersebut berhasil menembus kulitnya. Sehingga, tetes-tetes darah mulai mengucur dari luka yang diderita, untuk kemudian itu menutupi punggung dan membuatnya terlihat berwarna merah.     

Jika tujuh penjahat itu menangkapnya hidup-hidup, maka wanita itu pasti akan mendapatkan rasa sakit yang melebihi terkena goresan serangan.     

Dan dari tujuh orang jahat, empat diantaranya telah mati. Lalu, ketiga yang tersisa adalah para master Seni Bela Diri yang berada di Alam Bumi.     

"Beraninya pelacur seperti dia membunuh empat orang dari kami? Jika aku menangkap dia, aku akan merusaknya sampai mati!" seorang pria paruh baya dengan luka di sudut matanya berkata dengan dingin.     

Lengannya yang coklat tampak dua kali lebih kuat dibandingkan dengan orang-orang normal, dimana lengan tersebut tampak kuat. Kemudian, ia melangkah ke arah Zi Qian dan berkata, "Aku akan mengampuni nyawamu jikalau kau memberikan Senjata Suci Bela Diri kelas delapan itu."     

Zi Qian mengangkat pedangnya dan menahan rasa sakit di punggungnya. Tiga master Seni Bela Diri itu berdiri seperti tiga gunung yang gagah. Maka, wanita itu menjadi ketakutan sehingga dirinya hampir depresi.     

Bagaimana mungkin wanita itu bisa meloloskan diri bila dihadang oleh tiga tembok master?     

Meloloskan diri adalah hal yang mustahil.     

Satu-satunya jalan adalah ia harus menelan pil racun di dalam mulutnya. Sehingga, ia tidak akan bisa ditangkap hidup-hidup. Sebab bila ditangkap hidup-hidup, maka konsekuensi yang akan dihadapi akan lebih buruk dibandingkan dengan bunuh diri.     

Zi Qian terlihat pucat. Ia berkata, "Tu Yun, aku adalah juga anggota dari Departemen Hades. Beraninya kau mencuri harta karun yang aku temukan... apakah kau tidak takut bila Departemen Hades akan membalas dendam?"     

Tu Yun, seorang pria paruh baya dengan sebuah luka di mukanya, adalah salah satu penjahat dari Pasar Gelap.     

Ia telah membunuh lebih dari seratus penduduk dari Flame Dragon Commandery 10 tahun silam, dan juga menghancurkan seluruh properti-properti Bank Pasar Bela Diri. Maka, ia ditangkap oleh seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri. Dan semenjak itu, ia telah dipenjara di dalam Magma Purgatory yang berada di dalam Kediaman Rahasia Chikong.     

Belum lama ini, seorang anggota Pasar Gelap telah melakukan penyamaran dengan menjadi seorang murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri. Ia telah diberikan sebuah misi untuk membuka segel Magma Purgatory guna melepaskan semua Orang-orang Buangan sekaligus para pembunuh profesional.     

Dua orang lain yang berdiri di sebelah Tu Yun adalah Huo Gang dan Chen Lidao.     

Tu Yun telah berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Bumi sedangkan Huo Gang dan Chen Lidao telah berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi.     

Chen Lidao mencibir dan merespon, "Apa kau pikir bahwa aku akan percaya bahwa dirimu adalah juga pembunuh profesional dari Departemen Hades? Sayangya kita telah melihat bahwa kau sedang mengenakan jubah dari Sekolah Pasar Bela Diri, dimana itu artinya bahwa kau adalah seorang murid dari Sekolah tersebut."     

Huo Gang memilik senyuman yang jorok di wajahnya. Ia berkata, "Aku benar-benar muak melihat jubah yang dia kenakan. Tapi aku penasaran bagaimana bentuk tubuhnya bila baju itu ditanggalkan? Haha!"     

Tu Yun mengangguk dan tertawa. "Aku telah di penjara di dalam Magma Purgatory, sehingga aku sama sekali belum menyentuh wanita sejak 10 tahun. Aku tidak menyangka bahwa sesaat setelah aku dilepaskan, ternyata aku langsung bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik. Aku tidak peduli bahkan jika dia adalah salah satu putri dari perguruan Departemen Hades, aku hanya ingin bermain kotor dengannya! Sebab skenario terburuk adalah kita akan membunuhnya sehingga tidak ada seorangpun yang tahu bahwa kita telah melakukah hal itu."     

"Semenjak kakak telah memutuskan, maka mari kita tangkap wanita cantik ini untuk dia! Aku sama sekali tidak sabar untuk melihat apa yang tersembunyi di balik bajunya. Haha!" kata Huo Gang sambil menatap ke arah dada Zi Qian, untuk kemudian menyipitkan matanya yang mengarah ke arah celah kecil.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.