Kaisar Dewa

Sembilan Pedang Terbang Bersamaan



Sembilan Pedang Terbang Bersamaan

0Sementara Qing Chibai masih berusaha menghindari pecahan besi pedang, Zhang Ruochen mengirimkan serangan lain dan merangsek maju ke arah Qing Chibai.     

"Sosok Naga dan Bayangan Gajah!"     

Meskipun gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna adalah teknik kelas rendah Tingkatan Ruh, namun teknik tersebut adalah sama kuatnya dengan teknik menengah dari Tingkatan Ruh.     

Tubuh Zhang Ruochen sepertinya terbelah menjadi dua bagian, dimana ia berlari dari kedua sisi Qing Chibai. Bayangan manusia yang berada di sisi kiri adalah berbentuk seperti Cakar Naga, sedangkan bayangan di sisi kanan adalah berbentuk Telapak Kaki Gajah.     

Oh tidak!     

Saat melihat Zhang Ruochen menyerang, ekspresi wajah Qing Chibai berubah, sehingga ketika itu juga ia bermaksud untuk mengumpulkan seluruh Tenaga Chi yang tersisa guna menghindari serangan itu dengan cepat. Kelima jari di kedua tangannya ia genggam erat dan membentuk dua tinju, untuk kemudian ia mengayunkan keduanya ke arah depan     

"BOOM!"     

Telapak dan tinju tersebut saling berbenturan.     

Teknik yang digunakan oleh Zhang Ruochen adalah berasal dari gerakan Naga dan Telapak Gajah Prajna. Dan semenjak Qing Chibai gagal menangkis serangan itu karena gerakan tangannya yang terburu-buru, maka ia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk bisa mengendalikan serangan telapak tangan yang dikirimkan oleh Zhang Ruochen.     

Di bawah tekanan serangan yang besar tersebut, akhirnya Qing Chibai memuntahkan darah. Tubuhnya berguling-guling menuju ke dasar istana.     

Istana Jinfeng adalah memiliki tinggi lebih dari 80 meter. Jika ia tidak sampai terluka, maka bisa dipastikan bahwa Qing Chibai mampu mendarat dengan baik saat dirinya menggunakan Meteoric Rise.     

Namun, ia tidak hanya terluka tetapi juga tidak sanggup untuk menggunakan teknik lain sama sekali.     

Maka, saat ia mendarat nanti, bisa dipastikan bahwa dirinya akan mengalami cedera yang serius, atau bahkan mati.     

Dan hanya untuk mengalahkan Qing Chibai, Zhang Ruochen harus merelakan dirinya terkena dua goresan pedang sehingga ia juga sama-sama terluka. Meski demikian, ia segera melompat dari atap istana guna menyelamatkan Qing Chibai. Lagipula, ia sama sekali tidak membenci Qing Chibai. Sungguh, Zhang Ruochen lebih menganggap lelaki tersebut sebagai lawan yang cukup tangguh.     

Dan di momen-momen akhir, Zhang Ruochen akhirnya berhasil menarik lengan baju miliki Qing Chibai guna mengurangi daya tarik gravitasi yang begitu kuat.     

Tidak lama setelah itu, terdengar suara "Kreek!"     

Lengan baju itu akhirnya robek.     

"PHHHF!"     

Qing Chibai terjatuh di dalam kolam, tubuhnya menciptakan percik air setinggi enam meter.     

Zhang Ruochen mendarat di permukaan air dan berdiri di sebuah batang pohon. Ia mengamati robekan kain di tangannya, untuk kemudian mulai memeriksa area kolam.     

Ia telah menurunkan kecepatan tubuh Qing Chibai agar tidak terjatuh dengan keras. Lalu, ditambah juga air sebagai media penyangga, maka seharusnya lelaki tersebut bisa selamat?     

Tidak hanya Zhang Ruochen yang menjadi gugup, namun seluruh jenius muda yang menyaksikan pertarungan tersebut juga merasa demikian. Sebab, jika Qing Chibai sampai terjatuh dan mati, maka itu akan menjadi lelucon terbesar ketika berita itu tersebar.     

Di waktu yang bersamaan, orang-orang juga mulai mengagumi Zhang Ruochen. Sebab, lelaki tersebut memang telah mengalahkan Qing Chibai, meski dengan luka yang diderita, lelaki itu masih juga mencoba untuk menyelamatkan Qing Chibai. Orang-orang meyakini bahwa luasnya pola pikir Zhang Ruochen adalah sesungguhnya hal yang sangat menakjubkan.     

Orang-orang yang tadinya memandang rendah Zhang Ruochen, seketika itu juga mulai menggeser keyakinannya masing-masing.     

"Waaa!"     

Tiba-tiba, Qing Chibai keluar dari dalam air tidak jauh dari tempat Zhang Ruochen berdiri. Mereka berdua hanya berjarak tiga meter. "Aku belum kalah!" erangnya.     

"WHEW!"     

Di kedua jarinya, terdapat sebuah pedang patah yang dingin sekaligus mematikan. Dan dengan dorongan Tenaga Chi sekaligus sentakan jarinya, pedang patah tersebut melayang ke arah Zhang Ruochen.     

Itu adalah sisi pedang yang dipatahkan sebelumnya!     

Qing Chibai melemparkan sisi pedang yang tajam tersebut ke dalam kolam. Dan sekarang, ia mengambil benda itu dan mengubahnya menjadi sebuah senjata rahasia.     

Maka dengan jarak yang sedemikian dekat, lelaki tersebut pasti sulit untuk menghindarinya.     

Zhang Ruochen hanya bisa menghindari serangan tersebut agar tidak mengenai beberapa area vital di tubuhnya.     

"PFFFF!"     

Ujung pedang tajam yang berukuran 15 sentimeter itu akhirnya mengenai dada Zhang Ruochen. Dan darah mulai mengucur deras dari dalam tubuhnya.     

Qing Chibai berdiri di permukaan air dengan rambutnya yang basah, untuk kemudian tertawa dan menengadah ke langit. "Haha! Aku adalah ksatria terkuat dari para generasi muda. Zhang Ruochen, apakah kau masih memiliki kekuatan untuk bertarung?"     

Zhang Ruochen menatap ke arah Qing Chibai, tatapan matanya benar-benar kompleks. Namun, terbersit sedikit kegigihan di matanya. Maka, ia mulai menggertakkan giginya dan membuka kedua tangan, untuk kemudian Ruh Darah di dalam tubuh merangsek keluar dari luka-luka tersebut.     

Ruh Darah yang begitu banyak bergabung dan membentuk Sembilan Pedang Darah yang mengitari tubuh Zhang Ruochen. Dengan ujung pedang yang tajam mengarah ke bawah dan pegangan pedang di sisi atas, pedang itu berputar-putar cepat mengelilingi tubuh Zhang Ruochen.     

Qing Chibai mengerti bahwa Zhang Ruochen adalah lawan yang tangguh. Maka, ekspresinya seketika berubah. Lalu, ia segera mengalirkan Tenaga Chi dan mencoba untuk memperagakan teknik bela diri dengan posisi bertahan.     

"CLASH!"     

Pedang Sembilan Darah muncul bersamaan dan bergabung menjadi satu komando.     

Zhang Ruochen mengarahkan telunjuknya ke arah depan.     

Pedang Darah tersebut adalah terlihat seperti balok darah. Pedang tersebut terlempar dan berhasil mematikan Tenaga Chi milik Qing Chibai.     

"PUFFT!"     

Pedang Darah tersebut menghantam tubuh Qing Chibai sehingga membuatnya terlempar sejauh puluhan meter di bawah tekanan kekuatan yang cukup besar. Maka, tubuhnya itu membentur batu raksasa yang berada di tepi kolam.     

Sebuah "Bang" yang cukup kencang akhirnya terdengar. Qing Chibai menekan perutnya yang berdarah dengan menggunakan kedua tangan. Ia terjatuh di atas batu besar tersebut, untuk kemudian menjadi pingsan.     

Tidak ada seorangpun yang akan mengira bahwa hasilnya akan menjadi demikian. Itu adalah benar-benar menakjubkan. Hingga akhirnya, Zhang Ruochen yang menjadi pemenang pertarungan.     

Jika ia menggunakan gerakan itu saat pertama kali bertarung, maka Qing Chibai mungkin akan kalah sejak awal.     

"Gabungan-darah Sembilan Pedang." Tuoba Linsu masih mencoba mengamati. "Energi Darah miliknya benar-benar langka bahkan sejak era kuno, dan kita seharusnya mengagumi itu."     

"Zhang Ruochen tidak ingin menunjukkan kartu terakhirnya sejak awal pertarungan," kata Chen Tianshu. "Tetapi, dia juga tidak menyangka bahwa Qing Chibai menggunakan seluruh kekuatan terbaiknya sampai-sampai harus mencuri serangan di detik-detik akhir. Jadi, sesungguhnya serangan Zhang Ruochen yang terakhir adalah representasi dari kemarahannya. Dia tidak bisa lagi mengontrol diri hingga menggunakan gerakan Sembilan Pedang Darah itu dan melepaskannya secara bersamaan."     

Sekarang ini, tidak ada seorangpun yang berada di Istana Jinfeng bisa duduk dengan tenang. Entah bagaimana semua orang menjadi begitu gembira. Terutama teknik yang digunakan oleh Zhang Ruochen di akhir-akhir pertandingan benar-benar memukau.     

Ketika Sembilan Pedang dilepaskan, siapa yang sanggup menghentikan itu?     

Bahkan Qing Chibai telah dikalahkan. Dan sekarang ini, Zhang Ruochen layak mendapatkan gelar No.1 di Konferensi Teknik Pedang.     

Talenta yang diperagakan Zhang Ruochen telah mengejutkan Putri Ketigabelas Komandan – dimana wanita tersebut sangat membencinya sebelumnya. Tapi sekarang, wanita itu sama sekali tidak bisa berkata-kata.     

Zhang Ruochen mengalirkan Tenaga Chi miliknya guna mendorong patahan pedang yang menembus tubuhnya tersebut agar keluar.     

Sebuah pedang patah yang diselimuti darah tersebut akhirnya terjatuh di lantai dengan sebuah "Clang"     

Kemudian, Zhang Ruochen menyegel kembali Energi Darah di dalam lukanya, lalu ia mulai menelan sebutir pil penyembuhan.     

Ketika kondisinya mulai stabil, Zhang Ruochen menatap ke arah Qing Chibai yang telah digotong oleh orang-orang lain. Ia menggelengkan kepala dengan sedikit kekecewaan di kedua matanya.     

Tanpa mengeluarkan kata, Zhang Ruochen pergi meninggalkan Istana Jinfeng.     

"Saudara Zhang, kau belum bisa pergi!" Chen Tianshu berdiri di depan Zhang Ruochen dan melirik ke arah Putri Ketigabelas Komandan. Ia bergumam, "Kau adalah ksatria yang paling unggul di Konferensi Teknik Pedang. Maka, kau harus menikahi Putri Ketigabelas Komandan."     

Zhang Ruochen berkata, "Aku mendatangi Konferensi Teknik Pedang adalah bukan untuk menikahi Putri Ketigabelas Komandan."     

Chen Tianshu berkata dengan senyuman kecut, "Tidak peduli apapun alasannya, kau telah menjadi No.1 di Konferensi Teknik Pedang. Dan jika kau tidak menikahi Putri Ketigabelas Komandan, maka itu artinya kau sama sekali tidak menghormati Keluarga Kerajaan dari Qianshui Commandery. Lalu, jika para Keluarga Kerajaan sampai kehilangan muka, apa kau pikir bahwa mereka akan membiarkanmu pergi begitu saja? Aku takut bahwa Yunwu Commandery akan dihancurkan dalam satu malam, apalagi dirimu."     

Chen Tianshu baru saja selesai bicara.     

"BOOM!"     

Suara gemuruh yang kencang mulai membelah angkasa. Di atas udara yang memiliki ketinggian dua ratus meter dari permukaan tanah, sebuah formasi taktis membentuk garis-garis berwarna ungu mulai terlihat.     

Dan dengan terbentuknya garis-garis ungu tersebut, terlihat sebuah paviliun agung tiba-tiba muncul dan melayang di udara. Itu terlihat seperti sebuah Istana milik para peri.     

Komandan Pangeran Qianshui beserta Sepuluh Menteri Terkuat sedang mengenakan jubah emas, mereka berdiri di Flying Pavillion dan menatap ke arah bawah. Sebuah nuansa yang kental dengan Seni Bela Diri mulai menyelimuti seluruh area Istana.     

Para jenius muda yang berada di bawah baru saja menyadari bahwa lelaki agung dari Qianshui Commandery ternyata juga sedang melihat Konferensi Teknik Pedang.     

Cahaya emas yang bersinar dari tubuh Komandan Pangeran Qianshui seolah memberikan nuansa yang menegangkan. Namun, ia sedang berada di kondisi mood yang baik serta menatap ke arah Zhang Ruochen yang berada di bawah. "Hari ini, dunia sedang dipenuhi oleh jenius muda dimana itu menunjukkan sebuah era yang maju," Ia memulai kalimatnya. "Zhang Ruochen, kau telah mengalahkan Qing Chibai, seorang top jenius dari Qianshui Commandery. Maka, aku benar-benar percaya padamu. Kapan kau akan menikahi Putri Ketigabelas Komandan?"     

Seorang jenius seperti Zhang Ruochen pasti akan bertumbuh menjadi ksatria yang paling tagguh di masa mendatang. Maka, Komandan Pangeran Qianshui pasti menolak kepergian lelaki tersebut, dan secara terang-terangan ingin mengambilnya sebagai menantu.     

Tentu saja, Zhang Ruochen tidak akan menikahi Putri Ketigabelas Komandan. Namun, ia sama sekali tidak bisa mengatakan apa-apa, kecuali jika dirinya ingin menentang Komandan Pangeran Qianshui.     

Jika ia melakukan itu, maka ia akan menyakiti diri sendiri sekaligus juga keluarganya.     

Zhang Ruochen berdiri tegak dan mulai memberikan hormat kepada Komandan Pangeran Qianshui yang berada di atas dengan menangkupkan kedua tangannya. Lalu, ia berkata sopan, "Untuk mengatakan kebenaran yang sesungguhnya, maka terdapat sebuah kesalahpahaman antara saya dengan Putri Ketigabelas Komandan, sehingga sang Putri juga tidak tertarik dengan saya. Lalu, bila kami menikah, saya takut... kami tidak akan cocok."     

Kemudian, Zhang Ruochen menambahkan, "Komandan Pangeran, semenjak Anda telah mengamati Konferensi Teknik Pedang sejak awal, maka Anda juga pasti mengerti bahwa saya sebenarnya tidak ingin mengikuti kompetisi ini. Saya hanya dipaksa untuk melakukan itu. Sesungguhnya, tujuan saya datang ke Konferensi Teknik Pedang ini adalah bukan untuk menikahi Putri Ketigabelas Komandan, tetapi untuk bertemu dengan Anda, Komandan Pangeran. Saya berharap bahwa Anda bisa mengirimkan tentara dan menawarkan bantuan pada Yunwu Commandery. Dan jika Anda membantu kami, maka saya akan benar-benar tersanjung."     

Setelah mendengar itu, Menteri Ning berteriak kencang di dalam kepalanya. "Bocah kecil ini akan membuat Komandan Pangeran menjadi kesal!"     

Terlepas dari apapun alasannya, jika Zhang Ruochen menentang perkataan dan/atau menolak Komandan Pangeran Qianshui. Maka, ia telah menandatangani kematiannya sendiri.     

Jika kau tidak bisa membuat jenius itu bergabung denganmu, maka satu-satunya cara terbaik adalah membunuh jenius tersebut.     

Komandan Pangeran Qianshui terlihat tenang, namun menunjukkan sesuatu yang janggal di ekspresi wajahnya. "Aku telah mendengar kesulitan yang dialami oleh Yunwu Commandery dari Menteri Ning, dan aku juga sangat memahami bagaimana perasaanmu," ia berkata dengan tersenyum. "Maka selama kau menikahi Putri Ketigabelas Komandan, semenjak itu juga kau menjadi Pangeran Permaisuri dari Qianshui Commandery. Kemudian, aku yakin bahwa Square Commandery tidak akan berani menyerang Yunwu Commandery lagi. Bagaimana menurutmu?"     

Meskipun Komandan Pangeran Qianshui terlihat cukup tenang, namun hanya Sepuluh Menteri Terkuat yang tahu bahwa sang Komandan Pangeran sedang memberikan satu kesempatan terakhir agar Zhang Ruochen bisa menyelamatkan nyawanya sendiri.     

Zhang Ruochen benar-benar mengerti atas konsekuensi yang akan dialami ketika menolak Komandan Pangeran Qianshui, dan oleh karena itulah ia menjadi mulai tertekan. Mungkin ia bisa menyerahkan nyawanya, tapi dirinya harus juga memikirkan tentang nyawa para keluarganya.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Putri Ketigabelas Komandan sekali lagi, untuk kemudian menggelengkan kepalanya. Jika ia berjanji untuk menikahi Putri Ketigabelas Komandan, maka itu adalah sama saja dengan menghianati hati nuraninya.     

Zhang Ruochen telah membulatkan keputusannya dan bersiap untuk memberikan jawaban.     

"SWISH!"     

Huang Yanchen terbang dan turun dari lantai tiga Istana Jinfeng. Rambut birunya yang panjang terlihat jatuh seperti air terjun. Ia memiliki perawakan tubuh yang menawan sekaligus juga kulit yang putih bersih. Ia adalah benar-benar representasi dari kecantikan itu sendiri. Maka, ia berjalan ke arah Zhang Ruochen dan tersenyum tipis pada lelaki itu.     

Kemudian, Huang Yanchen mengakui sesuatu pada Komandan Pangeran Qianshui yang berdiri di atas. Ia berkata, "Ayah, sesungguhnya, penyebab bencana yang terjadi di Yunwu Commandery adalah karena diriku. Sebab, Pangeran Huo Xing yang berasal dari Square Commandery terbunuh oleh pedangku, dan bukan Zhang Ruochen. Maka, ayah, kau harus membantu Yunwu Commandery!"     

Semua orang menjadi tercengang.     

Sebuah pola pikir terbentuk di kepala mereka. Apakah Komandan Putri Yanchen juga tertarik dengan Zhang Ruochen, sehingga beliau ingin mencuri Pangeran Permaisuri dari saudarinya sendiri?     

Komandan Putri Yanchen selalu mendominasi apapun ketika itu menguntungkan bagi dirinya.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.