Kaisar Dewa

Cahaya Setengah-Biksu



Cahaya Setengah-Biksu

0Jantung Yue Linchong telah ditusuk oleh pedang. Maka, darah tetap mengucur dari dalam dadanya meski dirinya telah menyegel Energi Darah miliknya dengan menggunakan Tenaga Chi. Oleh karena itu, jubah miliknya segera berwarna merah darah.     

"Aku... aku akan memberimu... segalanya... termasuk juga Three Leaf Holy Clover... sebanyak... sebanyak yang kau minta..." Yue Linchong sedang menghadapi rasa sakit yang luar biasa menyiksa, sehingga dirinya terus menekan dadanya dengan menggunakan tangan. Lambat laun, wajahnya menjadi lebih memucat.     

Lu Han mengeluarkan sebuah sapu tangan sutra berwarna putih dan mulai menyeka darah yang terdapat di pedangnya. Lalu, dengan mengeluarkan senyuman sarkastik di wajahnya, ia berkata, "Yue Linchong, kebodohanmu benar-benar menghiburku. Apakah kau pikir bahwa aku akan jatuh cinta padamu? Diantara mereka yang mendambakanku, setidaknya terdapat lima lelaki yang lebih bertalenta sekaligus juga lebih tangguh dibandingkan dengan dirimu."     

"PUFFT!"     

Yue Linchong telah mati dengan mata terbuka sehingga darah miliknya tidak henti-hentinya keluar dari mulut.     

Entah karena ia mati oleh kebencian seseorang atau kehabisan darah, tidak ada yang tahu pasti.     

Lu Han mengambil tas punggungnya, untuk kemudian mengambil semua Three Leaf Holy Clover yang disimpan di dua kantung, dan memindahkan itu di tas miliknya sendiri. Terdapat setidaknya 98 tumbuhan, dimana itu berkilauan seperti mata kucing.     

Hanya dengan mencium aroma dari Three Leaf Holy Clover telah mampu membuat Tenaga Chi yang berada di dalam tubuh wanita itu mulai mengalir cepat. Sebuah senyuman puas terpancar dari wajah cantiknya. "Tingkat pengolahanku pasti akan berkembang pesat sesaat setelah aku berhasil memurnikan semua tumbuhan Three Leaf Holy Clover. Bahkan jika aku dipromosikan menjadi murid inti, maka aku tetap akan menjadi ksatria terkuat."     

Tiba-tiba, terdengar suara dari belakang wanita tersebut.     

"Aku bisa melihat bahwa lelaki itu benar-benar mencintaimu. Tapi mengapa kau membunuhnya?"     

"Siapa itu?"     

Lu Han menjadi sangat terkejut dan segera membalikkan badan, untuk kemudian menyilangkan pedangnya demi mempertahankan diri.     

Zhang Ruochen melangkah ke atas batu merah-darah dan menatap ke arah Lu Han. "Apakah semua wanita memang tidak punya hati, sehingga mereka hanya piawai berpura-pura? Benarkah bahwa mereka bisa membunuh para lelaki yang benar-benar mencintai mereka, namun sama sekali tidak merasa menyesal setelahnya?"     

Lu Han benar-benar mengingatkannya pada Putri Chi Yao.     

Namun Lu Han adalah jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan Putri Chi Yao.     

Kemudian, Lu Han menjadi lebih tenang sesaat setelah menyadari bahwa itu adalah Zhang Ruochen. Sebab menurut pandangannya, sekuat apapun lelaki itu, namun ia masihlah seorang murid baru yang tidak akan pernah bisa memberikannya ancaman apa-apa.     

Oleh karenanya, ia mendengus. "Zhang Ruochen, aku membunuh Yue Linchong adalah bukan urusanmu. Mungkin aku memang tidak bisa menemukan tempat persembunyianmu, tetapi karena kau telah menunjukkan dirimu sendiri, maka kau harus mati!"     

Ia telah menguasai teknik bela diri yang memiliki pengaruh pada kecepatan, sehingga tubuh rampingnya berubah menjadi terlihat blur. Ia berlari menuju Zhang Ruochen guna menusuk dahi milik lelaki tersebut.     

Zhang Ruochen masih berdiri dengan tenang. Lalu, dengan hanya memelintirkan kakinya, maka tubuhnya telah berada lima langkah sehingga dapat dengan mudah menghindari serangan wanita itu.     

Wanita itu menjadi sedikit terkejut. Sebuah kilau bayangan melintas di depan matanya bahkan sebelum sempat dirinya sanggup bereaksi.     

Lelaki itu mengarah padanya dan memberikan sebuah serangan tinju.     

"Naga dan Gajah Kembali ke Bumi!"     

Setelah merasakan tekanan kekuatan yang besar dari serangan tersebut, maka wajah wanita itu berubah drastis. Sebab, ia tidak memiliki waktu yang cukup untuk bisa menghindar. Maka, ia melintangkan pedangnya guna memberikan menangkis serangannya.     

"Boom!"     

Wanita itu terlempar ke belakang sejauh 10 meter, seperti halnya helai daun yang sedang bertemu dengan badai.     

Wanita itu mendarat di tanah dengan kaki-kaki yang melangkah mundur, sehingga itu menciptakan jejak kaki yang dalam di setiap langkahnya.     

Dadanya terluka parah sehingga ia mampu merasakan bahwa beberapa organ dalam miliknya telah terluka karena ledakan kekuatan yang baru saja dikirimkan. Maka, sirkulasi Ruh Darah sekaligus juga Tenaga Chi miliknya mulai tidak beraturan.     

"Bagaimana mungkin dia bisa menjadi lebih kuat hanya dalam kurun waktu satu hari?"     

Ketika wanita tersebut bertarung dengan Zhang Ruochen di hari sebelumnya, ia bahkan mampu untuk bisa mengalahkan lelaki itu. Namun, saat ini dirinya hampir terluka serius hanya dengan satu gerakan yang dilepaskan oleh lelaki itu.     

Di sisi lain, lelaki itu juga benar-benar cepat.     

Karena tidak ingin memberi kesempatan pada wanita itu untuk menjadi pulih, maka Zhang Ruochen segera berlari ke arahnya secepat mungkin. Sambil berlari, ia mengumpulkan seluruh kekuatannya guna kembali menyerang wanita tersebut.     

"Chi Darah Bergabung dengan Jiwa!"     

Seketika itu juga, Lu Han mengaktifkan kekuatan Energi Darah miliknya. Lalu, sebuah Gelombang Darah Kelas-Medium dengan diameter 5m mulai terbentuk di bawah kakinya, dimana sebuah bayangan ilusi dari seekor Burung Darah berkepala-tiga sekaligus juga sebuah Pedang Darah mulai muncul dari balik punggungnya. Kemudian, dua kekuatan tersebut bergabung dan membentuk Ruh Darah dalam bentuk yang unik.     

Lalu, kekuatan dari Lu Han meningkat pesat, untuk kemudian menjadi dua kali lipat lebih besar dibandingkan sebelumnya.     

Kecepatan reaksinya juga meningkat tajam.     

Ia mengendalikan bayangan ilusi dari Burung Darah untuk mengarah ke Zhang Ruochen dan menangkis serangannya.     

"Boom!"     

Zhang Ruochen menghancurkan bayangan ilusi tersebut hanya dengan menggunakan satu serangan tinju, sehingga bayangan itu menjadi hancur berkeping-keping.     

Dan dengan suara benda yang menggesek angin, maka Lu Han baru saja menggunakan sebuah teknik pedang kelas rendah dari Tingkatan Ruh, untuk kemudian mengarahkan serangan itu pada leher Zhang Ruochen.     

Namun, lelaki itu dengan cerdas melangkah mundur guna menghindari serangan yang dikirimkan.     

"Gabungan Darah Chi!"     

Zhang Ruochen juga mengaktifkan kekuatan dari Energi Darah miliknya. Dan dengan suara "boom", sebuah Gelombang Darah berukuran diameter 9m mulai terbentuk dari bawah kakinya, sehingga gelombang tersebut mulai berputar kencang dan secara mengerikan mulai menelan Lu Han.     

"Ini... ini adalah Gelombang Darah Kelas-Suci..."     

Akhirnya, wanita itu mulai menyadari bahwa mengapa Zhang Ruochen bisa setangguh itu, sebab lelaki tersebut menguasai sebuah Gelombang Darah Kelas-Suci. Maka, hanya para ksatria yang bertalenta tinggi, dimana mereka memiliki potensi untuk bisa menjadi seorang Biksu, yang bisa mengeluarkan sebuah Energi Darah mengerikan seperti itu.     

Kemudian, wanita itu benar-benar tertekan oleh karena Gelombang Darah Kelas-Suci. Sebab, ia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk bisa bertahan melawan kekuatan tersebut.     

Dan hanya dengan tiga kali gerakan, Zhang Ruochen kembali mengenai pundak wanita itu.     

"Boom!"     

Pundak wanita tersebut menjadi hancur oleh karena tekanan kekuatan yang dilepaskan, sehingga ia harus memuntahkan darah dari mulut, untuk kemudian terlempar ke belakang dan terjerembab di tanah.     

Pedang yang tadinya berada di genggamannya telah terlepas, sehingga pedang tersebut akhirnya juga tergeletak di tanah.     

Zhang Ruochen melambaikan tangannya di udara sehingga pedang yang tergeletak di tanah itu beralih ke tangannya. Kemudian, ia mengarahkan pedang tersebut ke leher wanita itu, lalu berkata, "Kau adalah jenis wanita yang hanya mengandalkan kecantikan tanpa kebaikan dibaliknya. Maka, jenis sepertimu tidak pantas untuk diberikan ampunan."     

Sambil tergeletak di tanah dengan tatapan mata penuh rasa khawatir, maka Lu Han mulai memohon: "Tolong, jangan bunuh aku. Aku akan melakukan apapun yang kau minta. Aku bisa menjadi wanitamu atau bahkan budakmu, tolong biarkan aku hidup!"     

Sebuah kilau yang keji melintas dari kedua tatapan matanya, sebagaimana ia tiba-tiba mengeluarkan sebuah Mutiara Petir, untuk kemudian melempar itu ke arah Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia meninju tanah dengan satu telapak tangan guna mengirim tubuhnya terbang ke belakang sejauh tiga meter. Lalu, ia melompat dan berdiri, agar bisa sesegera mungkin meloloskan diri.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak khawatir meski dirinya harus berhadapan dengan Mutiara Petir. Maka, ia mulai menggerakkan jemarinya guna membentuk sebuah pola lingkaran dengan menggunakan pedang di tangannya, setelah itu, ia mengangkat Mutiara Petir dan melemparkannya sejauh 100 meter.     

"Boom!"     

Mutiara Petir tersebut meledak di atas Lu Han, dimana itu menciptakan sebuah gelombang percikan petir yang mendorong tubuh wanita itu mundur hingga kembali di depan kaki Zhang Ruochen.     

"PUFFT!"     

Kemudian, ia segera menusukkan pedang miliknya ke dahi wanita itu, dimana itu meninggalkan luka kemerahan. Sebuah tetesan darah merah mulai mengucur dari luka tersebut.     

Tidak ada tanda-tanda kehidupan dari tubuhnya yang sama sekali tidak bergerak. Maka, wanita itu benar-benar telah menjadi mayat.     

Lalu, Zhang Ruochen menggunakan satu gerakan Semburan Pedang guna menembus tulang tengkoraknya.     

Serangan itu telah menghancurkan jiwa Lu Han sehingga hanya meninggalkan sedikit luka.     

Zhang Ruochen menatap ke arah pedang tajam yang berada di tangannya, lalu ia mengangguk pelan. "Sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas lima. Aku akan menyimpannya."     

Kemudian, ia mengambil dua kantung yang berada di punggung Lu Han sesaat setelah meletakkan pedangnya di dalam Cincin Bundar. Di dalam kantung, tidak hanya terdapat 98 tumbuhan Three Leaf Holy Clover, tetapi juga pil-pil serta harta karun milik wanita itu dan Yue Linchong yang telah dibawa oleh mereka saat memasuki Kediaman Rahasia Chikong.     

Zhang Ruochen menyimpan semua itu di dalam Cincin Bundar guna menghitung semuanya nanti.     

Lalu, ia menyimpan semua Three Leaf Holy Clover di dalam kotak permata.     

"Dengan bantuan dari Three Leaf Holy Clover, maka aku memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bisa menembus Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam!"     

Kemudian, ia mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Gunung Kabut-arwah. Lalu, ia melihat bahwa terdapat lebih banyak Three Leaf Holy Clover di tebing yang berada di sisi gunung dibandingkan dengan yang berada di pintu hutan.     

Namun, ia segera menggeleng pelan guna menepis keserakahannya. Lalu, ia berkata pada dirinya sendiri, "Aku tidak seharusnya mempertaruhkan nyawaku hanya demi itu."     

Gunung Kabut-arwah adalah tempat yang sangat berbahaya sampai-sampai para master dari Alam Bumi hanya memiliki kesempatan yang kecil untuk bisa pergi dari tempat ini hidup-hidup.     

Dan Zhang Ruochen juga telah cukup beruntung karena telah mendapatkan jumlah sebanyak itu.     

Maka, ia bermaksud untuk segera pergi sebelum akhirnya ia menyadari bahwa terdapat sesuatu yang baru saja hilang.     

Lalu, ia berhenti dan mengamati sekitar dengan seksama, hanya untuk bisa menemukan di mana tubuh Lu Han, dimana tubuh tersebut telah hilang dan tidak bisa ditemukan.     

Ia mengingat dengan baik bahwa tubuh wanita tersebut adalah kurang dari 10 meter jauhnya. Namun, bagaimana mungkin tubuh itu bisa hilang?     

"Bahkan para master dari Alam Bumi tidak akan pernah sanggup mencuri tubuh itu diam-diam."     

Tiba-tiba, ia merasakan sensasi dingin di belakangnya. Sebuah tangan yang dingin sekaligus beraroma wangi telah mencengkram lehernya sebelum Zhang Ruochen sempat menghindar.     

"Jangan bergerak!"     

Sebuah suara serak terdengar di belakangnya.     

Seseorang yang berada di belakangnya adalah sedingin es, dimana seolah mampu membekukan udara-udara di sekitar sehingga itu mengubah keringat yang mengucur di tengkuk Zhang Ruochen berubah menjadi es. Maka, Zhang Ruochen merasakan bahwa darahnya hampir menjadi beku.     

Ia mencoba sebisa mungkin untuk tetap bersikap tenang. Maka tanpa menoleh ke arah belakang, ia bertanya, "Siapa kau?"     

"Aku? Siapa aku? Siapa... kah... aku?" suara itu terdengar seperti orang yang kebingungan.     

Meskipun terdengar lebih serak, namun suara itu masih cukup familier di telinga Zhang Ruochen. Sebab, sepertinya suara tersebut mirip dengan milik Lu Han.     

Kemudian, tangan yang berada di tenggorokannya tiba-tiba mengendur. Seseorang itu melangkah mundur dan bertanya-tanya, "Siapa aku? Siapa aku..."     

Zhang Ruochen berlari secepat mungkin sesaat setelah orang itu melepasnya. Ia sama sekali tidak menoleh ke arah belakang sampai mencapai jarak 30 meter jauhnya.     

Lu Han adalah orang yang tadi mencengkram lehernya. Untuk lebih jelasnya, itu adalah mayat Lu Han.     

"Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin wanita itu hidup kembali? Ini sungguh mustahil! Aku telah menghancurkan jiwanya dengan menggunakan Semburan Pedang."     

Zhang Ruochen menatap Lu Han yang sedang berdiri di kejauhan. Tiba-tiba, ia menyadari kesalahannya.     

Sebab, terdapat sebuah lingkaran halo berwarna emas di atas kepalanya.     

Lingkaran halo tersebut memancarkan aura Kekuatan Suci. Itu berhasil menciptakan es tebal di sekitarnya sehingga mencapai radius beberapa puluh meter, dimana itu membuat Zhang Ruochen gagal untuk mendekat.     

"Itu adalah Cahaya Setengah-Biksu. Bagaimana mungkin Lu Han mendapatkan itu?" akhirnya ia menyadari sesuatu, dimana itu membuatnya terlihat sangat serius.     

Seorang legenda dari Alam Surga hanya mampu melatih jiwa mereka untuk berubah menjadi Jiwa Bela Diri jikalau mereka menggunakan Tenaga Chi guna melepaskan itu.     

Maka, seorang Setengah-Biksu bisa menggunakan Kekuatan Suci untuk melatih Jiwa Bela Diri mereka dan mengubahnya menjadi Jiwa Biksu.     

Setelah seorang Setengah-Biksu mati, maka Jiwa Biksu miliknya akan hancur dan menghilang. Namun, dalam keadaan spesial tertentu, hanya terdapat sebagian kecil dari Jiwa Suci yang tidak ikut menghilang, sehingga jiwa itu akhirnya berubah menjadi Cahaya Setengah-Biksu, dimana jiwa tersebut kerap menghantui makamnya sendiri.     

"Gunung Kabut-arwah adalah tempat dimana Setengah-Biksu Awan Emas pernah tumbang. Lalu, apakah Jiwa Biksu miliknya telah berubah menjadi Cahaya Setengah-Biksu dan masuk ke dalam tubuh Lu Han?"     

Zhang Ruochen benar-benar menyesal pada dirinya sendiri karena tidak memenggal kepala wanita tersebut. Sebab, jika dia melakukan itu, maka seorang monster yang mengerikan tidak akan pernah hidup, apalagi sampai berdiri di depannya saat ini.     

Sekarang, Lu Han telah menjadi seorang monster setengah-manusia setengah-mayat. Maka, tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.