Kaisar Dewa

Tongkat Kristal Suci



Tongkat Kristal Suci

0"Ch-ch!"     

Jari Petir dan Angin itu terhubung dan membentuk sebuah bola petir yang mengarah pada pundak kiri Luo Shi, hingga berhasil menghancurkan otot-otot di pundaknya.     

Setelah itu, terdapat lubang berdarah pada bagian pundak, leher, dan celah di bawah ketiak, sementara tulang pundaknya yang putih juga sudah terlihat.     

"Sangat... mengerikan."     

Sambil menahan rasa sakitnya, maka Luo Shi pun berencana untuk melarikan diri.     

Bagaimanapun juga, ia sudah bertindak ceroboh dengan meremehkan kekuatan lawan sebelumnya. Sebab, Kekuatan Batin milik Zhang Ruochen sudah mencapai level 44, dan lelaki itu berhasil melukai lawannya hanya dengan menggunakan Seni Magis Level Satu.     

Bila Zhang Ruochen sampai menggunakan Seni Magis Level Satu atau Level Dua, maka musuhnya itu sama sekali tidak akan bisa melarikan diri.     

Karena sudah salah dalam menentukan strategi, maka seketika itu pula Luo Shi sudah kehilangan kesempatan untuk dapat membunuh lawannya hari ini. Yang jelas, ia hanya bisa bergerak mundur untuk mengobati luka-lukanya terlebih dahulu, sebelum akhirnya mengatur rencana pembunuhan lain, tentu setelah ia sembuh dari luka-lukanya.     

Namun, bagaimana mungkin Zhang Ruochen bisa melepaskan Luo Shi dengan begitu mudah?     

Luo Shi sangat terampil dalam menyamarkan Tenaga Chi-nya, sekaligus juga mempunyai kemampuan untuk menghilangkan diri. Maka dari itu, akan teramat sulit bagi Zhang Ruochen untuk dapat menemukan lokasinya, apalagi ketika ia tidak sedang menggunakan Pola Ruang.     

Jika kali ini Zhang Ruochen membiarkan Luo Shi lolos, maka Luo Shi pasti akan menjadi lebih waspada di kemudian hari, sebelum berusaha untuk menyergap dirinya. Bila itu terjadi, maka Zhang Ruochen mungkin juga tidak akan lagi seberuntung hari ini.     

Oleh karena itulah, penting bagi Zhang Ruochen untuk segera menyingkirkan lawannya ketika sedang terluka, sehingga lawannya tersebut tidak akan membuat masalah lagi di kemudian hari.     

Alasan mengapa Luo Shi dianggap sebagai seorang pembunuh kelas top adalah fakta bahwa baik gerakan dan serangannya sama-sama sangat cepat. Maka dari itu, bila ia sudah berniat untuk melarikan diri, maka ia akan menggunakan keterampilan khususnya, yang bahkan seorang master di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon tidak akan bisa mengejarnya.     

Bagaimanapun juga, Luo Shi punya kemampuan untuk lolos dari kejaran seorang pertapa yang sudah mencapai Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen juga tidak akan sanggup mengejarnya bila mengandalkan Rolling Thunder Skill.     

Namun, karena Luo Shi sedang terluka parah, maka ia pun juga tidak bisa menggunakan kamuflase misteriusnya secara optimal. Jadi, Zhang Ruochen pun akhirnya berhasil mendekatinya dengan menggunakan Kekuatan Batin.     

Pada akhirnya, ia terus bergerak sampai akhirnya bertemu dengan sebuah manor di perbatasan Cyan Cloud County. Setelah itu, ia pun berhenti dan mengamati manor tersebut, sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak masuk ke dalam sana dengan tergesa-gesa.     

Kala itu, ia menemukan jejak-jejak darah yang berada di lantai. Kemudian, ia mengangkat wajahnya dan menyaksikan papan horizontal bertuliskan, "Red Willow Height."     

Di sekitar manor tersebut, maka aura yang dipancarkan oleh tempat tersebut terasa mengerikan, selain juga di dalamnya terlihat gelap gulita, hingga benar-benar hening. Bahkan, tidak ada satupun sesuatu yang bisa dilihat.     

Bagaimanapun juga, sebuah manor yang besar selalu memiliki pertahanan yang kuat. Maka dari itu, ia akan menempatkan dirinya sendiri ke dalam bahaya ketika masuk ke dalam sana.     

Masuk?     

Atau tidak?     

Dua kekuatan yang berbeda, satu dingin dan satunya panas, akhirnya mulai menyeruak dari dalam dadanya. Saat itu, kedua kekuatan tersebut seperti lapisan es dan nyala api yang berada di lapisan pakaiannya.     

"Kompas Pemburu Harta Karun sepertinya baru saja mendeteksi sesuatu. Apakah terdapat Batu Suci di dalam manor ini?"     

Zhang Ruochen pun mengeluarkan Kompas Pemburu Harta Karun dan meletakkannya di tangan. Setelah itu, ia melihat aliran Chi berwarna putih dan hitam yang mulai muncul dari kompas tersebut, sebelum akhirnya membentuk sebuah Tai Chi – dengan diameter mencapai 1 meter. Setelah beberapa saat, maka kompas itu mulai terbang dari tangannya dan berputar-putar pelan di udara.     

Reaksi dari Kompas Pemburu Harta Karun itu akhirnya membuat Zhang Ruochen percaya bahwa di dalam sana terdapat Batu Suci – yang mana terletak di bawah tanah manor tersebut.     

"Karena aku sudah berada di sini, maka aku akan memeriksanya, meskipun tempat ini berbahaya."     

Meskipun Zhang Ruochen tahu bahwa mungkin dia bisa saja terperangkap di dalam sana, namun ia masih percaya diri pada kapabilitasnya, hingga ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam.     

Bagaimanapun juga, umat manusia selalu dibekali oleh rasa penasaran yang tinggi.     

Setelah itu, Zhang Ruochen kembali menyimpan Kompas Pemburu Harta Karun di dalam Cincin Ruang-nya dan mulai menuruni tangga batu. Tidak berselang lama, akhirnya ia tiba di sebuah pintu utama, sebelum akhirnya mulai mendorong pintu tersebut..     

Pintu itu perlahan-lahan mulai terbuka, sambil mengeluarkan suara berderit.     

Tidak ada seorangpun yang berada di dalam manor tersebut, yang mana hanya menyisakan ruangan hening dan mencekam.     

Sementara itu, terdapat kabut yang sedang menyelimuti pepohonan, rumah-rumah, permukaan tanah, dan paviliun-paviliun yang berada di sana. Akibatnya, seisi manor tampak seperti sudah ditinggalkan oleh penghuninya sejak lama.     

Zhang Ruochen sengaja menghentikan langkah kakinya sendiri, sebelum akhirnya berkata sambil tersenyum. "Sihir ini sama sekali tidak bisa membodohi Mata Langit-ku. Percuma, itu tidak akan berguna."     

"Seorang Master Kekuatan Batin. Ini sungguh menarik."     

Terdengar suara wanita yang sangat menggoda dan menggema di udara.     

Ternyata, apa yang baru saja dilihat oleh Zhang Ruochen merupakan sebuah ilusi.     

Ketika sihir itu dilepaskan, maka seketika itu pula kabut-kabut tersebut langsung menghilang, hingga seisi manor kembali pada perwujudannya yang semula.     

Yang jelas, di dalam manor tersebut, di sana terang-benderang.     

Di sekitar Zhang Ruochen ada begitu banyak Ksatria Jahat, yang sedang memperlihatkan senyuman keji di wajah mereka masing-masing, sambil tentunya membawa Senjata Suci Bela Diri.     

Ada sekitar dua ratus orang berpakaian hitam yang berada di sekelilingnya. Mereka semua sedang mengenakan armor dan masing-masing membawa busur, beserta dengan anak panahnya. Faktanya, mereka semua sudah menarik busur tersebut dan mengarahkan anak panah mereka ke arah Zhang Ruochen. Jadi, kalau saja mereka sedikit melenturkan jemarinya, maka seketika itu pula mereka akan melepaskan begitu banyak anak panah.     

Bahkan, di sana ada puluhan pertapa yang sudah mencapai Alam Fish-dragon.     

Kombinasi semua kekuatan itu – dimana ada begitu banyak superior yang sedang berkumpul dalam satu manor – setidaknya setara dengan kapabilitas yang dimiliki oleh sebuah Perguruan kelas empat.     

Meski demikian, Zhang Ruochen sama sekali tidak terguncang. Kala itu, ia mulai memindai sekitarnya, sebelum akhirnya memaku pandangan matanya ke arah Luo Shi, yang baru saja hendak melarikan diri.     

Pada saat ini, Luo Shi sedang berdiri di permukaan tanah yang lebih tinggi. Kedua mata pria itu tampak berbinar, dan ia sedang menggenggam pegangan pedangnya untuk membantunya berdiri.     

Ketika melihat kondisi tersebut, maka jelas, pria itu sedang terluka parah karena pertempuran yang sebelumnya. Selain itu, ia pun berhasil dipojokkan oleh Zhang Ruochen, hingga sama sekali tidak punya kesempatan untuk mengobati luka-lukanya sendiri. Akibatnya, luka-luka yang sedang dialaminya pun telah bertambah semakin parah.     

Ada seorang master lain yang sedang berdiri di sebelah Luo Shi.     

Pria ini dikenal sebagai Ji Gui. Pria itu terlihat berusia 30 tahunan, dan ia merupakan seorang murid Setengah-Biksu dari Pasar Gelap.     

Ji Gui sedang mencoba untuk memindai Zhang Ruochen. Kemudian, ia pun mulai tersenyum dingin dan berkata, "Luo Shi, apa ini adalah pria yang melukaimu sampai sebegitu parah, dan akhirnya melarikan diri kemari?"     

Luo Shi pun berkata dingin, "Jangan kau remehkan dia, Ji Gui. Sebab, Kekuatan Batin-nya seperti sudah mencapai level 44."     

"Kekuatan Batin level 44? Bagaimana mungkin?"     

Ekspresi wajah Ji Gui pun berubah menjadi serius, sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak lagi meremehkan Zhang Ruochen.     

Jika ia bisa mencapai Kekuatan Batin level 44 dan menguasai mantra Level Empat, meskipun ia bukanlah seorang Setengah-Biksu, namun ia hanya satu tingkat di bawah Perangai Biksu – yang sedang berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon. Jika demikian, maka siapa yang masih berani meremehkannya?     

Meski demikian, Ji Gui tidak sepenuhnya percaya terhadap kata-kata Luo Shi. Sebab, bila sampai pria bertopeng itu merupakan seorang Master Kekuatan Batin yang sudah mencapai level 44, lalu bagaimana mungkin Luo Shi masih berhasil melarikan diri sampai ke Red Willow Height?     

Ji Gui sedikit membungkuk ke arah Red Wish Emissary, yang sedang duduk di tempat tertinggi, sebelum akhirnya berkata, "Yang Mulia, tolong izinkan saya untuk menguji kemampuannya."     

Red Wish Emissary, yang sedang duduk di tempat tertinggi, sedang membawa sebuah Tongkat Kristal Suci sepanjang dua meter. Bahkan, terdapat Batu Suci berukuran satu kepal tangan yang berada di ujung tongkat kristal tersebut.     

Batu Suci berwarna merah itu memancarkan aliran Chi Suci yang menyelimuti tongkat tersebut, hingga membuatnya penuh dengan misteri.     

Red Wish Emissary sendiri adalah seorang wanita yang sangat menarik. Bagaimana tidak, meskipun ia hanya duduk tenang di atas sana, namun para ksatria jahat yang berada di sekitar juga masih tergoda oleh kecantikannya. Bahkan, mereka semua rela menyerahkan hidupnya hanya demi berada di sisi wanita tersebut.     

Maka dari itu, siapa yang tidak ingin mengesankan sosok wanita cantik seperti itu?     

Terlebih lagi, seorang wanita cantik ini adalah sang Red Wish Emissary.     

Namun, Zhang Ruochen merupakan sebuah pengecualian. Saat itu, ia sedang memaku pandangan matanya ke arah Batu Suci berwarna merah – yang terdapat di ujung tongkat kristal suci – sebelum akhirnya berkata pada dirinya sendiri, "Jika Batu Suci merah di tongkat kristal suci itu dipotong, maka Batu Suci itu bisa dipisah menjadi tiga buah bagian. Mungkin, aura yang berhasil ditemukan oleh Kompas Pemburu Harta Karun adalah berasal dari Batu Suci tersebut."     

Zhang Ruochen bisa menebak dari tampilan tongkat milik Red Wish Emissary, yang mana itu merupakan sebuah Tongkat Metafisika.     

Hanya seorang Master Kekuatan Batin yang bisa menggunakan sebuah Tongkat Metafisika.     

Seorang Master Kekuatan Batin dengan instrumen khas di tangannya, lalu dengan mereka yang sama sekali tidak memegang benda apa-apa, maka itu benar-benar merupakan dua konsep yang sangat berbeda.     

Sebab, seorang Master Kekuatan Batin bisa memanfaatkan instrumen di tangannya agar dapat mengolah pembentukan Kekuatan Batin dengan lebih cepat, selain juga dapat menggunakan mantra-mantra dengan level yang lebih tinggi, atau bahkan bisa meningkatkan kapabilitasnya sebagai seorang Master.     

Dalam hal bakat Seni Bela Diri, maka Red Wish Emissary hanya bisa dikategorikan sebagai seorang ksatria biasa di antara Tujuh Emissary Pembunuh. Namun, Kekuatan Batin milik keenam Emissary itu – bila digabungkan – masih belum sanggup mengalahkan wanita tersebut.     

Yang jelas, ia masih harus berlatih Seni Bela Diri karena seorang pertapa masih membutuhkan Kekuatan Batin level 40 bila ingin melepaskan suatu serangan tertentu. Jadi, dengan Seni Bela Diri, maka ia akan sedikit lebih kuat dibandingkan dengan orang awam.     

Namun, setelah berhasil menembus level 40, maka wanita itu mulai mempelajari Kekuatan Batin dan sihir. Meskipun kadang-kadang ia juga masih berlatih Seni Bela Diri.     

Akan tetapi, sekarang ini, ia sudah mencapai Kekuatan Batin level 42, dan hanya satu langkah lagi sebelum akhirnya mencapai level 43.     

Baru-baru ini, sang Biksu Phantom memberinya sebuah Tongkat Suci level Setengah-Biksu. Maka dari itu, dengan kapabilitasnya yang sekarang, maka wanita itu mungkin sudah mampu menandingi Di Yi.     

Red Wish Emissary hanya mengangkat kakinya pelan. Saat itu, ia pun berkata, "Hati-hati, Ji Gui. Dia bisa melihat ilusiku. Jika Kekuatan Batin-nya tidak mencapai level 44, maka seharusnya dia sudah berada di puncak level 43."     

"Tenang saja, Emissary. Red Willow Height merupakan wilayah kekuasaan kita. Apa yang sanggup dia lakukan, meskipun dia sangat tangguh?" Ji Gui berkata sambil tertawa.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen masih memaku pandangan matanya ke arah tongkat kristal suci yang berada di genggaman Red Wish Emissary, yang mana ekspresi wajahnya terlihat sedang menyiratkan rasa bahagia. Sebab, ia benar-benar ingin memiliki sesuatu seperti Tongkat Metafisika.     

Zhang Ruochen pun mulai membatin, "Jika tongkat kristal suci milik Red Wish Emissary itu dilelang, maka harganya pasti akan mencapai 1 milyar Kristal Suci. Jika aku bisa mendapatkan sebuah tongkat suci yang seperti itu, maka kemampuanku pasti akan meningkat pesat."     

Meski demikian, Zhang Ruochen tidak bermaksud mengambil tongkat kristal suci milik Red Wish Emissary itu secara paksa.     

Apalagi, benda itu sangat berharga. Yang jelas, bila ia sampai melakukan hal tersebut, maka ia bisa menarik perhatian sosok Pelindung Red Wish Emissary.     

Lagipula, Red Wish Emissary sendiri juga sudah memenuhi persyaratan untuk berkompetisi dalam memperebutkan posisi master muda di Aula Excellence Pasar Gelap dan menggantikan Di Yi. Jika demikian, setidaknya sosok Pelindung wanita itu pasti merupakan orang-orang yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu.     

Jika itu hanya termasuk ke dalam masalah-masalah yang sepele, maka Setengah-Biksu tersebut tidak akan ikut campur, meskipun terdapat puluhan Ksatria Jahat yang harus meregang nyawa.     

Akan tetapi, Setengah-Biksu itu pasti akan muncul dari persembunyiannya bila Zhang Ruochen sampai berniat untuk mencuri tongkat kristal suci tersebut.     

Meskipun Zhang Ruochen tidak takut terhadap seorang Setengah-Biksu, namun ia sama sekali tidak ingin mengusiknya, apalagi hanya karena sebuah tongkat kristal suci.     

Ketika Ji Gui menyaksikan kilau cahaya di kedua mata Zhang Ruochen, maka seketika itu pula ia berpikir bila Zhang Ruochen sudah tergoda oleh kecantikan Red Wish Emissary. Maka dari itu, rasa jijik pun mulai menyeruak dari dalam hatinya.     

Seekor katak ingin memakan daging angsa. Bagaimana mungkin dia pantas berdampingan dengan Yang Mulia, Red Wish Emissary?     

Ji Gui pun mulai menuruni tangga dan berjalan mendekati Zhang Ruochen. Setelah itu, ia mulai mengeram, "Beraninya kau datang kemari untuk mengejar seorang pria dari Pasar Gelap."     

"Dia ingin membunuhku. Mengapa aku tidak boleh membalasnya?"     

"Tindakan pembunuhan dan membunuh memang sudah cocok bagi kami, Pasar Gelap. Sebaliknya, kau harus menimbang dirimu sendiri sebelum berani berpikir untuk membunuh seseorang dari Pasar Gelap. Buka topengmu dan biarkan aku melihat siapa sebenarnya dirimu."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kau tidak pantas melihat siapa diriku."     

"Hmph! Dasar pria arogan!"     

JI Gui pun menjadi sangat marah dan langsung mengepalkan kedua tangannya. Apalagi, ia merupakan seorang murid Setengah-Biksu, dan sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon. Bahkan, orang-orang dari Aula Excellence Pasar Gelap pun tidak ada yang berani berkata seperti itu ketika berada di hadapannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.