Kaisar Dewa

Pil Jalur Aliran Chi Es



Pil Jalur Aliran Chi Es

0Ketika Zhang Ruochen menerima kotak kayu hijau tersebut, ia bisa merasakan sebuah sensasi dingin di atas permukaannya.     

Sensasi dingin itu berasal dari benda yang terdapat di dalam kotak, dan bukan dari kotak pembungkusnya.     

Dan ketika Zhang Ruochen telah membuka kotak kayu hijau tersebut, maka sebuah pil yang memiliki aroma menyengat mulai tercium. Garis-garis Arwah Pil berwarna putih mulai menyembul keluar dari kotak pembungkusnya seperti anak-anak ular.     

Ia terlihat terkejut saat mendapati delapan pil terdapat di dalam kotak. Lalu, ia berseru, "Pil Jalur Aliran Chi Es!"     

"Apa kau mengenali jenis pil ini?" Blackie juga terkejut.     

Zhang Ruochen merespon, "Jenis pil ini adalah sangat populer sejak zaman kuno Abad Pertengahan, namun penjualan serta penyebarannya telah dimonopoli oleh beberapa kekuasaan besar. Maka, orang-orang biasa tidak akan pernah bisa membeli pil jenis ini di pasar. Aku tidak menyangka bahwa kau benar-benar bisa membuat dan/atau memurnikan pil yang bernilai tinggi seperti ini!"     

Selama Abad Pertengahan, terdapat begitu banyak ksatria yang memurnikan Jalur Aliran Chi mereka dengan bantuan dari Pil-pil. Sebab, itu bisa meningkatkan keuletan dari Jalur Aliran Chi mereka, dimana itu juga akan meningkatkan kecepatan Tenaga Chi, sekaligus juga memiliki sifat-sifat khusus."     

Pil Jalur Aliran Chi Es, Pil Jalur Aliran Chi Api, Pil Jalur Aliran Chi Listrik, Pil Jalur Aliran Chi Angin... semua pil-pil ini telah ditemukan dan dipelajari dalam kurun waktu tertentu sehingga menjadi sangat populer di kalangan ksatria.     

Sebab dengan menelan Pil Jalur Aliran Chi Es, maka itu tidak hanya memurnikan Jalur Aliran Chi tetapi juga membawa sifat es di dalam jalur tersebut. Maka, sesaat setelah para ksatria mengaktifkan Tenaga Chi mereka, saat itu juga tubuh mereka akan menjadi kanal es. Sebagaimana misal, mereka akan memiliki kemampuan untuk bisa membekukan sebuah sungai sekaligus juga gunung dengan hanya menggunakan satu telapak tangan.     

Di sisi lain, Pil Jalur Aliran Chi Api akan membawa sifat alami api di dalam Jalur Aliran Chi. Maka ketika para ksatria membuka mulut, para ksatria tersebut mampu untuk menyemburkan api. Lalu, ketika mereka mengangkat lengannya, mereka juga bisa menggunakan Tenaga Chi untuk menciptakan sebuah bola api. Beberapa ksatria yang lebih tangguh bahkan bisa menggunakan Tenaga Chi mereka untuk membuat sepasang sayap api, sehingga mereka bisa terbang di udara.     

Jika Zhang Ruochen menjadi seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri, maka ia juga bisa menukarkan poin penghargaan miliknya dengan Pil Jalur Aliran Chi Es. Namun, saat ini dirinya masih menjadi seorang murid asing. Jadi, ia tidak memiliki akses untuk menukarkan banyak hal, meski jika dirinya memiliki poin penghargaan yang cukup.     

Dan semenjak Blackie telah berhasil memurnikan Pil Jalur Aliran Chi Es, maka itu akan berarti besar bagi perkembangan pengolahan milik Zhang Ruochen.     

"Pil Jalur Aliran Chi Es adalah cocok digunakan oleh para ksatria yang memiliki kualitas fisik es, namun Tenaga Chi milikku samar-samar memiliki campuran antara kekuatan petir, sekaligus juga kekuatan Ruang dan Waktu. Dan jika kau bisa memurnikan sebuah Pil Jalur Aliran Chi Listrik, maka itu akan lebih baik." Kata Zhang Ruochen sambil menutup kotak kayu hijau, lalu mulai menyimpannya.     

Bahkan meski jika Pil Jalur Aliran Chi Es tidak sama efektifnya dengan Pil Jalur Aliran Chi Listrik, namun itu juga masih banyak membantu Zhang Ruochen.     

"Pil Jalur Aliran Chi Listrik? Tentu saja, mengapa tidak?"     

Blackie mulai masuk ke dalam pikirannya dalam-dalam seolah ia sedang menggali ingatannya terkait formula untuk membuat Pil Jalur Aliran Chi Listrik.     

Zhang Ruochen juga tidak terburu-buru untuk memurnikan sebutir Pil Jalur Aliran Chi Es. Lagipula, ia harus pergi dan menuju ke Sekolah Pasar Bela Diri esok hari, maka malam ini, ia hanya ingin menghabiskan waktu yang berkualitas dengan ibunya, Selir Lin.     

Ia pergi mengunjungi Istana Jade, tempat dimana Selir Lin tinggal.     

"Ibu, mengapa kau tidak ingin pindah ke Sekolah Pasar Bela Diri denganku? Aku benar-benar khawatir jikalau harus meninggalkanmu sendirian di istana!" Zhang Ruochen mencoba untuk mengungkapkan isi hatinya.     

Selir Lin menggertakkan giginya dan menatap ke arah Zhang Ruochen, dimana putranya itu telah tumbuh menjadi lebih tinggi. Lalu, ia menggelengkan kepala dan berkata, "Chen-er, jangan khawatirkan aku! Aku hanyalah orang biasa di istana ini. Ibu memang tidak bisa mengelak bahwa Ratu membenciku, namun dia juga tidak akan berani mengancamku. Lagipula, aku telah hidup di tempat ini selama hampir 20 tahun, aku benar-benar tidak ingin pergi..."     

Zhang Ruochen sedikit menghela nafasnya, untuk kemudian bertanya, "Apa ibu menyesal jikalau harus meninggalkan raja?"     

"Dia adalah ayahmu!" kata Selir Lin.     

Zhang Ruochen akhirnya harus bisa menerima fakta bahwa terdapat sebuah cinta ditengah-tengah Selir Lin dan Komandan Pangeran Yunwu. Maka, jika ia mengajak ibunya untuk tinggal di Sekolah Pasar Bela Diri, lalu bagaimana orang lain menafsirkan perasaan Pangerannya?     

Zhang Ruochen menjadi terdiam untuk beberapa saat. Kemudian, ia berkata, "Oke! Aku menghargai keputusanmu, ibu."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mulai mengeluarkan tiga botol permata dan sekantung kain yang berisi koin perak sekaligus juga Kristal Suci. Ia memberikan itu pada Selir Lin dan berkata, "Ibu, setidaknya ada 300 Pil Darah di dalam tiga botol permata ini. Dan seluruhnya adalah Pil Darah kelas satu, dimana ibu pasti mampu untuk mencernanya. Mungkin, memang itu mustahil bagi ibu untuk bisa mengembangkan diri dan menjadi seorang ksatria. Namun, jika ibu mulai mengkonsumsi Pil Darah ini, maka tingkat kualitas fisik ibu akan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan orang-orang biasa."     

"Juga, terdapat 500 koin perak dan 20 Kristal Suci di dalam kantung ini."     

Ia hanya bisa meninggalkan beberapa koin perak dan pil pada ibunya. Sebab, itu bukan hal yang baik bilamana ia memberikan begitu banyak koin perak dan/atau pil-pil lain pada ibunya.     

Huang Yanchen, yang berada di sampingnya, mulai berjalan ke arah Selir Lin. Ia melepaskan kalung permata berbentuk-phoenix dari lehernya, untuk kemudian memberikan benda tersebut pada Selir Lin, lalu berkata dengan lembut, "Tante Lin, ini adalah sebuah Permata Awan Api, dimana terdapat tiga jimat pertahanan di dalamnya. Maka, jika Anda mendapatkan serangan, benda ini bisa melindungi Anda tiga kali. Juga, bila Anda mengenakan ini sepanjang waktu, maka benda tersebut akan membuat Anda sehat sekaligus juga membawa kedamaian di hati."     

Jika benda yang sangat bernilai tinggi itu diberikan oleh orang lain, maka Selir Lin tidak akan pernah menerimanya. Namun, semenjak pemberian itu berasal dari tunangan putranya, maka ia menerima benda tersebut dengan perasaan gembira.     

Setelah meninggalkan Istana Jade, tiba-tiba langkah Zhang Ruochen terhenti. Ia menatap ke arah Huang Yanchen dan bertanya, "Saudari senior seperguruan, apa yang kau lakukan?"     

Huang Yanchen berdiri mendekatinya dan melanjutkan sikapnya yang menyebalkan. Ia mengangkat kedua pipinya yang putih itu, lalu berkata, "Itu hanya sebuah potongan permata. Mengapa kau jadi rewel seperti ini? Zhang Ruochen, ada sesuatu yang harus aku klarifikasi. Aku memilih bertunangan denganmu adalah karena aku tidak memiliki pilihan lain. Maka, ketika kita kembali ke Sekolah Pasar Bela Diri, kau tidak boleh mengatakan ke orang lain perihal pertunangan kita. Dan jika aku sampai menemukan orang ketiga yang mengerti perihal berita ini, maka aku akan membunuhmu!"     

Zhang Ruochen merespon, "Terlambat! Berita tentang pernikahan kita telah disebarkan kemana-mana. Aku yakin bahwa berita tersebut juga telah berceceran di Sekolah Pasar Bela Diri."     

Huang Yanchen berkata, "Meski jika berita itu memang telah tersebar di Sekolah, kau harus tetap mengelaknya. Disamping itu, kita hanya masih bertunangan. Masih ada tiga tahun lagi sampai kita akhirnya menikah. Dan kau juga mengerti bahwa kita seharusnya tidak menikah. Maka kita berdua harus membatalkan pernikahan kita sebelum tiga tahun. Bagaimana menurutmu?"     

"Siap!" balas Zhang Ruochen.     

Saat menyadari betapa terus-terangnya Zhang Ruochen, maka Huang Yanchen menjadi tidak senang, sehingga dirinya menjadi marah. Ia bergumam, "Aku harap kau tidak menyesali apa yang baru saja kau katakan hari ini, dalam tiga tahun mendatang."     

Keesokan harinya, Zhang Ruochen, Huang Yanchen, dan Zhang Shaochu memulai perjalanan mereka untuk kembali ke Sekolah Pasar Bela Diri.     

Zhang Shaochu terlihat gelisah saat berada di perjalanan. Ia hanya berjalan di belakang mereka, sebab ia sama sekali tidak berani berjalan di depan Huang Yanchen.     

Bahkan meski Zhang Shaochu telah tinggal di Sekolah Pasar Bela Diri selama satu tahun, namun, nama "Huang Yanchen" masih membuat telinganya seperti baru saja mendengar gelegar petir. Bahkan setiap murid-murid lelaki yang mendengar nama wanita itu pasti juga akan ketakutan setengah mati.     

Gelar mereka, "Tiga Wanita Iblis", adalah sama sekali bukan lelucon.     

Namun, Huang Yanchen telah menjadi tunangan saudara kesembilannya. Maka, perasaan dari Zhang Shaochu menjadi sangat rumit. Ia senang sekaligus ketakutan dalam satu waktu.     

Ia senang karena tidak ada seorangpun yang akan berani membuli dirinya lagi di Kampus Barat.     

Namun, ketakutannya adalah bahwa saudara kesembilannya tidak akan sanggup mengendalikan Huang Yanchen - seorang wanita pendominasi sejati.     

Ketika mereka tiba di Kampus Barat, tiga hari telah berlalu. Maka, terdapat dua minggu lagi sebelum Tes Menengah Eksplorasi Pusaka diselenggarakan.     

Sekembalinya ke Kampus Barat, Zhang Ruochen pergi mengunjungi Duanmu Xingling. Namun, ketika ia sampai di kamar Hitam No.1, wanita tersebut tidak ada di sana. Ia hanya menyadari bahwa meja ruangan tersebut telah diselimuti oleh debu-debu, sehingga itu menjadi tanda bahwa wanita tersebut telah pergi meninggalkan kamar untuk waktu yang lama.     

Zhang Ruochen tidak terlalu memikirkan tentang itu. Sebab, ia sangat yakin bahwa wanita tersebut akan kembali sebelum Tes Menengah Eksplorasi Pusaka diselenggarakan.     

Kemudian, ia kembali ke kamarnya di Kuning No.1, lalu mulai masuk ke dalam ruangan inti Jimat Ruang dan Waktu. Ia mulai mengeluarkan Pil Jalur Aliran Chi Es dari dalam kotak kayu hijaunya.     

Kotak kayu tersebut berisi delapan butir Pil Jalur Aliran Chi Es. Setiap butir pil tersebut adalah sebuah pil kelas empat, dimana pil tersebut memberikan nuansa dingin di sekitarnya.     

Ketika Zhang Ruochen meletakkan ujung jarinya pada Pil Jalur Aliran Chi Es, maka seketika itu juga jarinya menjadi beku. Terdapat sebuah kristal es yang menyelimuti tangannya.     

"Ini adalah benar-benar pil kelas empat. Sungguh mengerikan!"     

Jika tingkat pengolahan Zhang Ruochen masih berada di Alam Kuning, maka sensasi dingin dari Pil Jalur Aliran Chi Es tersebut akan mampu membekukan sekujur tubuhnya.     

Ia mulai mengaktifkan Tenaga Chi yang terdapat di lima Jalur Aliran Chi tangannya.     

"Crack!" kristal-kristal es yang membeku di tangannya mulai terpecah.     

Di bawah pengaruh Tenaga Chi, Zhang Ruochen mulai mengambil satu butir Pil Jalur Aliran Chi Es dan mulai menelannya.     

Sebuah Arwah Pil yang sangat dingin mulai menyelimuti perutnya. Tiba-tiba, ia merasakan sakit yang tajam, sebagaimana Arwah Pil tersebut seolah membekukan kelima organ intinya.     

Sensasi dingin tersebut terasa cukup intens. Itu bahkan 10 kali lipat lebih dingin dibandingkan saat pertama kali Zhang Ruochen menenggak Cairan Setengah-Biksu.     

Jika para ksatria yang berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam lainnya tengah menelan Pil Jalur Aliran Chi Es, maka bisa dipastikan mereka sedang mencari kematiannya sendiri. Sebab, ledakan es dari Arwah Pil tersebut akan membekukan mereka sehingga saat itu juga mereka akan mati.     

Meskipun Zhang Ruochen adalah juga salah satu dari para ksatria yang berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam, namun kekuatan fisiknya adalah jauh lebih unggul dibandingkan dengan para ksatria yang berada di tingkatan alam yang sama. Lebih-lebih, ketika ia berada di Alam Kuning, ia telah mencapai Tingkatan Tertinggi sekaligus juga berhasil disambut oleh Utusan Para Dewa.     

Dengan disambut oleh Utusan Para Dewa, maka itu telah mengubah Jalur Aliran Chi sekaligus juga Danau Chi milik Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, ia mampu mengendalikan Pil Jalur Aliran Chi Es.     

"PHEW!     

Zhang Ruochen telah mengaktifkan 36 Jalur Aliran Chi guna memurnikan Arwah Pil dari Pil Jalur Aliran Chi Es sesegera mungkin.     

10 hari kemudian, ia telah sebagian besar dari Arwah Pil tersebut. Lalu, suhu tubuhnya berangsur-angsur kembali normal, namun antara otot-otot serta juga Jalur Aliran Chi miliknya masih cukup tegang..     

Kemudian, ia membuka matanya dan hembusan nafasnya terlihat seperti orang yang kedinginan.     

"Tubuhku benar-benar terasa berat sehingga aku sama sekali tidak sanggup menggerakkan jemariku!" Zhang Ruochen terlihat seperti mayat yang kembali hidup setelah membeku selama ribuan tahun. Jarum-jarum es mulai menyebar di sekujur tubuhnya, dimana itu membuat gerakannya terasa berat. Sebab, setiap kali ia bergerak maka itu terasa menyakitkan.     

Perlahan-lahan, ia berusaha untuk bisa bangkit dan melatih teknik tinjunya.     

Dengan berlatih teknik tinju, ia mengalirkan es tersebut ke dalam tulang-tulang serta Jalur Aliran Chi miliknya guna meningkatkan kekuatan fisiknya.     

Jika para ksatria lain menyerangnya menggunakan teknik bela diri es, maka bisa dipastikan bahwa dirinya bisa dengan mudah menahan serangan tersebut.     

Zhang Ruochen melepaskan gerakan Naga dan Telapak Gajah Prajna secara terus-menerus. Ia merasa bahwa kekuatan tinju tersebut bukan hanya meningkat, tetapi juga menjadi lebih cepat.     

Kecepatan Tenaga Chi yang mengalir di dalam Jalur Aliran Chi miliknya meningkat sebesar 30%.     

Semakin cepat Tenaga Chi yang bersirkulasi, maka semakin kuat ledakan yang mampu diciptakan.     

Zhang Ruochen menghabiskan lima hari lain untuk melatih tinju di dalam ruangan inti Jimat Ruang dan Waktu. Ia sama sekali tidak berhenti sampai Tenaga Chi di dalam tubuhnya benar-benar mengering. Dan saat ia berhenti, ia selalu menelan pil-pil untuk mengembalikan kembali Tenaga Chi miliknya.     

Dalam lima hari belakangan, Zhang Ruochen telah memurnikan Arwah Pil yang masih tersisa dari Pil Jalur Aliran Chi yang terdapat di tubuhnya. Lalu, ia juga telah berhasil mencapai ujung Tingkatan Medium dari Alam Hitam.     

Akhirnya, Tenaga Chi di dalam Danau Chi miliknya terisi penuh. Dan ia telah bersiap untuk menembus Tingkatan Akhir dari Alam Hitam kapan saja.     

Zhang Ruochen menghabiskan 15 hari untuk berlatih di dalam Jimat Ruang dan Waktu, dimana itu adalah sama dengan lima hari di dunia luar. Maka, ia masih memiliki waktu yang cukup untuk menembus ke tingkatan alam lain.     

"Zhang Ruochen, Duanmu Xingling ada di kamar Kuning No.1. Aku telah mengatakan padanya bahwa dirimu sedang mengasingkan diri untuk pemurnian. Apakah kau ingin bertemu dengannya?" suara Blackie terdengar sampai ke dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu.     

"Saudari senior seperguruan Duanmu telah kembali? Mungkin dia akan membawakanku beberapa kabar baik. Tentu saja, aku harus bertemu dia!" saat mendapatkan informasi mengenai Duanmu Xingling telah kembali, Zhang Ruochen menjadi lebih gembira, karena ia punya ketertarikan dengan wanita tersebut.     

Tiba-tiba, ia teringat tentang sesuatu.     

Meskipun ia telah menghabiskan beberapa waktu dengan saudari senior seperguruan Duanmu semenjak kedatangannya di Kampus Barat, namun ia tidak pernah menanyakan dari commandery mana wanita itu berasal.     

Ia hanya mengetahui bahwa wanita tersebut adalah juga seorang murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri, namun hal-hal lainnya, ia sama sekali tidak tahu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.