Kaisar Dewa

Satu Malam



Satu Malam

0Tentu saja, Red Wish Emissary masih tetap bersikap sedikit waspada, sebelum akhirnya ia mulai bertanya, "Apa kau benar-benar bisa menguasai Seni Magis Level Dua dalam waktu setengah hari?"     

"Mengapa tidak?" jawab Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary pun kembali menyelidik, "Bagaimana kau bisa membuktikannya?"     

Saat itu, Zhang Ruochen terlihat cukup percaya diri. Kemudian, ia berkata, "Beri saya waktu satu malam lagi. Setelah itu, saya pasti akan berhasil menguasai Seni Magis Level Dua yang lainnya."     

Sebelumnya, Red Wish Emissary sudah memberikan dua jenis Seni Magis Level Dua, yakni "Wrath of Thunder God" dan "Lightning of Great Destruction".     

Wrath of Thunder God sendiri bukanlah mantra petir level dua yang langka, sebagaimana mantra itu juga sudah ditulis dalam banyak Codex Kekuatan Batin.     

Sebaliknya, "Lightning of Great Destruction" merupakan jenis mantra yang jauh lebih tangguh. Yang jelas, itu sejenis mantra kelas top dari Seni Magis Level Dua.     

Terpenting lagi, mantra itu sendiri diciptakan oleh seorang Master Kekuatan Batin yang berasal dari Pasar Gelap. Bahkan para Master Kekuatan Batin yang sudah dilatih oleh Pasar Gelap sendiri masih akan kesulitan untuk memahaminya, apalagi saat mereka bukan berasal dari sana.     

Maka dari itu, mantra jenis tersebut merupakan suatu bentuk taruhan yang paling aman, mengingat Zhang Ruochen pasti tidak akan pernah punya kesempatan untuk mempelajari Lightning of Great Destruction di tempat lain.     

Red Wish Emissary pun mulai mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, sambil tersenyum ke arahnya, sementara ia juga mulai kembali duduk di dekat meja batu. Setelah itu, ia berkata, "Jika kau berhasil menguasai Lightning of Great Destruction dalam waktu satu malam, maka aku akan memberimu hadiah, yakni sebuah peralatan metafisika."     

"Kalau begitu, maka sekarang ini saya akan mengasingkan diri untuk pemurnian. Esok pagi, saya akan menunjukkan pada Yang Mulia mantra Lightning of Great Destruction-nya."     

Zhang Ruochen pun bangkit berdiri – dengan percaya diri – di wajahnya, sebelum akhirnya beranjak pergi menuju ke dalam kamarnya sendiri.     

Tentu saja, mustahil bagi Zhang Ruochen untuk bisa menguasai Seni Magis Level Dua hanya dalam waktu satu malam.     

Akan tetapi, ia memiliki "Grafik Kayu Yin Yang". Maka dari itu, satu malam di dunia luar adalah sama seperti beberapa hari di dalam Dunia Lukisan. Yang jelas, benda tersebut menyediakan Zhang Ruochen lebih banyak waktu untuk berlatih.     

Selain itu, Kekuatan Batin-nya sudah mencapai level 44, dimana itu satu level lebih tinggi daripada Red Wish Emissary. Sederhananya, maka Zhang Ruochen hanya membutuhkan waktu yang lebih sedikit untuk menguasai Seni Magis Level Dua.     

Satu malam sudah lebih dari cukup untuk menguasai Lightning of Great Destruction.     

Red Wish Emissary, tentu saja, sama sekali tidak percaya bila Zhang Ruochen sanggup menguasainya hanya dalam kurun waktu satu malam.     

Akan tetapi, bagaimana bila lelaki itu benar-benar berhasil melakukannya?     

Red Wish Emissary pun akhirnya kembali teringat dengan perkataan Zhang Ruochen sebelumnya.     

Jika wanita itu ingin tinggal di Cyan Cloud County lebih lama, maka Serene Blue Emissary harus dibunuh, sehingga ia bisa menyingkirkan salah satu pendukung Di Yi.     

"Apa metode ini bisa berhasil?"     

Red Wish Emissary pun menutup matanya, sebagaimana ia sedang memikirkan semua kemungkinan-kemungkinan lain.     

Sebagaimana misal, bila wanita itu ingin mengalahkan Serene Blue Emissary, maka ia pun membutuhkan begitu banyak bantuan dari kelompok lain.     

Kemudian, setelah ia berhasil membunuh Serene Blue Emissary, maka siapa yang bisa dijadikan sebagai kambing hitam atas pembunuhan tersebut? Sekte Yin Yang? Sekte Sesat?     

Ketiga, apakah ia dan Zhang Shengming mampu membunuh Serene Blue Emissary hanya dengan mengandalkan kekuatan mereka berdua?     

Keempat, setelah mereka berhasil membunuh Serene Blue Emissary, apakah Di Yi akan datang ke Cyan Cloud County atau tidak? Bila sampai pria itu datang, apa wanita tersebut mampu menghadapi lawannya atau belum, berdasarkan pada kekuatannya yang sekarang?     

Bagaimanapun juga, membunuh Serene Blue Emissary merupakan hal yang sangat vital. Maka dari itu, segala sesuatunya harus direncanakan matang-matang. Jika tidak, maka kesalahan kecil akan mengakibatkan resiko yang benar-benar sulit dibayangkan.     

Wanita itu terus memikirkannya sampai malam sudah berganti subuh. Lalu, ketika ia kembali membuka matanya, maka saat itu kedua matanya penuh dengan tatapan tajam, yakni intensitas pembunuhan.     

Red Wish Emissary sudah memutuskan sesuatu di dalam kepalanya. Jadi, tidak peduli apa yang akan terjadi, maka ia masih harus memperjuangkan kesempatan ini. Yang jelas, wanita itu tidak bisa duduk diam, dan hanya menunggu kesialan datang menimpanya.     

Sementara itu, pada saat suara pintu yang terbuka mulai terdengar, maka seketika itu pula Zhang Ruochen mulai keluar dari dalam ruangannya.     

Kemudian, ia melihat Red Wish Emissary sedang duduk di sebelah meja batu, hingga hal tersebut membuatnya tersenyum. "Apa Anda berada di sini sepanjang malam?"     

Red Wish Emissary pun menoleh dan menurunkan tangannya – yang sebelumnya digunakan untuk menopang dagu. Setelah itu, ia tersenyum. "Aku khawatir bila kau akan melarikan diri, jadi aku harus terus mengawasimu."     

"Lucu sekali. Saya sedang berusaha untuk menguasai Lightning of Great Destruction. Bagaimana mungkin saya melarikan diri?" tanya Zhang Ruochen.     

Red Wish Emissary pun mulai mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat – yang mana lelaki tersebut tampak sangat percaya diri. Yang jelas, lelaki itu tidak terlihat seperti sosok yang suka membual, hingga hal itu membuat wanita tersebut menjadi tidak sabar lagi untuk menyaksikan progres latihannya.     

Wanita itu pun berkata, "Baiklah, cepat kemari. Aku ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri apa kau benar-benar sudah menguasainya atau belum."     

Red Wish Emissary bangkit berdiri dan membawa Zhang Ruochen menuju ke dalam aula. Setelah melewati gerbang batu, maka mereka pun mulai menuruni tangga batu yang mengarah ke ruang bawah tanah. Setelah mereka melewati beberapa tembok pertahanan, maka mereka akhirnya tiba di ruang bawah tanah Red Willow Height.     

Dalam ruangan yang gelap gulita tersebut, maka segala sesuatunya menjadi hening dan dingin, hingga hanya langkah kaki Zhang Ruochen dan Red Wish Emissary saja yang bisa didengar.     

Jika mereka melepaskan Kekuatan Batin masing-masing, maka mereka bisa mengendalikan Energi Chi dari langit dan bumi yang berada di sekitar.     

Dalam kegelapan tersebut, saat itu Zhang Ruochen berkata, "Yang Mulia mungkin sedikit ceroboh. Jika saya punya pikiran jahat terhadap Anda dan menyerang Anda di tempat ini, maka Yang Mulia, dengan kekuatan Anda yang sekarang, pasti belum mampu menandingi saya."     

Di sisi lain, Red Wish Emissary hanya bergeming. Setelah beberapa saat, maka ia pun menghentikan langkah kakinya, sambil mengangkat tangan dan melepaskan Tenaga Chi.     

"Swoosh!"     

Karena terpengaruh oleh Tenaga Chi, maka semua Kristal Suci yang berada di dinding mulai aktif dan menyala. Seketika itu juga, seisi ruangan menjadi terang-benderang.     

Di tengah-tengah ruangan tersebut, di sana terdapat altar hitam yang menjulang tinggi. Sementara itu, baik di ujung altar, dasar altar, maupun dinding-dindingnya, maka di sana sudah terdapat begitu banyak inskripsi-inskripsi khusus. Beberapa dari inskripsi tersebut bahkan sampai menembus hingga kedalaman tertentu.     

Red Wish Emissary pun menoleh ke arah Zhang Ruochen dan menatapnya. Setelah itu, ia tersenyum. "Tempat dimana kau berdiri sekarang ini terhubung dengan 147 mantra pertahanan di Red Willow Height. Lalu, hanya dengan memikirkannya, maka semua inskripsi itu akan menjadi aktif. Jadi, bila kau benar-benar ingin menyakitiku, maka aku pasti sudah lebih dulu mengubahmu menjadi butiran debu."     

Meski demikian, ekspresi Zhang Ruochen masih tidak berubah. Saat itu, ia berkata, "Ternyata Yang Mulia membawa saya kemari, tidak lain adalah untuk menguji diri saya."     

"Bukankah itu tak masalah? Malah, ini menunjukkan bila kau layak mendapatkan rasa percayaku."     

Red Wish Emissary mulai memperlihatkan ekspresi provokatif ke arah Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berkata, "Kau mengklaim dirimu sendiri sudah mampu menguasai Lightning of Great Destruction. Sekarang, tunjukkan padaku."     

Zhang Ruochen pun sama sekali tidak perlu bersikap ragu-ragu. Sebaliknya, ia mulai mengangkat tangannya dan langsung melepaskan semua Kekuatan Batin.     

"Lightning of Great Destruction."     

Dengan suara berdentum, maka terdapat puluhan ribu gumpalan petir yang bermunculan, sebelum akhirnya mulai melayang-layang di langit-langit bawah tanah.     

Di waktu yang bersamaan, petir-petir itu pun semakin lama bertumbuh menjadi semakin kuat, hingga terasa semakin intens, yang juga akhirnya berubah menjadi lautan listrik.     

Setelah itu, mantra pertahanan di ruang bawah tanah tersebut menjadi aktif, hingga semua itu mulai menyelimuti kekuatan petir tersebut. Jika tidak, maka seisi Red Willow Height mungkin akan terbakar hingga menjadi debu, apalagi saat kekuatan petir itu sampai keluar ke permukaan tanah.     

Seketika itu juga, Red Wish Emissary tidak mampu lagi menyembunyikan rasa terkejutnya. Sehingga, ia pun mulai membatin, "Dia benar-benar berhasil menguasai Seni Magis Level Dua, yakni Lightning of Great Destruction hanya dalam kurun waktu satu malam! Sungguh jenius!"     

Sebelumnya, ia selalu percaya diri terhadap kemampuannya dalam hal Kekuatan Batin, namun ketika sudah dibandingkan dengan Zhang Ruochen, maka sepertinya ia tertinggal jauh.     

Apalagi, lelaki tersebut merupakan seorang Master Kekuatan Batin dengan seri petir.     

Dari semua jenis Kekuatan Batin, maka seri petir merupakan suatu jenis kekuatan dengan daya rusak yang paling mengerikan.     

Ketika berada di dalam medan pertempuran, maka seorang Master Kekuatan Batin dengan seri petir mampu melepaskan kekuatan – yang bisa menghancurkan satu resimen tentara.     

Benar-benar mengerikan!     

Saat itu, Red Wish Emissary sedang merasa sangat bahagia. Wanita itu merasa sangat beruntung ketika ia akhirnya berhasil bertemu dengan lelaki tersebut dan memenangkan hatinya terlebih dahulu, bahkan sebelum orang lain sempat melakukannya. Sebab, Zhang Ruochen sendiri jauh lebih bernilai daripada 10 orang pertapa di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Diam-diam, Red Wish Emissary mulai menganggap Zhang Ruochen sebagai tangan kanannya sendiri, tidak peduli apapun resikonya.     

Setelah Zhang Ruochen kembali menarik Kekuatan Batin-nya, maka seketika itu pula lautan listrik tersebut berangsur-angsur mulai menghilang.     

PROK! PROK!     

Red Wish Emissary mulai bertepuk tangan dan berteriak kegirangan. "Luar biasa, sungguh luar biasa! Talentamu dalam Kekuatan Batin berhasil mempermalukanku."     

Fakta bila wanita itu sudah mulai memuji kekuatannya, telah menunjukkan bahwa lelaki itu sudah dianggap berbeda oleh wanita tersebut.     

Red Wish Emissary pun akhirnya memberi Zhang Ruochen bola kristal berwarna ungu – yang ukurannya sebesar satu kepalan tangan. Setelah itu, ia mulai berkata, "Peralatan metafisika ini disebut sebagai "Bola Petir." Benda ini bisa membantumu dalam percepatan mengumpulkan Kekuatan Batin, setidaknya tiga kali lipat lebih cepat daripada waktu yang biasanya kau butuhkan untuk melepaskan satu mantra. Selain itu, benda ini bisa meningkatkan kekuatan mantramu hingga menjadi 10 kali lipat lebih besar."     

Zhang Ruochen pun mengambil Bola Petir itu sambil memasang ekspresi terkejut. Setelahnya, ia bertanya, "Bola ini bisa membuat kekuatan mantra saya meningkat 10 kali lipat?"     

Red Wish Emissary tersenyum, "Ya. Tampaknya aku tidak perlu lagi menjelaskan tentang pentingnya sebuah peralatan metafisika kepada seorang Master Kekuatan Batin. Meski demikian, Bola Petir hanyalah sebuah peralatan metafisika kelas top. Yang jelas, peralatan metafisika Setengah-Biksu masih jauh lebih tangguh lagi.     

"Namun, peralatan metafisika Setengah-Biksu bukan hanya mahal, melainkan juga sangat langka, hingga bahkan jauh lebih langka daripada Senjata Suci. Maka dari itu, kau sama sekali tidak bisa membelinya tanpa suatu keberuntungan, meskipun kau punya begitu banyak Kristal Suci."     

Zhang Ruochen berkata, "Bukankah itu terlampau kurang ajar bila saya berharap untuk mendapatkan sebuah peralatan metafisika level Setengah-Biksu? Bagaimanapun juga, Bola Petir ini sendiri sudah cukup mampu meningkatkan kekuatan saya sampai begitu pesat. Bahkan, hanya dengan menggunakan Seni Magis Level Satu, maka saya dapat dengan mudah mengalahkan Ji Gui dan Luo Shi."     

Red Wish Emissary langsung mencibirnya. "Lord Zhang adalah seorang Master Kekuatan Batin yang sudah mencapai level 44. Derajatmu sangat tinggi! Bagaimana mungkin kau membandingkan dirimu dengan mereka?"     

Zhang Ruochen menatap ke arah altar dan formasi taktis yang berada di sekitarnya. Setelah itu, ia berkata, "Faktanya, saya merasa penasaran. Sebab, mantra pertahanan yang berada di dalam Red Willow Height benar-benar mampu digunakan untuk membunuh Serene Blue Emissary. Namun, mengapa Yang Mulia masih ragu-ragu melakukannya?"     

Red Wish Emissary pun berubah menjadi muram. Kemudian, ia berkata, "Serene Blue Emissary memiliki pengaruh yang cukup besar. Jadi, kita tidak bisa membunuhnya di dalam Red Willow Height. Jika kita melakukannya, maka masalah yang serius pasti akan segera mengikuti."     

Saat itu, Zhang Ruochen bisa melihat sendiri jikalau Red Wish Emissary diam-diam sudah mempertimbangkan rencananya. Maka dari itu, ia cepat-cepat menambahkan, "Kita bisa memancingnya ke tempat lain dan memasang perangkap di sana, lalu mulai membunuhnya. Saya percaya bahwa tidak akan sulit bagi kita untuk menyingkirkan Serene Blue Emissary, apalagi dengan menggabungkan ilmu sihir milik Yang Mulia dan kekuatan saya."     

Tentu saja, Zhang Ruochen sedang berusaha untuk menyulut api di situasi yang genting seperti ini.     

Bagaimanapun juga, membunuh Serene Blue Emissary adalah sama seperti memenggal salah satu tangan Di Yi, yang mana itu pasti akan menarik perhatiannya dan membuatnya datang ke Cyan Cloud County.     

Jika Zhang Ruochen sampai harus pergi menuju ke Kota Kaisar Evil dan berhasil membunuh Di Yi, namun ia masih akan kesulitan untuk melarikan diri dari sana.     

Sebaliknya, memancing Di Yi agar pergi ke Cyan Cloud County dan membunuhnya di sini adalah cara yang lebih mudah dan beresiko kecil.     

Kala itu, Red Wish Emissary mulai memutar bola matanya, sebelum akhirnya terlihat berkedip-kedip. Lalu, wanita itu berkata, "Apa kau benar-benar ingin mengambil resiko tersebut bersama denganku agar kita bisa bersama-sama membunuhnya?"     

"Seperti pepatah lama; manusia selalu ingin bertumbuh ke atas, sementara air mengalir ke tempat yang lebih rendah. Siapa yang ingin membungkuk pada orang lain selamanya? Apa yang saya inginkan adalah agar Yang Mulia bisa menjadi master muda di Aula Excellence Pasar Gelap suatu hari nanti, sehingga Anda bisa menjadikan saya sebagai salah satu Emissary-nya." Zhang Ruochen tersenyum.     

Kala itu, Red Wish Emissary sedikit menggeliatkan tubuhnya, sebelum akhirnya memperlihatkan senyuman tipis. "Dari semua orang yang berada di sisiku, hanya kau yang punya keberanian untuk bersikap seperti seorang pria. Aku bisa menjanjikan hal itu padamu, dimana aku pasti akan menjadikanmu sebagai seorang Emissary kalau diriku benar-benar sudah menjadi master muda suatu saat nanti. Meski demikian, membunuh Serene Blue Emissary bukanlah sesuatu yang sepele. Jadi, kita harus membuat suatu rencana."     

Zhang Ruochen pun berkata, "Karena Anda sudah bertindak cukup berani, maka saya akhirnya bisa merasa lega – ternyata saya sudah memilih sosok master yang tepat."     

Setelah itu, Zhang Ruochen dan Red Wish Emissary pun sama-sama mulai membuat rencana pembunuhan di ruang bawah tanah tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.