Kaisar Dewa

Pembunuh Nomor Empat



Pembunuh Nomor Empat

0"Kompas Pemburu Harta Karun... sepertinya ini benda yang berharga..."     

Zhang Ruochen pun mengangguk puas, sebelum akhirnya melepaskan Lin Yue.     

Dengan Kompas Pemburu Harta Karun, maka Zhang Ruochen bisa langsung mencari Batu Suci tanpa harus kembali ke Cyan Cloud County untuk bertransaksi dengan Duanmu Ya. Selain itu, ia juga tidak perlu khawatir bila identitas aslinya akan dibongkar oleh Mu Lingxi.     

Taoist tua berjubah cyan sedang menatap Lin Yue dengan cara yang dingin. Sebab, ia tidak pernah membayangkan bila Lin Yue akan memberikan harta karun tersebut dengan begitu mudah. Apa seorang Ksatria Jahat ini sudah benar-benar berhasil mengintimidasinya?     

Zhang Ruochen berjalan ke arah Taoist tua berjubah cyan dan mulai menekan kepala sang Taoist tua tersebut dengan tangan petirnya – bermaksud untuk melindungi dirinya sendiri dari serangan yang akan dilancarkan tiba-tiba.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mulai meraba-raba tubuh Taoist tua berjubah cyan dan menemukan sebuah kompas yang terbuat dari besi hitam.     

"Ini dia!"     

Zhang Ruochen mengambil kompas itu dari jubah sang tetua. Setelah itu, samar-samar ia bisa merasakan aliran Chi – dua sifat – yang keluar dari benda tersebut, yang mana membuat telapak tangannya terasa dingin, sekaligus juga terbakar.     

"Sebuah bejana yang dipahat dan dimurnikan dengan menggunakan Batu Xuan Yin Yang, ini benar-benar menakjubkan."     

Zhang Ruochen mengenggam Kompas Pemburu Harta Karun itu di tangannya, dan hendak bertanya pada sang Taoist tua berjubah cyan terkait dengan bagaimana cara menggunakannya.     

Namun, tiba-tiba ia merasa dadanya sesak, dengan rambut di sekujur tubuhnya yang mulai terangkat naik. Setelah itu, ia bisa merasakan sensasi dingin dari bawah kakinya, yang mulai menjalar melewati punggung, sebelum akhirnya bergerak menuju ke atas kepala.     

Di waktu yang bersamaan, otot-otot di sekujur tubuh Zhang Ruochen mulai mengejang, hingga semuanya menjadi kaku. Ia masih berdiri di sana, dan sama sekali tidak berani bergerak meski hanya satu inci.     

Intensitas pembunuhan.     

Intensitas pembunuhan yang mengerikan.     

Zhang Ruochen sangat yakin bila ada seorang pembunuh para jarak 33 meter darinya atau bahkan lebih dekat lagi.     

"Keterampilan penyamaran Chi-nya sangat tangguh hingga orang ini sampai sanggup mendekatiku, bahkan aku benar-benar gagal merasakannya. Siapa dia sebenarnya?" pikir Zhang Ruochen, sambil merasa waspada. Meski demikian, saat itu punggungnya sudah banjir oleh keringat.     

Sekte Blood Cloud adalah satu-satunya musuhnya di Tanah Evil Wilayah Timur.     

Jadi, sosok yang hendak menyergapnya itu pasti merupakan seorang pembunuh top dari Sekte Blood Cloud.     

Namun, murid-murid dari Sekte Yin Yang, sama sekali tidak menyadari kehadiran seorang pembunuh di sekitar sana. Maka dari itu, mereka pun terkejut saat menyaksikan Zhang Ruochen hanya berdiri mematung, dan sama sekali tidak berani bergerak.     

"Apa yang terjadi padanya?"     

Zhang Ruochen masih berdiri tegak karena – meskipun ia sudah bisa merasakan intensitas pembunuhan di sekitarnya – namun ia masih belum bisa menemukan lokasi pasti dari sang pembunuh tersebut. Maka dari itu, bila ia sampai bertindak gegabah, maka lawannya akan mendapatkan posisi yang lebih unggul, hingga akhirnya menggunakan kesempatan tersebut untuk membunuhnya. Oleh karena itulah, adalah hal yang bijak saat ia membiarkan sang lawan untuk menyerangnya terlebih dahulu.     

Ketika lawannya melancarkan gerakan, maka seketika itu pula ia pasti bisa menemukan posisi lawannya.     

Sebaliknya, pembunuh yang sedang menunggu tersebut juga seperti sudah menyadari bila Zhang Ruochen dapat merasakan kehadirannya. Maka dari itu, ia sudah tidak ingin menunggu terlalu lama, dan mulai menghunuskan pedangnya ke arah punggung Zhang Ruochen.     

"Swoosh!"     

Terdapat lingkaran seperti riak-riak air yang muncul di udara, dan mengarah menuju Zhang Ruochen.     

Setelah itu, terdapat kilauan pedang – yang selebar tiga jari – sedang melesat di balik riak-riak Tenaga Chi tersebut dan hendak menusuk jubah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen pun langsung berubah menjadi seperti sambaran petir, dengan menggunakan Rolling Thunder Skil, lalu bergerak tiga langkah ke sisi samping, sebelum akhirnya berhasil menghindari serangan pedang yang dilepaskan oleh sang pembunuh tersebut.     

Dengan suara membelah udara, maka seketika itu pula pedang Chi tersebut akhirnya berhasil merobek jubah bagian luarnya. "Nyaris sekali!"     

Bila Zhang Ruochen bergerak satu detik lebih lambat, maka ia pasti sudah mendapatkan luka berdarah di tubuhnya.     

"Jari Petir dan Angin."     

Zhang Ruochen segera mundur dan mulai membolisasi Kekuatan Batin-nya. Kala itu, ia menudingkan jarinya ke arah pembunuh berarmor gelap yang sudah keluar dari tempat persembunyiannya.     

Kecepatan yang dilepaskan oleh pembunuh itu sangat mengejutkan. Sebab, setelah ia menyadari bila serangannya gagal, maka seketika itu pula ia kembali melompat tanpa ragu-ragu, sebelum akhirnya menghilang di udara, seakan-akan ia baru saja melompat ke arah dimensi ruang yang lain.     

Akibatnya, Jari Petir dan Angin yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen, yang sudah berubah menjadi ledakan cahaya, ternyata gagal mengenai sang pembunuh. Sehingga, pembunuh itu pun berhasil menghindar tanpa terluka sama sekali.     

Kali ini, lawannya adalah seorang pembunuh kelas top yang sudah membunuh orang dengan jumlah yang tak terhingga. Selain itu, tingkat pengolahannya juga sangat tinggi. Jadi, meskipun Zhang Ruochen melepaskan serangannya dengan sangat cepat, namun ia masih gagal mengenai lawannya.     

"Dia sangat terampil dalam menyamarkan Chi-nya, bahkan aku sama sekali tidak bisa mendeteksinya, meski sudah menggunakan Kekuatan Batin."     

Zhang Ruochen sekali lagi menghentikan langkahnya dan tidak lagi menyerang. Setelah itu, diam-diam ia menggunakan Kekuatan Batin untuk bertahan.     

Setelah itu, terdengar suara yang menggema di udara. "Sensitivitas Yang Mulai terhadap apa-apa di sekitarnya merupakan keterampilan terbaik di antara orang-orang yang pernah saya temui. Ternyata Anda memang punya kapabilitas yang sangat besar. Maka dari itu, kematian Fang Jie dan Cao Ying di tangan Anda adalah karena kekuatan yang tak berimbang."     

Suara itu beresonansi dimana-mana.     

Oleh karena itulah, mustahil baginya untuk bisa menemukan dari mana asalnya. Suara itu terdengar seperti 10 orang sedang bicara sekaligus, dan dari lokasi yang berbeda-beda di sekitarnya.     

Zhang Ruochen pun memasang ekspresi waspada di wajahnya. "Tingkat pengolahanmu pastinya tidak rendah. Yang Jelas, kau pasti merupakan sosok di antara top 5 pembunuh di Sekte Blood Cloud."     

"Anda benar, saya memang berasal dari Sekte Blood Cloud. Dengarkan baik-baik. Orang yang hendak membunuh Anda adalah Luo Shi, jadi Anda akan tahu siapa pelakunya saat Anda pergi ke neraka nantinya"     

Suara itu kembali terdengar di udara.     

Lin Yue, yang sedang berlutut di sekitar sana, mulai terkesiap. "Luo Shi, sang pembunuh No. 4 di Sekte Blood Cloud."     

Murid-murid dari Sekte Yin Yang pun kembali tercengang, sekaligus juga sedang merasakan teror yang semakin intim di hati masing-masing.     

Luo Shi sudah menjadi sosok pembunuh terkenal selama 10 tahun terakhir. Pria itu adalah salah satu dari para pembunuh yang paling berbakat di Wilayah Timur.     

Nama "Luo Shi" seperti sudah menjadi sosok iblis itu sendiri di hati para murid generasi muda.     

Ketika akhirnya bertemu langsung dengan sang iblis legendaris tersebut, maka para murid muda yang sudah lama berada di Sekte Yin Yang pun akhirnya hanya bisa merasa ketakutan.     

"Pria bertopeng itu adalah seorang master yang membunuh Fang Jie dan Cao Ying. Apa kita sedang menggali kuburan kita sendiri saat hendak mencuri Batu Suci itu darinya?"     

"Sial! Di sini kita sedang mencari pengalaman, namun kita akhirnya bertemu dengan dua iblis besar dari Sekte Sesat."     

Bahkan Taoist tua berjubah cyan pun juga merasa terkejut. Sebab, ia sama sekali tidak pernah membayangkan bila dirinya akan bertemu dengan para maniak pembunuh. Baru kali ini, akhirnya ia mulai menyesali perbuatannya tersebut.     

Akan tetapi, apa gunanya rasa sesal itu?     

Sebab, ketika dua orang iblis ini sudah mulai bertarung, maka seketika itu pula area dalam radius 10 mil pasti akan menjadi medan pertempuran mereka. Yang jelas, para penonton yang berada dalam radius tersebut pasti akan meregang nyawa, karena terpapar oleh ledakan kekuatan yang dilepaskan dua orang tersebut.     

Semua murid dari Sekte Yin Yang pun akhirnya merasa panik. Namun, sebaliknya, Zhang Ruochen, sama sekali tidak merasa tertekan. Bahkan saat itu, ia terlihat tenang dan santai.     

"Sepertinya aku harus menggunakan Pola Ruang untuk menemukan lokasi pastinya."     

Zhang Ruochen memutuskan untuk berhenti menunggu dan ingin melancarkan sebuah serangan. Maka dari itu, perlahan-lahan ia melepaskan Pola Ruang dan mulai mencari jejak, sekaligus juga menemukan lokasi Luo Shi.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen bisa merasakan fluktuasi aura pada jarak tujuh kaki di sebelah kirinya.     

Ketika Pola Ruang itu berhasil melingkupi Luo Shi, maka seketika itu pula terdapat sosok berbentuk manusia yang mulai muncul di benaknya. Namun, mustahil baginya untuk bisa merasakan hal yang seperti ini ketika ia hanya mengandalkan Kekuatan Batin-nya.     

"Dia telah membuktikan dirinya sendiri sebagai seorang pembunuh top, sebab dia sanggup membuat tubuhnya hilang, hingga benar-benar sulit dideteksi. Bahkan seorang superior yang berada di Perubahan Kesembilan dari Alam Fish-dragon – bila ceroboh – masih akan terbunuh olehnya."     

Zhang Ruochen pun beraksi tanpa ragu pada saat ia telah berhasil menemukan lokasi pasti Luo Shi.     

"Sembilan Kali-lipat Pisau Petir."     

Tanpa tedeng aling-aling, maka Zhang Ruochen langsung membalikkan tubuh dan mengarahkan tangannya menuju Luo Shi.     

"Crash! Crash!"     

Energi Chi dari langit dan bumi mulai terhubung dan membentuk garis-garis pisau petir yang memanjang sampai 10 meter. Setelah itu, pisau demi pisau akhirnya mulai menghujani tubuh Luo Shi.     

"Bagaimana mungkin..."     

Luo Shi sama sekali tidak pernah menyangka bila Zhang Ruochen akhirnya sanggup menemukan lokasi pastinya.     

Dengan suara "swoosh", maka seketika itu pula pisau petir tersebut akhirnya mengenai Luo Shi dan berhasil menghempaskannya ke udara.     

Untungnya, saat itu ia sedang membawa sebuah jimat harta karun yang bisa meredam serangan tersebut. Jika tidak, maka ia sudah pasti terluka parah karena serangan pertama yang dilepaskan oleh pisau petir tersebut.     

Selain fakta bahwa jimat harta karunnya bisa digunakan untuk meredam serangan tersebut, namun serangan Zhang Ruochen masih mengandung kekuatan yang biasanya dilepaskan oleh seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, semenjak Luo Shi sudah bersikap lengah, maka seketika itu pula darah Chi dan Tenaga Chi di dalam Jalur Aliran Chi-nya mulai berturbulensi, hingga ia kesulitan untuk menstabilkannya.     

Pada mulanya, ia merupakan sosok yang harusnya menyergap dan membunuh Zhang Ruochen. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bila akhirnya dirinya sendiri yang harus merasa terkejut, hingga sampai dipojokkan oleh Zhang Ruochen.     

Yang jelas, hal itu benar-benar mempermalukan kredibilitasnya sebagai seorang pembunuh kelas top.     

Luo Shi sedang menggunakan keterampilan olah raganya untuk menstabilkan diri, namun, Zhang Ruochen sama sekali tidak akan pernah membiarkan lawannya melakukan hal tersebut. Oleh karena itulah, dengan sebuah "swish", maka terdapat dua garis pedang petir yang mulai muncul di sisi kanannya.     

Setelah itu, kekuatan bertahan yang terkandung di dalam jimat harta karun akhirnya menghilang sepenuhnya, hingga Luo Shi tidak berani menggunakan tubuhnya sendiri untuk menghadapi pisau petir tersebut. Maka dari itu, ia berusaha untuk mengalirkan Tenaga Chi ke dalam tangannya, yang mana masing-masing sedang digunakan untuk menggenggam sebuah pedang, sebelum akhirnya berhasil mengumpulkan kekuatan, lalu mulai menyerang ke arah depan.     

"Boom!"     

"Boom!"     

...     

Saat itu, terdapat serentetan pisau petir yang terjatuh ke arah Luo Shi berturut-turut. Sementara itu, kekuatannya bertambah semakin besar dalam setiap serangan, hingga berhasil memaksanya untuk bergerak mundur.     

Ia pun berusaha untuk menangkis Sembilan Kali-lipat Pisau Petir yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen dengan menggunakan tangannya, namun tidak lama kemudian, ia menemukan bila tangannya menjadi mati rasa, lalu tersungkur ke sisi samping.     

Luo Shi harus menelan rasa malu tersebut karena dikalahkan dengan cara yang menyedihkan, dimana itu juga merupakan pengalaman pertama kali saat harus dikalahkan dengan cara demikian, dalam sejarahnya menjadi seorang pembunuh kelas top dalam puluhan tahun terakhir.     

Sembilan Kali-lipat Pisau Petir sendiri masuk ke dalam mantra kelas top dalam Seni Magis Level Satu.     

Meski demikian, Luo Shi adalah orang pertama yang sanggup bertahan dari sembilan pisau petir itu semenjak Zhang Ruochen berhasil menguasai mantra magis tersebut. Jadi, hal itu menunjukkan bahwa pria tersebut bukanlah seorang pembunuh biasa – karena sebenarnya kekuatannya cukup mengerikan.     

"Luo Shi, sosok yang sudah mencapai Perubahan Ketujuh dari Alam Fish-dragon, dan memiliki kemampuan untuk mengalahkan seorang pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Dia akan menjadi seorang lawan yang tangguh bila aku menghadapinya secara langsung," kata Zhang Ruochen di dalam hatinya.     

Ketika seseorang berhasil mencapai Alam Fish-dragon, kecuali mereka adalah seorang Perangai Biksu atau sosok pertapa dengan kualitas fisik yang luar biasa, jika tidak, maka hampir mustahil bagi mereka untuk mengalahkan para pertapa di tingkatan alam yang lebih tinggi.     

Apalagi, di antara mereka yang berhasil mencapai Alam Fish-dragon, siapa dari mereka yang tak bertalenta tinggi?     

Luo Shi bisa dikategorikan sebagai sosok pertapa yang luar biasa dari Alam Fish-dragon karena ia sanggup melawan musuh yang berada di tingkatan alam lebih tinggi. Namun, sial bagi dirinya, kali ini ia harus disudutkan oleh Zhang Ruochen karena dirinya terlalu percaya diri pada awalnya.     

"Jari Petir dan Angin."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak ingin memberi kesempatan untuk Luo Shi, meski hanya untuk mengambil nafas. Maka dari itu, ia segera menudingkan jarinya ke arah depan guna membentuk sebuah bola petir yang terlepas dari ujung jarinya.     

Jika Sembilan Kali-lipat Pisau Petir dikatakan sebagai mantra kelas top yang paling tangguh, maka "Jari Petir dan Angin" merupakan suatu gerakan yang mengandung kekuatan terbesar. Bahkan, serangan itu dapat dengan mudah menembus Protective Vigorous Chi milik seorang pertapa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.