Kaisar Dewa

Monster di Balik Dinding Batu



Monster di Balik Dinding Batu

0Pasar Gelap dan Sekolah Pasar Bela Diri telah bermusuhan sejak dahulu kala. Maka, jika Lang Xin sampai melepaskan orang-orang jahat dari Pasar Gelap, yang mana mereka sedang dipenjara di dalam Kediaman Rahasia Chikong, maka itu akan menjadi sebuah bencana bagi para murid yang memasuki Kediaman.     

Itu sama sekali tidak menguntungkan bagi Zhang Ruochen.     

"Aku harus membunuh Lang Xin. Sebab, jika dia sampai melepaskan para ksatria dari Alam Hitam sehingga mereka berkeliaran di Kediaman, maka aku tidak akan sanggup bertahan hidup saat berada di dalam Kediaman Rahasia Chikong ini."     

Zhang Ruochen keluar dari ruangan inti Jimat Ruang dan Waktu dan memanggil Blackie.     

Tubuh Blackie adalah sama besarnya dengan seekor singa dengan kaki-kakinya raksasanya, lalu kedua matanya juga sama besarnya dengan ukuran mangkuk. Sepasang sayap hitam di punggungnya bisa direntangkan sampai memiliki panjang delapan meter jikalau ia menggunakannya.     

"Blackie, aku akan mengikuti Lang Xin, sementara itu kau tetap tinggal di sini, guna menunggu saudari senior seperguruan Duanmu. Jika dia telah memasuki Kediaman Rahasia Chikong, katakan padanya untuk segera menemukanku di Lembah Magma sehingga dia bisa membantuku," kata Zhang Ruochen.     

Blackie merespon, "Tunggu... Lang Xin adalah seorang master yang telah berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi. Jika kau mengejarnya, bukankah itu sama artinya dengan mencari mati?"     

"Jika sampai dia melepaskan orang-orang jahat dari Pasar Gelap, maka itu artinya adalah sebuah bencana." Zhang Ruochen terlihat tegas. Saat ia telah memutuskan sesuatu, maka ia tidak akan pernah mengubah keputusannya.     

Blackie mengangguk, lalu berkata, "Oke, tapi tolong berhati-hatilah! Sebab tempat ini terasa cukup aneh. Aku bisa merasakan nafas dari para binatang buas yang cukup kuat. Apa kau tidak takut mati sampai-sampai harus membawaku turun di tempat yang misterius seperti ini! Aku tidak ingin mati di sini!"     

Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang dan segera menghilang dari tempatnya berdiri.     

Namun, Zhang Ruochen tidak benar-benar menghilang. Melainkan, ia sedang menggunakan kekuatan dari Pola Ruang untuk mendistorsi ruang yang berada di sekitarnya, dimana itu membuat dirinya tidak terlihat.     

Semenjak Zhang Ruochen telah menguasai Pola Ruang, maka ia cukup percaya diri sekaligus juga berani untuk berjalan mengikuti Lang Xin. Bahkan meski jika dirinya bukanlah seorang lawan yang tangguh bagi Lang Xin, namun ia yakin bahwa dirinya sanggup meloloskan diri dari lelaki tersebut sesaat setelah penyamarannya terbongkar.     

Sambil mengikuti jejak yang ditinggalkan oleh Lang Xin, maka Zhang Ruochen mulai menyusuri kedalaman Kediaman Rahasia Chikong dengan langkah demi langkah yang ditempuh dengan hati-hati.     

Kediaman Rahasia Chikong terletak jauh di kedalaman bumi, itu adalah tempat sarang Naga Bumi Bersayap-empat pernah hidup. Tempat itu memiliki ruangan yang cukup besar meski berada di bawah permukaan tanah.     

Dan saat berjalan di bawah tanah, Zhang Ruochen menyadari bahwa terdapat begitu banyak tulang belulang manusia sekaligus juga binatang-binatang buas yang tercecer di sepanjang perjalanan, dimana beberapa sisa-sisa tersebut membuatnya merasa ngilu.     

Setelah mengejar sejauh 5 kilometer, akhirnya Zhang Ruochen bertemu dengan figur Lang Xin.     

Saat itu, Lang Xin tampak sedang menuruni tangga batu dengan hati-hati, sebagaimana terdapat turbulensi magma di sampingnya.     

Tiba-tiba, sebuah suara badai terdengar bergemuruh ketika Zhang Ruochen hampir mendekati lelaki tersebut.     

Sebuah gelombang panas yang kuat sedang menyembur dari kedalaman Kediaman.     

Zhang Ruochen segera menancapkan Pedang Naga Salju di tanah guna menyeimbangkan tubuhnya. Kemudian, ia mengatur kekuatan Pola Ruang untuk mengurangi kekuatan angin yang terdapat di dalam gelombang panas tersebut.     

Kekuatan angin itu menyebabkan dinding batu yang berada di dekat Zhang Ruochen mulai mengalami retakan selebar jari tangan.     

"Crack! Crack!"     

Pada akhirnya, retakan tersebut terus membesar hingga mencapai ukuran satu meter.     

"Awoo!"     

Terdengar suara yang memekakkan telinga dari auman binatang buas yang terdapat di dalam celah tersebut.     

Sebuah tentakel yang memiliki panjang lebih dari sepuluh meter dengan tempurung gelap yang menyelimutinya mulai menyembul keluar dari dalam celah. Kemudian, tentakel itu melilit tubuh Zhang Ruochen dan menyeretnya ke dalam.     

Lengan milik Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa digerakkan. Sehingga, ia hanya bisa mengapit sekaligus mengayunkan pedangnya dengan menggunakan jari.     

"Boom!"     

Ia menebas tentakel hitam tersebut dengan Pedang Naga Salju – sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas tujuh. Pedang itu mengenainya namun gagal memecahkan tempurung gelap yang melindunginya.     

Kemudian, tentakel hitam itu menggunakan kekuatan yang besar untuk menyeret Zhang Ruochen menuju ke ujung celah tersebut. Zhang Ruochen membenamkan satu kakinya di dinding batu, untuk kemudian menyeimbangkan tubuh, lalu menahan tubuhnya sendiri agar tidak ikut ditarik oleh tentakel itu.     

"Jenis binatang buas macam apa ini? Hanya satu tentakel namun mampu melepaskan tekanan kekuatan yang seperti itu. Jika binatang itu sampai membawaku ke ujung celah, maka aku pasti akan menjadi mayat!"     

Sembari mendengarkan langkah kaki yang mendekat, maka Zhang Ruochen membalikkan badan dan melihat Lang Xin sedang berjalan ke arahnya.     

Lang Xin menatap tajam ke arah Zhang Ruochen, yang sedang dililit oleh tentakel hitam dan sama sekali tidak sanggup bergerak meski itu hanya satu inci. Lalu, ia mendengus. "Zhang Ruochen, terdapat sebuah jalan untuk menuju ke surga, namun, kau memutuskan untuk menembus kedalaman bumi. Maka, ini adalah saatnya kau pergi ke neraka!"     

Lalu, ia mengeluarkan pedangnya dan mengayunkan itu ke arah leher Zhang Ruochen.     

Kemudian, Zhang Ruochen menggunakan kekuatan distorsi ruang dan mengubah arah gerakan dari pedang tersebut. Maka, pedang hijau itu melewati sisi kanan wajah Zhang Ruochen dan mengenai tentakel hitam.     

"Clash!" pedang itu menancap sedalam tiga inci sehingga pedang tersebut menempel di dalam tentakel.     

Alasan mengapa Pedang Naga Salju milik Zhang Ruochen gagal untuk bisa menghancurkan tentakel itu adalah karena lengan miliknya tidak bisa digerakkan, sehingga ia gagal untuk memaksimalkan kekuatan tubuhnya, dan hanya mampu menggunakan kekuatan dari kelima jari yang tersisa.     

Dan tanpa dorongan kekuatan yang besar, maka tekanan yang dilepaskan tidak akan mampu menghancurkan tempurung.     

Meski demikian, pedang hijau itu tidak hanya memiliki tekanan yang kuat tetapi juga kecepatan yang unggul. Namun, itu hanya sedikit melukai pemilik tentakel tersebut.     

Maka monster yang bersembunyi di antara celah batu itu mengeluarkan teriakan kencang sesaat setelah merasakan kesakitan. Lalu, tembok batu yang kokoh itu menjadi terguncang sehingga celah yang berada di antaranya menjadi semakin lebar.     

"Waaa!"     

Tentakel kedua muncul dari dalam celah dan menyerang Lang Xin dari arah atas. Tekanan kekuatan dari tentakel itu membuatnya terhempas jauh. Untungnya, ia berhasil menggunakan lengannya untuk menangkis serangan tentakel. Sebab, ia menggunakan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas enam bertipe tameng-lengan, dimana tameng tersebut mampu menahan kekuatan besar yang dilepaskan oleh tentakel.     

Sebab jika tidak demikian, maka serangan itu pasti akan menerjang secara brutal sehingga dirinya akan mendapatkan cedera yang serius.     

"Monster jenis apa ini?" Lang Xin menatap ke arah lengannya, dimana darah mulai mengucur dari situ, untuk kemudian menatap ke arah celah dinding batu dengan tatapan terkejut.     

Sebab, dengan kemampuannya saat ini, maka ia adalah lebih kuat dibandingkan para master yang telah berada di Tingkatan Menengah dari Alam Bumi. Namun, ia hanya diserang dengan sebuah tentakel, dimana itu sanggup membuat lengannya terluka. Itu mengindikasikan bahwa monster yang bersembunyi di balik celah tersebut memiliki kekuatan yang mengerikan.     

Lang Xin kehilangan fokusnya hanya untuk satu detik, dan yang terjadi setelahnya adalah tentakel ketiga mulai keluar dari dalam celah. Tentakel tersebut melilit tubuhnya dan menyeretnya ke dalam celah.     

Lalu, Lang Xin segera mengalirkan Tenaga Chi ke dalam tameng-lengan dan mengaktifkan Inskripsi Seri Api.     

Maka, lengannya mulai terbakar. Terdapat sebuah cahaya berwarna merah terpancar dari permukaan tameng tersebut. Sehingga, tentakel itu mulai melonggarkan lilitannya.     

"Slap!"     

Tiba-tiba, tentakel yang lain muncul dan langsung menghantam kepalanya. Darah segar mulai mengucur di seluruh wajahnya. Tulang pipi Lang Xin hancur, mulutnya memuntahkan darah dalam jumlah besar, serta seluruh giginya menjadi rontok.     

Tentakel itu lagi-lagi menghantamnya dan memecahkan tengkorak kepalanya, dimana tengkorak itu akhirnya terlihat, sehingga tulang kepalanya benar-benar dihancurkan dengan keji.     

Lang Xin masih mencoba untuk menyingkirkan tentakel itu dari tubuhnya, namun tiba-tiba, kilauan cahaya yang berada di tamengnya mulai meredup, untuk kemudian berubah menjadi gelap.     

Dan ketika Zhang Ruochen menyaksikan betapa Lang Xin bisa dihancurkan dengan cara keji yang seperti itu, maka ia hanya bisa menghela nafas panjang. Jika ia tidak menemukan suatu cara untuk bisa meloloskan diri dari tentakel tersebut, maka situasi yang akan dialami olehnya bahkan bisa menjadi lebih buruk.     

Dua tentakel itu menyeret mayat Lang Xin dan membawanya ke dalam celah.     

Kemudian, terdengar suara seperti mengunyah "Baji, Baji!" dari dalam celah tersebut.     

Betapa menyedihkannya, kala mendapati seorang master Seni Bela Diri dari Alam Bumi harus menjadi makanan monster di saat-saat seperti ini.     

Zhang Ruochen benar-benar merasa ketakutan. Maka, keringat dingin mulai membanjiri dahinya. Dan Lang Xin telah mati, sehingga ia sangat ketakutan jikalau dirinya akan menjadi makanan selanjutnya dari monster tersebut.     

"Aku mengerti!" sebuah ide tiba-tiba melintas di kepala Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia segera mengaktifkan Tenaga Chi miliknya dan mengalirkan itu ke dalam Jimat Ruang dan Waktu guna membuka ruangan inti.     

"Waaa!"     

Cahaya putih dari Jimat Ruang dan Waktu mulai mengerlip, untuk kemudian menarik Zhang Ruochen masuk ke dalam ruangan inti.     

Di dunia luar Jimat Ruang dan Waktu, tubuh Zhang Ruochen telah menghilang dari cengkeraman tentakel hitam itu, sehingga hanya meninggalkan sebuah Jimat Putih yang tergeletak di tanah.     

Dan ketika Jimat Putih tersebut menyentuh tanah, maka Zhang Ruochen seketika itu juga melompat keluar dari dalam Jimat, lalu mengambilnya, untuk kemudian mulai berlari demi menghindari serangan dari tentakel itu secepat mungkin.     

"Awoo!"     

Monster yang terdapat di dalam celah tersebut mengaum kencang ketika ia menyadari bahwa lelaki tersebut mencoba untuk meloloskan diri. Maka monster itu merentangkan ketiga tentakelnya guna menyerang Zhang Ruochen.     

Semenjak Zhang Ruochen pernah dililit satu kali, maka saat ini dirinya menjadi lebih waspada. Dan sebagaimana tiga tentakel tersebut telah direntangkan, maka Zhang Ruochen seketika itu juga berubah menjadi empat bayangan, dimana ia muncul di empat penjuru yang berbeda. Ia mengacak posisinya sehingga mampu lolos dari serangan tentakel tersebut.     

"Aku akan memotongmu!"     

Zhang Ruochen menghentakkan kakinya di tanah dan melompat tinggi-tinggi. Kemudian, ia mulai mengaktifkan inskripsi yang terdapat di dalam Pedang Naga Salju, untuk kemudian mengayunkan itu ke arah tentakel hitam dengan menggunakan dua tangannya.     

"Pfff!"     

Zhang Ruochen berhasil memotong tentakel hitam yang memiliki panjang dua meter. Sehingga, potongan tentakel itu terjatuh ke tanah.     

Monster tersebut menjadi jeri. Ia mengerang kesakitan, untuk kemudian menarik kembali tiga tentakelnya ke dalam celah.     

"Boom!"     

Tiba-tiba, sebuah suara bergemuruh mulai terdengar dari dalam celah. Terdapat beberapa retakan lagi di dinding batu kanan kiri.     

"Oh Tuhan! Jika dinding batu ini sampai hancur, maka monster itu pasti akan membunuhku!" Zhang Ruochen membalikkan badan untuk melarikan diri seketika itu juga. Tiba-tiba, ia melihat sebuah potongan grafik kulit-binatang yang tergeletak di tanah."     

Itu adalah sebuah grafik kulit-binatang yang terjatuh dari lengan baju Lang Xin.     

Zhang Ruochen mengambil benda tersebut dan berlari menuju tangga batu yang mengarah ke sungai magma agar bisa melarikan diri sejauh mungkin.     

"Boom!"     

Dinding batu yang setinggi 80 meter telah ambruk, dimana itu menciptakan suara-suara yang memekakkan telinga, itu terdengar seperti gunung-gunung telah hancur dan bumi terbelah menjadi dua.     

Seekor monster raksasa keluar dari dinding batu dan mulai berlari ke arah Zhang Ruochen yang meloloskan diri.     

Monster tersebut memiliki tinggi lebih dari tiga puluh meter dengan sekujur tubuh yang diselimuti oleh tempurung yang cukup keras. Monster itu memiliki delapan tentakel, dimana setiap tentakel memiliki panjang 10 meter. Secara mengejutkan, monster tersebut mengejar Zhang Ruochen dengan kecepatan yang cukup tinggi.     

"Binatang buas ini mungkin memang dilahirkan di bawah tanah. Binatang ini setidaknya adalah seekor binatang buas kelas medium level tiga, atau mungkin juga binatang buas kelas superior."     

Menurut pengamatan yang dilakukan oleh Zhang Ruochen, dengan membaca tekanan kekuatan dari monster tersebut, maka setidaknya monster itu telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Bumi, atau bahkan mungkin lebih tinggi lagi.     

"Sayap Angin."     

Sambil berusaha untuk meloloskan diri dari monster, tiba-tiba Zhang Ruochen terpikirkan untuk menggunakan Sayap Angin. Kemudian, ia segera mengalirkan Tenaga Chi ke dalamnya. Lalu, benda yang berupa potongan sayap besi berukuran satu kepal tangan tersebut akhirnya berubah menjadi filamen logam. Filamen itu mulai mengalir dari lengannya dan berkumpul di punggungnya, untuk kemudian berhasil membentuk satu pasang sayap yang indah.     

Dengan Tenaga Chi yang bersirkulasi, maka Zhang Ruochen berlari dengan kecepatan 100 meter per detik seolah-olah ia berubah menjadi lesatan anak panah.     

Monster hitam itu juga sama cepatnya dengan Zhang Ruochen. Sehingga, Monster itu masih mengejar di belakangnya. Ia mengerang sambil terus meludahkan empedu hijau.     

Tiba-tiba, jalan yang terbentang di depan Zhang Ruochen menjadi buntu, itu karena terdapat sebuah bangunan pintu batu kolosal yang tersegel.     

Inskripsi yang terdapat di dalam pintu itu menyala dan bertuliskan: "Magma Purgatory!"     

Inskripsi yang terdapat di pintu itu tampak tidak lengkap, sebagaimana pintu tersebut telah bertahan dari ganasnya zaman.     

"Tidak ada jalan lain!" ekspresi wajah Zhang Ruochen berubah drastis.     

Di sebelah kiri pintu batu itu adalah sebuah aliran sungai magma, sementara di sisi kanan pintu tersebut adalah tembok yang cukup padat.     

Dan Zhang Ruochen hanya terdiam di bawah tulisan inskripsi tersebut, lalu mulai berpikir. "Apakah ini adalah tempat dimana mereka memenjarakan para pembunuh profesional dari Pasar Gelap?"     

Zhang Ruochen menjadi bingung antara harus melepaskan para pembunuh profesional dan menggunakan mereka sebagai tameng untuk melawan monster hitam atau tidak.     

Sialnya, pintu kolosal tersebut telah disegel. Maka, ia tidak bisa membuka pintu itu jikalau tidak mengerti bagaimana cara untuk melepaskan segelnya.     

"Awoo!"     

Monster hitam melihat dari kejauhan bahwa jalan yang diambil oleh Zhang Ruochen mengarah ke pintu yang telah disegel. Kemudian, adrenalin monster hitam itu semakin terpacu sebagaimana ia menjadi lebih gembira, sehingga hal itu menambah kecepatan bergeraknya. Monster itu ingin segera mendapatkan Zhang Ruochen. Setelahnya, monster itu segera mengantisipasi idenya sendiri saat ingin melahap mangsanya bulat-bulat, sebab Zhang Ruochen tidak memiliki jalan lain untuk bisa melarikan diri.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.