Kaisar Dewa

Naga Hitam



Naga Hitam

0Ketika Zhang Ruochen pertama kali menjadi murid baru No.1 di Kampus Barat, pihak Sekolah Bank Pasar Bela Diri telah memberinya hadiah 3.000 poin penghargaan/merit, dimana poin tersebut belum pernah digunakan sama sekali.     

Ia tidak pernah menukarkan poin penghargaan (merit) miliknya karena tidak pernah kekurangan sumber daya latihan.     

Lalu, tempat untuk menukarkan poin penghargaan adalah Menara Merit (Poin).     

Sebagian besar murid-murid mulai menyaksikan bahwa Zhang Ruochen sedang berjalan memasuki Menara Merit. Mereka menatapnya dengan rasa penasaran.     

"Dia adalah saudara Zhang, murid No.1 diantara murid baru dari Empat Kampus. Ada yang mengatakan bahwa dia sama jeniusnya dengan ketiga iblis wanita." dengan tatapan mata kagum, seorang lelaki muda menyaksikan Zhang Ruochen yang sedang berjalan menuju Menara Merit.     

Zhang Ruochen adalah seorang idola di matanya, sehingga ia menetapkan tujuan untuk bisa menjadi seperti lelaki tersebut.     

Lalu, tatapan mata seorang wanita cantik yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam juga menunjukkan sebuah ketertarikan tertentu. "Apa kalian telah mendengar bahwa kakak saudara Zhang baru saja mengalahkan top jenius dari seluruh commandery? Dia berhasil menjadi figur yang cukup terkenal hanya dalam kurun waktu satu malam!" katanya.     

"Saudari senior seperguruan Xu, apa kau naksir dengan kakak saudara Zhang?" seorang gadis lain yang mengenakan baju putih sedang menggodanya sambil tersenyum     

Saudari senior seperguruan Xu merespon, "Siapa yang tidak akan jatuh cinta pada kakak saudara Zhang? Dia benar-benar seorang ksatria yang mengagumkan! Aku bahkan mau menghabiskan satu malam dengannya."     

Wanita muda yang berdiri di sebelahnya tersenyum dan berkata, "Jika kau memang naksir dengan kakak saudara Zhang, maka aku yakin saudari senior seperguruan Huang pasti akan menghapuskanmu dari muka bumi ini."     

Para murid wanita dari Kampus Barat terlalu berani kala mengatakan ketertarikan seksual mereka, sehingga itu membuat Zhang Ruochen merasa sedikit malu.     

Jika itu bukan karena tekanan kekuasaan yang dimiliki oleh Huang Yanchen, maka lagi-lagi Zhang Ruochen pasti akan dikelilingi oleh begitu banyak murid wanita.     

Saat itu, Zhang Ruochen hanya bisa mengambil nafas dalam-dalam, lalu mencoba untuk menenangkan diri, sehingga ia bisa mencari barang-barang yang diperlukan di Menara Merit.     

Terdapat 13 lantai di Menara Merit, dimana setiap lantainya menyimpan berbagai jenis sumber daya latihan. Semakin tinggi lantai tersebut, maka semakin banyak poin merit yang diperlukan.     

Lantai pertama menyimpan beberapa sumber daya latihan kelas inferior. Lalu, Sebuah Pil Darah Kelas Dua adalah barang yang paling murah. Sebab, satu poin merit dapat ditukarkan dengan 100 butir Pil Darah.     

Namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak kekurangan Pil Darah, oleh karena itu ia tidak menukarkannya.     

Barang yang paling mahal di lantai pertama adalah dihargai dengan tidak lebih dari lima poin merit, dimana barang-barang tersebut juga kurang efektif bagi Zhang Ruochen. Oleh karena itu, ia tidak ingin berlama-lama di sana dan mulai beranjak ke lantai kedua.     

Dan Zhang Ruochen sama sekali belum menemukan barang yang dicarinya sampai dirinya berada di lantai tujuh.     

Sayap Angin.     

Sayap Angin, itu terlihat seperti gabungan dari dua potongan besi perak, dimana benda tersebut memiliki inskripsi kecil Seri Angin.     

Saat Tenaga Chi dialirkan di dalam Sayap Angin, maka itu akan membuat para ksatria mampu untuk terbang di angkasa dengan kecepatan yang mengerikan – 100 meter per detik.     

Telah diketahui bahwa seorang ksatria normal yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi hanya mampu mencapai kecepatan 60 meter per detik. Maka, hanya para ksatria yang berada di Tingkatan Medium dari Alam Bumi yang bisa meningkatkan kecepatan mereka sampai dengan 100 meter per detik.     

Lalu, para ksatria yang berada di Divisi Hitam adalah kumpulan orang-orang jenius. Oleh karenanya, kecepatan mereka bisa disejajarkan dengan para ksatria yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi.     

Kemudian, Zhang Ruochen menjadi sangat waspada mengingat bahwa itu adalah hal yang sangat berbahaya, saat dirinya nanti memasuki Peninggalan Level-Menengah.     

Hal apa yang paling penting sesaat setelah memasuki kawasan Peninggalan?     

Adalah tentang bertahan hidup.     

Lagipula, itu adalah sebuah perjalanan eksplorasi di dalam Peninggalan Level Menengah. Maka, Zhang Ruochen telah memutuskan untuk menggunakan strategi bertahan guna menyelamatkan hidupnya, sebab dirinya sama sekali tidak ingin membahayakan nyawa.     

Sayap Angin kelas inferior:     

Sebuah benda yang digunakan untuk mencapai kecepatan 100 meter per detik. Frekuensi penggunaan, sebanyak tiga kali. Poin merit yang diperlukan untuk menukarnya, 500 poin merit.     

Sayap Angin kelas medium:     

Sebuah benda yang digunakan untuk mencapai kecepatan 200 meter per detik. Frekuensi penggunaan, sebanyak lima kali. Poin merit yang diperlukan untuk menukarnya, 5.000 poin merit.     

Sayap Angin kelas superior.     

Sebuah benda yang digunakan untuk mencapai kecepatan 300 meter per detik. Frekuensi penggunaan, sebanyak sepuluh kali. Poin merit yang diperlukan untuk menukarnya, 50.000 poin merit.     

Zhang Ruochen bermaksud untuk menukar poin merit miliknya dengan satu buah Sayap Angin kelas medium, sehingga itu akan membantu dirinya ketika bertemu dengan para binatang buas yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi, sekaligus juga monster-monster, dan/atau Orang-orang Buangan yang berada di Peninggalan Level Menengah.     

Namun saat melihat harga penukaran yang tertera, maka ia segera mengurungkan niatnya.     

Ini benar-benar terlalu mahal!     

Dengan hanya memiliki 3.000 poin merit, maka Zhang Ruochen tidak memiliki poin yang cukup, meski hanya untuk bisa menukar satu buah Sayap Angin kelas medium.     

"Sayap Angin kelas inferior sebenarnya tidak terlalu buruk, namun itu hanya bisa digunakan sebanyak tiga kali. Hmmm... mungkin itu cukup untuk menyelamatkan nyawaku tiga kali."     

Zhang Ruochen mengeluarkan token dari Sekolah Pasar Bela Diri, lalu mulai meletakkan itu ke dalam lubang Dinding Formasi Taktis.     

Inskripsi yang terdapat di dalam token mulai menyala sehingga membuatnya terhubung dengan inskripsi yang terdapat di Dinding Formasi Taktis.     

"WAAA!"     

Dinding itu bergemeretak dan mengeluarkan satu lembar Kertas Suci berwarna biru. Kertas itu memiliki tulisan karakter timbul dan diatasnya terdapat sebuah gambar Sayap Angin.     

Dengan selembar Kertas Suci tersebut, maka Zhang Ruochen bisa mendapatkan Sayap Angin yang telah dipesan sesaat setelah menukarnya di Aula Utama Menara Merit.     

Lalu, Zhang Ruochen mengambil kembali token miliknya, dan menemukan bahwa 500 koin penghargaan miliknya telah ditukarkan, sehingga sisanya adalah 2.500 poin merit.     

Kemudian, Zhang Ruochen berlanjut untuk mencari barang-barang lain.     

Satu buah Mutiara Petir dijual dengan harga 100 poin penghargaan. Saat benda itu dipecahkan, maka benda tersebut akan meledak dan mengeluarkan petir.     

Bahkan seorang ksatria dari Alam Bumi mungkin bisa mati jikalau sampai lengah dan terkena serangan dari sebuah Mutiara Petir.     

Tentu saja, kecepatan dari para ksatria Alam Bumi memang cukup cepat. Sehingga, mereka juga sanggup menghindari serangan tersebut dengan kecepatan penuh, ketika mereka melihat Zhang Ruochen melemparkan sebuah Mutiara Petir. Jika demikian, maka Mutiara Petir tidak akan sanggup melukai mereka.     

Sebab, mereka hanya bisa terbunuh jikalau mereka menjadi lengah dan mendapatkan serangan dadakan.     

Zhang Ruochen menghabiskan 100 poin merit lainnya guna membeli Mutiara Anti-Racun.     

Sebagian besar jenis kabut racun akan sanggup dikendalikan bila Zhang Ruochen membawa Mutiara Anti-Racun. Dan untuk berjaga-jaga, ia juga menukarkan poin miliknya dengan Pil Detoksifikasi.     

Zhang Ruochen juga membeli beberapa sumber daya latihan lain, sekaligus juga harta karun yang bisa digunakan untuk bertahan hidup, sehingga ia telah menghabiskan 3.000 poin merit.     

Setelah kembali ke Candi Naga Bela Diri, Zhang Ruochen mulai menyiapkan air minum dalam jumlah yang cukup, lalu ia menyimpan air-air tersebut di dalam sebuah Cincin Bundar dan sebuah Gelang Permata Bundar.     

Keesokan paginya, di bawah bimbingan Wakil Kepala Sekolah Qing Hua, murid-murid top 10 di Kampus Barat mulai berangkat menuju kedalaman Omen Ridge dengan menunggangi kereta kuno milik Qing Hua.     

Top 10 dari murid-murid tersebut adalah Luo Shuihan, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Tuo Muzi, Zhang Ruochen, Sikong Shu, Ju Hailan, Mo Qinglong, Cai Chen, dan Zi Qian.     

Delapan diantara mereka adalah murid-murid senior yang telah berada di Kampus Barat lebih dari tiga tahun. Sehingga, hanya Zhang Ruochen dan Zi Qian yang masih dikategorikan sebagai murid baru.     

Sikong Shu terlihat cukup heroik saat dirinya berdiri di belakang punggung Singa-vulture. Lalu, ia bertanya, "Wakil Kepala Sekolah, apakah kita akan menuju Peninggalan Level Menengah yang berada di Kediaman Rahasia Chikong?"     

Wakil Kepala Sekolah Qing Hua menganggukkan kepalanya sebagai konfirmasi. "Benar. Tidak diragukan lagi bahwa Kediaman Rahasia Chikong adalah sebuah tempat yang sangat berbahaya. Maka, aku percaya bahwa kalian semua telah mempersiapkan itu dengan cukup baik. Zhang Ruochen, Zi Qian, semenjak kalian berdua adalah murid baru, lalu apakah kalian siap untuk itu?"     

Zhang Ruochen dan Zi Qian mengangguk dalam waktu yang bersamaan.     

Saat dibangun di perbatasan Omen Ridge, maka terdapat begitu banyak binatang buas di luar Kampus Barat. Namun, sebagian besar dari mereka adalah para binatang buas level satu atau level dua, sehingga mereka tidak terlalu berbahaya.     

Sebaliknya, dengan berlokasi di kedalaman Omen Ridge, maka Kediaman Rahasia Chikong terletak jauh dari Kampus Barat, dimana tempat tersebut dikelilingi oleh pegunungan tandus sekaligus juga sungai-sungai yang tidak beraturan. Itu terkenal dengan sebuah tempat yang sangat berbahaya, sebab terdapat begitu banyak binatang buas yang tangguh sekaligus ganas.     

Saat para murid asing dari sekolah pergi di kedalaman Omen Ridge, maka mereka sesungguhnya sedang menemui kematian masing-masing. Bahkan nasib tersebut juga berlaku bagi para legenda Seni Bela Diri yang telah mencapai Alam Surga.     

Semakin dalam mereka pergi, maka semakin tinggi sekaligus terjal pegunungan yang akan mereka temui. Di samping itu, pohon-pohon yang berada di sekitar sana juga semakin tebal sekaligus rapat. Sehingga, tanaman-tanaman merambat terlihat mengelilingi pegunungan seperti halnya seekor naga.     

Terdapat beberapa area yang diselimuti oleh kabut racun di sepanjang tahun. Maka, ketika para burung buas terbang melintasi area tersebut, mereka akan menghirup racunnya, dimana setelah itu mereka akan terjatuh ke tanah hingga hancur berkeping-keping.     

Wilayah pegunungan tersebut memiliki begitu banyak aliran sungai.     

Di bawah airnya, terdapat Binatang Buas Air yang mengerikan. Dan sebagaimana para ksatria muda itu mulai melintas di atas sungai tersebut, maka sebuah pekikan petir tiba-tiba terdengar dari kedalaman sungai.     

Sungai tersebut menjadi terguncang.     

Suara yang kencang tersebut menyebabkan 10 murid-murid yang sedang duduk di punggung Singa-vulture menjadi pusing. Untungnya, tingkat pengolahan mereka cukup kuat sehingga mampu bertahan dari gelombang suara tersebut. Sebab jika tidak, seketika itu juga mereka mungkin akan pingsan.     

Sebuah ledakan kekuatan menghancurkan tanah-tanah di sekitar sungai. Lalu, terdapat beberapa pohon yang hancur berkeping-keping sesaat setelah terkena kekuatan dari Gelombang Tenaga Chi.     

Dengan sepasang sayap di punggung serta leher yang sama besarnya dengan sebuah tangki, seekor Naga Hitam yang memiliki panjang 60 meter terbang dari dalam sungai dan menerjang ke arah Qing Hua dan murid-murid lain.     

"Kau berani menyergap murid-murid kami yang berasal dari Sekolah Pasar Bela Diri? Baiklah, kau akan dihukum mati!"     

Sambil berdiri di kepala Singa-vulture, Wakil Kepala Sekolah Qing Hua melirik ke arah Naga Hitam tersebut dengan dingin. Ia mengeluarkan sebuah gulungan Formasi Bertarung warna putih dan mulai membukanya. Kemudian, sebuah bola listrik raksasa yang memiliki diameter 100m terbentuk, dimana bola petir tersebut melindungi Singa-vulture beserta 10 murid di dalamnya.     

"BOOM!"     

Dua laser api sedang dilepaskan dari kedua mata Naga Hitam sehingga menimbulkan ledakan pada permukaan bola petir, dimana serangan itu membuat guncangan yang cukup hebat.     

Lalu, tatapan matanya menjadi lebih dingin, Wakil Kepala Sekolah Qing Hua mulai mengangkat tongkat kayu di tangannnya dan mengalirkan Tenaga Chi-nya pada benda itu.     

Inskripsi yang terdapat di dalam tongkat kayu seketika menjadi aktif. Lalu, tongkat kayu itu menjadi semakin tebal sampai seukuran mangkuk, sehingga yang mulanya berukuran dua meter, kini telah menjadi lebih panjang – yakni 56 meter.     

Tubuh Wakil Kepala Sekolah Qing Hua menjadi lebih kuat dan tulang-tulangnya menjadi lebih padat. Lalu, dengan lututnya yang sedikit ditekuk, ia melompat dari kepala Singa-vulture seperti serangan anak panah. Kemudian, ia mengayunkan tongkat kayunya dan memukul kepala Naga Hitam tersebut.     

"BOOM!"     

Seketika itu juga, tubuh raksasa milik Naga Hitam terhuyung sehingga membuatnya terjatuh ke sungai dari ketinggian 300 meter, dimana Naga Hitam tersebut menciptakan percikan gelombang air setinggi 10 meter.     

Sungai tersebut berubah menjadi aliran darah. Itu tampak jelas bahwa Wakil Kepala Sekolah Qing Hua telah melukai Naga Hitam tersebut dengan cukup parah.     

Sambil memperagakan gerakan teknik lain, wanita itu melompatkan kakinya di udara dan kembali ke punggung Singa-vulture.     

10 murid yang sedang duduk di punggung Singa-vulture tersebut menatap ke arah Wakil Kepala Sekolah Qing Hua dengan kekaguman tertentu.     

Tidak ada yang pernah menyangka bahwa seorang wanita tua, yang terlihat cukup lemah sampai-sampai seperti tidak lagi mampu untuk berjalan, namun sanggup untuk melepaskan kekuatan Seni Bela Diri yang begitu mengagumkan.     

Lagipula, Naga Hitam adalah seekor binatang buas level empat, dimana Naga itu seharusnya mampu menandingi para legenda Seni Bela Diri yang berada di Alam Surga. Namun, Naga Hitam tersebut telah terluka parah dan dipukul mundur ke dalam air hanya dengan satu pukulan dari Wakil Kepala Sekolah Qing Hua.     

Maka dengan insiden ini, Wakil Kepala Sekolah Qing Hua mungkin bisa diklasifikasikan sebagai salah satu legenda terkuat diantara para legenda yang telah mencapai Alam Surga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.