Kaisar Dewa

Menara Tianyue



Menara Tianyue

0Elang Salju itu terbang menuju menara-menara gunung yang diselimuti oleh pepohonan. Tidak yakin seberapa jauh mereka telah pergi, sebab Zhang Ruochen hanya berdiri di punggung elang, sebelum akhirnya melihat cahaya dari Kota Iblis Bela Diri yang terletak di sebelah danau hijau.     

Kota Iblis Bela Diri dibangun dengan sangat menakjubkan. Beberapa menara pengamat dan menara taktis tampak menonjol dari dinding-dinding kota, dimana itu dibangun dengan sebuah balok batu yang mencapai kedalaman lima meter.     

Saat dinding Pertahanan Array diaktifkan, maka itu akan mampu melindungi Kota Iblis Bela Diri dari berbagai jenis ancaman yang berasal dari binatang buas mengerikan yang hidup di Omen Ridge.     

Saat memasuki Kota Iblis Bela Diri, mereka melihat berbagai macam jenis pakaian ksatria, para ksatria ini datang dari commandery yang berbeda-beda. Para ksatria ini adalah mereka yang melintasi Omen Ridge dari tempat yang jauh karena haus akan rasa petualangan. Mereka semua membawa berbagai macam jenis harta karun yang diperoleh dari petualangan mereka, sehingga mereka ingin menjual itu di Kota Iblis Bela Diri, untuk kemudian menukarnya dengan sumber daya latihan yang mereka butuhkan.     

Terdapat seorang manusia serigala yang berumur 30 tahun, tampak telanjang dada, sehingga dari ujung rambut sampai ujung kakinya terlihat dipenuhi dengan bulu. Ia sedang membawa sebuah kapak-perang raksasa dan menunggangi seekor Naga-singa Perak, seekor binatang buas level dua sedang membuka jalan.     

Di belakang manusia serigala itu terdapat lusinan budak ksatria sedang berbaris dan memiliki tingkatan pengolahan Alam Kuning. Mereka semua sedang mengikuti manusia serigala tersebut dengan sebuah penghormatan tertentu, sambil menatap ke arah setengah-manusia setengah-serigala itu dengan kekaguman.     

Sepasang wanita muda mulai memasuki gerbang kota, mereka benar-benar kembar identik, dan terlihat membawa pedang yang diletakkan di punggung masing-masing. Mereka mengenakan jubah murid-murid dari Perguruan Yuntai, mereka bisa dikenali karena gumpalan-awan yang disulam di bagian kerah baju mereka.     

Mereka berdua membawa dua burung buas warna-warni dan mengajak binatang itu jalan-jalan. Sebagai para murid inti dari Perguruan Yuntai, mereka sepertinya sedang mencari perhatian dari para ksatria lain yang sedang berada di sana.     

Semua orang benar-benar menghormati para murid yang berasal dari Perguruan Yuntai, sehingga mereka mulai memberikan jalan pada dua gadis itu.     

Para pedagang mulai berteriak-teriak dari kedua sisi jalan, mereka mulai mempromosikan barang dagangan masing-masing.     

"Aku memiliki Dosis Spiritual yang baru saja diambil dari Broken Moon Peak! Hanya 500 koin perak per satu biji!"     

"Mari lihat, Heaven Deficient Sword! Sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas empat dengan 15 inskripsi yang diukir di dalam pedang," kata seorang lelaki tua kurus berusia 50 tahun, sambil menatap ke arah Zhang Ruochen lekat-lekat. "Hanya dengan 35.000 koin perak, benda ini bisa menjadi milikmu! Datang kemari dan amati sendiri, pahlawan muda! Jika ini bukan pedang yang cocok untukmu, maka berikan itu pada kekasihmu!" ia mengacungkan pedang warna-putihnya, sambil menatap Zhang Ruochen dengan penuh pengharapan.     

Zhang Ruochen mendengus dan menggelengkan kepalanya. Sambil menarik-narik tali yang terikat di Elang Salju, ia membawa Zi Qian dan Blackie menuju Lapangan Pasar Bela Diri.     

Orang tua itu menghembuskan nafas panjang, nafas kekecewaan, untuk kemudian kembali mulai menjajakan dagangannya.     

"Kakak saudara!"     

"Saudara kesembilan!"     

Zhang Ruochen tiba-tiba mendengar dua orang sedang berteriak di belakangnya.     

Zhang Ruochen membalikkan badan dan menatap sosok Liu Chengfeng serta Zhang Shaochu sedang berlari ke arahnya.     

Mereka juga mendatangi Kota Iblis Bela Diri.     

Ketika Liu Chengfeng dan Zhang Shaochu menatap wajah Zhang Ruochen, mereka berdua menjadi sangat senang sekaligus gembira, sehingga itu mempercepat langkah kakinya.     

"Kakak saudara, aku mengira bahwa kau sedang mengasingkan diri untuk pemurnian guna menembus Alam Bumi! Apa yang sedang kau lakukan di Kota Iblis Bela Diri? Jika aku tidak melihat bahwa saudari senior seperguruan Zi sedang berada di sebelahmu, maka aku tidak akan pernah mempercayai pandangan mataku sendiri!" kata Liu Chengfeng, sambil tertawa.     

Tingkatan pengolahan bela diri milik Liu Chengfeng telah meningkat pesat. Sebab, ia telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam.     

Zhang Shaochu, yang juga telah meningkat dan mencapai Tingkatan Akhir dari Alam Hitam, akhirnya terkekeh, lalu berkata, "Sudah kubilang bahwa itu adalah saudara kesembilanku. Aku tidak mungkin salah mengenali dia!"     

Zhang Ruochen tersenyum. "Mengapa kalian berdua disini?" tanyanya.     

"Aku dan Pangeran Keempat datang kemari untuk membeli beberapa pil dan mengunjungi ayahku." Balas Liu Chengfeng. "Sekali lagi, terima kasih karena telah menyelamatkan nyawa ayahku. Beliau telah memujimu sampai setinggi bulan, lalu kembali lagi bumi. Beliau bahkan mengatakan bahwa aku harus belajar banyak darimu dan menjadikanmu sebagai contoh."     

Ayah Liu Chengfeng, adalah Liu Chuanshen, yang mana dulunya adalah seorang Manager dari Bank Pasar Bela Diri di Yunwu Commandery.     

"Tidak masalah," kata Zhang Ruochen.     

Liu Chengfeng sedikit terkejut. "Kakak saudara, saudari senior seperguruan Zi; apakah kalian akan pergi ke Lapangan Pasar Bela Diri?" tanyanya.     

"Dia." Balas Zhang Ruochen. "Dia ingin mengunjungi Lapangan Pasar Bela Diri dan mendapatkan sebuah tempat di Divisi Hitam. Aku hanya datang menemaninya, dan aku mungkin hanya akan membeli beberapa sumber daya latihan sebagai bekal saat kembali nanti."     

Ekspresi wajah Zhang Shaochu menghianati kekecewaannya. "Saudara kesembilan," katanya, "Jika kau juga ingin mendapatkan tempat di Divisi Hitam, maka aku yakin bahwa dirimu akan menjadi top 200 dengan kemampuan yang kau miliki. Sayang sekali kau tidak akan pergi bertarung!"     

"Dengan kemampuan yang dimiliki kakak saudara, maka dia bisa menjadi top 10 dari Divisi Hitam bahkan tanpa mengeluarkan tetesan keringat," kata Liu Chengfeng berkata dengan terkekeh.     

Liu Chengfeng sebenarnya tidak percaya bahwa Zhang Ruochen bisa menjadi top 10 Divisi Hitam. Ia berkata demikian hanyalah untuk menunjukkan rasa hormatnya.     

Sebab, Zhang Ruochen sekarang ini adalah seorang murid rangking satu di Kampus Barat. Maka, selama Liu Chengfeng berhubungan baik dengannya, maka selama itu pula ia merasa aman sekaligus senang berada di Kampus Barat.     

"Semenjak kakak saudara dan saudari Zi ada di Kota Iblis Bela Diri, mari kita makan di Menara Tianyu!" Liu Chengfeng lalu menambahkan, "Aku yang traktir!"     

Tatapan mata Zhang Shaochu mulai bersinar. "Makanan yang ada di Menara Tianyue sangat mahal!" ia menekankan. "Konon katanya harga satu porsi makanan di sana sanggup membuat seorang ksatria yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi menjadi bangkrut. Sepertinya kau memiliki banyak uang untuk dihabiskan hari ini, saudara Liu."     

"Untuk mentraktir kakak saudara dan saudari Zi makanan adalah sebuah kehormatan dan layak atas setiap koin!" Liu Chengfeng berkata dengan sebuah senyuman.     

Pada umumnya, para ksatria tidak membutuhkan makanan biasa, sebab mereka bisa mengenyangkan tubuh hanya dengan menelan Pil Darah.     

Namun, makanan yang berada di Menara Tianyue adalah jauh dari kata biasa.     

Setiap bahan makanan dijual dengan cukup mahal, sebab itu memberikan banyak keuntungan bagi para ksatria, sehingga hampir mustahil ditemukan di tempat lain. Lebih jauh, suasana di dalam Menara Tianyue cukup indah, sebab di dalamnya terdapat begitu banyak taman, tempat-tempat mewah, juga Paviliun-paviliun terbang.     

Sebagian besar ksatria harus mengosongkan dompetnya jikalau ingin menikmati sebuah hidangan dan sebotol wine di Menara Tianyue.     

Seperti kata Zhang Shaochu, satu piring hidangan di Menara Tianyue cukup mampu untuk membuat seorang ksatria biasa menjadi bangkrut. Oleh karena itu, sebagian besar ksatria yang menikmati makanan di Menara Tianyue adalah para superior Seni Bela Diri atau para jenius yang memiliki latar belakang yang kuat.     

"Menara Tianyue tidak hanya menjadi restoran; tempat itu adalah juga 12 Kekuasaan Kelas-Enam di Omen Ridge. Master Kediaman dari Menara Tianyue pasti adalah figur bertalenta yang sanggup menarik perhatian begitu banyak superior Seni Bela Diri. Sebab, terdapat beberapa legenda dari Alam Surga yang kerja di Menara Tianyue."     

Liu Chengfeng mulai menjelaskan kepada Zhang Ruochen mengenai latar belakang dari Menara Tianyue ketika mereka berjalan ke arah sana.     

"Menakjubkan! Bagaimana mungkin sebuah restoran sederhana bisa menjadi sebuah tempat dengan Kekuasaan Level Enam? Aku penasaran dengan Master Kediaman dari Menara Tianyue akan terlihat seperti apa?"" pikir Zhang Ruochen.     

Untuk bisa diklasifikasikan sebagai Kekuasaan Kelas-Enam dalam Dunia Bela Diri, maka Menara Tianyu berarti memiliki kekuatan yang cukup untuk bisa menghancurkan commandery inferior seperti Yunwu Commandery. Oleh karena itu, tidak diragukan lagi bahwa mereka adalah sebuah asosiasi yang kuat.     

"Hai, pelayan; apakah ada meja yang kosong di atas Paviliun Langit?" tanya Liu Chengfeng.     

Pelayan dari Menara Tianyue tersebut melirik ke arah Liu Chengfeng. Kemudian, ia menyadari bahwa lelaki tersebut sedang mengenakan jubah murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri, lalu ia tersenyum. "Hanya ada satu meja yang kosong," ia berkata dengan terkekeh, "Namun, kau harus membayar 4.000 koin perak untuk bisa makan di Paviliun Langit."     

"Siap!"     

Sejujurnya, ini bukanlah kali pertama bagi Liu Chengfeng makan di Menara Tianyue. Maka, ia segera mengeluarkan Kristal Suci dan memberikan itu pada pelayan tersebut.     

Pelayan itu menerima empat Kristal Suci, kemudian mulai memberikan instruksi kepada salah seorang ksatria yang mengenakan baju besi. "Tolong antarkan beberapa tunggangan dari para pahlawan muda ini ke kandang binatang buas. Pastikan mereka mendapatkan tempat."     

Setelah itu, pelayan tersebut memberikan empat token perak bernomor ke Liu Chengfeng. "Dengan token bernomor ini, maka kalian bisa menggunakan Kapal Terbang Tingkatan Kuning dari Menara Tianyue untuk menuju ke Paviliun Langit."     

Paviliun Langit telah dibangun oleh Menara Tianyue agar para tamu yang datang bisa makan sembari menyaksikan pemandangan langit Kota Iblis Bela Diri. Semenjak tempat itu berada 400 meter di atas permukaan tanah, maka para tamu restoran harus mengendarai sebuah kapal terbang untuk bisa mencapai Paviliun Langit.     

Para tamu restoran mulai masuk ke dalam Kapal Terbang Tingkatan Kuning, semacam kapal udara yang memiliki panjang puluhan meter. Itu adalah Senjata Suci Bela Diri kelas tujuh yang dikendalikan langsung oleh seorang master Seni Bela Diri dari Alam Bumi.     

"Dengan hanya 4.000 koin perak, kita bisa berkumpul bersama dengan seorang master yang berasal dari Alam Bumi. Sungguh beruntung!" kata Zhang Shaochu dengan gembira.     

Zhang Ruochen melangkahkan kakinya masuk ke dalam Kapal Terbang Tingkatan Kuning, kemudian ia menatap ke arah Paviliun Langit yang sedang melayang di angkasa.     

Itu adalah sebuah bangunan tiga lantai yang melayang di udara, dimana di bawahnya mendapat bantuan tenaga dari sebuah formasi taktis raksasa yang memiliki diameter 100m.     

Dari kejauhan, Paviliun Langit tampak seperti diselimuti oleh kabut yang samar-samar. Beberapa crane yang mengelilingi Paviliun terlihat seperti tempat tinggal bagi peri abadi.     

Samar-samar, mereka mendengar suara petikan instrumen gitar dari atas Paviliun Terbang, sebuah musik yang menyejukkan telinga seperti sebuah melodi surga yang sempurna.     

Seseorang pasti akan mengamini kekuatan dan pengaruh yang dimiliki oleh Menara Tianyue. Sebab, Menara Tianyue adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan yang bisa membawa ratusan orang melayang menembus angkasa.     

Kapal Terbang Tingkatan Kuning itu berhenti di samping sebuah tangga batu yang berada di lantai pertama Paviliun Langit.     

Liu Chengfeng, Zhang Ruochen, Zi Qian dan Zhang Shaochu keluar dari kapal terbang tersebut dan mulai berjalan menaiki tangga.     

Seorang gadis muda cantik mengenakan pakaian istana mulai terlihat, wanita itu menyambut mereka saat masuk ke dalam Paviliun. "Saya minta maaf, para pahlawan muda," katanya, sambil membimbing keempat dari mereka menuju ke sebuah meja. "Kami kedatangan banyak tamu di lantai dua dan lantai ketiga. Maka, hanya meja ini yang kosong di lantai satu. Tentu saja, makanan yang berada di tempat ini adalah separuh harga dari mereka yang berada di lantai kedua."     

Segala sesuatunya menjadi cukup jelas bahwa orang-orang dengan derajat yang tinggi telah memenuhi lantai atas, sebab mereka membayar lebih banyak.     

Sementara itu, Zhang Ruochen sepertinya tidak terlalu peduli tentang hal tersebut. Maka, ia segera mengambil sebuah tempat duduk yang berada di dekat jendela dan mulai mengamati di sekeliling, ia menikmati pemandangan yang disajikan oleh Paviliun Langit.     

20 ragam jenis ksatria sedang duduk di lantai pertama, sebagian besar dari mereka adalah para pemuda. Beberapa dari mereka berpakaian mewah, sedangkan beberapa yang lain mengenakan jubah seragam Seni Bela Diri mereka. Setiap orang yang berada di sana terlihat cukup kaya. Mereka semua adalah para senior Seni Bela Diri; tidak seorangpun dari mereka yang memiliki tingkat pengolahan di bawah Alam Hitam.     

Delapan wanita muda sedang mengenakan gaun warna-warni, mereka semua sedang menari di tengah-tengah lantai pertama. Mereka semua memiliki rambut yang indah, tubuh yang langsing, sekaligus juga kulit putih-bersih. Kecantikan mereka adalah seperti benda-benda milik para peri.     

Ketika Liu Chenfeng menyadari bahwa Zhang Ruochen sedang menatap ke arah delapan wanita cantik yang sedang menari, maka ia mulai mendekatkan dirinya. "Mereka semua disebut sebagai 'teman makan' dan mereka semua masih perawan," bisiknya, "mereka secara langsung dipilih oleh para master Seni Bela Diri dari Menara Tianyue dan berasal dari 36 commandery. Setiap hari, Menara Tianyue memilih delapan wanita cantik yang unik dan menawarkan mereka kepada para ksatria sebagai 'teman makan'."     

"Apa yang kau maksud sebagai 'teman makan'?" tanya Zhang Shaochu dengan penasaran.     

"Ha-ha! Sejujurnya, itu berarti bahwa mereka bisa tidur dengan para ksatria!" kata Liu Chengfeng dengan tertawa. "Bagaimana? Merasa tergoda, Yang Mulia?"     

Delapan wanita yang sedang menari itu benar-benar memiliki kecantikan yang luar biasa, sebab mereka dipilih dengan cermat oleh Menara Tianyue sebelum akhirnya dikirim ke Kota Iblis Bela Diri. Secara natural, Zhang Shaochu benar-benar tergoda dengan para wanita tersebut; ia bahkan terlihat hampir meneteskan air liur.     

Liu Chengfeng tahu bahwa dengan memanjakan Zhang Shaochu maka dirinya bisa mendapatkan perhatian dari Zhang Ruochen. "Nanti sore," ia memulai kalimatnya, "Paviliun Langit akan mengadakan lelang untuk 'malam pertama' bagi delapan 'teman makan'. Dan jika kau menawar dengan harga yang cukup, maka mungkin kau bisa membeli salah satu dari mereka. Tentu saja, harga untuk malam pertama mereka benar-benar mahal. Jika kau tidak memiliki setidaknya ratusan ribu koin perak, maka jangan pernah bermimpi untuk bisa mendapatkan salah satu dari mereka."     

Ketika Zhang Shaochu mendengar harga yang dikatakan oleh Liu Chengfeng, sinar di tatapan matanya menjadi gelap dan redup. "Itu terlalu mahal!" katanya.     

Zhang Shaochu tiba-tiba memandang ke arah Zhang Ruochen. "Saudara kesembilan." Ia mulai merajuk. "Kau harus membantu saudara keempatmu. Aku sama sekali tidak memiliki ratu atau selir; bagaimana mungkin kau akan membiarkan diriku menghabiskan sisa hidupku sendirian...?"     

Zhang Ruochen nyaris tidak mendengar perkataan Zhang Shaochu. Sebab, ia sedang menatap kejauhan, ia menyadari bahwa terdapat dua siluet orang yang dikenalnya.     

Di sisi jauh restoran, Lin Chenyu dan Lin Ningshan sedang minum, tertawa, dan saling bercanda dengan beberapa murid asing dari Perguruan Yuntai. Mereka semua tampaknya sedang riuh mendiskusikan peristiwa yang terjadi baru-baru ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.