Kaisar Dewa

Strategi dari Saudari Senior Seperguruan Huang



Strategi dari Saudari Senior Seperguruan Huang

0Sambil berdiri di atas Paviliun Terbang dan menatap ke arah Huang Yanchen yang sedang berdiri di sebelah Zhang Ruochen, maka ekspresi wajah Qianshui Commandery mulai berangsur-angsur berubah.     

Sebuah pola pikir yang aneh datang di kepalanya. "Apakah Huang Yanchen juga tertarik pada Zhang Ruochen?"     

Komandan Pangeran Qianshui sama sekali tidak percaya bahwa Pangeran Huo Xing memang dibunuh oleh Huang Yanchen. Sebab, ia hanya meyakini bahwa Huang Yanchen sedang ingin membantu Zhang Ruochen.     

Meskipun Komandan Pangeran Qianshui begitu mencintai Huang Yanchen, namun ia tidak akan membiarkan putrinya itu merusak segalanya. Lagipula, Zhang Ruochen telah memenangkan tempat teratas di Konferensi Teknik Pedang, maka lelaki tersebut harus menjadi Pangeran Permaisuri dari Putri Ketigabelas Komandan.     

Di dunia ini, tidak ada sesuatu semacam itu, dimana seorang kakak perempuan merampas Pangeran Permaisuri milik adiknya sendiri.     

Komandan Pangeran Qianshui terlihat serius dengan sinar cahaya yang samar-samar di tubuhnya. Tatapan matanya bersinar seperti dua bola api berwarna pink. Ia berkata dingin, "Yanchen, kematian dari Pangeran Huo Xing adalah tidak ada sangkut pautnya denganmu. Kau sebaiknya pergi dari sana."     

Huang Yanchen adalah wanita yang sangat keras kepala. Maka ia masih berdiri tegak seperti bunga teratai, lalu ia membalas dengan berani, "Bagaimana aku bisa pergi jika memang diriku adalah satu-satunya orang yang membunuh lelaki itu? Saat itu aku sedang berlatih dengan saudara junior seperguruan Zhang, seketika itu juga Pangeran Huo Xing memimpin tentaranya untuk menyerang kami. Aku yang membunuh Pangeran Huo Xing, tetapi Komandan Pangeran Square terlalu penakut untuk berani membalaskan dendamnya padaku. Maka, mereka semua melimpahkan kesalahan pada Zhang Ruochen. Ada begitu banyak orang yang menyaksikan itu. Jika kau melakukan investigasi, maka kau akan menemukan kebenaran yang sesungguhnya."     

Komandan Pangeran Qianshui sedikit mengerutkan dahinya, lalu berkata, "Huo Ming, Zhang Ruochen, dan Komandan Putri Yanchen, kalian semua bisa masuk ke Paviliun Terbang dan menjelaskan permasalahan ini padaku."     

Zhang Ruochen melirik ke arah Huang Yanchen, ia memberikan tatapan terima kasih, untuk kemudian berkata, "Terima kasih telah membantuku."     

Sikap Huang Yanchen masih terlihat dingin. Ia menatap ke arah Zhang Ruochen dengan mata yang bening, seraya berkata, "Apa kau pikir ini adalah akhir dari ceritamu? Kau telah memenangkan tempat teratas di Konferensi Teknik Pedang, maka kau harus menikahi Putri Ketigabelas Komandan. Jika tidak, maka ayahku akan benar-benar menghancurkanmu. Kecuali..."     

Zhang Ruochen bertanya, "Kecuali apa?"     

Huang Yanchen bergumam, "Kecuali kau berkata pada ayahku bahwa tujuan utamamu datang ke Qianshui Commandery adalah untuk meminang diriku."     

Zhang Ruochen seketika melangkah mundur, ia menjadi waspada saat menatap Huang Yanchen, lalu berkata, "Aku tidak melihat perbedaan yang berarti antara menikahi kau atau Putri Ketigabelas Komandan. Tetapi bila aku diharuskan untuk memilih, maka aku akan memilih..."     

Saat melihat tatapan dingin Huang Yanchen, Zhang Ruochen sengaja memotong kalimatnya sendiri karena tidak ingin mempermalukan Huang Yanchen. Lagipula, itu adalah Huang Yanchen yang membantunya saat ini.     

Huang Yanchen berkata dengan serius, "Jangan menjadi brengsek. Aku sedang mencoba untuk membantumu. Tidakkah kau lihat apa yang diinginkan oleh ayahku? Dia ingin kau menjadi bagian dari Keluarga Kerajaan kami. Jika kau sampai berani menolak, maka dia pasti akan membunuhmu guna menghindari masalah di kemudian hari. Selain itu, apa kau pikir aku juga benar-benar ingin menikahimu? Aku hanya ingin membantumu karena kita sama-sama berada di situasi yang saling menguntungkan."     

Zhang Ruochen memikirkan tentang itu dan menyadari bahwa terdapat kebenaran lain di dalam perkataannya.     

"Dia adalah wanita yang dingin sekaligus arogan, dan dia juga membenciku sampai ke ubun-ubun. Tentu saja, dia tidak akan pernah mau menikahiku. Tapi apakah mungkin, dia tulus untuk membantuku?"     

Zhang Ruochen tidak bisa menemukan alasan lain mengapa Huang Yanchen memilih untuk melakukan hal yang demikian, namun di situasi yang mendesak seperti ini, maka itu akan cukup mudah bila Huang Yanchen memang ingin membunuh dirinya.     

"Aku masih terlampau lemah! Seandainya aku menjadi seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri, maka Komandan Pangeran Qianshui akan berpikir dua kali bila memutuskan untuk membunuhku."     

Zhang Ruochen menjadi lebih bersemangat untuk bisa menjadi lebih kuat dalam tingkat pengolahan sekaligus juga menjadi seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri sesegera mungkin.     

Dan semenjak ia telah memutuskan sesuatu di kepalanya, maka Zhang Ruochen tidak lagi menjadi ragu. Lalu, ia menatap ke arah Huang Yanchen, dan bekata, "Aku harus membalas kebaikanmu suatu hari nanti!"     

Sebuah kilat cahaya yang janggal terbersit dari tatapan mata Huang Yanchen. Ia memutar matanya dan berkata secara arogan, "Itu bukan masalah yang besar. Sebab, itu adalah aku yang membawa bencana untuk Yunwu Commandery karena telah membunuh Pangeran Huo Xing. Maka, aku memang harus bertanggung jawab atasnya dan menghadapi konsekuensi tersebut. Berani sekali Square Commandery menyakiti dirimu? Mereka harus membayar sepuluh kali lipat dari wilayah yang mereka ambil dari milikmu. Sekarang, mari kita pergi ke dalam dan menemui ayahku."     

Di kejauhan, Xun Guihai menyadari bahwa mereka berdua sedang berbisik-bisik.     

Ia tidak percaya bahwa si cantik Komandan Putri Yanchen, dengan segenap sifat dinginnya yang memukau itu, akan jatuh cinta pada seorang murid baru dari Sekolah Pasar Bela Diri. Bahkan meski jika Zhang Ruochen bertalenta tinggi, namun ia masih berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam. Lebih-lebih, ia adalah seorang pangeran dari sebuah commandery inferior. Maka tidak ada sesuatu dari dalam diri lelaki tersebut yang layak untuk disandingkan dengan Komandan Putri Yanchen!     

Di mata Xun Guihai, Zhang Ruochen masih sama lemahnya dengan seekor semut, dan sama sekali tidak pantas untuk disebutkan.     

Namun, ia harus menjadi waspada sebelum akhirnya terlambat dan menyesalinya sesaat setelah Zhang Ruochen berhasil memenangkan hati dari Komandan Putri Yanchen lebih awal.     

"Zhang Ruochen, aku tidak akan pernah mengampunimu karena berani mencuri Komandan Putri Yanchen dari diriku!" saat melihat mereka berjalan ke arah Paviliun Terbang, Xun Guihai berdiri dari kursi duduknya dan mencoba mengikuti mereka.     

Ia memutuskan untuk meminang Komandan Putri Yanchen sekarang ini, dan meminta Komandan Pangeran Qianshui untuk menyetujui pernikahannya.     

Paviliun Terbang tersebut mendarat di tanah dan berubah menjadi istana emas keunguan yang memiliki ukuran 40 meter persegi. Terdapat begitu banyak pilar-pilar ungu penyangga istana dengan garis-garis inskripsi yang berkilauan di dindingnya.     

Pada saat Zhang Ruochen melangkahkan kakinya ke dalam Paviliun Terbang, ia bisa merasakan sebuah sensasi tekanan yang kuat di tubuhnya.     

Semakin dalam ia berjalan, semakin kuat pula tekanan tersebut. Dan jika ia adalah orang biasa, yang tidak pernah melatih Tenaga Chi, maka ia mungkin akan mati karena tekanan yang kuat itu..     

Di Paviliun Terbang, Komandan Pangeran Qianshui duduk di singgasananya dengan sebuah mahkota dan jubah emas, ia terlihat begitu mulia sekaligus suci.     

Jika itu adalah seorang ksatria biasa yang sedang menatap Komandan Pangeran Qianshui, maka ia harus percaya bahwa seorang dewa sedang duduk di sana, sehingga dirinya akan dipaksa untuk berlutut karena pancaran aura dari sosok Komandan Pangeran Qianshui.     

Sepuluh Menteri Terkuat duduk di kedua sisinya.     

Mereka yang duduk di barisan pertama adalah Menteri Utama Kiri dan Menteri Utama Kanan. Dan mereka semua adalah kekuatan tertinggi yang memimpin Qianshui Commandery.     

Lalu, Menteri Ning duduk di kursi ketiga yang berada di sisi kanan.     

11 orang yang sedang duduk di Paviliun Terbang adalah orang-orang yang memiliki pengaruh signifikan untuk Qianshui Commandery dalam batasan besar tertentu. Sebab, mereka mampu menghancurkan sebuah commandery inferior hanya dengan mengirimkan satu perintah.     

Meskipun Huo Ming adalah seorang Ksatria Divisi Hitam dengan tingkat pengolahan yang tinggi, namun ia menjadi gemetar dan tidak berani menatap ke arah Komandan Pangeran Qianshui.     

"Salam, yang... Yang Mulia!" Huo Ming berjalan ke tengah istana. Ia tidak sanggup lagi untuk melangkah lebih dalam sehingga saat itu juga mulai berlutut di lantai. Ia membungkukkan badannya kepada Komandan Pangeran Qianshui.     

Zhang Ruochen dan Huang Yanchen masih terlihat tenang. Mereka berdua melewati Huo Ming dan berjalan beriringan, untuk kemudian berhenti di jarak 30 meter di depan Komandan Pangeran Qianshui.     

"Salam, Yang Agung!" Zhang Ruochen tidak berlutut. Melainkan, ia hanya membungkuk sedikit dan menggunakan tangan sebagai bahasa tubuh.     

"Salam, ayah." Huang Yanchen masih berdiri dengan santai dan tidak perlu repot-repot untuk membungkuk.     

Saat melihat ketiga jenius muda tersebut, Sepuluh Menteri Terkuat mulai mengangguk pelan.     

Huang Yanchen adalah putri kesayangan Komandan Pangeran Qianshui, dan di waktu yang bersamaan, wanita tersebut juga dilahirkan dari rahim Ratu. Maka, ia telah dicintai oleh semua orang semenjak dilahirkan. Dan ia sama sekali tidak takut terhadap Komandan Pangeran Qianshui.     

Bahkan Sepuluh Menteri Terkuat juga menunjukkan rasa hormat mereka pada wanita itu.     

Meskipun Zhang Ruochen hanyalah seorang ksatria Tingkatan Medium dari Alam Hitam, namun ia juga masih bisa bersikap tenang di depan Komandan Pangeran Qianshui, dimana itu adalah hal yang cukup langka dari yang biasanya dilakukan sebagian besar ksatria muda. Entah bagaimana, caranya membungkuk sambil menggerakkan tangannya seolah mampu menyampaikan rasa hormatnya kepada Komandan Pangeran Qianshui.     

Huo Ming, di sisi lain, benar-benar sama sekali tidak bersikap memuaskan meski faktanya ia adalah seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Sebab, apa yang ia lakukan adalah jauh lebih memalukan dibandingkan dengan performa Zhang Ruochen.     

Komandan Pangeran Qianshui bertanya serius, "Aku perlu kau untuk menjelaskan padaku siapa yang membunuh Pangeran Huo Xing. Dan Huo Ming, semenjak kau adalah kakak dari Pangeran Huo Xing, maka kau seharusnya orang yang tahu tentang kebenaran yang terjadi, benarkan?"     

Suara dari Komandan Pangeran Yunwu terdengar seperti petir di telinga Huo Ming.     

Akhirnya, Huo Ming banjir oleh keringat. Ia sama sekali tidak berani berbohong di depan Komandan Pangeran Qianshui. Maka, ia menjawab dengan suara terbata-bata, "Yang... Yang Mulia, Saya... Saya mendengar dari ayah bahwa... saudara saya memang dibunuh oleh Komandan Putri Yanchen. Namun... namun kami percaya bahwa itu hanya kecelakaan. Sungguh, itu bukan salah siapa-siapa melainkan salah saudara saya sendiri. Komandan Putri Yanchen sedang menjalankan tugas dari langit untuk menghukum saudara saya."     

Komandan Pangeran Qianshui tersenyum dan bertanya, "Lalu, mengapa Komandan Pangeran Square menyerang Yunwu Commandery dengan memakai dendam kematian Pangeran Huo Xing?"     

"Baiklah... Saya..."     

Di bawah tekanan aura dari Komandan Pangeran Qianshui, Huo Ming seketika itu juga pingsan di tengah-tengah istana.     

Komandan Pangeran Qianshui menggelengkan kepalanya karena kecewa. Lalu, ia menatap ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Semenjak Pangeran Huo Xing dibunuh oleh Komandan Putri Yanchen, maka dia harus mempertanggung jawabkan itu. Maka, aku berjanji akan memberikan Yunwu Commandery sebuah penjelasan. Tapi hari ini, kau telah memenangkan peringkat pertama di Konferensi Teknik Pedang, dimana itu artinya kau harus menikah dengan Putri Ketigabelas Komandan, sehingga kau sama sekali tidak memiliki alasan lain untuk menolak. Apa kau bisa memahami itu?"     

Huang Yanchen terbatuk dan mengedipkan matanya pada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menatap ke arah Komandan Pangeran Qianshui. Dengan sikap seorang pangeran yang bermartabat sekaligus mengagumkan, ia membalas dengan tenang, "Yang Mulia, saya..."     

Tepat pada momen itu, Putri Ketigabelas Komandan segera masuk ke dalam ruangan dan berlutut di depan Komandan Pangeran Qianshui. Ia menangis, "Ayah, saya tidak ingin menikahi Zhang Ruochen! Saya memohon pada Anda untuk menarik kembali perintah tersebut! Saya lebih memilih untuk menikahi seekor anjing daripada harus menikahi dirinya!"     

Saat mendengar itu, Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega.     

Tentu saja, Zhang Ruochen juga menyadari sesuatu yang lucu. "Apa yang dia maksudkan sebagai lebih baik menikahi seekor anjing daripada menikahi dirinya? Apa yang salah dengan dirinya?"     

Di sisi lain, Komandan Pangeran Qianshui juga mendengar hal tersebut, dimana itu membuat ekspresi wajahnya kesal, untuk kemudian berkata, "Ini adalah sesuatu yang diluar kendalimu! Aku telah memberikanmu sebuah kesempatan untuk menyeleksi calonmu sendiri. Dan kau adalah satu-satunya orang yang memperbolehkan Zhang Ruochen untuk berpartisipasi dalam Konferensi Teknik Pedang. Sekarang, dia telah memenangkan peringkat pertama, dan kau harus menikahinya dengan situasi apapun. Apa aku telah berkata dengan cukup jelas?"     

Itu adalah pertama kalinya bagi Putri Ketigabelas Komandan melihat ayahnya menjadi begitu tegas. Maka, ia juga merasa sedikit ketakutan. Dan oleh karenanya, ia tidak berani untuk mengucapkan apa-apa lagi.     

Jika Komandan Pangeran Qianshui benar-benar marah, maka wanita itu akan dihukum berat meski dirinya adalah putrinya sendiri.     

Semenjak segala sesuatunya menjadi demikian, maka wanita itu akhirnya menyerahkan dirinya pada takdir.     

"Komandan Pangeran Yunwu benar-benar berkuasa!" saat melihat Putri Ketigabelas Komandan berlutut, Zhang Ruochen hanya bisa membatin, "Jika aku menolak pernikahan, maka aku tidak akan pernah bisa keluar dari Paviliun Terbang. Apakah aku harus menggunakan strategi milik saudari senior seperguruan Huang?"     

Komandan Pangeran Qianshui berada di kondisi mood yang buruk. Maka, tanpa senyuman di wajah, ia bertanya dengan intonasi dingin, "Zhang Ruochen, apa jawabanmu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.