Kaisar Dewa

Congkak



Congkak

0Serene Blue Emissary sedang menatap Red Wish Emissary – seperti ketika ia sedang menatap seorang gadis kecil. Kemudian, ia berkata ,"Mulai sekarang, maka aku yang akan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang terjadi di Mansion God Failing. Kau bisa kembali ke Kota Kaisar Evil!"     

"Mengapa?" tanya Red Wish Emissary dingin.     

Serene Blue Emissary mengambil dua langkah ke arah depan, hingga terdapat gelombang Seni Bela Diri yang kuat sedang memancar keluar dari tubuhnya dan memberikan tekanan pada mereka yang berada di sekitar, hingga para Ksatria Jahat yang berada di sana pun akhirnya terhempas ke belakang.     

Pria itu terus berjalan sampai dirinya tepat berada dihadapan Red Wish Emissary. Setelah itu, ia pun akhirnya berhenti dan berkata, "Ini merupakan perintah master muda. Apa kau sudah tidak lagi patuh terhadap perintah master muda?"     

Itu merupakan perintah Di Yi.     

Seketika itu juga, terdapat perasaan gelisah yang muncul di dalam hati Red Wish Emissary. Apa Di Yi sudah menyadari ambisinya dan hendak bersiap-siap untuk menyingkirkan dirinya?     

Bagaimanapun juga, peperangan yang terjadi di East Region Saint Mansion telah memicu terciptanya serentetan peristiwa besar lainnya.     

Yang paling terkena pengaruh langsung atas terjadinya peperangan tersebut adalah para mata-mata Pasar Gelap yang sebelumnya sudah bersembunyi di Tanah Suci Wilayah Timur, dimana mereka semua sekarang ini sedang dijadikan target oleh istana kekaisaran dan Bank Pasar Bela Diri. Oleh karena itulah, hal tersebut akhirnya memaksa mereka untuk segera mundur ke Tanah Evil Wilayah Timur sesegera mungkin.     

Bahkan, para eselon atas dari Pasar Gelap sudah memutuskan bila para ksatria Pasar Gelap benar-benar sudah kembali ke Tanah Evil Wilayah Timur, maka mereka akan ditampung di 18 county, di Mansion God Failing.     

Cyan Cloud County, yang mana letaknya paling dekat dengan Belantara God Failing, adalah salah satu mansion terdekat di antara banyak Mansion God Failing lainnya, dimana tempat itu mengambil peran yang sangat penting bagi mereka.     

Itu artinya bahwa siapapun yang bisa mengendalikan Cyan Cloud County, maka mereka juga bisa mengendalikan para ksatria Pasar Gelap yang hendak kembali ke Tanah Evil Wilayah Timur.     

Red Wish Emissary sudah menantikan kesempatan ini dengan susah payah. Bahkan, ia adalah orang pertama yang datang ke Cyan Cloud County untuk mengendalikan segala sesuatunya – termasuk organisasi-organisasi di dalamnya. Jadi, bagaimana mungkin ia rela menyerahkan potongan daging yang sebesar itu pada Serene Blue Emissary, apalagi hanya karena satu perintah dari Di Yi?     

Meski demikian, sayap wanita tersebut juga belum bertumbuh sempurna, dan ia sama sekali belum mampu bersaing langsung melawan Di Yi.     

Sementara itu, kalau ia sampai tidak menghormati perintah Di Yi dan tetap tinggal di Cyan Cloud County, maka Di Yi pasti akan cepat-cepat menyingkirkannya guna menghindari terjadinya masalah di kemudian hari.     

Jadi, apa yang bisa wanita itu lakukan?     

Red Wish Emissary harus menyenangkan Serene Blue Emissary dan melakukan yang terbaik untuk mengulur-ulur waktu. Setelah itu, maka ia bisa memikirkan tentang langkah-langkah selanjutnya.     

Ketika malam tiba, maka Red Wish Emissary pun mulai mengumpulkan para prajuritnya untuk mencari sebuah solusi.     

Namun, bagaimana mungkin para Ksatria Jahat ini berani menentang Di Yi?     

Mereka semua memberi saran pada Red Wish Emissary agar tidak menentang Di Yi, sehingga pria tersebut tidak sampai marah. Pada akhirnya, pertemuan itu hanya berhenti pada satu kesimpulan – bahwa wanita tersebut jangan sampai bertindak gegabah. Pada mulanya, wanita itu disuruh untuk bertahan, lalu kembali bertahan, hingga akhirnya tetap bertahan, dan semua itu adalah tentang bertahan dari rasa malu, sambil tetap mematuhi perintah Di Yi.     

Ketika para Ksatria Jahat itu pergi dari sana, maka seketika itu pula Red Wish Emissary bisa melampiaskan amarahnya, dengan cara melempar guci wine. Kala itu, kedua matanya terlihat dingin, sebagaimana ia berkata, "Biasanya, setiap dari mereka selalu bertindak gegabah, dan setiap mereka selalu bertingkah arogan, hingga sampai melebihi perilaku para ksatria lain. Namun, ketika mereka sudah mendengar nama Di Yi, maka seketika itu pula mereka semua langsung berubah menjadi pecundang. Mereka semua benar-benar tidak berguna."     

Yaoyao tampak menimbang-nimbang sesuatu, sebelum akhirnya berkata dengan intonasi yang sedikit ragu, "Semua orang sudah paham dengan metode yang biasa dilakukan oleh Di Yi. Selain itu, Di Yi punya begitu banyak master dan ksatria bertalenta lain di sisinya. Meskipun dia sudah kehilangan Green-robed Emissary, Yellow God Emissary, dan Orange Star Emissary, namun dia masih mempunyai tiga orang Emissary yang lain. Di sisi lain, setiap dari tiga Emissary tersebut punya kemampuan untuk membunuh kita. Maka dari itu, siapa yang akhirnya tidak takut dengan mereka?"     

Red Wish Emissary menatap tajam ke arah Yaoyao, sebagaimana kedua matanya mulai memancarkan aura dingin. "Bahkan kau juga berpikir bila aku harus kembali ke Kota Kaisar Evil sambil menanggung malu? Mematuhi perintah Di Yi tanpa sama sekali berani melawan?"     

"Bang!"     

Jantung Yaoyao seperti langsung melompat, hingga wajahnya pun mulai berwarna putih pucat. Wanita itu cepat-cepat berlutut di atas tanah.     

Setelahnya, ia sama sekali tidak berani bicara apa-apa.     

Yang jelas, wanita itu merasa jikalau pilihan yang paling bijak bagi Red Wish Emissary adalah kembali ke Kota Kaisar Evil. Sebab, bila sekarang ini wanita itu bertarung melawan Di Yi, maka hal itu akan sama seperti sedang melempar telur pada sebuah batu.     

Red Wish Emissary pun menatap ekspresi Yaoyao, dimana hal tersebut malah membuatnya semakin kecewa.     

Saat itu, hatinya sama sekali tidak bisa menahan rasa malu tersebut.     

Ketika ia sudah pergi ke Mansion God Failing, lalu merencanakan perpindahan kekuasaan Pasar Gelap dari Tanah Suci Wilayah Timur, maka sesungguhnya ini semua merupakan satu-satunya kesempatan bagi Red Wish Emissary untuk membentuk aliansinya sendiri dan meningkatkan pengaruhnya.     

Jika ia sampai kehilangan kesempatan ini, lalu bagaimana caranya ia bisa berkompetisi dengan Di Yi di masa depan?     

Red Wish Emissary pun keluar dari aula utama. Kala itu, suasana hatinya benar-benar sedang sangat kompleks. Sebagaimana ia terus saja berjalan maju, maka ia mulai memikirkan langkah-langkah untuk keluar dari permasalahan ini. Tanpa disadari, ia pun sudah melangkahkan kakinya menuju ke istana yang ditempati oleh Zhang Ruochen.     

Kala itu, wanita tersebut berhenti, sambil melirik sejenak, sebelum akhirnya melihat bahwa lilin yang berada di istana itu masih menyala.     

Oleh karena itulah, ia pun segera bergerak ke arah sana.     

"Yang Mulia, apa ada sesuatu penting yang sedang terjadi, hingga Anda sampai datang kemari malam-malam begini?"     

Kala itu, suara Zhang Ruochen menggema dari dalam istana.     

Sambil berjalan di bawah sinar rembulan, maka saat itu Red Wish Emissary tampak seperti hantu-hantu yang biasa muncul di malam hari. Lalu, sebagaimana ia mulai berjalan sampai berada di dekat pohon maple, maka seketika itu pula ia berhenti di sana. Setelah itu, suaranya terdengar seperti orang yang sangat lelah. "Ada beberapa urusan yang hendak kubicarakan denganmu."     

"Swoosh!"     

Pintu kamar Zhang Ruochen pun terbuka, hingga ia akhirnya keluar dari sana dengan mengenakan jubah putih panjang, sambil membawa satu teko teh. Setelah itu, perlahan-lahan ia mulai menutup pintunya dan berjalan ke arah Red Wish Emissary. "Yang Mulia, apa yang hendak Anda bicarakan?"     

Mereka berdua duduk berhadap-hadapan di sebuah meja batu yang berada di taman. Saat itu, situasi yang berada di sekitar sana sangat sepi, hingga membuat tempat tersebut benar-benar hening. Di sekitar mereka, maka di sana hanya terdengar desau angin.     

Beberapa saat kemudian, Red Wish Emissary pun akhirnya mulai menegakkan postur duduknya. Setelah itu, tidak ada lagi ekspresi lelah di wajahnya, hingga ia pun akhirnya kembali bersemangat, seperti seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam lukisan. Kala itu, bibir merahnya – yang seperti kristal – mulai sedikit terbuka, sebelum akhirnya ia berkata lembut, "Master muda sudah mengirim seseorang dan memintaku kembali ke Kota Kaisar Evil. Jadi, mungkin kita akan pergi meninggalkan Cyan Cloud County esok hari."     

Saat itu, Zhang Ruochen mengamati kedua mata Red Wish Emissary dan seperti sedang menemukan sesuatu di sana. "Saya merasa bila ada ketidakpuasan di mata Yang Mulia. Apa Anda benar-benar tidak ingin kembali ke Kota Kaisar Evil?"     

Red Wish Emissary menatap Zhang Ruochen dengan cara yang aneh, sebelum akhirnya berkata, "Ternyata benar, mereka yang sudah menjadi para Master Kekuatan Batin pasti merupakan sosok yang cerdas.     

"Sejujurnya, aku datang ke kota Cyan Cloud County untuk mengumpulkan beberapa ksatria dari Pasar Gelap yang hendak kembali pulang ke Kota Evil Wilayah Timur. Yang jelas, sekarang ini aku benar-benar tidak ingin kembali ke sana, namun perintah dari master muda bukan sesuatu yang bisa begitu saja diabaikan. Apa kau punya ide supaya aku masih bisa bertahan di Cyan Cloud County?"     

Red Wish Emissary hanya ingin mengatakan sesuatu. Sebab, ia tidak benar-benar berpikir bila Zhang Ruochen akan mampu memberinya sebuah solusi. Apalagi, bahkan dirinya sendiri, dengan kecerdasan yang seperti itu, nyatanya masih tidak bisa menemukan solusi apa-apa. Jadi, bagaimana mungkin lelaki tersebut bisa lebih pintar daripada dirinya sendiri?     

Zhang Ruochen merenungi hal itu sejenak, sebelum akhirnya mengangkat teko teh untuk menuangkan isinya ke dalam cangkir Red Wish Emissary. "Sebenarnya itu bukan masalah besar."     

Seketika itu juga, jantung Red Wish Emissary seperti hendak melompat. Di waktu yang bersamaan, kedua mata cantiknya langsung terpaku pada sosok Zhang Ruochen dan ia pun cepat-cepat bertanya, "Kau punya solusi?"     

Lelaki itu dengan gamblang berkata, "Metode yang paling mudah adalah dengan cara membunuh orang yang membawa perintah tersebut, sebelum akhirnya Anda berpura-pura untuk tidak tahu apa-apa. Dengan cara ini, maka Anda tidak perlu lagi mematuhi perintah master muda, sehingga Anda masih bisa tinggal di Cyan Cloud County lebih lama. Bukankah hanya seperti itu?"     

Red Wish Emissary hanya tersenyum kecut, hingga sinar matanya mulai menjadi redup. Di waktu yang bersamaan, ia tidak bisa apa-apa, selain hanya menggelengkan kepalanya.     

Pada mulanya, wanita itu berharap bila Zhang Ruochen benar-benar memiliki trik-trik yang cerdas. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bila lelaki tersebut akan datang dengan ide buruk seperti itu.     

Meski demikian, nyali Zhang Ruochen masih merupakan sesuatu yang patut diapresiasi oleh wanita tersebut. Setidaknya, lelaki ini sama sekali tidak terintimidasi saat mendengar nama Di Yi dan Serene Blue Emissary.     

Kala itu, Red Wish Emissary mengangkat tehnya – dengan cara yang elegan – sebelum akhirnya mulai meneguknya. "Mungkin kau tidak mengerti hal tersebut. Namun, orang yang membawa perintah itu adalah salah satu dari Tujuh Emissary Pembunuh, yakni Serene Blue Emissary. Dia bukanlah orang yang mudah dibunuh."     

Perlu diketahui, tidak heran mengapa akhirnya Red Wish Emissary menjadi murid dari seorang Biksu – sebab ketika ia sedikit bersikap tegas, maka ia berhasil membuat orang lain tunduk di hadapannya; lalu ketika ia sedang bertingkah secara elegan, maka wanita itu terlihat jauh lebih terhormat; kemudian, saat ia sedang menimbang sesuatu, maka ia terlihat jauh lebih cantik daripada seorang putri raja.     

"Tidak sepenuhnya benar."     

Jemari Zhang Ruochen sedikit mengetuk meja tersebut. "Jika Yang Mulia ingin berkompetisi dalam memperebutkan posisi master muda, maka sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk membunuh Serene Blue Emissary. Membunuhnya adalah sama seperti memotong salah satu lengan Di Yi."     

Seketika itu juga, kedua mata Red Wish Emissary pun berubah menjadi dingin. Kemudian, sambil mengangkat salah satu tangan rampingnya tinggi-tinggi, maka seketika itu pula ia mulai menggebrak meja dan berkata dengan intonasi dingin, "Beraninya kau bicara omong kosong seperti itu! Percaya atau tidak, sekarang ini aku bisa langsung membunuhmu!"     

Meski demikian, Zhang Ruochen masih bersikap santai, lalu berkata, "Jika Yang Mulia tidak ingin berkompetisi untuk memperebutkan posisi master muda, lalu mengapa Anda seperti tidak rela saat mendapat perintah untuk kembali ke Kota Kaisar Evil?"     

Red Wish Emissary pun menatap lekat-lekat mata Zhang Ruochen, sebelum akhirnya menyadari ekspresi tenang lelaki tersebut. Setelah itu, ia menarik kembali intensitas pembunuhan di dalam dirinya, sebelum akhirnya tersenyum. "Ternyata kau memang sangat cerdas. Kau benar, aku memang ingin berkompetisi untuk memperebutkan posisi master muda. Meski demikian, metode yang kau utarakan sama sekali tidak akan berguna, apalagi Serene Blue Emissary memiliki kekuatan yang tinggi, dan berada jauh dari levelku."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Saya bisa membantu Yang Mulia."     

"Kau?"     

Red Wish Emissary menggelengkan kepala dan berkata, "Kau memang cukup tangguh, namun tingkat pengolahan Serene Blue Emissary sudah mencapai puncak Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Selain itu, dia memiliki sebuah Senjata Suci dan beberapa kartu andalan lain – dimana semua itu cukup digunakan untuk mengalahkan seorang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

"Meskipun dia bukan seorang Perangai Biksu, namun dia sama sekali tidak lebih lemah daripada seorang Perangi Biksu. Jadi, meskipun semua pertapa di Red Willow Height bekerja sama untuk menyerangnya, namun mereka masih tidak akan sanggup membunuhnya. Di sisi lain, saat kau sedang bertarung melawan Ji Gui dan Luo Shi, maka saat itu kau sudah menggunakan semua kekuatan maksimalmu. Maka dari itu, bagaimana mungkin kau bisa menandinginya?"     

Zhang Ruochen berkata, "Waktu sudah mengubah segalanya."     

Lelaki itu pun langsung melepaskan Kekuatan Batin-nya. Seketika itu juga, Energi Chi dari langit dan bumi yang berada di sekitarnya mulai berguncang hebat, dan membentuk garis-garis petir berwarna ungu. Setelah itu, garis-garis petir tersebut berkumpul di belakangnya dan menciptakan sebuah Bayangan Dewa petir raksasa.     

"Crash! Crash!"     

Bayangan Dewa yang terbentuk dari petir itu terlihat sangat mengerikan, dengan kedua matanya yang memancarkan cahaya. Bayangan Dewa itu sedang membawa sebuah palu petir di tangannya, sementara bayangan itu sendiri berukuran tinggi 10 meter. Selain itu, terdapat dua tanduk yang bertumbuh di kepalanya, yang mana tubuhnya juga memancarkan aura yang sangat mengerikan.     

Saat itu, Red Wish Emissary cepat-cepat bangkit berdiri dan berteriak dengan rasa tidak percaya. "Wrath of Thunder God. Kau sudah berhasil menguasai salah satu dari Seni Magis Level Dua."     

Wrath of Thunder God merupakan salah satu dari Seni Magis Level Dua yang baru saja diberikan oleh wanita tersebut hari ini.     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Red Wish Emissary sedikit berubah, hingga ia pun langsung mengambil satu langkah mundur. Setelah itu, ia segera melepaskan Kekuatan Batin-nya sendiri dan mulai memperlihatkan kuda-kuda bertahan. Wanita itu bertanya sambil merasa waspada, "Sebenarnya siapa dirimu?"     

Red Wish Emissary merupakan seorang Master Kekuatan Batin. Secara natural, wanita itu sangat paham betapa sulitnya mempelajari Seni Magis Level Dua. Maka dari itu, ia sama sekali tidak percaya bila Zhang Ruochen mampu menguasai Wrath of Thunder God hanya dalam kurun waktu setengah hari.     

"Yang Mulia, mengapa Anda begitu gugup? Apa Anda curiga bila saya sudah mempelajari Seni Magis Level Dua sebelumnya?"     

Tidak berselang lama, Zhang Ruochen akhirnya berhasil memenangkan kepercayaan Red Wish Emissary, sambil perlahan-lahan mulai menyimpan kembali Kekuatan Batin-nya. Setelah itu, Bayangan Dewa yang terbentuk dari petir itu berangsur-angsur mulai menghilang, sampai akhirnya musnah sepenuhnya.     

Di waktu yang bersamaan, aura mencekik yang dilepaskan oleh bayangan itu juga menghilang, seiring dengan musnahnya bayangan dewa tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.