Kaisar Dewa

Pelukis



Pelukis

0Duanmu XIngling menambahkan, "Para ksatria yang bisa memasuki Istana Naga Bawah Air akan mendapatkan keuntungan yang melimpah. Namun, mengingat bahaya besar yang terdapat di dalam tempat itu, maka hanya sedikit ksatria yang memiliki keberanian untuk masuk dan berlatih di dalam sana."     

Zhang Ruochen berkata, "Saudari senior seperguruan Duanmu, bagaimana menurutmu, apakah kita pergi ke Kediaman Rahasia Chikong atau Istana Naga Bawah Air saat nanti kita melakukan eksplorasi?"     

"Kediaman Rahasia Chikong, pastinya.     

"Sebab, dengan tingkatan alam kita saat ini, maka Istana Naga Bawah Air adalah tempat yang terlalu berbahaya, di dalam sana, kita berdua mungkin bisa mati. Dan Sekolah Pasar Bela Diri hanya ingin melatih kita, bukan sedang mengirim kita untuk mati."     

Duanmu Xingling menambahkan, "Tentu saja, semenjak tempat itu adalah tempat berbahaya, maka kita perlu mempersiapkan banyak hal sebelum masuk ke tempat tersebut."     

"Kediaman itu terletak jauh di dalam bumi, dimana itu dekat dengan lapisan magma. Oleh karenanya, tempat itu pasti akan menjadi panas sekaligus juga kering. Maka, kita membutuhkan air yang cukup serta harta karun tahan-api dengan sifat alami Es. Tentu saja, kita telah memiliki Harta Karun Ruang sehingga kita bisa membawa begitu banyak air ketika masuk di dalam sana, dan kita tidak perlu lagi khawatir soal itu. Lalu bagi para ksatria lain, maka air adalah permasalahan utama mereka ketika masuk ke dalam Kediaman. Secara tidak langsung, kita telah memiliki sebuah keuntungan!"     

Duanmu Xingling berkata, "Kita juga harus waspada terhadap tiga hal. Pertama, terdapat begitu banyak binatang buas kuno sekaligus aneh yang masih berkeliaran di sekitar Kediaman."     

"Kedua, para ksatria lain."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa yang kau maksudkan adalah para murid asing dari Kampus Timur, Selatan, dan Utara?"     

Duanmu Xingling membalas, "Mereka adalah juga bagian dari masalah. Sebab, apa kau bisa memastikan bahwa diantara 10 murid asing dari Kampus Timur, tidak ada seorangpun dari mereka yang ingin membunuhmu? Jika kau telah menemukan sebuah harta karun di dalam Kediaman, mungkin juga mereka yang dulunya menjadi temanmu akan menusukmu dari belakang, lalu menghianatimu."     

Zhang Ruochen bertanya, "Poin yang ketiga?"     

"Orang-orang Buangan!" balas Duanmu Xingling.     

Zhang Ruochen menjadi bingung, maka ia bertanya, "Apa itu Orang-orang Buangan?"     

Duanmu Xingling tersenyum. "Selama 500 tahun, tidak terhitung jumlah orang sesat, pembunuh-pembunuh, bandit, dukun-dukun, juga para pelaku kejahatan dari 36 commandery, dimana mereka dipenjara di area spesial yang terdapat di dalam Kediaman Rahasia Chikong. Mereka semua disiksa sehingga hidupnya menjadi sangat menderita. Dan sebagian besar dari mereka kelaparan sampai hampir mati. Lalu, di antara mereka yang sanggup bertahan hidup adalah orang yang paling keji dibandingkan yang lain. Maka, jika kita masuk ke dalam Kediaman Rahasia Chikong, kita mungkin akan bertemu Orang-orang Buangan yang dipenjara di dalam sana."     

Zhang Ruochen bertanya, "Semenjak mereka semua telah dipenjara di area spesial, maka selama kita tidak melewati area tersebut, kita akan aman, bukan begitu?"     

Duanmu Xingling menggelengkan kepalanya dan merespon, "Sebagian besar Orang-orang Buangan adalah mereka yang berasal dari Pasar Gelap atau mereka yang berasal dari Sekte Bulan Penyembah Setan. Apa kau yakin tidak ada ada mata-mata di antara para murid-murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri? Tidakkah kau berpikir bahwa mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk membuka segel area-area spesial sehingga mereka bisa melepaskan Orang-orang Buangan?"     

Zhang Ruochen berkata, "Aku mengerti! Sekolah Pasar Bela Diri juga sedang menguji kita melalui tes eksplorasi guna melihat apakah terdapat mata-mata dari Pasar Gelap dan/atau Sekte Bulan Penyembah Setan. Lagipula, 10 murid-murid dari Keempat Kampus memang sangat bertalenta. Mereka sepertinya telah bersiap untuk mengambil posisi di jajaran yang lebih tinggi dari Bank Pasar Bela Diri."     

"Itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak menguntungkan bagi Bank Pasar Bela Diri jikalau para agen mata-mata dari Pasar Gelap sekaligus juga Sekte Bulan Penyembah Setan berada di jajaran tinggi mereka."     

Duanmu Xingling berkata, "Jadi, sebelum kita memasuki Peninggalan Level Menengah, maka kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin bisa terjadi. Meskipun Kediaman Rahasia Chikong adalah tempat berbahaya, namun di sana juga terdapat berbagai macam kesempatan. Di dalam Kediaman, kita mungkin bisa mendapatkan lebih banyak saat berlatih eksplorasi selama tiga bulan jikalau dibandingkan dengan berlatih selama 10 tahun di luar sini. Memang, segala sesuatunya adalah tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkan kesempatan ini!"     

"Aku telah mengatakan padamu segala sesuatu yang aku tahu. Sekarang, aku akan pergi mengasingkan diri untuk pemurnian, sekaligus juga berlatih untuk sedikit lagi meningkatkan pengolahanku."     

Duanmu Xingling berdiri, untuk kemudian beranjak pergi. Tiba-tiba, langkah kakinya terhenti. Ia tersenyum dan berkata, "Zhang Ruochen, saat ini Saudari Chen adalah tunanganmu. Lalu, jika kau memberinya sebuah Harta Karun Ruang, maka dia akan lebih aman ketika nanti masuk ke dalam Peninggalan Level Menengah."     

Kemudian, Duanmu Xingling tertawa cekikikan sambil meninggalkan kamar Kuning No.1.     

Jika sifat Huang Yanchen tidak begitu menyebalkan, maka sudah dari dulu Zhang Ruochen akan memberikan wanita itu sebuah Harta Karun Ruang. Bahkan, ia tidak membutuhkan Duanmu Xingling sebagai seseorang yang mengingatkannya atas hal itu.     

Namun, Zhang Ruochen juga masih merenungi itu sejenak. Kemudian, ia meninggalkan ruangannya dan beranjak menuju ke Bumi No.1 – dimana itu adalah tempat tinggal Huang Yanchen.     

Ia mengetuk pintunya, dan sama sekali tidak mendapatkan jawaban.     

"Baiklah! Dia tidak ada di rumah!" batin Zhang Ruochen.     

Ia baru saja ingin pergi, namun dirinya meyakini bahwa tidak ada salahnya untuk mengunjungi kamar Surga No.1.     

Pemilik kamar tersebut adalah Luo Shuihan.     

"Saudari senior seperguruan Luo juga akan berpartisipasi di Tes Menengah Eksplorasi Pusaka, maka dia juga membutuhkan sebuah Harta Karun Ruang. Aku harus berterima kasih karena dia telah mengajariku untuk berlatih Kekuatan Batin di dalam Glyph Suci Setengah-Biksu saat kita berada di Istana Suci Kekuasaan. Maka, semenjak dia cukup baik karena mau berlatih di dalam Glyph tersebut denganku, lalu bagaimana mungkin aku tidak memberinya sebuah Harta Karun Ruang?"     

Dengan keyakinan yang seperti itu, Zhang Ruochen akhirnya berjalan menuju Surga No.1.     

"Dong! Dong!"     

Zhang Ruochen mengetuk pintu tersebut dengan sebuah pemukul pintu. Ia bertanya, "Saudari senior seperguruan Luo, apa kau di dalam?"     

Pintu depan itu tidak terbuka, namun suara Luo Shuihan perlahan-lahan mulai sampai ke telinga Zhang Ruochen, dan suara itu sungguh sama indahnya dengan kicauan burung. Ia bertanya, "Mengapa kau mencariku?"     

Suara Luo Shuihan benar-benar tenang sekaligus lembut, itu terdengar seperti dirinya sedang berbicara di dekat telinga Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen membalas, "Ini bukan sesuatu yang penting. Aku hanya ingin berterima kasih padamu, karena telah memperbolehkanku berlatih di dalam Glyph Suci Setengah-Biksu waktu itu."     

"Masuklah!" Suara Luo Shuihan memanggilnya.     

"Creak!"     

Pintu yang kokoh tersebut akhirnya terbuka dengan sendirinya, seperti sedang ditarik oleh tangan yang tidak terlihat.     

Zhang Ruochen melangkahkan kakinya ke dalam. Lantai-lantai di sana penuh dengan daun-daun yang berguguran. Sebuah jalur batu terlihat mengular dan menuju ke sebuah menara yang terlihat elegan.     

Pintu dari menara tersebut telah terbuka. Maka, Zhang Ruochen mulai melepas sepatunya, untuk kemudian berjalan secara perlahan-lahan.     

Ia tahu bahwa Luo Shuihan menyukai kedamaian sekaligus ketenangan. Wanita itu menjalani hidupnya dengan tertutup sekaligus juga sederhana. Semua murid dari Sekolah Pasar Bela Diri pernah mendengar tentangnya, namun hanya sedikit dari mereka yang pernah bertemu dengan dirinya.     

Semua orang selalu meyakini bahwa jikalau tidak berlatih diluar kampus, maka Luo Shuihan pasti sedang mengasingkan dirinya untuk pemurnian.     

Hari ini, Zhang Ruochen begitu beruntung karena bisa bertemu dengan wanita itu.     

Saat berjalan ke dalam ruangan, Zhang Ruochen bisa mencium aroma wangi yang menenangkan. Ia melihat Luo Shuihan, yang mengenakan sebuah jubah putih, dan sedang duduk bersila di sebuah lantai kayu. Ia tampak menggenggam sebuah kuas perunggu di tangannya dan sedang melukis sesuatu di atas Kertas Suci.     

Tinta yang ia pakai adalah berasal dari darah para binatang buas.     

Ia terlihat sedang menggambar seekor binatang buas kelas superior level dua – Kelelawar Darah Kepala-Macan.     

Luo Shuihan tengah memberikan goresan terakhir ketika Zhang Ruochen masuk ke dalam ruangan.     

Ia mengulurkan jemarinya yang putih serta lentik tersebut untuk melukis. Sebuah gumpalan Tenaga Chi putih mulai terlihat dari jemari tangannya.     

Tiba-tiba, terdapat sebuah gerakan dari dalam lukisan dan menciptakan suara kepakan sayap.     

Sekelompok kelelawar darah terbang keluar dari Kertas Suci tersebut, binatang tersebut mulai mengepakkan sayapnya. Mereka keluar dan langsung mengarah ke Zhang Ruochen.     

40 kelelawar darah bermaksud untuk menyerang Zhang Ruochen. Mereka memiliki kepala macan dan taring-taring yang tajam.     

Setiap kelelawar darah tersebut sanggup untuk membunuh seorang ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Maka, 40 kelelawar adalah jumlah yang cukup untuk bisa membunuh seorang ksatria yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi, sehingga ksatria tersebut hanya akan menjadi tulang-belulang dalam kurun waktu hitungan detik.     

Zhang Ruochen segera mengeluarkan Pedang Naga Salju miliknya dan mengeksekusi sebuah teknik pedang.     

"Pedang Lonceng Suci!"     

Tidak terhitung jumlah aliran Semburan Pedang yang berputar guna membentuk lonceng putih berukuran tiga meter, dimana lonceng tersebut memiliki sisi yang tajam seperti halnya pedang. Lonceng tersebut berputar dengan cukup kencang, sehingga itu berhasil membungkus sekaligus juga melindungi Zhang Ruochen yang berada di tengahnya.     

Dalam waktu sekejap, tiga ekor Kelelawar Darah Kepala-Macan seketika terlempar hingga tubuhnya menjadi hancur. Tiga kelelawar tersebut berubah menjadi garis-garis Ruh Darah, untuk kemudian mulai menghilang di udara.     

Pedang Lonceng Suci tersebut mengeluarkan aura dingin, sehingga itu membuat suhu di sekitar ruangan menjadi turun drastis. Aura dingin tersebut menciptakan bunga-bunga salju yang berguguran dengan lembut.     

Luo Shuihan mengulurkan tangan putih serta ramping miliknya guna mengambil bunga-bunga salju. Lalu, ia menatap ke arah kelelawar darah yang sedang mengepung Zhang Ruochen, untuk kemudian mulai menganggukkan kepalanya pelan. Dengan lembut, ia memanggil, "Kembali!"     

Di bawah perintah Luo Shuihan, sekelompok Kelelawar Darah Kepala-Macan tersebut mulai menciut. Mereka semua kembali ke dalam Kertas Suci sehingga kertas tersebut tampak seperti lukisan biasa.     

Zhang Ruochen menyarungkan kembali pedangnya, untuk kemudian menatap lukisan yang berada di atas meja. "Saudari senior seperguruan, apakah kau adalah seorang pelukis?"     

Luo Shuihan mengangguk pelan. Lalu, ia berkata, "Aku mempelajari itu beberapa hari yang lalu dari seorang pelukis senior di Sekte. Dan jika dibandingkan dengan Master Pelukis, maka aku masih membutuhkan waktu yang lama untuk bisa menandinginya."     

Para "pelukis" ini tidak hanya melukis. Sebab, mereka memiliki kemampuan untuk mengubah lukisan mereka menjadi sebuah senjata Seni Bela Diri.     

Ketika para pelukis tersebut menggunakan darah dari para binatang buas, maka sesaat setelah mereka menyelesaikan lukisan itu, mereka bisa memanggil kawanan binatang buas dari dalam lukisan guna membantu mereka dalam pertarungan.     

Jika tinta yang dipakai adalah berasal dari darah manusia, maka mereka bisa memanggil para tentara berkuda.     

Dan jika para pelukis menggunakan bahan-bahan spesial sekaligus bernilai tinggi untuk melukis, maka di akhir lukisan mereka bisa menciptakan hujan dan petir. Tidak hanya itu, mereka juga bisa menggerakkan gunung, membuat aliran sungai berhenti, menghalangi sinar matahari, atau bahkan mengendalikan ombak air laut.     

Hanya terdapat jumlah kecil dari para Pelukis, sebab rata-rata dari mereka adalah menjadi Peracik Obat, Penempa Senjata, atau juga Penjinak Binatang Buas. Dan hampir sebagian besar dari mereka semua adalah berasal dari Sekte Seni.     

Sekte Seni adalah dikategorikan sebagai sebuah Perguruan yang besar sekaligus tangguh di seluruh Daratan Kunlun. Dan semenjak Luo Shuihan mendapatkan kesempatan untuk berlatih dari seorang senior Sekte Seni, maka itu berarti bahwa wanita itu benar-benar bertalenta tinggi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.