Kaisar Dewa

Sebuah Bencana yang Tidak Beralasan



Sebuah Bencana yang Tidak Beralasan

0"Saudara junior seperguruan Zhang, sekarang para ksatria di seluruh Kota Iblis Bela Diri telah mengatakan bahwa kau telah mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam. Aku benar-benar mengagumi jenis orang sepertimu, orang yang benar-benar jenius. Sebab, ketika aku berada di Alam Hitam, aku hanya bisa mendapatkan rangking 12 di Divisi Hitam. Maka, itu sangat jauh untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi."     

Chen Xier memiliki sebuah kepribadian yang baik. Wanita itu terlihat sangat menyenangkan dan pandai berbicara, sebab senyumannya tidak pernah menghilang dari raut muka.     

Pupil matanya yang berwarna biru memancarkan sebuah kilau cahaya, sebagaimana itu terlihat seperti sepasang berlian. Lonceng kecil yang diikat di pergelangan kakinya juga menciptakan suara yang melodius ketika wanita itu berjalan.     

Saat berjalan bersisian dengan wanita tersebut akan membuat orang lain merasa bahwa pipi mereka sedang ditiupi oleh angin-angin yang lembut.     

Zhang Ruochen berkata, "Itu hanyalah sebuah rumor. Sebab, untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam adalah bukan sebuah tugas yang mudah."     

Chen Xier mengangguk setuju. Sebab, ia juga tidak percaya bahwa Zhang Ruochen mampu mencapai Tingkatan Tertinggi, namun wanita itu tidak pernah mengungkapkannya.     

Sambil tetap menjaga senyum di wajahnya, wanita itu berkata, "Di Alam Hitam, jika kecepatanmu telah berhasil mengungguli 75 meter per detik, maka namamu pasti akan dicatat dalam sejarah Sekolah Pasar Bela Diri. Dengan menilai bakat alami saudara senior seperguruan Zhang, bahkan jika kau tidak berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam, tapi namamu pasti memiliki kualifikasi yang cukup untuk bisa ditulis dalam sejarah itu, benarkan?"     

Chen Xier mulai terkesan bertele-tele, ia mencoba untuk mencari tahu perihal kecepatan yang mampu dilesatkan Zhang Ruochen saat ini.     

Entah itu adalah jenis Seni Bela Diri yang seperti apa, tetapi bila itu cukup cepat, maka berarti dirinya tidak terkalahkan.     

Tentu saja, terdapat beberapa pengecualian. Namun dalam kasus tertentu, semakin cepat para ksatria tersebut, maka semakin kuat pula kemampuannya.     

Apakah Zhang Ruochen telah berhasil mengungguli kecepatan 75 meter per detik?     

Seorang No.1 jenius dari 36 commandery yang berada di Omen Ridge, Zhang Tiangui, hanya bisa mencapai kecepatan 73 meter per detik dan mendapatkan rangking terbaiknya di Alam Hitam. Maka, dari sudut pandang Chen Xier, Zhang Ruochen bisa dikategorikan sebagai ksatria yang bisa disejajarkan dengan Zhang Tiangui dalam hal talenta. Dan sepertinya, lelaki itu telah mengalahkan kecepatan Zhang Tiangui, dengan mencapai kecepatan 75 meter per detik.     

Zhang Ruochen berpura-pura bahwa dirinya tidak memahami maksud wanita tersebut. Sebab, itu adalah hal yang tidak mungkin untuk mengatakannya pada wanita tersebut, sebab kecepatan maksimalnya telah mencapai 80 meter per detik.     

Jika Chen Xier mengerti perihal ini, maka wanita itu pasti akan ternganga keheranan.     

Lagipula, sepanjang Late Antiquity, hanya ada sembilan orang yang berhasil mencapai kecepatan 80 meter per detik saat mereka berada di Alam Hitam.     

Dan bisa dikatakan bahwa Zhang Ruochen adalah orang kesepuluh yang memiliki kecepatan seperti itu dalam 10.000 tahun terakhir.     

Saat menyadari bahwa Zhang Ruochen tidak menjawabnya, maka Chen Xier bertanya kembali, "Aku benar-benar penasaran tentang satu hal. Sekarang ini, saudara junior seperguruan Zhang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam, lalu mengapa kau tidak segera menembus ke Alam Bumi?"     

Zhang Ruochen berkata, "Mungkin itu bukanlah hal yang baik untuk menembus ke Tingkatan Alam Seni Bela Diri dengan tergesa-gesa. Sebab, aku ingin mengambil jeda sejenak guna memurnikan Tenaga Chi yang berada di dalam tubuh agar pondasiku menjadi lebih solid dari sebelumnya. Setelahnya, baru aku akan menembus ke dalam Alam Bumi."     

"Aku mengerti. Ternyata seperti itu." Chen Xier mengangguk pelan. Kemudian, ia menambahkan dengan sebuah senyuman lebar, sambil mengatakan, "Dengan menilai talenta yang dimiliki oleh saudara junior seperguruan Zhang, kau memang harus terus menguatkan pondasimu agar bisa mencapai Alam Surga sebelum berusia 30 tahun."     

Pada titik tertentu saat percakapan itu berlangsung, mereka berdua akhirnya sampai di Menara Merit.     

Zhang Ruochen menghabiskan tiga tetes Cairan Setengah-Biksu guna ditukarkan dengan 600 poin merit.     

Saat ia berjalan keluar dari Menara Merit, ia menyadari bahwa Chen Xier sedang berdiri di sana dan menunggunya.     

Dan untuk Blackie, entah ia pergi kemana.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak khawatir tentang keadaan Blackie. Sebab, kucing itu cukup cerdas untuk bisa mengungguli seekor binatang buas biasa. Oleh karena itu, ia percaya bahwa kucingnya pasti akan baik-baik saja saat berada di Akademi Internal dari Sekolah Pasar Bela Diri.     

Chen Xier tidak menanyakan berapa banyak poin merit yang Zhang Ruochen peroleh, melainkan, wanita itu berkata, "Saudara junior seperguruan Zhang, seperti yang kau ketahui, setiap kali kau memasuki Ruang Rahasia untuk berlatih, maka kau harus menghabiskan 100 poin. Sementara itu, kau hanya diperkenankan untuk menggunakan ruangan itu selama 15 belas hari. Kemudian, bila Huo Sheng dan Zhao Minggong berani mencoba untuk mengusikmu lagi, maka kau bisa mencari aku. Sebab, aku akan membantumu menendang pantat mereka!"     

"Terima kasih banyak, saudari senior seperguruan Chen!" kata Zhang Ruochen, seraya mengatakan rasa syukurnya.     

Sejujurnya, Zhang Ruochen memang tidak berniat untuk menggoda Chen Xier. Lagipula, mereka berdua adalah dua orang asing yang baru saja bertemu. Selain itu, mereka juga baru saja bertemu dua kali. Sehingga, mereka berdua masih teramat sulit untuk bisa dilabeli dengan kata teman.     

Sambil tersenyum lebar di wajahnya, wanita itu berkata, "Sejak kau adalah saudara iparku, maka kau tidak perlu menjadi sopan seperti itu. Omong-omong, aku punya agenda lain saat ini, maka aku pamit pergi dulu. Mari kita bertemu kembali lain waktu."     

Sambil menatap ke arah sosok anggun Chen Xier yang perlahan-lahan mulai menghilang dari pandangan matanya, sebuah nuansa kelam mulai menyelimuti Zhang Ruochen.     

Pada mulanya, lelaki itu memiliki kesan yang baik pada Chen Xier. Sebab, wanita itu sangat cantik, tapi di waktu yang bersamaan, wanita itu sangat ramah dan mudah didekati. Oleh karena itulah, melalui percakapan-percakapan yang baru saja terjalin di antara mereka, maka ia bisa menemukan bahwa Chen Xier sedang mendekati dirinya dengan sebuah motif tersembunyi.     

Sepertinya wanita tersebut sedang diselimuti oleh sebuah kabut yang cukup tebal, sehingga tidak seorangpun bisa mengerti sifat aslinya.     

"Apakah wanita itu memang mendekatiku karena sebuah tujuan?"     

"Tapi bagaimana mungkin? Dia adalah seorang putri dari Master Pemimpin Sekolah Pasar Bela Diri. Lebih-lebih, tingkat pengolahannya telah mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Bumi. Sungguh tidak mungkin bila wanita itu sengaja mendekati seorang murid asing dengan sebuah tujuan tertentu."     

Lalu, Zhang Ruochen perlahan menggelengkan kepalanya, ia merasa bahwa dirinya terlalu banyak memikirkan sesuatu. Sebab, sebagai seorang yang bisa disebut sebagai putri kesayangan Dewa, maka hanya terdapat sedikit orang yang menarik di mata wanita tersebut. Oleh karenanya, itu adalah sesuatu yang tidak mungkin jikalau wanita itu naksir dengan seorang pangeran yang berasal dari sebuah commandery inferior.     

Itu bukan sesederhana tentang persoalan Huang Yanchen. Sebab, sekarang ini Chen Xier telah mengetahui bahwa lelaki tersebut sedang berselisih dengan Huang Yanchen, maka bagaimana mungkin ia bisa begitu baik lelaki itu? Lagipula, baik Chen Xier dan Huang Yanchen, mereka masih memiliki hubungan keluarga.     

Meski demikian, diantara seluruh wanita yang pernah Zhang Ruochen temui, maka bisa dikatakan bahwa Chen Xier adalah salah satu wanita yang memiliki kepribadian paling baik. Sebab, wanita itu tidak hanya memiliki sebuah latar belakang yang unggul, melainkan juga karena begitu baik dan gemar membantu. Di samping itu, cara wanita itu berbicara adalah sangat fasih dan elegan bila dibandingkan dengan para wanita-wanita terhormat lainnya.     

Sebaliknya, Huang Yanchen sama sekali tidak memiliki kepribadian yang seperti Chen Xier. Sebab, wanita itu benar-benar arogan serta keras kepala, dan bahkan kerap kali meledak-ledak, sehingga gemar melakukan sesuatu tanpa pertimbangan yang matang. Oleh karenanya, siapapun yang berani menentang wanita itu, maka sebenarnya mereka sedang menggali kuburannya sendiri.     

Sementara Zhang Ruochen sedang diam-diam mencoba untuk membandingkan Huang Yanchen dengan Chen Xier, ada tiga murid inti yang mengenakan jubah datang ke arahnya. Salah satu dari mereka adalah Zhao Minggong, seseorang yang bertanggung jawab menjaga gerbang dari Gunung Saint Crossing.     

Sesaat setelah Zhao Minggong melihat Zhang Ruochen, maka seketika itu juga wajahnya mencerminkan sebuah ekspresi yang kejam, seperti seekor elang sedang melihat mangsanya. Kemudian, Ia merentangkan jari dan menunjuk ke arah Zhang Ruochen, lalu berkata, "Kakak saudara Zuo, dia adalah seorang murid asing yang aku ceritakan padamu."     

Seseorang yang berdiri di garis terdepan adalah Zuo Lengxuan. Lalu, ia berjalan ke arah Zhang Ruochen dan berhenti pada jarak 10 langkah dari lelaki itu. Kemudian, tatapan matanya mengandung sebuah aura yang dingin, seraya berkata, "Aku kira itu siapa! Ternyata itu adalah seorang jenius No.1 dari Kampus Barat, Zhang Ruochen, seseorang yang baru saja menjadi pusat perhatian akhir-akhir ini."     

Zhao Minggong merasa sedikit terkejut dan bertanya, "Kakak saudara Zuo, apakah kau mengenalnya?"     

"Bagaimana mungkin aku tidak tahu siapa dia? Dia adalah tunangan Komandan Putri Yanchen!" cibir Zuo Lengxuan sambil berkata dingin.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Zhao Minggong menjadi suram.     

Ia hanya berasumsi bahwa Zhang Ruochen adalah seorang murid asing biasa dari Sekolah Pasar Bela Diri. Maka, ia sama sekali tidak menduga jikalau lelaki tersebut adalah seorang tunangan dari Komandan Putri Yanchen.     

Oh, tidak! Ini akan menjadi hal yang sangat buruk.     

Komandan Putri Yanchen terkenal sebagai seseorang yang sangat kejam. Wanita itu bahkan diberi gelar "Iblis" oleh para murid asing dari Kampus Barat. Maka, jika ia berani menentang wanita itu, bisa dipastikan bahwa dirinya akan menderita saat berada di Sekolah Pasar Bela Diri.     

Selain itu, Komandan Putri Yanchen dan Chen Xier adalah sepupu.     

Oleh karenanya, sepertinya memang tidak ada yang salah jikalau tunangan Komandan Putri Yanchen sedang berjalan beriringan dengan Chen Xier. Lagipula, mereka berdua nantinya juga akan menjadi keluarga di masa depan.     

Semakin dalam Zhao Minggong memikirkan tentang itu, maka semakin ketakutan pula dirinya sendiri. Saat itu, ia ingin segera menampar mukanya keras-keras. Bagaimana mungkin ia bisa bertindak begitu bodoh?     

Meski demikian, Zuo Lengxuan juga merasa sedikit kebingungan. Ia menjadi penasaran mengapa Chen Xier dan Zhang Ruochen berjalan beriringan.     

Sebab, ia berada di Menara Tianyue saat insiden itu terjadi. Oleh karena itu, ia benar-benar tahu hubungan antara Zhang Ruochen dan Komandan Putri Yanchen tidak lagi menjadi harmonis sesaat setelah lelaki itu mencoba untuk menawar teman makan tercantik. Maka, sejak Chen Xier adalah juga sepupu Huang Yanchen, lalu mengapa wanita itu tidak membencinya?     

Maka hanya terdapat satu alasan yang paling masuk akal untuk semua ini. Zhang Ruochen adalah sebermula munculnya masalah.     

"Zhang Ruochen, apa kau mencoba untuk membuat saudari junior seperguruan Chen menjadi terkesan, sesaat setelah hubunganmu dengan Komandan Putri Yanchen mengalami perselisihan? Aku memperingatkanmu, sebaiknya kau segera menjauhi wanita itu." kata Zuo Lengxuan.     

Dari perspektif lelaki tersebut, Komandan Putri Yanchen pasti telah memutuskan tali pertunangannya dengan Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen mencoba untuk mencari perlindungan dari orang lain, yakni mencoba untuk memikat hati Chen Xier.     

Zhang Ruochen berkata, "Lalu apa, bila aku memang dekat dengan saudari senior seperguruan Chen? Itu sama sekali bukan urusanmu! Lebih-lebih, kau ini siapa? Apa kita saling kenal?"     

Zuo Lengxuan menjadi marah setelah mendengar balasan Zhang Ruochen. Ia adalah seorang master Seni Bela Diri yang berada di top rangking 50 dari Sekolah Pasar Bela Diri. Ia juga cukup terkenal di Kota Iblis Bela Diri. Bagaimana mungkin Zhang Ruochen tidak mengenalinya?     

Maka, ia merasa bahwa Zhang Ruochen baru saja merendahkan harga dirinya.     

Namun sebelum Zuo Lengxuan mengambil sebuah tindakan, Yue Qianfan, yang sedang berdiri di belakangnya, memutuskan untuk menghentikannya. Dengan ekspresi tidak setuju di wajahnya, ia berkata, "Zhang Ruochen, kau terlalu arogan! Kakak saudara Zuo adalah sosok yang cukup terkenal di Sekolah Pasar Bela Diri. Dan sebagai seorang murid dari sekolah, bagaimana mungkin kau tidak mengenalinya?"     

"Aku minta maaf. Tapi memang aku tidak pernah mendengar nama kakak saudara Zuo." Zhang Ruochen menolak untuk berlama-lama menghadapi mereka. Maka, ia segera meninggalkan tempat itu dan beranjak menuju ke arah Gunung Saint Crossing.     

Tujuan utamanya datang kemari adalah agar bisa menguasai Bayangan Naga Kerajaan Angin. Sehingga, segala sesuatu yang lain adalah tidak penting bagi dirinya.     

Sebab saat ia berhasil mencapai itu, maka meski jika dirinya bertemu dengan para ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi, ia masih bisa kabur hidup-hidup.     

Sementara itu, jemari-jemari Zuo Lengxuan mulai mengepal dan membentuk sebuah tinju. Jika sampai dirinya merasa tidak mendapatkan mendapatkan reputasi di mata lelaki itu, maka ia pasti akan memberikan Zhang Ruochen sebuah pelajaran.     

Lagipula, ia adalah salah satu ksatria dari top 50 di Sekolah Pasar Bela Diri. Maka, jika sampai berita tentang dirinya telah diacuhkan oleh seorang murid asing itu tersebar luas, bisa dipastikan bahwa itu akan melukai reputasinya. Dan yang paling buruk, ia pasti akan ditolak mentah-mentah oleh Chen Xier.     

Namun, ia tidak berencana untuk menghadapinya seorang diri. Maka, ia membalikkan badan, untuk kemudian bertukar pandang dengan Yue Qianfan.     

Secara natural, Yue Qianfan memahami apa maksudnya. Kemudian, ia mengangguk pelan, sebelum akhirnya berlari dan menghentikan langkah Zhang Ruochen. Lalu, ia tersenyum sinis dan berkata, "Aku dengar bahwa saudara junior seperguruan Zhang adalah seorang jenius yang dilahirkan satu kali dalam beberapa dekade. Bahkan Xun Guihai juga telah kalah di tanganmu. Oleh karenanya, apa kau mau menukar beberapa teknik Seni Bela Diri denganku?"     

Sebelum Zhang Ruochen memberikan respon, Yue Qianfan telah lebih dulu melompat dan mengayunkan tinjunya ke arah perut Zhang Ruochen.     

Tentu saja, ia tidak datang kemari untuk menukar teknik dengan Zhang Ruochen, melainkan ingin memberi lelaki itu pelajaran.     

Tinju miliknya tampak bersinar. Sebuah Tenaga Chi yang kuat mulai melonjak dengan ganas, yang mana itu berputar-putar menjadi gelombang yang mengarah ke Zhang Ruochen.     

"Waaa!"     

Jubah putih milik Zhang Ruochen mulai bergerak sesaat setelah sebuah angin dari serangan itu menuju ke arahnya. Kemudian, tubuhnya terlempar ke belakang seperti halnya sehelai daun yang tertiup oleh angin.     

Zhang Ruochen dengan segera mengendalikan tubuhnya dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi sampai di atas kepala guna mendapatkan keseimbangannya kembali. Ia berhasil mengendalikan tinju angin dari Yue Qianfan dan mengalihkan itu ke tanah.     

"Dia bisa menghindar serangan tinjuku pada jarak yang cukup dekat. Maka, tidak mengherankan jika dia mampu mengalahkan Xun Guihai. Dia benar-benar memiliki kemampuan." Tinju pertama milik Yue Qianfan tidak mengenai lelaki itu, maka ia segera mengirimkan tinju kedua.     

Tinju miliknya adalah sama kerasnya dengan sebuah batu logam. Maka, sebuah suara deru angin mulai menggema ketika tinju itu mulai melayang di udara.     

Tingkat pengolahan milik Yue Qianfan telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Bumi. Maka, Tenaga Chi yang berada di dalam tubuhnya adalah semakin kaya sekaligus murni. Itu mengalir seperti arus air yang berada di sungai raksasa, dan tidak pernah habis.     

Sambil mengamati kekuatannya, maka secara keseluruhan lelaki itu mampu mengimbangi para master yang berada di Tingkatan Fajar dari Alam Bumi. Di samping itu, ia adalah lebih kuat bila dibandingkan dengan Xun Guihai – seseorang yang baru saja menjadi seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri.     

Zhang Ruochen tidak ingin menghadapi serangan Yue Qianfan secara langsung. Maka, ia menggerakkan kakinya ke samping dan berhasil menghindari serangan tinju berkekuatan-penuh milik Yue Qianfan.     

"Kau pikir berapa banyak tinju yang bisa kau hindari? Beraninya kau bertarung dengan seorang ksatria Alam Bumi dengan menggunakan kecepatan! Kau akan segera mati!"     

Yue Qianfan mencibir sementara dirinya menggeliat dan menggunakan kecepatan di dalam tubuhnya. Ia melesat dengan kecepatan penuh, mencoba untuk sampai di tempat Zhang Ruochen dalam sekejap. Di waktu yang bersamaan, ia juga merentangkan kelima jarinya, untuk kemudian berubah menjadi tinju dan mengarahkan itu ke leher Zhang Ruochen.     

Kecepatan maksimal dari Yue Qianfan adalah 85 meter per detik. Jika lawannya adalah para ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi, maka mereka juga bisa dipastikan hancur jika tidak bisa menghindari serangan itu tepat waktu.     

Dan pada saat Yue Qianfan mulai meyakini bahwa serangan tersebut akan berhasil...     

Sosok Zhang Ruochen terbelah dan berubah menjadi sembilan bayangan, yang mana itu menyebar sampai ke sembilan penjuru. Tepat setelah itu, sembilan bayangan mulai mengambil jarak ke belakang, untuk kemudian mulai menyerang Yue Qianfan dari arah yang berbeda-beda.     

Zhang Ruochen juga bukanlah seorang pecundang. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menyerang balik, sesaat setelah memahami bahwa lawannya juga tidak akan pernah mundur.     

Semenjak kau ingin bertarung, maka mari kita lihat tinju siapa yang lebih kuat!     

Saat ini, Chen Xier sedang berdiri di sebuah menara yang tinggi dengan kedua tangan di arah punggungnya. Ia sedang mengamati pertarungan antara Yue Qianfan dan Zhang Ruochen dari kejauhan. Ia berseru dalam keterkejutan sesaat setelah menatap ke arah Zhang Ruochen, yang mana lelaki itu mengeluarkan kecepatan maksimalnya.     

Chen Xier telah mengetahui bahwa Zuo Lengxuan pasti akan datang kemari. Oleh karena itu, ia pamit undur diri lebih dulu karena sebuah tujuan tertentu. Meski demikian, wanita itu tidak pergi terlalu jauh. Sebab, wanita itu sedang berniat mengamati Zhang Ruochen dari sisi yang berbeda. Ia benar-benar ingin tahu apa yang akan dilakukan lelaki tersebut saat menghadapi situasi kritis.     

Dengan demikian, setidaknya wanita itu bisa menemukan sesuatu yang tidak terduga.     

Sementara itu, kecepatan yang dilesatkan oleh Zhang Ruochen sebelumnya, telah berhasil membuat wanita tersebut menjadi keheranan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.